Anda di halaman 1dari 13

A.

Sistem Kredit

1. Pengertian Kredit

Perkataan “kredit” telah lazim digunakan pada praktik perbankan dalam


pemberian berbagai fasilitas yang berkaitan dengan pinjaman. Pengertian “kredit”
dalam penggunaan yang semakin meluas perlu untuk ditelusuri, sejauh mana
relevansi penggunaannya dalam praktik bisnis umumnya dan perbankan khususnya.

Kata “kredit” berasal dari bahasa Romawi “credere” yang berarti percaya atau
“credo” atau “creditum” yang berati saya percaya. Maksudnya si pemberi kredit
percaya kepada si penerima kredit, bahwa kredit yang disalurkannya pasti akan
dikembalikan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit berarti menerima
kepercayaan, sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar kembali pinjaman
tersebut sesuai dengan jangka waktunya.

Oleh karena itu, untuk meyakinkan bank bahwa si nasabah benar-benar dapat
dipercaya, maka sebelum kredit diberikan terlebih dulu bank mengadakan analisis
kredit. Analisis kredit meliputi latar belakang nasabah atau perusahaan, prospek
usahanya, jaminan yang diberikan serta faktor-faktor lainnya. Tujuan analisis ini
adalah agar bank yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar aman.

Black’s Law Dictionary memberi pengertian bahwa kredit adalah:

“The ability of a businessman to borrow money, or to obtain goods on time, in


consequence of the favorable opinion held by the particular lender, as to his solvency
and reliability.”

Artinya :
“Kemampuan seorang pelaku usaha untuk meminjamkan uang, atau memperoleh
barang-barang secara tepat waktu, sebagai akibat dari argumentasi yang tepat dari
pemberi pinjaman, seperti halnya keandalan dan kemampuan membayarnya.”

Sedangkan pengertian kredit menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun


1998:

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Pengertian kredit menurut UU 10/1998 tentang Perbankan, Pasal 1 angka 11,


adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak
lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka
waktu tertentu dengn pemberian bunga.

Pengertian kredit menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/2/PBI/2005 tentang


Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum (selanjutnya disebut PBI 7/2005), Pasal 1
angka 5, adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak
lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan pemberian bunga, termasuk:

 Cerukan (overdraft), yaitu saldo negatif pada rekening giro nasabah yang
tidak dapat dibayar lunas pada akhir hari;
 Pengimbilalihan tagihan dalam rangka kegiatan anak piutang;
 Pengambilalihan atau pembelian kredit dari pihak lain.
Dalam kata kredit terkandung unsur-unsur yang direkatkan menjadi satu.
Sehingga jika kita bicara kredit maka termasuk membicarakan unsur-unsur yang
terkandung di dalamnya.

1. Kepercayaan

Kepercayaan merupakan suatu keyakinan bagi pemberi kredit bahwa kredit


yang diberikan benar-benar diterima kembali di masa yang akan datang sesuai jangka
waktu kredit. Kepercayaan diberikan oleh bank sebagai dasar utama yang melandasi
mengapa suatu kredit berani dikucurkan.

2. Kesepakatan

Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian di mana masing-masing


pihak (si pemberi kredit dengan si penerima kredit) menandatangani hak dan
kewajibannya masing-masing. Kesepakatan ini kemudian dituangkan dalam suatu
akad kredit dan ditandatangani kedua belah pihak sebelum kredit dikucurkan.

3. Jangka waktu

Jangka waktu mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.


Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek (di bawah 1 tahun), jangka
menengah (1 sampai 3 tahun) atau jangka panjang (di atas 3 tahun). Jangka waktu
merupakan batas waktu pengembalian angsuran kredit yang sudah disepakati kedua
belah pihak. Untuk kondisi tertentu jangka waktu ini dapat diperpanjang sesuai
kebutuhan.

