Anda di halaman 1dari 11

HEAT PUMP / POMPA KALOR

I. TUJUAN

1. Mengetahui dan memahami sistem Pompa Kalor / Heat Pump (HVAC-Refrigerasi).

2. Mengetahui dan memahami siklus kompresi uap dalam sistem Pompa Kalor beserta

diagram P-h untuk setiap jenis fluida kerja yang digunakan.

3. Menghitung performa/kinerja (COP) dari sistem Refrigrasi Pompa Kalor/ Heat Pump.

II. NERACA MASSA

Neraca Massa Sistem Refrigrasi Pompa Kalor / Heat Pump

III. PROSES
3.1. Proses Kompresi

Proses kompresi berlangsung di


Kompresor
kompresor torak jenis
reciprocating bekerja
reciprocating dimana biasanya
dengan prinsip tekanan
dilengkapi dengan sebuah motor
bolak-balik dari piston
sebagai penggerak kompresor
yang digerakkan oleh
melalui sebuah sabuk (V-belt)
poros engkol.
transmisi daya.

setelah dikompresi refrigran


berubah tekanannya menjadi
uap bertekanan tinggi begitu Proses kompresi gas pada kompresor
pula dengan temperatur jenis reciproacting ini berlangsung secara
keluaran refrigrannya, ikut insentropic adiabatic,dimana kondisi awal
meningkat refrigran pada saat masuk kompresor atau
keluaran dari evaporator pada sisi suction
adalah uap jenuh bertekanan rendah

Hal ini terjadi agar refrigeran dapat


membuang panas yang telah diserap
dievaporator ke lingkungan karena
ketika dikompres tekanan dan
temperatur mengalami peningkatan dan
melebihi temperatur lingkungan.
3.2. Proses Kondensasi

Tout air
pendingin
Refrigran
masuk

Refrigran
Keluar

Tin air
pendingin
Proses kondensasi ini terjadi di kondensor tipe Shell and
Tube dimana pada tipe ini dimana air
pendingin mengalir di dalam pipa-
pipa tersebut, ujung dan pangkal pipa pendingin terikat pa
da pelat pipa, sedangkan diantara pelat pipa dan tutup
tabung dipasang sekat-sekat untuk membagi aliran air
yang melewati pipa-pipa dan mengatur agar kecepatannya
cukup tinggi, yaitu 1,5-2 m/detik.

Air pendingin masuk melalui pipa bagian


Pada proses kondensasri tipe Shell
bawah kemudian keluar
and Tube temperature refrigran
melalui pipa bagian atas. Jumlah saluran
lebih tinggi dari temperatur
maksimum yang dapat digunakan
lingkungan sehinggan refrigran
sebanyak 12, semakin banyak jumlah
melepaskan kalor ke lingkungan
saluran yang digunakan maka semakin
melalui dinding pipa kondensor
besar tahanan aliran air pendingin

Pada saat uap refrigeran yang


Setelah proses pengembunan,
berasal dari discharge / keluaran
refrigran keluaran kondensor
kompresor masuk kondensor, maka
berubah fasa dari uap menjadi
uap tersebut akan diembunkan pada
fasa cair bertekanan tinggi.
keadaan saturasi (kondisi jenuhnya).

3.3. Proses Ekspansi


Pada proses ekspansi ini katup ekspansi yang
digunakan adalah katup ekspansi dengan jenis
pipa kapiler dimana pipa ini dapat
mengkontrol tekan dan temperatur, bukaan
dan tutupan katup ekspansi ini disesuaikan
dengan tekanan yang diingikan atau tekanan
yang ada.

Tekanan diatur oleh refrigeran dari kondensor


jarum yang diatur oleh bertekanan tinggi,sehingga sebelum
pegas dan pegasnya melewati pipa kapiler akan di
diatur oleh membran. ubah atau diturunkan tekananya.
Yang mana suhunya pun akan ikut
turun.

Pada bagian inilah (pipa kapiler) Setelah keluar dari katup ekspansi,
refrigeran mencapai suhu terendah refrigran dilajukan ke tahapan
(terdingin). Pipa kapiler terletak berikutnya yaitu tahapan evaporasi
antara saringan (filter) dan menggunakan evaporator berjenis
Evaporator Standard Vertical-Tube (koil)

3.4. Proses Evaporasi


Proses evaporasi sistem ini terjadi
pada evaporator bertipe Standard
Vertical-Tube (koil) dimana
cairan akan mengalir di dalam
pipa sementara uap (steam)
mengalir di dalam shell.

Di dalam tabung, cairan akan mendidih dan


uap yang timbul bergerak membawa cairan
ke atas. Pada tahap ini, akan terjadi sirkulasi
cairan yang disebabkan oleh perbedaan fasa
antara fluida yang terdiri dari campuran
uap-cair dengan cairan yang berada di
bagian luar pipa.

Karena evaporator menyerap kalor


dari lingkungan atau ruangan maka
refrigeran mengalami perubahan fasa
dari cair ke uap. Penguapan bertujuan
Pada proses evaporasi tidak untuk mengambil kalor/panas yang
terjadi perubahan tekanan, dari lingkungan
tetapi terjadi perubahan suhu
akibar perubahan wujud dari
fasa cair ke gas.
IV. HASIL PERHITUNGAN
COP Berdasarkan Perhitungan

Wkompresor Qkondensor
COP
(kW) (kW)

Konser Perpindahan Panas 1,113 1,226 1,102

Data Sheet 1,113 1,95 1,752

Metode COPu 1,113 3,896 3,500

Metode COPref 1,113 3,893 3,498


Qkondensor Wkompresor
COP
(kJ/kg) (kJ/kg)
Metode COPph
182 59 3,085

COP BASELINE 4

COP Berdasarkan Standard (SNI)


LAMPIRAN
AUDIT ENERGI
ANALISIS DATA KINERJA (COP) SISTEM REFRIGRASI POMPA
KALOR / HEAT PUMP
TUGAS

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Audit Energi

Dosen Pembimbing :

Ir. Conny K. Wachjoe, M.Eng., Ph.D

Disusun Oleh :

Putri Hanifah Sasmitoningrum

151734021

D4 – Teknik Konservasi Energi

JURUSAN TEKNIK KONSERVASI ENERGI


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2018

Anda mungkin juga menyukai