BATUBARARA NAMA : ANDARI YUTA PALWA NIM : 03031381720017 KELAS : D3 KE S1 DOSEN : DR. IR. HJ. SUSILA ARITA R., DEA Batubara
Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian
umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa- sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Sifat Fisis Batubara
Proses gasifikasi batubara adalah salah satu pengolahan batu
bara yang bertujuan untuk mengkonversi secara termo-kimia bahan batubara padat menjadi bahan gas, sehingga mudah terbakar. Reaktor Gasifikasi Batubara
Teknologi gasifikasi dapat dikelompokkan
berdasarkan konfigurasi aliran dari unit gasifiernya. Konfigurasi yaitu : 1. Fixed bed 2. Fluidized bed 3. Entrained flow 4. Molten bath Fixed bed Fluidized bed Entrained flow Molten bath Keunggulan Teknologi Gasifikasi Batubara
Dapat menghemat biaya pemakaian bahan bakar
(dibanding solar) sekitar 70-80% Pengembalian investasi sangat singkat (pemakaian 16 jam/hari) sekitar 3-4 bulan. Mudah dalam pengoperasian dan tidak menimbulkan resiko / bahaya Tidak berbau dan ramah lingkungan Pemanfaatan Gas Batubara
Gas batubara dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan. Sebagai bahan bakar, gas batubara mempunyai pemanfaatan yang cukup luas, antara lain untuk memasak, menggerakkan turbin gas, menggerakkan motor bakar dalam, sebagai bahan bakar pada ketel uap, serta unt uk penerangan. Pada saat ini, pemanfaatan utama gas batubara adalah untuk menjalankan motor stasioner pembangkit listrik. Proses Gasifikasi atubara
gasifikasi adalah proses pemecahan rantai karbon
batubara ke bentuk unsur atau senyawa kimia lain. Secara sederhana, batubara dimasukkan ke dalam reaktor dan sedikit dibakar hingga menghasilkan panas. Sejumlah udara atau oksigen dipompakan dan pembakaran dikontrol dengan uap agar sebagian besar batubara terpanaskan hingga molekul- molekul karbon pada batubara terpecah dan dirubah menjadi coal gas. Manfaat dari Proses Gasifikasi
Mampu menghasilkan produk gas yang konsisten
yang dapat digunakan sebagai pembangkit listrik. Mampu memproses beragam input bahan bakar termasuk batu bara, minyak berat, biomassa, berbagai macam sampah kota dan lain sebagainya. Mampu mengubah sampah yang bernilai rendah menjadi produk yang bernilai lebih tinggi. Mampu mengurangi jumlah sampah padat. Gas yang dihasilkan tidak mengandung furan dan dioxin yang berbahaya