Anda di halaman 1dari 2

Alkalinitas

Alkalinitas secara umum menunjukkan konsentrasi basa atau bahan yang mampu menetralisir
kemasamaan dalam air. Secara khusus, alkalinitas sering disebut sebagai besaran yang
menunjukkan kapasitas pem-bufffer-an dari ion bikarbonat, dan sampai tahap tertentu ion
karbonat dan hidroksida dalam air. Ketiga ion tersebut di dalam air akan bereaksi dengan ion
hidrogen sehingga menurunkan kemasaman dan menaikan pH. Alkalinitas biasanya dinyatakan
dalam satuan ppm (mg/l) kalsium karbonat (CaCO3). Air dengan kandungan kalsium karbonat
lebih dari 100 ppm disebut sebagai alkalin, sedangkan air dengan kandungan kurang dari 100
ppm disebut sebagai lunak atau tingkat alkalinitas sedang.

Pada umumnya lingkungan yang baik bagi kehidupan ikan adalah dengan nilai alkalinitas diatas
20 ppm.
Kapasitas pem-buffer-an

Alam diberkahi dengan mekanisme pertahanan sedemikian rupa sehingga dapat bertahan
terhadap berbagai perubahan, begitu juga dengan pH air. Mekanisme pertahanan pH terhadap
berbagai perubahan dikenal dengan istilah Kapasitas pem-buffer-an pH.

Pertahanan pH air terhadap perubahan dilakukan melalui alkalinitas dengan proses sbb:

CO2 + H2O <==> H2CO3 <==> H+ + HCO3- <==> CO3– + 2H+

CO3 (karbonat) dalam mekanisme diatas melambangkan alkalinitas air. Sedangkan H(+)
merupakan sumber kemasaman.

Mekanisme diatas merupakan reaksi bolak-balik, artinya reaksi bisa berjalan ke arah kanan
(menghasilkan H+) atau ke arah kiri (menghasilkan CO2). Oleh karena itu, apabila seseorang
mencoba menurunkan pH dengan memberikan “asam-asaman” artinya menambahkan H+ saja
maka (seperti ditunjukan mekanisme diatas). H+ tersebut akan segera diikat oleh CO3 dan reaksi
bergerak kekiri menghasilkan CO2, (CO2 ini akhirnya bisa lolos ke udara). Pada saat asam baru
ditambahkan, pH akan terukur rendah, tapi setelah beberapa waktu kemudian, ketika reaksi
mulai bergerak ke kiri,pH akan kembali bergerak ke angka semula. Itulah hukum alam, dan
karena itu pulalah kita masih bisa menemukan ikan di alam sampai saat sekarang. Dengan
demikian penurunan pH tidak akan efektif kalau hanya dilakukan dengan penambahan asam
saja. Untuk itu, cobalah pula usahakan untuk menurunkan alkalinitasnya. Kalaupun dipaksakan
hanya dengan penambahan asam maka jumlahnya harus diberikan dalam jumlah lebih banyak
yaitu untuk mengatasi alkalinitasnya terlebih dahulu, seperti ditunjukkan pada reaksi diatas.

SUMBER :

http://www.o-fish.com/parameter_air.htm

Alkalinitas
Alkalinitas secara umum menunjukkan konsentrasi basa atau bahan yang mampu menetralisir
kemasamaan dalam air. Secara khusus, alkalinitas sering disebut sebagai besaran yang
menunjukkan kapasitas pem-bufffer-an dari ion bikarbonat, dan sampai tahap tertentu ion
karbonat dan hidroksida dalam air. Ketiga ion tersebut di dalam air akan bereaksi dengan ion
hidrogen sehingga menurunkan kemasaman dan menaikan pH. Alkalinitas biasanya dinyatakan
dalam satuan ppm (mg/l) kalsium karbonat (CaCO3). Air dengan kandungan kalsium karbonat
lebih dari 100 ppm disebut sebagai alkalin, sedangkan air dengan kandungan kurang dari 100
ppm disebut sebagai lunak atau tingkat alkalinitas sedang.

Pada umumnya lingkungan yang baik bagi kehidupan ikan adalah dengan nilai alkalinitas diatas
20 ppm.
Kapasitas pem-buffer-an

Alam diberkahi dengan mekanisme pertahanan sedemikian rupa sehingga dapat bertahan
terhadap berbagai perubahan, begitu juga dengan pH air. Mekanisme pertahanan pH terhadap
berbagai perubahan dikenal dengan istilah Kapasitas pem-buffer-an pH.

Pertahanan pH air terhadap perubahan dilakukan melalui alkalinitas dengan proses sbb:

CO2 + H2O <==> H2CO3 <==> H+ + HCO3- <==> CO3– + 2H+

CO3 (karbonat) dalam mekanisme diatas melambangkan alkalinitas air. Sedangkan H(+)
merupakan sumber kemasaman.

Mekanisme diatas merupakan reaksi bolak-balik, artinya reaksi bisa berjalan ke arah kanan
(menghasilkan H+) atau ke arah kiri (menghasilkan CO2). Oleh karena itu, apabila seseorang
mencoba menurunkan pH dengan memberikan “asam-asaman” artinya menambahkan H+ saja
maka (seperti ditunjukan mekanisme diatas). H+ tersebut akan segera diikat oleh CO3 dan reaksi
bergerak kekiri menghasilkan CO2, (CO2 ini akhirnya bisa lolos ke udara). Pada saat asam baru
ditambahkan, pH akan terukur rendah, tapi setelah beberapa waktu kemudian, ketika reaksi
mulai bergerak ke kiri,pH akan kembali bergerak ke angka semula. Itulah hukum alam, dan
karena itu pulalah kita masih bisa menemukan ikan di alam sampai saat sekarang. Dengan
demikian penurunan pH tidak akan efektif kalau hanya dilakukan dengan penambahan asam
saja. Untuk itu, cobalah pula usahakan untuk menurunkan alkalinitasnya. Kalaupun dipaksakan
hanya dengan penambahan asam maka jumlahnya harus diberikan dalam jumlah lebih banyak
yaitu untuk mengatasi alkalinitasnya terlebih dahulu, seperti ditunjukkan pada reaksi diatas.

SUMBER :

http://www.o-fish.com/parameter_air.htm

Anda mungkin juga menyukai