Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH KOTA GORONTALO

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

SATKER/SKPD : BADAN LAYANAN UMUM DAERAH


RSUD PROF.DR.H.ALOEI SABOE

PROGRAM : PROGRAM PENGADAAN, PENINGKATAN SARANA DAN


PRASARANA RUMAH SAKIT/RUMAH SAKIT
JIWA/RUMAH SAKIT PARU-PARU/RUMAH SAKIT MATA

KEGIATAN : PENGADAAN SARANA PRASARANA RUMAH SAKIT


RUJUKAN REGIONAL

NAMA PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT INAP


KELAS III (IRNA KL III)

NAMA KPA : EFENDI TILOME, S.IP, M.Kes

SUMBER DANA : DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) / APBD

TAHUN ANGGARAN : 2017


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT INAP KELAS III
(IRNA KL III)

1. LATAR BELAKANG
Ketentuan pemerintah daerah dalam pembangunan sejalan dengan
kebijakan pembangunan nasional yaitu memprioritaskan pembangunan dibidang
kesehatan. Telah banyak upaya dilakukan pemerintah daerah melalui program-
program kegiatan dibidang kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang
setinggi tingginya.
Pelayanan yang memenuhi syarat dan memadai serta sesuai standar
pelayanan sebagai Rumah Sakit rujukan regional di Propinsi Gorontalo tidak akan
dapat terpenuhi apabila sarana dan prasarana yang mendukung pelayanan
belum memadai/masih kurang.
Seiring dengan berkembangnya pelayanan yang dilakukan oleh Rumah
Sakit Umum Daerah Prof.Dr,H.Aloei Saboe Kota Gorontalo, maka setiap tahun
diadakannya perbaikan sarana dan prasarana yang ada di Rumah Sakit Umum
Daerah Aloei Saboe, sehingga pelayanan yang diberikan Rumah Sakit Umum
Daerah Aloei Saboe lebih maksimal dan sesuai dengan standar yang ditetapkan
oleh Kementrian Kesehatan. Hal ini pula merupakan tuntutan Komite Akreditasi
Rumah Sakit yang di dasarkan pada hasil telusur bahwa disarankan pihak rumah
sakit memperbaiki Ruang Rawat Inap Kelas III yang memenuhi standar dan
semakin banyaknya pengguna jasa rumah sakit.
Program pembangunan Gedung Instalasi Rawat Inap Kelas III pada RSUD
Prof.Dr.H.Aloei Saboe Kota Gorontalo mengacu pada Undang-undang Rumah
Sakit Nomor 44 Tahun 2009 yang mengatur persyaratan bangunan Rumah Sakit,
adalah bangunan khusus dan mengutamakan keamanan pasien, Rumah Sakit
merupakan unit utama dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat
lanjut dengan fasilitas ungggulan, kualitas yang baik dan terjangkau oleh
masyarakat. Pencapaian mutu pelayanan dipengaruhi oleh kualitas sarana fisik,
SDM, alat kesehatan, obat-obatan dan sarana penunjang lainnya.
Semoga tahapan pembangunan Rumah Sakit ini, menjadi faktor penting
dalam proses pembangunan kedepannya dan dapat mewujudkan harapan
pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di
Provinsi Gorontalo.
2. DASAR HUKUM
a) Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
b) Undang-undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
c) Undang-undang No.18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi.
d) Undang-undang No.30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan.
e) Peraturan pemerintah no 59 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan
f) Pemerintah No. 29 Tahun 2000 tentang penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
g) Peraturan Presiden No.54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
h) Pemerintah dan Perubahannya.
i) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi
j) Rumah Sakit.
k) Peraturan Menteri PU. No.5/PRT/M/2014 Tentang Pedoman Sistem
Manajemen
l) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum.
m) Peraturan Menteri Pekerjaa Umum No. 45 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Bangunan Gedung Negara.
n) Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2004 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah dan Perubahannya.
o) Peraturan-peraturan Pemerintahan Daerah Setempat yang masih berlaku.
p) Pedoman teknis sarana dan prasarana Rumah Sakit Kelas B.
q) Peraturan BPJS Ketenagakerjaan No. 01 Tahun 2014 Tentang Tata Cara
Pengawasan dan Pemeriksaan Atas Kepatuhan Dalam Penyelenggaraan
Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.

3. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud
Tersedianya Gedung Instalasi Rawat Inap Kelas III yang sesuai dengan
standar dan syarat yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
Terlaksananya Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III yang sesuai
dengan Spesifikasi Teknis serta sesuai dengan harapan yang diinginkan
oleh Rumah Sakit Umum Daerah Prof.Dr.H.Aloei Saboe Kota Gorontalo.

b. Tujuan
Sebagai Rumah Sakit Rujukan Regional Provinsi, diharapkan sedapat
mungkin menata lingkungan dengan baik dan juga dapat memberikan
kenyamanan bagi pengguna jasa rumah sakit.
Tujuan dari pengadaan pekerjaan ini adalah untuk pemenuhan fasilitas
sarana kesehatan khususnya Ruang Perawatan Pasien Kelas III yang lebih
representatif dan memadai sesuai standar pembangunan gedung
kesehatan serta dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
4. TARGET/SASARAN
Target/sasaran yang ingin dicapai dalam pengadaan pekerjaan adalah
tersedianya 1 (satu) unit Gedung Instalasi Rawat Inap Kelas III yang representatif
dan tertata dengan baik dan sesuai dengan standar Akreditasi.

5. NAMA ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA


Nama organisasi yang melaksanakan pengadaan pekerjaan ini adalah :
K/L/D/I : Pemerintah Daerah Provinsi Gorontalo
Satker/SKPD : RSUD Prof.Dr.H.Aloei Saboe Kota Gorontalo
Kuasa Pengguna Anggaran : Efendi Tilome, S.IP, M.Kes

6. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA


a. Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai pengadaan pekerjaan ini
bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Kesehatan / APBD Tahun
Anggaran 2017.
b. Total perkiraan biaya yang diperlukan adalah Rp. 27.669.513.000 (Dua Puluh
Tujuh Milyar Enam Ratus Enam Puluh Sembilan Juta Lima Ratus Tiga Belas
Ribu Rupiah).
c. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Rp. 27.383.000.000 (Dua Puluh Tujuh Milyar
Tiga Ratus Delapan Puluh Tiga Juta Rupiah).
d. Kode Rekening : 5.2.3.49.06.

7. RUANG LINGKUP, LOKASI PEKERJAAN, FASILITAS PENUNJANG


a. Ruang lingkup pekerjaan konstruksi terdiri dari :
b. Lokasi pekerjaan konstruksi : RSUD Prof.Dr.H.Aloei Saboe Kota Gorontalo.

8. PRODUK YANG DIHASILKAN


Produk yang dihasilkan dari pengadaan jasa konstruksi Pembangunan Gedung
Instalasi Rawat Inap Kelas III, berupa :
1 unit bangunan Gedung Rawat Inap Kelas III lengkap dengan instalasi-
instalasi didalamnya seperti : listrik, air, plumbing, interior, dll. Serta sesuai
dengan standar dan yang tercantum dalam perhitungan volume pekerjaan;
Laporan Harian, Laporan Mingguan, dan Laporan Bulanan;
Laporan Back-Up Data;
Laporan MC-0% dan MC-100%;
Shop Drawing dan Request Pelaksanaan Pekerjaan;
As Build Drawing;
Dokumentasi Lapangan (0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%)
9. WAKTU PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN
Jangka waktu pelaksanaan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
konstruksi adalah 210 (seratus dua puluh) hari kalender, terhitung sejak
ditandangani Surat Perjanjian / Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

10. TENAGA KERJA/PERSONIL INTI YANG DIPERLUKAN


(DAFTAR TERLAMPIR)
Kebutuhan Tenaga Kerja/ Personil Inti, yang menjadi syarat utama dalam
menjalankan dan melaksanakan tiap – tiap tahapan pelaksanaan pekerjaan
Tenaga Kerja dan Personil wajib untuk BPJS Ketenagakerjaan

11. BAHAN/MATERIAL
(SESUAI SPESIFIKASI TEKNIS)

12. PERALATAN UTAMA YANG DIBUTUHKAN


Excavator 1 unit
Concrete Mixer 3 unit
Concrete Vibrator 2 unit
Pompa Air 4 unit
Dump Truck 5 unit
Mobil Tanki Air 1 unit
Hand Stamper 2 unit
Scafolding 1.000 set
Compressor 1 unit
Genset min. 50 kVA (atau komulatif) 1 unit
Mesin Las 2 unit
Alat Ukur Theodolite 1 set
Alat Ukur Waterpass 1 set
Bar Bender 1 unit
Bar Cutter 2 unit
(Semua peralatan dilampirkan hasil pemindaian (scan) dokumen kepemilikan
(faktur pembelian/STNK) atau surat Dukungan Sewa (termasuk Faktur).

13. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI (terlampir)


a. Spesifikasi teknis yang ditawarkan harus memenuhi persyaratan
b. Spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi,meliputi:
Ketentuan penggunaan bahan/material yang diperlukan
Ketentuan penggunaan peralatan yang diperlukan
Ketentuan penggunaan tenaga kerja
Metode kerja/ prosedur pelaksanaan pekerjaan;
Ketentuan gambar kerja
Ketentuan pembuatan laporan dan dokumentasi

14. JAMINAN PELAKSANAAN


Jaminan pelaksanaan untuk pekerjaan konstruksi ini berupa Garansi Bank yang
diterbitkan oleh Bank Umum.

15. JAMINAN UANG MUKA


Jaminan uang muka untuk pekerjaan konstruksi ini berupa Garansi Bank yang
diterbitkan oleh Bank Umum.

16. JENIS KONTRAK


Jenis kontrak untuk pekerjaan konstruksi ini adalah Kontrak Gabungan Harga
Satuan dan Lump Sum.

17. TATA CARA PEMBAYARAN


a. Pembayaran Uang muka
Uang muka dibayar untuk membiayai mobilisasi peralatan, personil,
pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok bahan/material dan
persiapan teknis lain;
Besaran uang muka dibayarkan sebesar 20% (dua puluh perseratus) dari
Nilai Kontrak setelah penyedia menyerahkan Jaminan Uang Muka senilai
uang muka yang akan diterima;
Penyedia harus mengajukan permohonan pengambilan uang muka secara
tertulis kepada KPA disertai dengan rencana penggunaan uang muka
untuk melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak;
KPA harus mengajukan surat permintaan pembayaran untuk permohonan
tersebut setelah Jaminan Uang Muka diterima;
Pengembalian uang muka harus diperhitungkan berangsur-angsur secara
proporsional pada setiap pembayaran prestasi pekerjaan dan paling
lambat harus lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi 80% (delapan
puluh perseratus).

b. Pembayaran Prestasi Pekerjaan


Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh KPA,
dengan ketentuan :
Penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil
pekerjaan, Laporan Harian, Laporan Mingguan, Laporan Bulanan, Back Up
Data Quantity dan Dokumentasi yang telah diperiksa dan disetujui
Konsultan MK dan Panitia Penerima Hasil Pekerjaan;
Pembayaran dilakukan dengan sistem prestasi pekerjaan;
Pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang, tidak
termasuk bahan/material dan peralatan yang ada di lokasi pekerjaan;
Pembayaran harus dipotong angsuran uang muka, denda (apabila ada),
pajak dan uang retensi; dan
Pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100%
(seratus perseratus) dan Berita Acara Penyerahan Pertama Pekerjaan
diterbitkan.

c. Denda dan Ganti Rugi


Denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada penyedia;
Ganti rugi merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada KPA karena
terjadinya cidera janji/wanprestasi;
Besarnya denda yang dikenakan kepada penyedia atas keterlambatan
penyelesaian pekerjaan untuk setiap hari keterlambatan adalah 1/1000
(satu perseribu) dari sisa bagian kontrak yang belum dikerjakan, apabila
bagian pekerjaan yang sudah dilaksanakan dapat berfungsi;
Pembayaran denda dan/atau ganti rugi diperhitungkan dalam pembayaran
prestasi pekerjaan;
Ganti rugi dan kompensasi kepada peserta dituangkan dalam adendum
kontrak;
Pembayaran ganti rugi dan kompensasi dilakukan oleh KPA, apabila
penyedia telah mengajukan tagihan disertai perhitungan dan data-data.

18. PERSYARATAN LAIN YANG DISYARATKAN


a. Persyaratan Kualifikasi :
Akta Pendirian dan Perubahan terakhir
Tanda Daftar Perusahaan (TDP), SIUJK, SITU/SIGU/DOMISILI
Sertifikat Badan Usaha (SBU) :
o BG 008 – Jasa Pelaksanaan Konstruksi Bangunan Kesehatan.
o MK 001 – Jasa Pelaksanaan Konstruksi Pemasangan Pendingin Udara
(Air Conditioner), Pemanas dan Ventilasi.
o MK 002 – Jasa Pelaksanaan Konstruksi Pemasangan Pipa Air
(Plumbing) dalam Bangunan dan Salurannya
o MK 003 – Jasa Pelaksanaan Konstruksi Pemasangan Instalasi Gas
Dalam Gedung
o EL 001 – Jasa Pelaksana Konstruksi Instalasi Pembangkit Tenaga Listrik
Semua Daya
Memiliki Sertifikat Ketenagakerjaan dari BPJS
Memiliki Laporan Keuangan tahun 2016 yang telah diaudit Akuntan Publik
Laporan Neraca Perusahaan Tahun 2016
NPWP Perusahaan
SPT Tahun Pajak 2016
Sertifikat Kendali Mutu ISO 9001 : 2008
Sertifikat K3 OHSAS 18001 : 2007
Sertifikat Lingkungan OHSAS 14001 : 2004
Memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia dalam
kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah
maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak, kecuali bagi Penyedia
yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun dengan melampirkan Surat
Perjanjian Kerja dan Berita Acara PHO.
Surat Keterangan tidak sedang dalam berperkara perdata maupun pidana
dari pengadilan negeri setempat.

