Anda di halaman 1dari 4

MANAJEMEN NYERI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

173/PRWT/III/2018 02 1/4

Tanggal Terbit Ditetapkan

STANDAR PROSEDUR 12 Maret 2018


OPERASIONAL
Dr. Dewi Yuliawati, Mars
Direktur
Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang
PENGERTIAN
diakibatkan adanya kerusakan jaringan yang sedang atau akan
terjadi, atau pengalaman sensorik dan emosional yang merasakan
seolah–olah terjadi kerusakan jaringan (interational association for
the study of pain).

Pengelolaan atau penatalaksanaan untuk meringankan atau


TUJUAN
mengurangi keluhan nyeri sampai tingkat kenyaman yang dapat
diterima pasien yang berobat atau dirawat di Rumah Sakit Jantung
Binawaluya.

1. SIK DIR No. 047/DIR/SK/RSBW/IX/2016.Tentang


KEBIJAKAN
kebijakan pelayanan keperawatan Rumah sakit jantung
binawaluya
2. SK DIR NO. 043/DIR/SK/RSBW/IX/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Medis Rumah Sakit Jantung
Binawaluya

Skrining dilakukan dengan cara :


PROSEDUR
1. ANAMNESIS
a. Riwayat penyakit sekarang
b. Pengkajian dilakukan berdasarkan P, Q, R, S, T yaitu :
 P (Provokes/ Point ) : Faktor yang mempengaruhi
gawat atau rangannya nyeri
 Q (Quality) : Bagaimana rasa nyerinya

 R (Radiation/Relief) : Melacak daerah nyeri


dari titik yang paling
nyeri
 S (Severity) : Keparahan atau intensitas
Nyeri

 T (Time/On set) : Waktu atau lama serangan atau


frekuensi nyeri

c. Riwayat pembedahan/penyakit dahulu


d. Riwayat psiko-sosial
 Riwayat pola hidup dan aktifitas pasien sehari-hari
 Masalah psikiatri (misalnya depresi, cemas)

1
MANAJEMEN NYERI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

173/PRWT/III/2018 02 2/4

Tanggal Terbit Ditetapkan

STANDAR PROSEDUR 12 Maret 2018


OPERASIONAL
Dr. Dewi Yuliawati, Mars
Direktur
e. Obat-obatan dan alergi
PROSEDUR
Daftar obat-obatan yang dikonsumsi pasien untuk
mengurangi nyeri

f. Riwayat keluarga
Evaluasi riwayat medis keluarga terutama penyakit
genetik.

g. Asesmen sistem organ yang komprehensif, evaluasi


gejala kardiovaskular, pulmoner, gastrointestinal,
neurologi, reumatologi, genitourinaria, endokrin dan
muskuloskeletal, psikiatri dan penyakit penyerta yang lain.

2. ASESMEN NYERI
Asesmen nyeri RS Jantung Binawaluya menggunakan 2(dua)
cara yaitu :

a. Numeric Rating Scale


Digunakan untuk pasien dewasa dan anak yang usianya lebih 8
tahun.
Instruksi: pasien ditanya mengenai intensitas nyeri yang
dirasakan dan dilambangkan dengan angka antara 0–10.

0 = tidak nyeri
1 – 3 = nyeri ringan (sedikit mengganggu aktivitas sehari-hari)
4 – 6 = nyeri sedang (gangguan nyata terhadap aktivitas sehari-hari)
7 – 10 = nyeri berat (tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari)

Numeric Rating Scale3

b. Wong Baker Faces Pain Scale


Digunakan untuk pasien (dewasa dan anak lebih 3 tahun) yang
tidak dapat menggambarkan intensitas nyerinya dengan angka.
Instruksi : petugas menyesuaikan / memilih gambar mana yang
paling sesuai dengan keadaan pasien.

2
MANAJEMEN NYERI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

173/PRWT/XI/2018 02 3/4

Tanggal Terbit Ditetapkan

STANDAR PROSEDUR 12 Maret 2018


OPERASIONAL
Dr. Dewi Yuliawati, Mars
Direktur
 0 = ekspresi rilek, tidak merasa nyeri sama
PROSEDUR
sekali
 2 = sedikit nyeri
 4 = cukup nyeri
 6 = lumayan nyeri
 8 = sangat nyeri
 10 = amat sangat nyeri (tak tertahankan)

Keterangan GAMBAR WONG BAKER :


Dikatakan nyeri ringan (skala nyeri 1-3) apabila : hasil
pengkajian menunjukkan gambar 2 dan 4.
Dikatakan nyeri Sedang (skala nyeri 4-6 )apabila : hasil
pengkajian menunjukkan gambar 6.
Dikatakan nyeri Berat (skala nyeri 7-10 ) apabila: hasil
pengkajian menunjukkan gambar 8 dan 10.

Wong Baker Faces Pain Scale

Wong Baker Faces Pain Scale

PENATALAKSANAN
 Pasien yang mengalami nyeri derajat ringan (skala 1-3)
dilakukan edukasi untuk relaksasi, distraksi (menonton TV,
mendengar music, baca Koran), guide imagery (imajinasi
terbimbing), stimulasi( kompresatau obat gosok).
 Apabila dengan tehnik relaksasi, distraksi dll, keluhan nyeri
tidak berkurang dilakukan kolaborasi medis. Untuk
pemberian terapi jenis NSAID ( Non Steroidal Anti
Inflammatory Drugs ).
Contoh obatnya antara lain: parasetamol, ibuprofen, asam
mefenamat.
 Pasien yang mengalami nyeri derajat sedang (skala 4-
6) dilakukan kolaborasi medis untuk pemberian terapi
jenis NSAID/opioid dosis ringan.
Contoh obatnya antara lain: Tramadol inj, ketorolac inj,
paracetamol inj

3
MANAJEMEN NYERI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

173/PRWT/XI/2018 02 4/4

Tanggal Terbit Ditetapkan

STANDAR PROSEDUR 12 Maret 2018


OPERASIONAL
Dr. Dewi Yuliawati, Mars
Direktur
 Pasien yang mengalami nyeri derajat berat (skala 7- 10)
PROSEDUR
dilakukan kolaborasi medis untuk pemberian terapi jenis
opioid.
Contoh obatnya antara lain: Morfin, petidin, fentanyl.

Assesmen ulang dan penanganan nyeri dilakukan pada :


1. Setiap unit (UGD, Rawat Jalan, Rawat inap, ICCU, Kamar
oprasi)
2. 15 menit setelah intervensi obat
3. 1 jam setelah intervensi obat
4. 1 x shift bila skor 1-3
5. Setiap 3 jam bila skor 4-6
6. Setiap jam bila skor 7-10
7. Dihentikan bila skor nyeri 0

- UGD
UNIT TERKAIT
- Rawat Jalan
- Rawat inap
- ICCU
- Kamar oprasi

Anda mungkin juga menyukai