4. Risiko

Akibat adanya tenggang waktu, maka pengembalian kredit akan


memungkinkan suatu resiko tidak tertagihnya atau macet pemberian suatu kredit.
Semakin panjang suatu jangka waktu kredit, maka semakin besar resikonya. Resiko
ini menjadi tanggungan bank, baik resiko yang disengaja oleh nasabah maupun resiko
yang tidak disengaja, misalnya karena bencana alam atau bangkrutnya usaha nasabah
tanpa ada unsur kesengajaan lainnya, sehingga nasabah tidak mampu lagi melunasi
kredit yang diperolehnya.

5. Balas Jasa

Balas jasa bagi bank merupakan keuntungan atau pendapatan atas pemberian
kredit. Dalam bank konvensional balas jasa dikenal dengan nama bunga. Selain balas
jasa dalam bentuk bunga, bank juga membebankan kepada nasabah biaya
administrasi kredit yang juga merupakan keuntungan bank. Bagi bank dengan prinsip
syariah balas jasanya ditentukan dengan prinsip bagi hasil.

2. Kredit Menurut Para Ahli


a. Brymont P.Kent: Pengertian kredit menurut pendapat Brymont P. Kent adalah
hak untuk menerima pembayaran atau kewajiban melakukan pembayaran
pada waktu diminta atau pada waktu yang akan datang, karena penyerahan
barang-barang pada waktu sekarang.
b. Rolling G. Thomas: Menurutnya, pengertian kredit adalah kepercayaan si
peminjam untuk membayar sejumlah uang pada masa yang akan datang.
c. Amir R. Batubara: Menurut Amir. R. Batubara, pengertian kredit adalah
pemberian prestasi yang kontra prestasinya akan terjadi sejumlah uang di
masa yang akan datang
d. Firdaus dan Ariyanti: Pengertian kredit menurut firdaus dan ariyanti yang
mendefinisikan arti kredit adalah suatu reputasi yang dimiliki seseorang yang
memungkinkan ia bisa memperoleh uang, barang-barang atau tenaga kerja,
dengan jalan menukarkan dengan suatu perjanjian untuk membayarnya
disuatu waktu yang akan datang.
e. Melayu S.P. Hasibuan: Arti kredit adalah semua jenis pinjaman yang harus
dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai perjanjian yang
telah disepakati.
f. Anwar: Pengeritan kredit menurut Anwar adalah pemberian prestasi (jasa)
oleh pihak yang satu ke pihak yang lain dan prestasinya dikembalikan dalam
jangka waktu tertentu bersama uang sebagai kontraprestasinya (balas jasa).
g. Thomas Suyatno: Kredit adalah penyediaan uang yang disamakan tagihan-
tagihannya yang sesuai dengan persetujuan antara peminjam dan
meminjamkan.
h. Muljono: Menurut Muljono, pengertian kredit adalah kemampun untuk
menjalankan pembelian atau melaksanakan suatu pinjaman dengan perjanjian
untuk membayar di waktu yang telah ditentukan.
i. Dr. Al-Amin Ahmad: Menurutnya, pengertian kredit adalah membayar hutang
yang dilakukan secara berangsur-angsur pada tempi yang ditetapkan atau
ditentukan.

3. Fungsi Kredit

Kredit di awal perkembangan fungsinya untuk merangsang kedua belah pihak


untuk saling menolong dengan tujuan pencapaian kebutuhan, baik itu dalam bidang
usaha atau kebutuhan sehari-hari. Kredit dapat memenuhi fungsinya jika secara sosial
ekonomis baik bagi debitur, kreditur, atau masyarakat membawa pengaruh yang lebih
baik.
Fungsi Kredit - Dari manfaat yang nyata dan juga manfaat yang diharapkan, maka
kredit dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan memiliki fungsi. Macam-
macam fungsi kredit adalah sebagai berikut...

a. Meningkatkan daya guna uang


b. Meningkatkan kegairahan berusaha
c. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang
d. Merupakan salah satu alat stabiltias perekonomian
e. Meningkatkan hubungan internasional
f. Meningkatkan daya guna dan juga peredaran barang
g. Meningkatkan pemerataan pendapatan
h. Sebagai motivator dan dinamisator kegiatan perdagangan dan perekonomian
i. Memperbesar modal dari perusahaan
j. Dapat meningkatkan IPC (income per capita) masyarakat
k. Mengubah cara berfikir dan tindakan masyarakat agar bernilai ekonomis

