Anda di halaman 1dari 6

TI - 002 ISSN : 2407 - 1846

PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN


LAYANAN JASA KERETA API LOKAL
LINTAS SOLO - YOGYAKARTA

Alfian Oky Pranata


alfianpranata@ymail.com
Universitas Atma Jaya Yogyakarta

ABSTRAK

PT. Kereta Api Indonesia Daop 6 Yogyakarta merupakan penyedia layanan kereta api untuk
koridor Solo – Yogyakarta. Layanan yang berkualitas dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan
dan membuat PT. KAI Daop 6 Yogyakarta dapat bersaing dengan layanan transportasi yang lain.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan
pelanggan transportasi kereta api khususnya rute Solo-Yogyakarta. Penelitian ini juga bertujuan
untuk mengidentifikasi tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan yang diberikan serta
mendapatkan ide-ide perbaikan dan peningkatan layanan sehingga diharapkan PT. KAI Daop 6
memiliki daya saing yang tinggi. Penelitian dilakukan dengan penyebaran kuesioner model
SERVPERF sederhana kepada 76 responden penumpang KA Prameks dan Sriwedari selama dua
hari penelitian. Data primer tersebut kemudian dianalisis untuk menentukan tingkat kepuasan
pelanggan. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa secara umum rata-rata tingkat kepuasan pelanggan
terhadap kesepuluh atribut yang diukur sudah memuaskan. Enam dari sepuluh atribut (60%)
memiliki prosentase jawaban tertinggi untuk tingkat kepuasan pada skala skor baik, sedangkan
empat lainnya (40%) memiliki prosentase jawaban tertinggi pada skala skor cukup. Karena
memiliki potensi peningkatan layanan yang besar, keempat atribut tersebut kemudian diambil
untuk dijadikan referensi pemunculan ide perbaikan dan peningkatan layanan. Keempat atribut
tersebut adalah informasi yang tersedia di stasiun, kinerja petugas loket, kondisi perjalanan kereta,
dan fasilitas kereta. Hasil dari penelitian ini kemudian memunculkan beberapa ide perbaikan dan
peningkatan layanan antara lain : perbaikan informasi jadwal kedatangan dan tarif kereta, informasi
loket, ketersediaan tempat duduk, dan informasi loket, peningkatan kinerja petugas loket, dan
perbaikan beberapa fasilitas kereta.

Kata kunci: kereta api, kepuasan pelanggan, kualitas layanan, SERVPERF

perpindahan orang yang tinggi, termasuk daerah


I. Pendahuluan
Solo – Yogyakarta. PT. Kereta Api Indonesia
Suatu penyedia layanan transportasi harus
(KAI DAOP 6) Yogyakarta merupakan
siap bersaing dan responsive dalam
penyedia layanan transportasi kereta api yang
menyediakan sebuah bentuk pelayanan
menyediakan tiga jenis kereta untuk melayani
konsumen untuk menanggapi kebutuhan
koridor Solo – Yogyakarta pp yaitu Kereta Api
manusia akan transportasi, seiring dengan
(KA) Prambanan Ekspress, KA Sriwedari, dan
meningkatnya aktivitas dan mobilitas manusia.
KA Madiun Jaya. Layanan ini terakumulasi
Penyedia layanan transportasi sebagai bentuk
dalam 25 trip setiap harinya mulai pukul 5.30
layanan publik ini diharapkan dapat membantu
WIB hingga pukul 22.00 WIB. Total kapasitas
menyiapkan kebutuhan konsumen akan
layanan ini dapat mengangkut 5000 hingga
kebutuhan transportasinya sekaligus
7000 penumpang per hari. Permasalahan yang
mengurangi beberapa permasalahan transportasi
dihadapi KAI Daop 6 Yogyakarta semakin
yang sering muncul. Pelayanan transportasi
rumit karena jumlah calon konsumen dan
yang baik akan memunculkan tingkat kepuasan
kebutuhan mobilitas yang terus meningkat dari
pelanggan yang tinggi, karena dengan
tahun ke tahun, sedangkan beberapa sarana
pemberian aktivitas jasa secara berkualitas
perkereta-apian yang digunakan sudah berusia
kepada konsumen membuat konsumen merasa
tua dan jumlah Kereta Rel Diesel (KRD) pun
kebutuhannya akan produk jasa tersebut
tidak sebanding. Sebagai contoh rangkaian
terpenuhi, sehingga muncul perasaan puas.
kereta Prambanan Ekspress (Prameks) yang
Permasalahan transportasi ini terjadi di
sudah berusia lebih dari 20 tahun, merupakan
mana saja terutama di wilayah dengan angka

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2014 1


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 12 November 2014
TI - 002 ISSN : 2407 - 1846

bekas KRL dengan tipe Holec yang ditunjukkan pada Gambar 1. Kuesioner
dimodifikasi sendiri menjadi KRD. Rangkaian disebarkan kepada 76 responden penumpang
KA Prameks ini hanya sekitar 4-5 gerbong KA di dua kereta yaitu KA Prameks dan KA
untuk sekali trip. Beberapa kereta lain masih Sriwedari. Kuesioner terdiri dari tiga bagian,
berusia muda, namun merupakan produk lokal yaitu Bagian I untuk data karakteristik
buatan INKA dengan reliabilitas yang belum demografi responden, Bagian II untuk
bisa bersaing dengan produk luar. pengukuran tingkat kepuasan pelanggan dan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Bagian III untuk saran dan harapan pelanggan
mengidentifikasi tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan jasa kereta api. Pada Bagian II
terhadap layanan yang diberikan serta terdapat 10 atribut pernyataan yang akan
mendapatkan ide-ide perbaikan maupun dievaluasi oleh responden. Atribut pernyataan
peningkatan layanan dari hasil survei yang tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.
dilakukan. Jasa atau layanan adalah setiap Tabel 1. Sepuluh atribut kepuasan pelanggan
tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan pada kuesioner
oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada No Atribut Kepuasan Pelanggan
dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud
fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan 1 Pelayanan dari petugas stasiun
sesuatu. Produk jasa dapat berhubungan dengan 2 Informasi yang tersedia di stasiun KA
produk fisik maupun tidak (Kotler, 2000). 3 Fasilitas yang tersedia di stasiun KA
Kepuasan pelanggan didefinisikan secara 4 Kinerja petugas loket
sederhana oleh Nasution (2001) yang
5 Suasana di stasiun (ketertiban, kebersihan)
menyebutkan bahwa kepuasan pelanggan
adalah suatu keadaan di mana kebutuhan, 6 Kinerja petugas perjalanan
keinginan, dan harapan pelanggan dapat 7 Kondisi perjalanan
terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi oleh 8 Fasilitas yang tersedia di kereta
pelanggan. Parasuraman (1990) menyebutkan
9 Keamanan di kereta
bahwa kepuasan pelanggan terhadap
pengalaman jasa tertentu akan mengarah pada 10 Kebersihan kereta
evaluasi atau sikap keseluruhan terhadap
kualitas jasa sepanjang waktu. Ada beberapa MULAI

metode yang bisa dipergunakan setiap Observasi Lapangan dan studi


perusahaan untuk mengukur dan memantau literatur

kepuasan pelanggannya dan pelanggan pesaing.


Identifikasi masalah dan
Kotler, dkk. (2004) mengidentifikasi empat tujuan penelitian

metode untuk mengukur kepuasan pelanggan


antara lain sistem keluhan dan saran, ghost Studi literatur

shopping, lost customer analysis, dan survei


kepuasan pelanggan. Metode survei kepuasan Pengumpulan Data Awal
(Sekunder)
pelanggan dapat dilakukan secara langsung Dokumen yang
(direct) kepada konsumen, atau melalui pos, diperoleh =
1. Data stasiun dan
telepon, email, websites, dan lain-lain. Survei fasilitas
2. Grafik perjalanan
kepuasan pelanggan juga bisa diterapkan pada kereta api
3. Standar Pelayanan
bidang transportasi kereta api khususnya pada Identifikasi atribut kualitas Minimal
jasa transportasi KA
koridor Solo – Yogyakarta ini. PT. KAI Daop 6
Yogyakarta diharapkan mendapatkan informasi
mengenai tingkat pelayanan mereka di mata Penentuan alat ukur penelitian
(kuesioner) dan responden
konsumen dan mengetahui apa saja aspek-aspek
yang dirasa sudah cukup baik dan yang perlu Perancangan dan pembuatan
dilakukan perbaikan layanan. Dengan survei kuesioner

kepuasan pelanggan ini diharapkan muncul Desain


kuesioner
sebuah ide peningkatan layanan atau strategi
baru bagi PT. KAI Daop 6 untuk meningkatkan B Penyebaran kuesioner
pelayanannya kepada konsumen. Hasil
kuesioner

II. Metodologi A

Metodologi peneltian yang digunakan


dapat dilihat pada diagram alir seperti yang

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2014 2


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 12 November 2014
TI - 002 ISSN : 2407 - 1846

sebaran data secara menyeluruh untuk


kesepuluh atribut. Hasil sebaran ini dapat
dilihat pada Gambar 2.

Tabel 2. Rekapitulasi jawaban responden


Banyaknya responden yang menjawab (orang)
Atribut Sangat
Kurang Cukup Baik Total
Baik
Pelayanan
4 27 42 3 76
petugas
Informasi di
4 38 31 3 76
stasiun
Fasilitas di
4 28 42 2 76
stasiun
Kinerja
petugas 7 34 32 3 76
loket
Suasana di
3 25 45 3 76
stasiun
Kinerja
petugas 4 20 50 2 76
perjalanan
Kondisi
11 36 26 3 76
perjalan
Fasilitas
15 37 24 0 76
kereta
Keamanan
6 22 38 10 76
kereta
Kebersihan
1 26 44 5 76
kereta

Gambar 1. Metodologi Penelitian

III. Hasil dan Pembahasan Gambar 2. Grafik rekapitulasi pengukuran


Pengukuran kepuasan pelanggan dilakukan kepuasan pelanggan
melalui bagian dari kuesioner yang disebar
kepada 76 orang responden yang merupakan Secara umum hasil dari pengukuran
pelanggan kereta api lintas Solo-Yogyakarta. kepuasan ini menunjukkan hasil yang baik.
Pada bagian pengukuran kepuasan pelanggan Rata-rata per aspek menunjukkan hasil
ini dibagi menjadi sepuluh buah pernyataan penilaian pada kategori baik dan cukup.
yang harus dievaluasi oleh penumpang. Sedangkan berdasarkan Tabel 2 dapat dibuat
Sepuluh pernyataan ini dikelompokkan ke pula nilai pembobotan skor untuk mencari rata-
dalam dua bagian yaitu kualitas pelayanan di rata skor. Dari hasil banyaknya frekuensi
stasiun dan kualitas pelayanan di perjalanan jawaban responden untuk masing-masing skor,
atau di atas kereta. Secara umum hasil dapat diperoleh nilai skor pembobotan dengan
rekapitulasi jawaban dari para responden dapat mengalikan banyaknya frekuensi pada skor
dilihat pada Tabel 2. tersebut dengan bobot nilai. Bobot nilai
ditetapkan sebagai berikut :
a. Evaluasi Penentuan Prioritas Atribut a. Skor “Kurang” memiliki bobot 1
Berdasarkan Data Kuesioner b. Skor “Cukup” memiliki bobot 2
Dengan melihat hasil jawaban responden c. Skor “Baik” memiliki bobot 3
untuk masing-masing atribut, maka kemudian d. Skor “Sangat Baik” memiliki bobot 4
dapat dibentuk sebuah grafik untuk penyajian

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2014 3


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 12 November 2014
TI - 002 ISSN : 2407 - 1846

Hasil dari perkalian tersebut akan Tabel 4. Peringkat atribut kepuasan berdasarkan
menunjukkan skor pembobotan untuk masing- skor rata-rata
masing atribut. Setelah skor pembobotan Skor
Peringkat Atribut Kepuasan
diketahui, selanjutnya dapat diketahui skor rata- rata-rata
rata untuk masing-masing skor. Rata-rata dapat 1 Kebersihan kereta 2,7
diperoleh dengan membagi total skor 2 Keamanan kereta 2,68
pembobotan dengan banyaknya jawaban
Kinerja petugas
(responden). Hasil dari perhitungan ini dapat 3
perjalanan
2,66
dilihat pada Tabel 3.
4 Suasana di stasiun 2,63
Pelayanan petugas
Tabel 3. Skor pembobotan dan rata-rata tiap 5 2,58
stasiun
atribut kepuasan
Ku Cu Sangat Rata- 6 Fasilitas di stasiun 2,55
Atribut Baik Total
rang kup Baik rata 7 Informasi di stasiun 2,43
Pelayanan
4 54 126 12 196 2,58 8 Kinerja petugas loket 2,41
petugas
Informasi 9 Kondisi perjalanan 2,28
4 76 93 12 185 2,43
di stasiun
Fasilitas di 10 Fasilitas kereta 2,12
4 56 126 8 194 2,55
stasiun
Kinerja Rata-rata Total 2,50
petugas 7 68 96 12 183 2,41
loket Informasi yang dapat diperoleh
Suasana di berdasarkan grafik pada Gambar 2
3 50 135 12 200 2,63
stasiun
Kinerja
menunjukkan bahwa secara keseluruhan hasil
petugas 4 40 150 8 202 2,66 skor pada keseluruhan atribut dominan pada
perjalanan skor baik dan cukup. Dari sepuluh atribut yang
Kondisi
11 72 78 12 173 2,28 diukur, 6 atribut (60%) memiliki skor jawaban
perjalanan yang dominan pada skala baik. Ini artinya,
Fasilitas
kereta
15 74 72 0 161 2,12 keenam atribut tersebut sudah memiliki tingkat
Keamanan kepuasan yang tinggi di mata konsumen.
6 44 114 40 204 2,68
kereta Keenam atribut tersebut adalah pelayanan
Kebersihan
1 52 132 20 205 2,70 petugas stasiun, fasilitas yang tersedia di
kereta stasiun, suasana di stasiun kereta api, kinerja
petugas perjalanan kereta, keamanan pada
Setelah skor rata-rata untuk tiap atribut
perjalanan kereta api, dan kebersihan di dalam
berhasil didapatkan maka dapat dibuat
kereta api. Selain keenam atribut di atas,
peringkat kepuasan berdasarkan skor rata-rata
terdapat empat buah atribut (40%) dengan
tersebut. Peringkat ini diurutkan berdasarkan
jawaban / skor yang dominan pada skala cukup.
atribut yang memiliki rata-rata tertinggi sampai
Ini berarti bahwa atribut-tersebut sudah
pada atribut yang memiliki skor rata-rata
memiliki tingkat kepuasan konsumen yang
terendah. Semakin tinggi skor rata-rata artinya
cukup baik, meskipun dirasakan masih
tingkat kepuasan pelanggan semakin bagus,
membutuhkan peningkatan layanan atau
sedangkan semakin kecil nilainya maka tingkat
perbaikan. Keempat atribut inilah yang
kepuasan layanan di mata konsumen cenderung
memiliki potensi yang cukup besar untuk
kecil sehingga atribut yang memiliki rata-rata
ditingkatkan pelayanannya. Keempat atribut
yang rendah dapat dikategorikan sebagai atribut
tersebut ialah informasi yang tersedia di stasiun,
yang memiliki prioritas untuk potensi
kinerja petugas loket, kondisi perjalanan kereta
peningkatan layanan. Peringkat atribut
api, dan fasilitas yang tersedia di kereta api.
berdasarkan skor rata-ratanya dapat dilihat pada
Tabel 4.
b. Usulan Perbaikan Untuk Peningkatan
Melalui perhitungan dengan cara yang
Layanan
sama pada total keseluruhan atribut (atribut 1-
Setelah didapatkan peringkat dari seluruh
10) maka akan didapatkan nilai rata-rata total
atribut dan diketahui bahwa terdapat empat
untuk kepuasan pelanggan adalah 2,5. Dapat
atribut yang memiliki potensi untuk
dilihat pada Tabel 4 bahwa dari total
ditingkatkan pelayanannya, maka selanjutnya
keseluruhan atribut kepuasan yang ditanyakan
dapat dicari beberapa ide usulan untuk
terdapat empat atribut yang memiliki skor di
peningkatan pelayanan. Berdasarkan jawaban
bawah skor rata-rata total.
dari bagian ketiga kuisoner terdapat beberapa

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2014 4


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 12 November 2014
TI - 002 ISSN : 2407 - 1846

saran atau masukan dari responden. Pengolahan fasilitas. Untuk aspek ketiga, kaitannya
saran lebih lanjut kemudian dilakukan dengan dengan penumpang, tidak dapat dilakukan
seleksi saran sesuai dengan keempat atribut pengubahan desain tempat duduk karena
yang memiliki potensi untuk perbaikan layanan. memang desain tersebut sudah merupakan
Ide-ide yang muncul mengenai perbaikan dan desain yang formal.
peningkatan layanan pada keempat atribut dapat
dilihat melalui penjelasan berikut. iv. Fasilitas Yang Tersedia Di Kereta Api
Fasilitas kereta sebagaimana diatur dalam
i. Informasi Yang Tersedia Di Stasiun Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Informasi yang tersedia di stasiun perjalanan harus dijaga dan dirawat dengan
sebaiknya diberikan secara lengkap, detail, baik. Perawatan dan pemeliharaan fasilitas
dan diletakkan di tempat yang strategis di sebaiknya tidak hanya terfokus pada mesin
area-area stasiun. Adapun beberapa penggerak saja tetapi juga fasilitas yang
informasi terkait dengan layanan jasa ada di kereta. Beberapa masukan dari
kereta api ialah : penumpang kaitannya dengan fasilitas
1. Jadwal keberangkatan dan tarif untuk antara lain perbaikan tangga kereta yang
KA jarak jauh. rusak / macet, penyediaan tempat sampah
2. Jadwal keberangkatan dan tarif untuk dan pendingin ruangan di kereta,
KA lokal. penerapan fasilitas gerbong khusus wanita
3. Informasi ketersediaan tempat duduk. di kereta selain KA Prameks seperti KA
4. Informasi loket. Sriwedari dan KA Madiun Jaya,
5. Informasi kedatangan kereta. peningkatan kebersihan toilet dan
ketersediaan air di kereta, serta
ii. Kinerja Petugas Loket penambahan tirai atau alternatif lain adalah
Berdasarkan masukan penumpang, petugas modifikasi kaca kereta dengan
loket diharapkan untuk mempertahankan penambahan lapisan film agar mereduksi
dan meningkatkan pelayanannya. Petugas panas dan cahaya matahari yang masuk.
loket diharapkan dapat melayani calon
penumpang yang membeli tiket dengan IV. Kesimpulan
ramah dan terampil. Selain hal tersebut, Berdasarkan tujuan penelitian dan analisis
kaitannya dengan KA lokal, para petugas yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang
ini sebaiknya diberi pengetahuan atau dapat diambil dari penelitian ini antara lain :
pengalaman secara langsung dalam (1) Dari kesepuluh atribut kualitas jasa
perjalanan KA lokal, sehingga ketika yang dinyatakan dalam kuesioner yang telah
mereka melayani calon penumpang yang disebar, rata-rata penilaian responden
membeli tiket, mereka memiliki menunjukkan bahwa atribut yang diukur tingkat
pengetahuan yang luas dalam menjawab kepuasannya sudah baik. Hasil dari kuesioner
pertanyaan pelanggan. kepuasan pelanggan menunjukkan bahwa dari
sepuluh atribut terdapat enam atribut kepuasan
iii. Kondisi Perjalanan Kereta Api yang memiliki jawaban dominan pada skala
Kondisi perjalanan kereta api menentukan skor baik. Dengan demikian, berdasarkan
tingkat kenyamanan penumpang sehingga penilaian dari konsumen, 60% atribut pelayanan
penumpang pada akhirnya dapat dari PT. KAI Daop 6 Yogyakarta sebagai
menentukan apakah ia dapat menikmati penyedia layanan KA lokal menunjukkan hasil
perjalanan. Hal-hal yang dapat menganggu yang memuaskan di mata responden /
kenyamanan penumpang berdasarkan pelanggan. Selain enam atribut tersebut di atas,
identifikasi dari pengalaman penumpang terdapat empat atribut lainnya dengan
antara lain suhu panas di siang hari tanpa prosentase jawaban terbanyak berada pada
tirai dan AC membuat penumpang merasa skala skor cukup. Keempat atribut inilah yang
gerah, kondisi gerbong yang terlalu kemudian diambil untuk acuan pemunculan ide
berdesakan ketika penumpang penuh, dan peningkatan layanan, karena meskipun rata-rata
ada beberapa penumpang kurang menyukai responden menganggap layanan yang diberikan
model kursi tempat duduk yang sudah cukup, tetapi masih memiliki potensi
berhadapan karena ada satu sisi yang untuk dilakukan perbaikan atau peningkatan
berjalan mundur. layanan.
Untuk suhu dan kondisi gerbong (2) Berdasarkan keempat atribut yang telah
merupakan aspek yang terkait pada atribut dipilih dan difokuskan untuk pemunculan ide

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2014 5


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 12 November 2014
TI - 002 ISSN : 2407 - 1846

perbaikan dan peningkatan layanan, maka V. Daftar Pustaka


kemudian dirumuskan beberapa ide Kotler, P., (2000), Marketing
peningkatan layanan untuk tiap atribut antara Management, The Millennium Edition, Prentice
lain : Hall International Edition, New Jersey.
i. Atribut informasi yang tersedia di stasiun Kotler, P., dkk., (2004), Marketing 6th
Informasi yang tersedia di stasiun Edition, Pearson Education Australia, New
mencakup informasi jadwal keberangkatan South Wales.
dan tarif untuk KA jarak jauh dan untuk Parasuraman, A., Zeithaml, V.A. & Berry,
KA lokal, informasi ketersediaan tempat L.L., (1990), Delivering Quality Service, The
duduk, informasi loket, dan informasi Free Press, New York.
kedatangan kereta. Tiap informasi yang Nasution, M.N., (2001), Manajemen Mutu
diberikan sebaiknya dikemas dalam desain Terpadu, Ghalia Indonesia, Jakarta.
yang jelas dan sederhana sehingga dapat
dipahami dengan mudah oleh semua
kalangan penumpang. Informasi yang
diberikan juga sebaiknya ditempatkan di
lokasi atau posisi-posisi yang strategis agar
lebih memudahkan penumpang untuk
mendapatkan informasi yang mereka
butuhkan.
ii. Atribut kinerja petugas loket
Petugas loket diharapkan mampu
mempertahankan dan meningkatkan
pelayanannya dengan menunjukkan sikap
pelayanan yang prima, seperti antusiasme,
keramahan, dan kecekatan. Selain itu
petugas loket juga sebaiknya memiliki
pengetahuan yang cukup akan layanan
yang menjadi tanggung jawabnya.
iii. Atribut kondisi perjalanan
Kondisi perjalanan yang mempengaruhi
kenyamanan dipengaruhi oleh 3 aspek
yaitu suhu panas ketika siang hari di kereta
tanpa tirai dan AC, kondisi kereta yang
terlalu berdesakan, dan adanya beberapa
penumpang yang kurang menyukai desain
tempat duduk. Dari ketiga aspek tersebut,
dua aspek yang pertama berkaitan dengan
aspek fasilitas, sedangkan aspek ketiga
berkaitan dengan opini penumpang itu
sendiri.
iv. Atribut fasilitas yang tersedia di kereta
Beberapa masukan dari penumpang
kaitannya dengan fasilitas antara lain
perbaikan tangga kereta yang rusak /
macet, penyediaan tempat sampah dan
pendingin ruangan di kereta, penerapan
fasilitas gerbong khusus wanita di kereta
selain KA Prameks seperti KA Sriwedari
dan KA Madiun Jaya, peningkatan
kebersihan toilet dan ketersediaan air di
kereta, serta penambahan tirai atau
alternatif lain adalah modifikasi kaca
kereta dengan penambahan lapisan film
agar mereduksi panas dan cahaya matahari
yang masuk.

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2014 6


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 12 November 2014

Anda mungkin juga menyukai