Disusun oleh:
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunianya kami
dapat menyelesaikan makalah tentang sistem transmisi synkronmes ini guna memenuhi salah satu
tugas kelompok matakuliah Sistem Pemindah Tenaga.
Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah memberi dukungan
untuk penyusunan makalah ini.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan
dan jauh dari apa yang saya harapkan. Untuk itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Sistem tambahan rem
2. Apa saja Komponen-komponen pada Sistem tambahan rem
3. Bagaimana prinsip dan cara kerja sistem tambahan rem
4. Tipe- tipe system tambahan rem
5. Apa saja Troubleshoting yang sering dialami
C. Tujuan Penulisan
1. Supaya pembaca mengetahui tentang Sistem Tambahan Rem
2. Mengetahui konsep Sistem tambahan rem
3. Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Kemudi, Rem dan Suspensi
D. Metode Penulisan
Metode yang dipakai dalam karya tulis ini yaitu metode yang dilakukan dengan
mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan alat, baik
berupa buku maupun informasi di internet dan juga menggunakan metode diskusi.
BAB II
PEMBAHASAN
Cara Kerja
Pada saat boster rem atau servo tidak digunakan, katup udara dihubungkan ke batang
operasi katup dan ditarik ke kanan karena ada pegas pembalik pada katup udara. Katup
kontrol akan didorong ke kiri oleh pegas katup pengontrol, hal ini menyebabkan katup
udara bersentuhan dengan katup pengontrol. Dan oleh karena itu udara atmosfer yang
mengalir melalui elemen pembersih udara dicegah masuk ke ruang tekanan variabel.
Ketika kondisi boster rem belum digunakan ini, katup hampa udara dari badan katup akan
dipisahkan dari katup pengontrol untuk membuka jalan antara saluran A dengan saluran
B. Dan oleh karena akan selalu ada hampa udara di dalam ruang tekanan konstan, maka
ada juga hampa udara di ruang tekanan variabel, dan akibatnya piston di dorong ke kanan
oleh pegas diafragma.
Adanya perbedaan tekanan antara ruang tekanan variabel dengan ruang tekanan konstan
membuat piston bergerak ke kiri, hal ini akan menyebabkan cakram reaksi (reaction disk)
menggerakkan batang pendorong booster ke kiri dan juga menambah tekanan tenaga
pengereman.
Cara Kerja Boster Rem / Servo Saat Pedal Rem Ditekan Setengah
Jika pedal rem ditekan setengah, maka batang pengoperasian katup dan katup udara akan
berhenti bergerak namun piston akan tetap bergerak ke kiri sehingga ada perbedaan
tekanan. Katup pengontrol tetap dihubungkan dengan dengan katup hampa udara oleh
pegas katup pengontrol. Namun katup pengontrol akan bergerak bersama dengan piston.
Karena katup pengontrol bergerak ke kiri dan berhubungan dengan katup udara, maka
udara atmosfir akan dapat dicegah untuk masuk ke ruang tekanan variabel, sehingga
piston akan bergerak dan mempertahankan tenaga pengereman yang sedang dilakukan.
Cara Kerja Boster Rem / Servo Saat Pedal Rem Ditekan Penuh
Jika pedal rem ditekan maksimal, maka katup udara akan bergerak seluruhnya untuk
menjauh dari katup pengontrol. Pada saat ini ruang tekanan variabel diisi seluruhnya
dengan udara atmosfer. Perbedaan tekanan antara ruang tekanan varibel dan ruang
tekanan konstan juga dibuat maksimum, hal tersebut akan membuat efek dorong
maksimum pada piston.
Bahkan ketika tenaga tamabahan diberikan pada pedal rem, maka efek dorong pada
piston tidak akan berubah, dan tenaga tambahan tersebut akan disalurkan pada tongkat
pendorong boster dan akan dikirimkan sebagaimana adanya ke silinder utama.