b. Persyaratan Teknis :
1) Metode Pelaksanaan Pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaan menggambarkan penguasaan dalam
penyelesaian pelaksanaan pekerjaan dan dapat dipertanggung-jawabkan
secara teknis. Dalam tahapan pelelangan, klarifikasi teknis merupakan
tahapan penting dalam menentukan kebenaran dan konsistensi dalam
menerapkan metode pelaksanaan dan schedule pelaksanaan pekerjaan.
a) Tahapan Pekerjaan Persiapan
Pengukuran Kembali/ MC 0
Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan, dengan perincian metode
yang akan diterapkan dan penyesuaian terhadap waktu
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan schedule pelaksanaan yang
disampaikan.
b) Penanganan Pekerjaan Utama (mayor item) atau Pekerjaan Spesifik
Menguraikan urut – urutan/ tahapan pelaksanaan pekerjaan secara
menyeluruh dan dapat dipertanggungjawabkan, beserta
produktivitas yang dihasilkan per item pekerjaan, penyesuaian
terhadap schedule pelaksanaan yang disampaikan (Kurva S, Bar
Chart, Network Planning).
Test Commissioning, metode pelaksanaan pekerjaan terhadap item
– item bangunan yang telah selesai dikerjakan, penyampaian
metode secara jelas dan terinci dan menggambarkan tahapan
proses pekerjaan dan dapat dipertanggungjawabkan secara teknis.
c) Penanganan Masa Pemeliharaan
Menjelaskan tahapan – tahapan dalam pelaksanaan pemeliharaan sejak
Penyerahan Pekerjaan Pertama (PHO) sampai dengan Penyerahan
Pekerjaan Kedua (FHO)

Gorontalo, 20 April 2017

KUASA PENGGUNA ANGGARAN

EFENDI TILOME, S.IP, M.Kes


NIP. 19620525 198402 1 001
DAFTAR TENAGA KERJA/PERSONIL INTI
Kualifikasi
Bidang
No Personil Jumlah Ijazah Pengalaman Keterangan
Keahlian
(minimal) (minimal)
(SKA/SKT)
1 Project 1 orang S1 Teknik 10 tahun Ahli Madya
Manager Sipil Teknik
Bangunan
Gedung
(201)
2 Site 1 orang S1 Teknik 8 tahun Ahli Madya
Manager Sipil Teknik
Bangunan
Gedung
(201)
3 Pelaksana 1 orang S1 Teknik 7 tahun Ahli Madya
Struktur Sipil Teknik
Bangunan
Gedung
(201)
4 Pelaksana 1 orang S1 Teknik 7 tahun Madya
Arsitektur Arsitektur Arsitek (101)
5 Pelaksana 2 orang S1 Teknik 7 tahun Ahli Madya
Mekanikal Mesin Teknik
Mekanikal
(301)
7 tahun Ahli Madya
Teknik
Sistem Tata
Udara dan
Refrigerasi
(302)
6 Pelaksana 1 orang S1 Teknik 7 tahun Ahli Madya
Elektrikal Elektro Teknik
Tenaga
Listrik (401)
Ahli Sistem 1 orang S1 Teknik 7 tahun Ahli Madya
7 Manajemen Sipil/Arsitektur Manajemen
Mutu Mutu (604)
8 Ahli K3 1 orang S1 Teknik 5 tahun Ahli Muda
Konstruksi Sipil/Arsitektur K3
Konstruksi
(603)
9 Surveyor / 1 orang D3 Teknik 5 tahun Juru Ukur
Juru Ukur Sipil (TS-004)
10 Drafter / 1 orang D3 Teknik 5 tahun Juru Gambar
Juru Arsitektur (TA-003)
Gambar
11 Tukang Cor 1 orang SMA/STM 3 tahun Tukang Cor
Beton Beton /
Concretor /
Concret
Operation
(TS-013)
12 Tukang 1 orang SMA/STM 3 tahun Tukang Besi
Besi Beton /
Barbender /
Barbending
(TS-012)
13 Tukang 1 orang SMA/STM 3 tahun Tukang
Pasang Pasang Bata
Bata (TA-004)
14 Tukang 1 orang SMA/STM 3 tahun Tukang Pipa
Pipa Gas Gas (TT-006)
15 Tukang 1 orang SMA/STM 3 tahun Tukang
Pasang Rangka
Rangka Aluminium
Atap Baja (TS-054)
Ringan
16 Tukang 1 orang SMA/STM 3 tahun Tukang
Plumbing Plumbing
(TT-015)
17 Tukang 1 orang SMA/STM 3 tahun Tukang
Pasang Pasang
Scaffolding Scaffolding
(TS-015)
18 Logistik 1 orang SMA/STM 3 tahun
19 Administrasi 1 orang S1 Ekonomi 3 tahun
dan
Keuangan
Daftar Personil Inti :

1. Project Manager 1 orang


Pendidikan minimal S1 Teknik Sipil
SKA Ahli Madya Teknik Bangunan Gedung (201), pengalaman 10 Tahun di bidang
Gedung

2. Site Manager 1 orang


Pendidikan minimal S1 Teknik Sipil
SKA Ahli Madya Teknik Bangunan Gedung (201), pengalaman minimal 8 tahun

3. Pelaksana Struktur 1 orang


Pendidikan minimal S1 Teknik Sipil
SKA Ahli Madya Teknik Bangunan Gedung (201), pengalaman minimal 5 tahun

4. Pelaksana Arsitek 1 orang


Pendidikan minimal S1 Arsitektur
SKA Madya Arsitek (101), pengalaman minimal 6 Tahun

5. Pelaksana Mekanikal 2 orang


Pendidikan minimal S1 Teknik Mesin
SKA Ahli Madya Teknik Mekanikal (301), pengalaman minimal 5 tahun
SKA Ahli Madya Teknik Sistem Tata Udara dan Refrigerasi (302), pengalaman
minimal 5 tahun

6. Pelaksana Elektrikal 1 orang


Pendidikan minimal S1 Teknik Elektro
SKA Ahli Madya Teknik Tenaga Listrik (401), pengalaman minimal 5 tahun

7. Ahli K3 Konstruksi 1 orang


Pendidikan minimal S1 Teknik Sipil/Arsitek
SKA Ahli Madya K3 Konstruksi (603), pengalaman minimal 5 tahun

8. Ahli Sistem Manajemen Mutu 1 orang


Pendidikan minimal S1 Sipil/Arsitek
SKA Ahli Madya Manajemen Mutu (604), pengalaman minimal 5 tahun

9. Surveyor / Juru Ukur 1 orang


Pendidikan minimal D3 Teknik Sipil
SKT Juru Ukur (TS-004), pengalaman minimal 5 tahun

10.Drafter / Juru Gambar 1 orang


Pendidikan minimal D3 Teknik Arsitektur
SKT Juru Gambar (TA-003), pengalaman minimal 5 tahun

11.Tukang Cor Beton 1 orang


Pendidikan minimal SMA/STM, pengalaman minimal 3 tahun
SKT Tukang Cor Beton / Concretor / Concret Operation (TS-013), pengalaman
minimal 3 tahun

12.Tukang Besi 1 orang


Pendidikan minimal SMA/STM, pengalaman minimal 3 tahun
SKT Tukang Besi Beton / Barbender / Barbending (TS-012)

13.Tukang Pasang Bata 1 orang


Pendidikan minimal SMA/STM, pengalaman minimal 3 tahun
SKT Tukang Pasang Bata (TA-004)

14.Tukang Pipa Gas 1 orang


Pendidikan minimal SMA/STM, pengalaman minimal 3 tahun
SKT Tukang Pipa Gas (TT-006)

15.Tukang Pasang Rangka Atap Baja Ringan 1 orang


Pendidikan minimal SMA/STM, pengalaman minimal 3 tahun
SKT Tukang Rangka Aluminium (TS-054)

16.Tukang Plumbing 1 orang


Pendidikan minimal SMA/STM, pengalaman minimal 3 tahun
SKT Tukang Plumbing (TT-015)

17.Tukang Pasang Scaffolding 1 orang


Pendidikan minimal SMA/STM, pengalaman minimal 3 tahun
SKT Tukang Pasang Scaffolding (TS-015)

18.Logistik 1 orang
Pendidikan minimal SMA/STM, pengalaman minimal 3 tahun

19.Administrasi dan Keuangan 1 orang


Pendidikan minimal S1 Ekonomi, pengalaman minimal 3 tahun

Anda mungkin juga menyukai