4. Tujuan Kredit

Tujuan Kredit - Hadirnya kredit dan dengan berbagai macam fungsinya. Tujuan
kredit adalah sebagai berikut..

a. Mendapatkan pendapatan bank pada hasil bunga kredit yang diterima


b. Memproduktifkan dan memanfaatkan dana-dana yang ada
c. Menjalankan pada kegiatan operasionak bank
d. Menambah modal kerja di perusahaan
e. Mempercepat lalu lintas pembayaran
f. Meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan dari masyarakat

5. Prinsip-Prinsip/Syarat Kredit

Dalam mendapatkan kredit, terdapat macam-macam prosedur yang harus


dilewati yang ditentukan oleh bank atau lembaga keuangan agar berjalan dengan baik
dan sehat terdapat sebutan 6 C yang merupakan prinsip-prinsip kredit antara lain
sebagai berikut...
a. Character (kepribadian/watak): Kepribadian adalah sifat atau watak pribadi
dari debitur untuk mendapatkan kredit, seperti kejujuran, sikap motivasi
usaha, dan lain sebagainya.
b. Capacity (kemampuan): Kemampuan adalah kemampuan modal yang dimiliki
untuk memenuhi kewajiba tepat pada waktunya, khususnya dalam likuiditas,
rentabilitas, solvabilitas, dan soliditasnya.
c. Capital (modal): Modal adalah kemampuan debitur dalam melaksanakan
kegiatan usaha atau menggunakan kredit dan mengembalikannya.
d. Collateral (jaminan): Jaminan adalah jaminan yang harus disediakan untuk
pertanggung jaaban jika debitur tidak dapat melunasi utangnya.
e. Condition of Economic (kondisi ekonomi): Kondisi ekonomi adalah keadaan
ekonomi suatu negara secara menyeluruh dan memberikan dampak kebijakan
pemerintah di bidang moneter, terutama berhubungan dengan kredit
perbankan
f. Constrain (batasan atau hambatan): Batasan atau hambatan adalah penilaian
debitur yang dipengaruhi oleh hambatan yang tidak memungkinkan seseorang
untuk usaha di suatu tempat.

Walaupun terdapat prinsip-prinsip kredit yang dikenal dengan 6 C, terdapat juga


prinsip-prinsip kredit yang dikenal dengan 4 P antara lain sebagai berikut...
a. Personality: Personality adalah penilaian bank mengenai kepribadian
peminjam, misalnya riwayat hidup, hobinya, keadaan keluarga (istri atau
anak), social standing (pergaulan di masyarakat serta bagaimana masyarakat
mengenai diri si peminjam dan sebagainya.
b. Purpose: Purpose adalah bank menilai peminjam mencari dana mengenai
tujuan atau keperluan dalam penggunaan kredit, dan apakah tujuan dari
penggunaan kredit itu sesuai dengan line of business kredit bak bersangkutan.
c. Payment: Payment adalah untuk mengetahui kemampuan dari debitur
mengenai pengembalian pinjaman yang diperoleh dari prospek kelancaran
penjualan dan pendapatan sehingga diperkirakan kemampuan pengembalian
pinjaman dapat ditinjau waktu jumlahnya.
d. Prospect: Prospect adalah harapan usaha di maa yang akan datang dari calon
debitur.
6. Macam-Macam Kredit
Berdasarkan Kelembagaan

a. Kredit Perbankan, adalah kredit yang diberikan kepada masyarakat oleh bank
negara atau swasta untuk kegiatan usaha atau konsumsi
b. Kredit Likuiditas, ialah kredit yang diberikan kepada bank-bank beroperasi di
Indonesia oleh bank-bank sentral yang difungsikan sebagai dana dalam
membiayai kegiatan perkreditannya.
c. Kredit Langsung, yaitu kredit yang diberikan kepada lembaga pemerintah atau
semi pemerintah (kredit program) oleh BI.
d. Kredit Pinjaman Antarbank, adalah kredit yang diberikan oleh bank yang
kelebihan dana kepada bank yang kekurangan dana.

