Anda di halaman 1dari 4

Berawal dari berjualan keliling dengan gerobak, ternyata bakso Pak Cak Man yang selama ini

dipikulnya keluar-masuk gang laris- manis terjual habis, dari hari ke hari omzetnya senantiasa
meningkat dan akhirnya berkembang pesat. Cak Man memutuskan untuk membangun merk
dagang yaitu dengan nama Bakso Kota Cak Man untuk ketahap yang lebih besar dan jangka
waktu yang panjang karena selama ini Cak Man merasa bahwa telah cukup menimba ilmu
memasak bakso dan lebih berpengalaman.
Tahun 2001, Cak Man mengajukan permohonan hak paten terhadap merek dagangnya
“BAKSO KOTA Cak Man “ kepada instansi pemerintah yang berwenang. Pada tahun 2002
secara resmi Dirjen HAKI,. Suatu ketika, reputasi baik Bakso Kota Cak Man ini, membuat
Saudara Noercholis, Pegawai Dirjen Pajak Departemen Keuangan Jakarta tertarik membuka
beberapa cabang di Jakarta pada tahun 2004-2005 dan sekaligus sebagai konsultan
manajemen pengembangan usaha..
Setelah dilakukan pembenahan manajemen, maka untuk kepentingan terjaminnya
pengembangan usaha dalam format waralaba (franchising), pada bulan Februari 2007 Cak
Man mendirikan sebuah badan usaha dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan nama
PT KOTA JAYA yang berkedudukan di Malang. Hubungan merk dagang Bakso Kota Cak
Man dengan PT. KOTA JAYA yang mana suatu badan usaha sebagai pemegang merk dalam
pengembangan Bakso Kota Cak Man dan dengan usaha sungguh-sungguh akhirnya
sampaisekarang telah dibangun kerjasama dengan para investor (franchisee) di seluruh
penjuru nusantara (per awal Maret 2008 sebanyak 81 outlet).
Standar mutu bagi kehalalan, kerahasiaan dan keunikan, Cak Man menempatkan satu
juru masak dan satu asisten yang handal juga terpercaya di setiap cabang atau gerai.
Sedangkan untuk menjaga kesegaran semua produk bakso beserta variannya dimasak di
masing-masing gerai dengan menggunakan daging sapi segar (fresh meat) yang bumbunya
dipasok dari Malang. Dalam rangka kegiatan promosi, Cak Man telah menciptakan Rekor
MURI dalam hal membuat bakso terbesar berdiameter 1.65 meter pada tanggal 8 Juli 2007
di ITC Mega Grosir Surabaya.51

a. Faktor Internal

1) Kekuatan

a) Memiliki Brand name yang kuat dan sudah terkenal hampir seluruh daerah
di Indonesia. Yang dibuktikan dengan dikeluarkannya sertifikat merk
tanggal 14 Maret 2002 bernomor J00-01-04385 oleh DIRJEN HAKI,
Departemen Kehakiman dan HAM.
b) Dengan "motto selalu segar, masak hari ini, jual hari ini", menjadikan
produk fresh food dapat menghasilkan konstribusi yang besar.
c) Menggunakan sistem waralaba yang telah terbukti mampu bertahan dalam
krisis ekonomi.
d) Kualitas produk dan rasa yang dijual baik dan selalu dipertahankan dari satu
oulet ke outlet lainnya dengan penempatan koki yang telah ditetapkan oleh
franchisor di setiap outlet.
e) Image masyarakat tinggi
Jaringan pemasaran luas yakni seluruh daerah di Indonesia
Adanya pelatihan franchisee oleh franchisor dalam mengelola sebuah outlet.
Pelatihan pegawai bagian produksi agar kualitas rasa terjaga.
2. Kelemahan

b. Harga jual produk mahal dibandingkan dengan usaha sejenis (menjual produk
bakso).
c. Kurang agresif dalam beriklan
d. Franchisee menyediakan stok barang sendiri khususnya daging sapi sehingga ketika
timbul perbedaan harga di pasaran maka franchisor akan mengalami kesulitan
dalam penentuan harga penjualan pada outlet di suatu daerah tertentu
e. Tidak dapat dijangkau oleh semua kalangan yakni kalangan menengah ke bawah
f. Terbatasnya tenaga penilai dan pengontrol dari franchisor kepada outlet
franchisee, umumnya selama ini menilai dan mengontrol hanya via telepon lewat
koki yang ada di outlet franchisee.
g. Kurang berani melakukan inovasi produk sehingga dimungkinkan pembeli akan
bosan dan pindah ke outlet bakso lainnya

a. Faktor Eksternal

1. Peluang

a. Tumbuhnya daya beli masyarakat dikarenakan pola pikir masyarakat yang semakin
praktis dan meningkatnya perekonomian masyarakat.
b. Adanya perlindungan pemerintah dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1997 tentang Usaha Waralaba dan juga sudah
memperoleh Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan tanggal 29
Maret 2006 Nomor 12/M-DAG/PER/3/2006 serta SITU nomor
503/0659/35.73.314/2008
c. Berkembangnya tempat-tempat pemukiman penduduk (dibangunnya perumahan-
perumahan dan ruko-ruko berbagai daerah di Indonesia ) yang merupakan peluang
untuk pengembangan usaha.
d. Adanya perubahan gaya hidup masyarakat sehubungan dengan tumbuhnya tingkat
perekonomian yakni gaya hidup konsumtif.
e. Di kenalnya produk bakso khas Malang hampir di seluruh daerah di Indonesia.

2. Ancaman

b. Kenaikan tarif listrik, bahan bakar minyak, elpiji, bahan baku bakso serta variannya.
c. Banyak munculnya pengusaha sejenis dan dengan sistem yang sejenis juga.
d. Banyak beredarnya isu negatif yakni bakso tikus, penggunaan formalin dan borax
yang dapat menurunkan pendapatan sampai 55%.
e. Keluarnya pegawai bagian produksi sehingga dapat menjadi ancaman dikarenakan
akan membuka usaha sejenis.
f. Strategi bisnis yang mudah ditiru
g. Munculnya pesaing-pesaing usaha sejenis dengan inovasi produk.
h. Bahan pokok (daging sapi) yang masih bergantung dari pemasok.

Anda mungkin juga menyukai