Anda di halaman 1dari 18

SISTEM KEMUDI,REM & SUSPENSI

ALAT BANTU REM

Disusun oleh:

1. Nanda Ardian Prasetyanto (16504241006)

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunianya kami
dapat menyelesaikan makalah tentang sistem transmisi synkronmes ini guna memenuhi salah satu
tugas kelompok matakuliah Sistem Pemindah Tenaga.
Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah memberi dukungan
untuk penyusunan makalah ini.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan
dan jauh dari apa yang saya harapkan. Untuk itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem Rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan


kendaraan serta memberikan kemungkinan dapat memparkir kendaraan di tempat yang menurun.
Prinsip kerja rem yaitu pengereman terjadi karena gesekan antara ban dan jalan, gesekan
akan bertambah sesuai dengan pembagian beban pada ban. Saat melakukan pengereman roda
depan lebih dahulu melakukan pengereman dan disusul roda belakang, ini di karenakan saat
dilakukan pengereman maka titik pusat gravitasi kendaraan akan pindah kedepan disebabkan
adanya gaya ineretia dan karena adanya beban yang menyatu pada bagian depan. Dan pada
pengertian lain rem dapat diartikan Tenaga gerak putar roda diubah oleh proses gesekan menjadi
tenaga panas dan tenaga panas itu segera dibuang ke udara luar. Pengereman dilakukan dengan
cara menekan sepatu rem yang tidak berputar terhadap tromol (break drum) yang berputar bersama
roda sehingga menghasilkan gesekan dan kendaraan melambat untuk berhenti.
Pada sistem pengereman mobil kita mengenal sistem rem hidrolik yang memanfaatkan
fluida untuk melakukan transfer energi. Sistem ini akan memungkinkan seluruh rem aktif dalam
satu kontrol pedal, sehingga gaya penekananpun akan berlangsung berat. Untuk itulah pada rem
dilengkapi dengan booster rem dan system tambahan lainya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Sistem tambahan rem
2. Apa saja Komponen-komponen pada Sistem tambahan rem
3. Bagaimana prinsip dan cara kerja sistem tambahan rem
4. Tipe- tipe system tambahan rem
5. Apa saja Troubleshoting yang sering dialami
C. Tujuan Penulisan
1. Supaya pembaca mengetahui tentang Sistem Tambahan Rem
2. Mengetahui konsep Sistem tambahan rem
3. Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Kemudi, Rem dan Suspensi

D. Metode Penulisan
Metode yang dipakai dalam karya tulis ini yaitu metode yang dilakukan dengan
mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan alat, baik
berupa buku maupun informasi di internet dan juga menggunakan metode diskusi.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Booster Rem dan alat bantu tambahan rem

Pada sistem pengereman pada kendaraan-kendaraan sekarang ini sudah dilengkapi


dengan komponen tambahan yaitu boster rem. Boster rem berfungsi untuk membantu
memperingan pengemudi saat menginjak pedal rem. Dengan adanya boster rem pada
sistem rem maka saat menginjak pedal rem tidak memerlukan banyak energi, berbeda
dengan sistem rem yang tidak dilengkapi dengan boster rem, yang mana saat pengemudi
menginjak pedal rem akan memerlukan energi yang lebih banyak.
Boster rem bekerja pada saat mesin hidup, ketika mesin mati boster rem tidak
bekerja sehingga saat mesin mati gaya yang dibutuhkan untuk menginjak rem akan sama
dengan kendaraan yang tidak menggunakan boster rem.
Booster rem dapat dipasang menjadi satu dengan master silinder (tipe integral) atau
dapat juga dipasangkan secara terpisah dari master silinder itu sendiri. Tipe integral ini
banyak digunakan pada kendaraan penumpang dan truk kecil.
Booster rem mempunyai diaphram (membran) yang bekerja dengan adanya
perbedaan tekanan antara tekanan atsmosfir dan kevakuman yang dihasilkan dalam
intake manifold. Master silinder dihubungkan dengan pedal dan membran untuk
memperoleh daya pengereman yang besar dari langkah pedal yang minimum.
Untuk kendaraan berjenis diesel, boster remnya diganti dengan pompa vakum
karena kevakuman yang terjadi pada intake manifold pada mesin diesel tidak cukup kuat.
Booster body dibagi menjadi bagian depan (ruang tekanan tetap/constant pressure
chamber) dan bagian belakang (rung tekanan variasi/variable pressure chamber), dan
masing masing ruang dibatasi dengan membran dan piston boster.
Mekanisme katup pengontrol (Control valve mechanism) berfungsi untuk mengatur
tekanan didalam ruang tekan variasi. Termasuk katup udara (air valve), katup vacum
(vacuum valve). katup pengontrol dan sebagainya yang berhubungan dengan pedal rem
melalui batang penggerak katup (valve operating rod).
Selain booster rem ada alat bantu tambahan lain yang digunakan pada kendaraan
besar seperti bus atau truk. Alat bantu pengeremanya adalah retarder yang berfungsi
sebagai penahan poros output transmisi untuk membantu pengereman. Beban kendaraan
yang berat maka akan susah juga penghentianya tanpa adanya alat bantu tambahan
pengereman. Retarder bekerja gengan prinsip menahan putaran transmisi
Retarder adalah alat bantu pegereman non friksi/non kontak untuk meningkatkan
fungsi dari sistem pengereman utama. Perangkat ini biasanya digunakan pada kendaraan
berat seperti Bus dan Truck. Sistem pengereman yang berbasis gesekan rentan terhadap
pemudara rem (aus) ketika digunakan secara terus menerus, yang dapat berbahaya.
Misalnya jika truk atau bus yang menurun di turunan panjang. Oleh sebab itu, kendaraan
berat sering dilengkapi dengan sistem tambahan yang tidak berbasis gesekan untuk
membantu pengereman sehingga tingkat keausan rem konvensional berumur panjang &
safety lebih terjaga. Fungsi Retarder ini adalah untuk memperlambat kendaraan, atau
mempertahankan kecepatan stabil pada turuan sehingga Sebagai gesekan pada rem bisa
dikuranggi, terutama pada kecepatan yang lebih tinggi.

Penyempurnaan retarder selanjutnya pabrikan mengembangkan intarder, retarder


pun dirasakan belum cukup. Salah satu kelemahan retarder adalah kemampuan pengeremannya
dirasakan belum memadai. Pada umumnya kemampuan pengereman retarder berkisar 60-80%,
walaupun ada produsen yang mengklaim kemampuan pengereman retarder yang diproduksinya
mencapai 90%, namun hal ini dirasakan belum cukup. Sebagai informasi, angka kemampuan
pengereman ini sangat mungkin berkurang dengan meningkatnya temperatur fluida (oli) yang
menjadi medium pengereman. Hal lainnya, harga retarder ini relatif mahal, sehingga hanya
cocok diaplikasikan untuk truk-truk dengan brand premium atau alat berat

2. Komponen – komponen Booster rem


1. Karet diafragma
2. Katup udara
3. Katup vakum
4. Tuas pendorong
5. Katup pengontrol vakum
6. Tuas rekasi
7. Torak boster
8. Tuas pendorong
9. Saluran vakum
10. Katup satu arah

3. Prinsip dan cara kerja Booster rem

Prinsip kerja boster rem


Bila vakum bekerja pada kedua sisi piston, maka piston akan terdorong ke kanan oleh
pegas. Bila tekanan atmosfir masuk ke ruang A, maka piston bergerak ke kiri menekan
pegas karena adanya perbedaan tekanan, menyebabkan batang piston menekan piston
master silinder.
konstruksi boster rem
- Bagian dalam booster dihubungkan dengan pompa vakum (diesel) atau intake
manifold (bensin) melalui check valve.
- Check valve berfungsi sebagai katup satu arah yang hanya memungkinkan
udara mengalir dari booster ke vacuum pump.
- Ruang booster terbagi menjadi dua bagian oleh diapragm yaitu constant pressure
chamber dan variable pressure chamber.
- Pada control valve mechanism terdapat air valve dan vacum valve.
- Valve operating rod dihubungkan ke pedal rem.

Cara Kerja

Cara Kerja Boster Rem / Servo Saat Rem Tidak Aktif

Pada saat boster rem atau servo tidak digunakan, katup udara dihubungkan ke batang
operasi katup dan ditarik ke kanan karena ada pegas pembalik pada katup udara. Katup
kontrol akan didorong ke kiri oleh pegas katup pengontrol, hal ini menyebabkan katup
udara bersentuhan dengan katup pengontrol. Dan oleh karena itu udara atmosfer yang
mengalir melalui elemen pembersih udara dicegah masuk ke ruang tekanan variabel.

Ketika kondisi boster rem belum digunakan ini, katup hampa udara dari badan katup akan
dipisahkan dari katup pengontrol untuk membuka jalan antara saluran A dengan saluran
B. Dan oleh karena akan selalu ada hampa udara di dalam ruang tekanan konstan, maka
ada juga hampa udara di ruang tekanan variabel, dan akibatnya piston di dorong ke kanan
oleh pegas diafragma.

Cara Kerja Boster Rem / Servo Saat Rem Digunakan


Pada saat pedal rem ditekan, maka batang pengoperasian katup akan mendorong katup
udara, sehingga mengakibatkan katup udara bergerak ke kiri. Katup pengontrol yang
didorong untuk melawan katup udara oleh pegas katup pengontrol juga ikut bergerak ke
kiri sampai dengan katup pengontrol berhubungan dengan katup hampa udara. Hal ini
menutup bukaan antara saluran A dan saluran B.
Dan ketika katup udara bergerak lebih jauh lagi ke kiri, maka katup udara juga menjauhi
katup pengontrol. Dan kondisi tersebut mengakibatkan udara atmosfer masuk ke ruang
tekanan variabel melalui saluran B (setelah melewati elemen pembersih udara).

Adanya perbedaan tekanan antara ruang tekanan variabel dengan ruang tekanan konstan
membuat piston bergerak ke kiri, hal ini akan menyebabkan cakram reaksi (reaction disk)
menggerakkan batang pendorong booster ke kiri dan juga menambah tekanan tenaga
pengereman.

Cara Kerja Boster Rem / Servo Saat Pedal Rem Ditekan Setengah
Jika pedal rem ditekan setengah, maka batang pengoperasian katup dan katup udara akan
berhenti bergerak namun piston akan tetap bergerak ke kiri sehingga ada perbedaan
tekanan. Katup pengontrol tetap dihubungkan dengan dengan katup hampa udara oleh
pegas katup pengontrol. Namun katup pengontrol akan bergerak bersama dengan piston.
Karena katup pengontrol bergerak ke kiri dan berhubungan dengan katup udara, maka
udara atmosfir akan dapat dicegah untuk masuk ke ruang tekanan variabel, sehingga
piston akan bergerak dan mempertahankan tenaga pengereman yang sedang dilakukan.

Cara Kerja Boster Rem / Servo Saat Pedal Rem Ditekan Penuh
Jika pedal rem ditekan maksimal, maka katup udara akan bergerak seluruhnya untuk
menjauh dari katup pengontrol. Pada saat ini ruang tekanan variabel diisi seluruhnya
dengan udara atmosfer. Perbedaan tekanan antara ruang tekanan varibel dan ruang
tekanan konstan juga dibuat maksimum, hal tersebut akan membuat efek dorong
maksimum pada piston.

Bahkan ketika tenaga tamabahan diberikan pada pedal rem, maka efek dorong pada
piston tidak akan berubah, dan tenaga tambahan tersebut akan disalurkan pada tongkat
pendorong boster dan akan dikirimkan sebagaimana adanya ke silinder utama.

Cara Kerja Boster Rem / Servo Saat Tidak Hampa Udara


Jika brake boster gagal memberikan kevakuman karena sebab apapun, maka tidak akan
ada perbedaan tekanan antara ruang tekanan variabel dengan ruang tekanan konstan, hal
ini karena kedua ruang tekanan tersebut diisi oleh udara atmosfer. Saat boster rem ada
pada posisi OFF, maka piston akan dikembalikan ke kanan oleh pegas diafragma. Namun
ketka pedal rem ditekan, batang pengoperasian katup akan bergerak ke kiri dan
mendorong katup udara, tongkat pendorong boster, dan cakram reaksi. Hal ini
menyebabkan silinder utama piston akan memberikan tenaga pengereman.
Dan saat yang sama, katup udara akan mendorong kunci stopper katup yang dimasukkan
ke badan katup. Dan oleh karena itu, piston akan mengatasi pegas diafragma dan
bergerak ke kiri. Dengan demikian rem akan tetap berfungsi bahkan ketika tidak ada
hampa udara yang diberikan oleh boster rem.

4. Tipe-tipe boster rem


Boster rem tipe vakum
Pada boster rem tipe vakum bekerja dengan memanfaatkan kevakuman pada intake
manifold untuk membantu meringankan pengemudi saat menginjak pedal rem.

Boter rem tipe vakum didalamnya terdapat diafragma, ada dua jenis boster rem tipe
vakum ini yaitu boster rem dengan diafragma tunggal dan boster rem tipe vakum dengan
diafragma ganda.
Cara kerja kedua boster rem tersebut sama, tapi pada boster rem tipe vakum dengan
diafragma ganda memiliki ukuran diameter diafragma yang lebih kecil dibandingkan
dengan diameter diafragma pada boster rem tipe vakum dengan diafragma tunggal.

Boster rem tipe vakum ini dipasang diantara push rod pedal rem dan push rod master
silinder, serta boster rem vakum ini menerima kevakuman dari intake manifold melalui
selang dan katup satu arah (vacuum check ball valve/ one way check valve). Katup ini
akan mempertahankan tekanan kevakuman di dalam boster pada saat mesin dimatikan
agar boster rem memiliki kevakuman cadangan untuk 2 sampai 3 kali pengereman.

Boster rem tipe hidrolis (tekanan)


Boster rem tipe hidrolis digunakan pada kendaraan yang umunnya kendaraan tersebut
tidak memungkinkan menggunakan boster rem tipe vakum, seperti :

 Ruangan sangat sempit sehingga tidak memungkinkan untuk menempatkan boster rem tipe
vakum.
 Tidak tersedianya kevakuman yang konstan pada intake manifold di kendaraan, contohnya
pada mesin diesel yang menggunakan turbo charger.
 Kendaraan yang membutuhkan gaya pengereman yang lebih besar, sehingga penggunaan
boster rem tipe vakum tidak memungkinkan.

Cara kerja dari boster rem tipe hidrolis ini memanfaatkan tekanan hidrolik untuk
membantu meringankan pengemudi saat menginjak pedal rem. Tekanan hidrolik ini
didapatkan dari pompa.
Pompa yang digunakan pada boster tipe hidrolis ini menggunakan atau memanfaatkan
pompa pada power steering hidrolik.

5. Troubleshoting yang Sering Dialaimi

Mengatasi Kerusakan Booster Rem

Untuk mengatasi kerusakan pada booster rem, tentunya anda harus membawanya ke
bengkel. Namun tentunya ini akan membuat anda mengeluarkan biaya yang banyak.
Untuk menghematnya, anda dapat memperbaiki booster rem anda sendiri di rumah.
Berikut ini langkah-langkah yang tepat untuk memperbaiki booster rem mobil anda
tanpa perlu mengeluarkan biaya yang besar.

1. Pertama kali tentunya anda harus memeriksa terlebih dahulu kondisi dari booster
rem mobil anda sebelum memulai perbaikan. Untuk memeriksanya, anda dapat
melakukan tiga cara berikut ini. Cara pertama adalah periksa perubaahan pada
stasioner mesin, bila karet membrannya mengalami kebocoran maka akan terlihat
stasioner mesin menjadi naik. Cara kedua yang dapat anda lakukan adalah
memeriksa kevakuman dari manifold yang menuju boster. Untuk memeriksanya
anda dapat melepas selang yang ada pada tabung booster, sebelum melepas selang
pastikan bila anda mencabut klem nya terlebih dahulu. Bila ada kevakuman maka
selang tersebut tidak buntu, namun jika komponen tidak bisa menghisap maka dapat
dipastikan jika karet membran mengalami kebocoran. Cara ketiga untuk memeriksa
kondisi booster rem anda adalah dengan memeriksa kebocoran baik dari selang
vakum ataupun tabung booster. Karet booster yang sobek tentunya akan
menyebabkan suara bising.
2. Setelah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh, maka anda dapat memastikan
bila masalah terjadi pada karet booster. Untuk memperbaikinya, maka anda dapat
melepas terlebih dahulu master rem yang menempel pada tabung booster sehingga
tidak mengganggu proses perbaikan.
3. Setelah itu, anda dapat melepaskan booster dari bodi serta pedal rem.
4. Untuk melepasnya, anda dapat menggunakan obeng. Namun untuk melepasnya anda
perlu hati-hati agar jangan sampai mengenai bagian karet membran booster.
5. Setelah itu, anda dapat memeriksa apakah kondisi karet membran dalam keadaan
sobek atau tidak. Jika iya, karet membran yang sobek dapat menyebabkan membran
tidak dapat ditarik oleh manifold sehingga menyebabkan tidak adanya tarikan dari
kevakuman manifold. Untuk karet yang sobek ini, anda perlu menambalnya
sehingga karet dapat tertutupi lagi.
6. Setelah selesai menambal, anda dapat memasangkan kembali komponen-komponen
yang anda lepas sebelumnya ke tempat semula.
7. Kemudian lakukan uji kendaraan untuk memastikan jika kondisinya sudah benar.

Kebocoran yang terjadi pada booster rem tentunya akan menyebabkan mobil
menjadi susah lansam (stationer). Hal ini dikarenakan daya vakum yang ada pada
booster rem didapatkan dari manifol ini yang merupakan saluran bahan bakar. Gejala
yang sering terjadi pada saat booster rem mengalami kebocoran adalah dengan
adanya bunyi desis dari dalam rem mobil. Banyak hal yang dapat menyebabkan
kebocoran pada booster rem. Kebocoran ini biasanya terjadi pada seal karet yang
terdapat di servo booster rem mobil.

Penyebab Kerusakan Booster Rem

Berikut ini beberapa penyebab kebocoran pada booster rem serta cara mengatasinya.

 Bagian karet booster akan mengalami kebocoran ketika kondisinya sobek. Untuk
memastikan kerusakan ini, anda dapat membongkar bagian booster rem mobil anda.
 Jika terjadi kebocoran pada seal servo bagian belakang, biasanya akan timbul suara
mendesis dari bagian tersebut. Untuk mengatasinya, anda harus membongkarnya
karena bagian seal ini berada di dalam.
 Kerusakan juga biasa terjadi pada sambungan antara rumah booster bagian depan
dan belakang. Hal ini biasanya dikarenakan tidak pernah dibuka sama sekali
ataupun tidak pas atau tidak rata pada saat pemasangannya. Pada bagian ini terdapat
lingkar luar karet yang dijepit dengan dua bagian.
 Tempat dudukan selang vacum servo juga dapat menjadi penyebab kebocoran pada
booster rem. Biasanya dikarenakan bagian ini sudah kendur sehingga mudah untuk
bocor. Bila bagian ini mengalami kerusakan, anda cukup menggantinya dengan yang
baru. Anda juga tidak perlu untuk membongkarnya karena bagian seal ini mudah
untuk dilepas. Anda cukup membuka penahannya dan kemudian mencongkel bagian
luar untuk mengetahui kebocoran. Bila anda menginjak pedal rem pada saat keadaan
master rem terbuka dan kemudian terdapat udara yang keluar, maka dipastikan
bagian tersebut mengalami kebocoran. (baca juga:

Booster rem memang memiliki fungsi yang cukup penting di dalam sebuah
kendaraan mobil, tanpa adanya booster rem maka anda perlu untuk menekan pedal
rem lebih kuat dikarenakan sistem pengereman menjadi lebih keras. Tentunya
dengan fungsi tersebut, kondisi booster rem perlu diperhatikan agar jangan sampai
rusak dan mengganggu anda ketika mengendarai mobil. Tidak hanya dapat
mengalami kebocoran saja, banyak kerusakan lainnya yang bisa mengenai booster
rem anda. Sehingga akan lebih baik bila anda mengetahui lebih awal gejala-gejala
kerusakan yang terjadi pada booster rem. Berikut ini beberapa gejala booster rem
yang mengalami kerusakan.

 Gejala yang sering terjadi adalah kondisi pedal rem yang keras ketika anda
menginjaknya sehingga sistem pengereman kendaraan menjadi kurang maksimal.
 Adanya bunyi desis udara pada saat mesin mobil dinyalakan, baik pada saat rem
sedang diinjak ataupun tidak. Biasanya ini terjadi ketika booster rem mengalami
kebocoran.
 Mesin kendaraan menjadi susah langsan. Biasanya ini terjadi karena kebocoran
booster ataupun kebocoran pada intake manifold.

Banyak hal yang dapat menyebabkan gejala-gejala diatas pada kendaraan anda,
seperti:

 Kebocoran pada selang vakum booster


 Kondisi booster rem yang sedang rusak
 Adanya kotoran yang menumpuk sehingga terjadi penyumbatan pada selang vakum
booster
 Adanya kebocoran pada karet seal booster rem
 Bagian tabung angin terisi dengan oli karena pentil blower mengalami kerusakan
(terjadi pada mobil bermesin diesel)
 Blower vakum yang ada pada dinamo pengisian mengalami kerusakan ( terjadi pada
mobil bermesin diesel)

Anda mungkin juga menyukai