Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nurul Sischasari

NIM : 16542011025
FAKULTAS PERTANIAN SEM.III / PAGI

Etika dalam Penggunaan


Teknologi Informasi dan Komunikasi

Etika atau bisa juga disebut etik, berasal dari kata Yunani yaitu ETHOS yang
berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia
yang baik. Jadi etika adalah ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk
manusia sejauh yang dapat dipahamai oleh pikiran manusia. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk serta tentang hak
dan kewajiban moral (akhlak). Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi
kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana menjalani kehidupan
melalui rangkaian tindakan sehari – hari, etika dapat diterapkan dalam segala aspek atau
segi kehidupan. Salah satunya ialah dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
Seperti yang kita ketahui perkembangan dunia IT berlangsung sangat cepat. Dengan
pekembangan tersebut diharapkan akan dapat mempertahankan dan meningkatkan taraf
hidup manusia. Banyak hal yang menggiurkan manusia untuk dapat sukses dalam bidang IT
tetapi tidak cukup dengan mengandalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, manusia juga
harus menghayati secara mendalam kode etik ilmu, teknologi dan kehidupan.
Banyak ahli telah menemukan bahwa teknologi mengambil alih fungsi mental
manusia, pada saat yang sama terjadi kerugian yang diakibatkan oleh hilangnya fungsi
tersebut dari kerja mental manusia.
Dalam perkembangannya, informasi yang beredar di internet tidak hanya berisi
informasi yang benilai positif. Banyak diantaranya dilakukan dengan sengaja dan dengan
tujuan tertentu. Sebagai contoh, maraknya pornografi di dunia maya. Sebagai salah satu
media penyedia informasi yang paling atraktif, internet kerap kali dijadikan media untuk
mendistribusikan konten-konten pornografi. Tidak hanya melalui situs-situs tertentu, tapi juga
dapat dilakukan melalui forum. Pengaksesan situs-situs ini oleh mereka yang belum cukup
umur dan tidak mengerti, dapat menyebabkan degradasi moral. Hal ini merupakan salah
satu contoh pentingnya etika dalam teknologi informasi. Etika merupakan pegangan bagi
seseorang untuk bertindak dan memahami baik buruk perbuatannya. Sekarang, banyak
orang yang tidak mengindahkan etika, terbukti dari kasus di atas. Mereka yang
menyediakan, berbagi, atau memberikan konten-konten pornografi ini tidak memiliki etika
dalam melakukan aktivitasnya.
Contoh penyalahgunaan TIK yang lain adalah maraknya pertukaran data digital, baik
dalam bentuk film, musik, software, atau bahkan e-book telah menjadi hal yang lumrah di
dunia maya. Dengan mengunjungi situs-situs tertentu dan melakukan klik beberapa kali, kita
bisa mendapatkan apa yang kita inginkan secara gratis. Daripada membuang-buang uang
untuk ke bioskop dan menonton film keluaran terbaru, kita bisa men-download film
tersebut dengan kualitas yang tidak kalah dengan aslinya. Jika ingin mendengarkan lagu,
meng-install software, atau baca buku sekalipun, kita bisa mendapatkanya dengan men-
download. Gratis dah kualitasnya pun sama saja. Walaupun hal seperti ini sama dengan
pembajakan, namun karena menjamurnya situs-situs yang menawarkan jasa download
gratis, toh hal ini dianggap sebagai sesuatu yang lumrah. Padahal, dengan mendownload
hal-hal tersebut, kita tak lain sama dengan seorang pembajak. Hal-hal tersebut memang
sangat merugikan dari satu sisi, namun apabila kita lihat dari sisi lain, hal tersebut juga
dapat membantu masyarakat. Dibandingkan dengan mengeluarkan uang Rp 20.000 untuk
selembar tiket bioskop atau Rp 45.000 untuk membeli sekeping CD atau bahkan ratusan
ribu untuk memebeli software, masyarakat kita tentu lebih memilih sesuatu yang
murah dan dapat dinikmati bersama. Prinsip kebersamaan dan saling "berbagi"-pun rupanya
sangat diterapkan dalam kasus ini, sehingga tentu saja hal ini juga bisa menjadi sangat
menguntungkan.
Akhir-akhir ini pun juga banyak sekali pelanggaran etika dalam teknologi informasi
dan komunikasi melalui media sosial. Misalnya pencemaran nama baik, penyebaran berita
hoax, dan bahkan tindakan bullying melalui facebook, twitter, instagram, dan lain-lain. Selain
itu perkembangan media sosial yang saat ini terjadi kerap kali disalahgunakan oleh oknum
yang tidak bertanggung jawab, misalnya adalah penipuan online, terutama pada kegiatan
jual-beli online.
Mengingat pada dasarnya penggunaan TIK adalah merupakan suatu hal yang
berhubungan dengan orang lain dan telah terdapat Undang-Undang mengenai IT, maka dari
itu dalam penggunaan sebuah teknologi informasi dan komunikasi harus memperhatikan
beberapa etika. Hal tersebut diperlukan untuk menghindari penyalahgunaan atau
pelanggaran dalam penggunaan TIK, sehingga tidak menimbulkan kerugian pada orang lain.
Berikut beberapa etika yang harus diperhatikan dalam penggunaan TIK:
1. Menggunakan fasilitas TIK untuk melakukan hal yang bermanfaat
2. Tidak memasuki sistem informasi orang lain secara illegal
3. Tidak memberikan user ID dan password kepada orang lain untuk masuk ke dalam
sebuah sistem. Tidak diperkenankan pula untuk menggunakan user ID orang lain
untuk masuk ke sebuah sistem.
4. Tidak mengganggu dan atau merusak sistem informasi orang lain dengan cara apa
pun.
5. Menggunakan alat pendukung TIK dengan bijaksana dan merawatnya dengan baik.
6. Tidak menggunakan TIK dalam melakukan perbuatan yang melanggar hukum dan
norma-norma yang berlaku di masyarakat.
7. Menjunjung tinggi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Misalnya, pencantuman url
website yang menjadi referensi tulisan kita baik di media cetak atau elektronik
8. Tetap bersikap sopan dan santun walaupun tidak bertatap muka secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai