Tabel 1. Perbandingan sistem staging TNM Kanker Paru edisi ke-6 dan ke-7
Gambar 2. Tumor stadium T1. (a) CT scan thoraks menggambarkan nodul pada
lobus sinistra inferior <2cm. (b) nodul pada lobus dextra superior dengan ukuran
2,9 cm, stage T1b.
Gambar 3. Tumor stadium T3. (a) menggambarkan massa ireguler pada lobus
sinistra superior dengan suspek invasi ke pleura mediastinum. (b) massa
endobronkial kurang dari 2 cm dari carina. (c) massa pada lobus sinistra inferior
diameter >7 cm.
Gambar 4. Gambaran CT scan Tumor stadium T3 dengan tumor primer(panah)
dan nodul satelit(ujung panah) pada lobus inferior. Pada sistem TNM edisi ke-7
termasuk ke dalam T3(stadium T4 pada sistem TNM edisi ke-6)
Stage T1
Tumor berukuran diameter kurang dari atau sama dengan 2 cm maksimum
termasuk ke dalam stage T1a; sementara yang lebih dari 2 cm tetapi lebih kecil
atau sama dengan 3 cm merupakan stage T1b. Tumor yang dikelilingi paru atau
pleura visceral dan lesi endobronkial tanpa invasi ke bronkus lobar masih
dikategorikan ke dalam stage T1 pada staging sebelumnya.
Stage T2
Tumor berukuran lebih dari 3 cm tapi lebih kecil dari atau sama dengan 5 cm
termasuk ke dalam stage T2a. Sementara yang lebih besar dari 5 cm tetapi lebih
kecil dari atau sama dengan 7 cm merupakan stageT2b. Tumor dengan invasi
lokal ke pleura visceral, dengan kemungkinan atelektasis dan pneumonia
obstruktif yang melebar hingga ke hilum tetapi belum melibatkan seluruh lapang
paru, tergolong dalam stage T2. Lesi endobronkial lebih dari 2 cm distal ke arah
carina juga termasuk ke dalam kategori ini.
Stage T3
Tumor lebih besar dari 7 cm sekarang tergolong ke stage T3. Nodul tumor yang
terpisah pada lobus yang sama sebagai lesi primer sekarang juga terkategori ke
dalam T3. Lesi endobronkial kurang dari 2cm distal ke arah carina, tumor dengan
invasi lokal ke dinding thoraks, diafragma, pleura mediastinal, dan perikardium
parietal, tumor sulkus superior, dan tumor dengan atelektasis dan penumonitis
termasuk ke dalam stage T3.
Stage T4
Yang termasuk ke dalam stage T4 adalah seperate nodul pada paru ipsilateral
tetapi lobus yang berbeda sebagai lesi primer, yang dulunya dikategorikan sebagai
stage M1. Sebagai tambahan, adanya efusi pleura malignan, diseminasi pleural,
atau penyakit perikardial sekarang termasuk ke dalam kategori metastasis M1a
dan tidak dalam kategori T lagi. Akan tetapi, tumor ukuran apapun dengan invasi
lokal ke mediastinum atau carina, trakea, jantung, pembuluh darah besar, esofagus
atau vertebral bodies masih termasuk stage T4.
Gambar 5. Tumor stadium T4. CT scan thoraks menunjukkan tumor paru primer
di lobus dextra superior(panah panjang) dengan nodul lain yang lebih kecil pada
lobus dextra inferior(panah pendek). Dalam sistem TNM edisi ke-7, tumor
tergolong stadium T4
Edisi ke-7 sistem staging TNM meliputi beberapa perubahan pada kategori T:
1. Beberapa subkriteria ukuran yang baru. Limit ukuran tumor yang baru 2, 3,5, 7
cm untuk membedakan stage T1a, T1b, T2a, T2b, dan T3, berbeda dengan edisi
ke-6 yang hanya menggunakan ukuran 3 cm sebagai limit untuk membedakan
stage T1 dan T2.
2. Karena temuan yang signifikan secara statistik dari survival rates, stadium T4
diturunkan ke stadium T3 ketika nodul satelit yang hadir dalam lobus sama
sebagai lesi primer , dan stadium M1 penyakit ini diturunkan untuk stadium T4
ketika nodul yang hadir dalam paru-paru yang sama tetapi tidak pada lobus yang
sama sebagai lesi primer.
3. Adanya efusi pleura ganas, diseminasi pleura, atau penyakit perikardial
sekarang dianggap kategori metastatik, khususnya stage M1a(bukan lagi stage T4)
untuk penyakit lokal intratoraks.
HALAMAN 17-18
Gambar 17. Metastasis pleura. (a) CT scan dada menggambarkan massa pada
lobus dextra superior(tanda panah) dengan penebalan pleura dan efusi(ujung
panah). (b) Axial FDG PET scan menunjukkan radiotracer uptake pada massa
lobus dextra superior dan pleura ipsilateral. Pada thoracentesis, efusi pleura
terbukti mengandung sel adenokarsinoma.
Gambar 18. Karsinoma bronkioalveoli. (a) axial PET/CT menunjukkan area fokal
ground glass di lobus dextra superior tanpa distorsi arsitektural dari parenkim
paru. (b) axial FDG PET scan hanya menunjukkan fisiologi cardiac uptake normal
Kesimpulan
Para radiolog harus memahami rincian yang ditetapkan dalam sistem klasifikasi
TNM dan akrab dengan perubahan dalam edisi ke-7, yang mencoba untuk lebih
berkorelasi dengan nilai prognostik dan strategi pengobatan. Dengan mengenali
penampilan radiologis yang relevan dari kanker paru-paru, memahami kesesuaian
staging penyakit dengan sistem klasifikasi TNM, dan mengerti hal tersebut,
seorang radiolog dapat memberikan kontribusi penting untuk pengobatan dan
hasil yang lebih baik pada pasien kanker paru-paru.