Macam-Macam Kredit Berdasarkan Jangka Waktu

a. Kredit Jangka Pendek (Short term loan), adalah kredit yang berjangka waktu
maksmium satu tahun. Bentuknya berupa kredit direkening koran, kredit
penjualan, kredit wesel, dan kredit pembeli serta kredit modal kerja.
b. Kredit Jangka Menengah (Medium term loan), ialah kredit yang jangka waktu
antara satu tahun sampai dengan tiga tahun.
c. Kredit Jangka Panjang, adalah kredit yang memiliki waktu lebih dari tiga
tahun. Umumnya berupa kredit investasi yang dedidikirawan dengan tujuan
menambah modal perusahaan dalam rangka untuk melakukan rehabilitasi,
ekspansi (perluasan), dan pendirian proyek baru.

Macam-Macam Kredit Berdasarkan tujuan atau Penggunaannya

a. Kredit Konsumtif, adalah kredit yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan


sendiri dan dengan keluarganya, misalnya kredit mobil, dan rumah untuk
dirinya dan keluarganya. Kredit ini sangat tidak produktif
b. Kredit Modal Kerja atau Kredit Perdagangan, ialah kredit yang digunakan
untuk menambah modal usaha debitur. Kredit produktif
c. Kredit Investasi, adalah kredit yang digunakan untuk investasi produktif,
tetapi baru menghasilkan jangka waktu yang relatif lama. Kredit yang
biasanya diberikan grace period, seperti kredit perkebunan kelapa sawit dan
lain sebagainya.
Macam-Macam Kredit Berdasarkan Aktivitas Perputaran Usaha

a. Kredit Kecil, ialah kredit yang diberikan kepada penguasa kecil, misalnya
KUK (Kredit usaha kecil).
b. Kredit Menengah, adalah kredit yang diberikan kepada penguasa dengan aset
yang melebihi dari penguasa kecil.
c. Kredit Besar, adalah kredit yang pada dasarnya ditinjau dari segi jumlah
kredit yang diteirma oleh debitur.

Macam-Macam Kredit Berdasarkan Jaminannya

a. Kredit Tanpa Jaminan atau kredit blanko (unsecured down), adalah pemberian
kredit dengan tanpa jaminan materiil (agunan fisik), pemberian sangat selektif
yang ditujukan untuk nasabah besar yang telah teruji bonafiditas, kejujuran,
dan ketaatannya, baik dalam traksaksi perbankan mapun oleh kegiatan usaha
yang dijalaninya.
b. Kredit Jaminan, ialah kredit untuk debitur yang didasarkan dari keyakinan
atas kemampuan debitur dan adanya agunan atau jaminan berupa fisik
(collateral) sebagai jaminan tambahan.

Macam-Macam Kredit Berdasarkan Macamnya

a. Kredit Aksep, ialah kredit untuk bank yang berupa pinjaman uang, seperti
plafond kredit (L3 atau BMPK)-nya
b. Kredit Penjual, adalah kredit untuk penjual dan pembeli, artinya barang yang
telah dterima pembayaran kemudian. Misalnya Usanse L/C,
c. Kredit Pembeli, adalah pembayaran telah dilakukan penjual, namun
barangnya diterima belakangan atau pembelian dengan uang muka, seperti red
clause L/C.
Macam-Macam Kredit Berdasarkan Sektor Perekonomiannya

a. Kredit Pertanian, adalah kredit untuk perkebunan, peternakan dan perikanan


b. Kredit Pertambangan, ialah kredit untuk beraneka macam pertambangan
c. Kredit Ekspor-Impor, yaitu kredit untuk eksportir dan importir macam-macam
barang.
d. Kredit Koperasi, adalah kredit untuk jenis-jenis koperasi
e. Kredit Profesi, adalah kredit untuk macam-macam profesi, misalnya dokter
dan guru.
f. Kredit Perindustrian, adalah kredit untuk macam-macam industri kecil,
menengah dan besar.