Boter rem tipe vakum didalamnya terdapat diafragma, ada dua jenis boster rem tipe
vakum ini yaitu boster rem dengan diafragma tunggal dan boster rem tipe vakum dengan
diafragma ganda.
Cara kerja kedua boster rem tersebut sama, tapi pada boster rem tipe vakum dengan
diafragma ganda memiliki ukuran diameter diafragma yang lebih kecil dibandingkan
dengan diameter diafragma pada boster rem tipe vakum dengan diafragma tunggal.
Boster rem tipe vakum ini dipasang diantara push rod pedal rem dan push rod master
silinder, serta boster rem vakum ini menerima kevakuman dari intake manifold melalui
selang dan katup satu arah (vacuum check ball valve/ one way check valve). Katup ini
akan mempertahankan tekanan kevakuman di dalam boster pada saat mesin dimatikan
agar boster rem memiliki kevakuman cadangan untuk 2 sampai 3 kali pengereman.
Ruangan sangat sempit sehingga tidak memungkinkan untuk menempatkan boster rem tipe
vakum.
Tidak tersedianya kevakuman yang konstan pada intake manifold di kendaraan, contohnya
pada mesin diesel yang menggunakan turbo charger.
Kendaraan yang membutuhkan gaya pengereman yang lebih besar, sehingga penggunaan
boster rem tipe vakum tidak memungkinkan.
Cara kerja dari boster rem tipe hidrolis ini memanfaatkan tekanan hidrolik untuk
membantu meringankan pengemudi saat menginjak pedal rem. Tekanan hidrolik ini
didapatkan dari pompa.
Pompa yang digunakan pada boster tipe hidrolis ini menggunakan atau memanfaatkan
pompa pada power steering hidrolik.
Untuk mengatasi kerusakan pada booster rem, tentunya anda harus membawanya ke
bengkel. Namun tentunya ini akan membuat anda mengeluarkan biaya yang banyak.
Untuk menghematnya, anda dapat memperbaiki booster rem anda sendiri di rumah.
Berikut ini langkah-langkah yang tepat untuk memperbaiki booster rem mobil anda
tanpa perlu mengeluarkan biaya yang besar.
1. Pertama kali tentunya anda harus memeriksa terlebih dahulu kondisi dari booster
rem mobil anda sebelum memulai perbaikan. Untuk memeriksanya, anda dapat
melakukan tiga cara berikut ini. Cara pertama adalah periksa perubaahan pada
stasioner mesin, bila karet membrannya mengalami kebocoran maka akan terlihat
stasioner mesin menjadi naik. Cara kedua yang dapat anda lakukan adalah
memeriksa kevakuman dari manifold yang menuju boster. Untuk memeriksanya
anda dapat melepas selang yang ada pada tabung booster, sebelum melepas selang
pastikan bila anda mencabut klem nya terlebih dahulu. Bila ada kevakuman maka
selang tersebut tidak buntu, namun jika komponen tidak bisa menghisap maka dapat
dipastikan jika karet membran mengalami kebocoran. Cara ketiga untuk memeriksa
kondisi booster rem anda adalah dengan memeriksa kebocoran baik dari selang
vakum ataupun tabung booster. Karet booster yang sobek tentunya akan
menyebabkan suara bising.
2. Setelah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh, maka anda dapat memastikan
bila masalah terjadi pada karet booster. Untuk memperbaikinya, maka anda dapat
melepas terlebih dahulu master rem yang menempel pada tabung booster sehingga
tidak mengganggu proses perbaikan.
3. Setelah itu, anda dapat melepaskan booster dari bodi serta pedal rem.
4. Untuk melepasnya, anda dapat menggunakan obeng. Namun untuk melepasnya anda
perlu hati-hati agar jangan sampai mengenai bagian karet membran booster.
5. Setelah itu, anda dapat memeriksa apakah kondisi karet membran dalam keadaan
sobek atau tidak. Jika iya, karet membran yang sobek dapat menyebabkan membran
tidak dapat ditarik oleh manifold sehingga menyebabkan tidak adanya tarikan dari
kevakuman manifold. Untuk karet yang sobek ini, anda perlu menambalnya
sehingga karet dapat tertutupi lagi.
6. Setelah selesai menambal, anda dapat memasangkan kembali komponen-komponen
yang anda lepas sebelumnya ke tempat semula.
7. Kemudian lakukan uji kendaraan untuk memastikan jika kondisinya sudah benar.
Kebocoran yang terjadi pada booster rem tentunya akan menyebabkan mobil
menjadi susah lansam (stationer). Hal ini dikarenakan daya vakum yang ada pada
booster rem didapatkan dari manifol ini yang merupakan saluran bahan bakar. Gejala
yang sering terjadi pada saat booster rem mengalami kebocoran adalah dengan
adanya bunyi desis dari dalam rem mobil. Banyak hal yang dapat menyebabkan
kebocoran pada booster rem. Kebocoran ini biasanya terjadi pada seal karet yang
terdapat di servo booster rem mobil.
Berikut ini beberapa penyebab kebocoran pada booster rem serta cara mengatasinya.
Bagian karet booster akan mengalami kebocoran ketika kondisinya sobek. Untuk
memastikan kerusakan ini, anda dapat membongkar bagian booster rem mobil anda.
Jika terjadi kebocoran pada seal servo bagian belakang, biasanya akan timbul suara
mendesis dari bagian tersebut. Untuk mengatasinya, anda harus membongkarnya
karena bagian seal ini berada di dalam.
Kerusakan juga biasa terjadi pada sambungan antara rumah booster bagian depan
dan belakang. Hal ini biasanya dikarenakan tidak pernah dibuka sama sekali
ataupun tidak pas atau tidak rata pada saat pemasangannya. Pada bagian ini terdapat
lingkar luar karet yang dijepit dengan dua bagian.
Tempat dudukan selang vacum servo juga dapat menjadi penyebab kebocoran pada
booster rem. Biasanya dikarenakan bagian ini sudah kendur sehingga mudah untuk
bocor. Bila bagian ini mengalami kerusakan, anda cukup menggantinya dengan yang
baru. Anda juga tidak perlu untuk membongkarnya karena bagian seal ini mudah
untuk dilepas. Anda cukup membuka penahannya dan kemudian mencongkel bagian
luar untuk mengetahui kebocoran. Bila anda menginjak pedal rem pada saat keadaan
master rem terbuka dan kemudian terdapat udara yang keluar, maka dipastikan
bagian tersebut mengalami kebocoran. (baca juga:
Booster rem memang memiliki fungsi yang cukup penting di dalam sebuah
kendaraan mobil, tanpa adanya booster rem maka anda perlu untuk menekan pedal
rem lebih kuat dikarenakan sistem pengereman menjadi lebih keras. Tentunya
dengan fungsi tersebut, kondisi booster rem perlu diperhatikan agar jangan sampai
rusak dan mengganggu anda ketika mengendarai mobil. Tidak hanya dapat
mengalami kebocoran saja, banyak kerusakan lainnya yang bisa mengenai booster
rem anda. Sehingga akan lebih baik bila anda mengetahui lebih awal gejala-gejala
kerusakan yang terjadi pada booster rem. Berikut ini beberapa gejala booster rem
yang mengalami kerusakan.
Gejala yang sering terjadi adalah kondisi pedal rem yang keras ketika anda
menginjaknya sehingga sistem pengereman kendaraan menjadi kurang maksimal.
Adanya bunyi desis udara pada saat mesin mobil dinyalakan, baik pada saat rem
sedang diinjak ataupun tidak. Biasanya ini terjadi ketika booster rem mengalami
kebocoran.
Mesin kendaraan menjadi susah langsan. Biasanya ini terjadi karena kebocoran
booster ataupun kebocoran pada intake manifold.
Banyak hal yang dapat menyebabkan gejala-gejala diatas pada kendaraan anda,
seperti: