I. TUJUAN
Prinsip kerja yang digunakan pada system refrigrasi heat pump adalah prinsip kerja
daripada siklus kompresi uap. Kunci utama dari prinsip kerja heat pump adalah
perpindahan kalor (heat transfer). Hal tersebut dapat terjadi dengan menggunakan sifat
alami dari kalor yaitu kalor akan berpindah dari tempat dengan temperatur yang tinggi
Heat Pump menggunakan peralatan yang sama dengan yang digunakan pada sistem
refrigerasi, namun tujuannya untuk mengeluarkan kalor pada suhu tinggi. Dari
Evaporator cairan diuapkan untuk masuk ke kompresor, Pada kompresor uap yang
berasal dari evaporator dikompresi dari uap jenuh menuju tekanan kondensor,pada
bagian ini terjadi kompresi adiabatic yaitu tekanan dan temperature naik.
kompresor memenuhi jumlah gas refrigerant yang perlu disirkulasikan. Setelah gas
kalor yang ada dilepaskan, dari panas yang dilepaskan itulah yang dimanafaatkan
bertekanan dan bertemperatur tinggi (yang keluar dari kompresor), diperlukan usaha
refrigerant itu.
Jumlah kalor yang dilepaskan oleh uap refrigerant kepada udara pendingin atau air
pendingin, didalam kondensor sama dengan selisih entalpi uap refrigerant pada seksi
masuk dengan seksi keluar kondensor. selanjutnya cairan refrigerant yang bertekanan
Selain itu juga katup ekspansi juga mengatur pemasukan refrigerant sesuai dengan
pendinginan yang diinginkan yang harus dilayani oleh evaporator.jadi katup ekspansi
pada kondensor inilah terjadi penyerapan panas. Jadi evaporator inilah yang digunakan
sebagai alat untuk pendinginan dari pompa kalor sedangkan untuk pemanasan
IV. PROSES
-preparasi alat : pastikan refrigran tidak bocor dan pipa pipa tersambung secara baik, filter
a. Cek kompresor minyak pelumas di sight glass di sisi kompresor. jika perlu, tambahkan
ke tingkat yang sesuai dengan minyak yang benar, seperti yang dijelaskan pada appendix
C VI pada manual
b. Periksa tingkat cairan manometer, dan tambahkan jika perlu dengan spesifik gravity
0.784
c. atur manometer nol dengan menggeser skala ke posisi yang diinginkan. Yang terpenting
bahwa pompa kalor tidak diposisikan dalam draft saat memeriksa manometer, hal ini dapat
menyebabkan aliran udara kecil melalui unit, yang akan memberi pembacaan pada
manometer.
d. periksa apakah katup rangkaian fluida kerja berada pada posisi yang ditunjukkan di
bawah ini:
V102 – buka
V103 – buka
V104 – buka
V105 – buka
V106 – Buka
V107 – tutup
e. nyalakan suplai air ke unit dan buka katup pengatur aliran V101 untuk memberi indikasi
f. Aktifkan isolasi listrik utama dan pastikan indikator pada posisi 'power on '.
Rancangan kondisi pada operasi unit ini adalah kondisi udara yang memasuki evaporator
dari 25 C suhu bola kering, 20C suhu bola basah dan suhu air kondensor masuk 20C
sehingga dalam prakteknya kondisi masuk udara dan air mungkin berbeda dengan titik
Dalam hal ini penyesuaian kecepatan kipas dan laju alir air harus dilakukan untuk
memberikan kondisi operasi pada kemampuan daripada alatnya. Unit ini akan beroperasi
pada berbagai suhu udara dan air, dan kisaran penyesuaian yang diberikan akan
memungkinkan beberapa pilihan dalam siklus pompa panas tertentu untuk digunakan.
Amati tekanan evaporator P7, tekanan kondenser P2 dan laju alir air. Sesuaikan kontrol
sebagai berikut
Perlu dicatat bahwa untuk mengurangi keausan pada kompresor, diharapkan untuk tidak
mengoperasikan alat melampaui batas kemampuannya untuk jangka waktu yang lama.
Batas kompresor untuk melepas kalor maksimal 60 c, dan suhu isap maksimum 12,5 c.
- preparasi kompresor : pengaturan pelumas sight glass jika dibuthkan pelumas maka
tambahkan pelumas sesuai dengan yng telah ditentukan pada table appendix C. Cek
manometer fluida masuk seperti apa,jika dibutuhkan fluida tambahan maka tambahkan
sebesar sp gr 0,784.