Macam-Macam Kredit Berdasarkan Penarikan dan Pelunasan

a. Kredit Rekening Koran, adalah kredit yang dapat ditarik dan dilunasi setiap
saat, besarnya sesuai dengan kebutuhan yang penarikannya dengan cek,
bilyet, giro atau pemindahbukuan, pelunasan dengan melakukan setoran-
setoran tersebut.
b. Kredit Berjangka, ialah kredit yang penarikannya sekaligus sebesar
plafondnya. Pelunasan kredit dengan cara setelah jangka waktunya habis yang
dapat dilakukan dengan mencicil atau perjanjian.

Macam-Macam Kredit Berdasarkan Cara Pemakaiannya

a. Kredit Rekening Koran Bebas. adalah kredit yang dibitur menerima seluruh
dari kreditnya dengan bentuk rekening koran kepadanya diberikan blangko
cheque dan rekening korannya pinjamannya diisi berdasarkan besarnya kredit
yang diberikan, debitur bebas melakukan penarikan selama kredit berjalan.
b. Kredit Rekening Koran Terbatas, ialah kredit dengan adanya pembatasan
tertentu bagi nasabah dalam melakukan penarikan uang rekeningnya. seperti
pebmerian kredit dengan uang giral dan perubahannya menjadi uang cartal
dilakungan berangsur-angsur.
c. Kredit Rekening Koran Aflopend, yaitu penarikan kredit yang dilakukan
dengan arti maksimum kredit di waktu penarikan pertambah sepenungnya
dengan digunakan oleh nasabah.
d. Revolving Kredi, adalah sistem penarikan kredit sama dengan cara rekening
koran bebas dengan masa penggunaan satu tahun, akan tetapi cara
pemakaiannya berbeda.
e. Term Loans, ialah sistem penggunaan dan pemakaian kredit yang fleksibel
artinya nasabah dapat bebas menggunakan uang kredit untuk keperluan aap
saja dan bank tdak mau tentang hal itu.

7. Manfaat Kredit

Kredit memiliki beberapa manfaat dalam berbagai sektor antara lain sebagai
berikut...
a. Debitur

 Meningkatkan usahanya dengan pengadaan sejumlah sektor produksi


 Kredit bank relatif mudah didapatkan jika usaha debitur diterima untuk
dilayani
 Memudahkan calon debitur untuk memilih bank yang dengan usahanya
 Rahasia keuangan debitur terlindungi
 Beraneka macam jenis kredit bisa disesuaikan dengan calon debitur

b. Pemerintah

 Sebagai pemacu pertumbuhan ekonomi secara umum


 Sebagai pengendali kegiatan moneter
 Untuk menciptakan lapangan usaha
 Dapat meningkatkan pendapatan negara
 Untuk menciptakan dan memperluas pasar

c. Bank

 Pemberian kredit untuk mempertahankan dan mengenmbangkan usaha bank


 Membantu memasarkan produk atau jasa perbankan lainnya
 Memperoleh pendapatan bunga yang diterima dari debitur
 Dapat rentabilitas bank membaik dan memperoleh laba meningkat
 Untuk merebut pangsa pasar dalam industri perbankan

d. Masyarakat

 Dapat mendorong pertumbuhan dan perluasan perekonomian


 Mampu mengurangi tingkat pengangguran
 Memberikan rasa aman kepada masyarakat untuk menyimpan uangnya di
bank
 Dapat meningkatkan pendapatan dari masyarakat
Referensi:

 Malayu S.P. Hasibuan, 2008. Dasar-Dasar Perbankan. Yang Menerbitkan PT


Bumi Aksara : Jakarta.
 Ibrahim, Johannes. 2004. Kartu Kredit: Dilematis Antara Kontrak dan
Kejahatan. Bandung: Refika Aditama.
 Kasmir. 2002. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai