Anda di halaman 1dari 1

1.

kebudayaan mempunyai suatu sistem keteraturan (order) Keteraturan tersebut mempunyai


dimensi vertikal dan horisontal Pada dimensi vertikal kita lihat misalnya terdapat lapisan-
lapisan masyarakat seperti pemimpin-rakyat. orang tua-anak, kelompok- kelompok
ekonomi, majikan buruh, kelompok berpendapatan tinggi-kelompok berpendapatan sedang
dan kecil. dan sebagainya. Seluruh tapisan-lapisan dan kelompok-kelompok masyarakat
tersebut diatur di dalam suatu order tertentu berupa peraturan peraturan baik yang tertulis
maupun yang tidak tertulis, konvensi- Dimensi horisontal dengan tata susunan temporer
yaitu masa lalu, masa kini dan masa depan. Tata susunan temporer tersebut juga mempunyai
aspek spatial yaitu ruang yang sederhana dan semakin meluas dimulai dari ruang keluarga,
ruang masyarakat terdekat. ruang nuku, bangsa, dan konvensi, tradisi, dan sebagainya
internasional
2. Nilai-nilai kebudayaan ditransmisikan dengan proses "ac quiring" melalui "inquiring ladi
proses pendidikan bukán terjadi secara pasif atau gulture determined tetapi melalui roses
inter akrif antare pendidik dan peseta-didik. Proses tersebut memung inkan terjadinya
perkembangan budaya melalui komampuan kan terjadi inovasi dan penemuan budaya
lainnya, rerta asimilasi, akulturasi kemampuan kreatit yang memungkin penemu dan
seterusnya
3. Proses pembudaynan mempunyai fujuan Lembaga pendidikan sebagai pusat kebudayaan,
Lenbaga pendidikan merupakan salah satu pranata sosial di dalam setiap kebudayaan.
Menurut Koentjaraningrat setiap pranata sosial mehirymyal kemponen,-komponen sebagai
berikut: I) sistem norma, 2) personil. 3) pranata fisik

Pendidikan sebogai pranata sosial yang berwujud dalam bentuk lembaga atau institusi sekolah
merupakan lembaga yang berkenaan dengan kelakuan kelakuan tertentu yaitu interaksi antara
pendid penerta-didik untuk mewujudkan suatu sistem norma. baik taman kanak kanak sampai
universltas, akan kita temukan ketiga unsur I) sistem norma, 2) personil. 3) pranata fisik.
dalam penyusunan kurikulum nasional dimensi-dimensi spatial dan temporal serta keseluruhan
budaya perlu dirangkum Hal ini berarti para ahli kebudayaan perlu ikut-serta dalam penyusunan
kurikulum untuk kurikulum muatan lokal maupun untuk kurikulum Di dalam pengembangan
Kebudayaan secara menyeluruh tempat pendidikan tinggal sangat strategis dan menentukan. Di
dalam Iembaga pendidikan tinggi inilah bukan hanya teriadi tranamisi nilai-nilai budaya tetap juga
pengembangan nilai-nilal budaya itu secarsa intensif ekstensif

Anda mungkin juga menyukai