Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Mekanika Tanah Pengujian Analisis Hidrometer

3.2.2 Analisis Hidrometer


3.2.2.1 Tujuan
Untuk menentukan pembagian butiran tanah yang lolos saringan No. 200
dan lengkungan gradasinya. Untuk mengetahui distribusi ukuran butiran tanah
berbutir halus yaitu lanau dan lempung

3.2.2.2 Dasar teori


Hydrometer adalah alat untuk mengukur berat jenis zat cair. Hydrometer
sering juga disebut aerometer. Alat ini terdiri dari sebuah tabung berskala yang
bagian bawahnya diberi beban raksa, supaya dapat mengapung tegak lurus dalam
zat cair yang akan diukur berat jenisnya. Pengukuran berat jenis zat cair dengan
hydrometer masih harus dibantu dengan perhitungan. Misalnya kita akan
mengukur berat jenis alcohol.
Hydrometer atau aerometer yang mempunyai skala yang dapat langsung
menunjukkan berat jenis zat cair disebut densimeter (tidak perlu perhitungan).
Adapula hydrometer yang tidak dipakai untuk menentukan berat jenis za cair,
tetapi untuk menentukan kadar larutan asam, susu, gula pasir, dan alcohol.
Hydrometer yang khusus digunakan untuk mengukur kadar larutan gula pasir
disebut sakarimeter.
Analisa hydrometer adalah cara yang didasarkan atas kecepatan
pengendapan untuk menganalisa distribusi ukuran butiran tanah berbutir halus,
dengan ukuran butir 0,075 mm sampai 0,001 mm ( lolos saringan No.200 ).
Kecepatan mengendap tergantung ukuran butiran, semakin besar
ukurannya, semakin cepat mengendap.
Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis (atau
kepadatan relatif) dari suatu cairan, yaitu rasio kepadatan cairan dengan densitas
air. Hidrometer biasanya terbuat dari kaca dan terdiri dari sebuah batang silinder
dan bola pembobotan dengan merkuri (raksa) untuk membuatnya mengapung
tegak.
Cara kerja hidrometer didasarkan pada prinsip Archimedes dimana benda
padat yang tersuspensi pada fluida (dalam praktikum ini, benda padat yang
dimaksud adalah tanah) akan terkena gaya ke atas sebesar gaya berat fluida yang
dipindahkan. Dengan demikian, semakin rendah kerapatan zat tersebut, semakin

Arjuna karyenri – M1C116015 1


Laporan Praktikum Mekanika Tanah Pengujian Analisis Hidrometer

jauh hidrometer tenggelam. Seberapa jauh hidrometer tersebut tenggelam dapat


dilihat dari skala pembacaan yang terdapat dalam hidrometer itu sendiri.

Gambar 3.2.1 Hidrometer dalam Cairan

Dasar tes ini adalah hukum stokes untuk jatuhnya bola dalam cairan kental
dimana kecepatan terminal jatuh tergantung dari diameter butir dan kepadatan
tanah dalam suspensi dan cairan sehingga diameter butir dapat dihitung dari data
tentang jarak dan waktu jatuh. Hidrometer juga dapat meentukan berat jenis dari
suspense dan jika memungkinkan, persentase partikel dan diameter partikel
tertentu setara untuk dihitung.
Analisa hidrometer adalah cara tidak langsung yang dipakai untuk
menentukan distribusi butiran tanah yang mempunyai ukuran kurang dari 0,0075.
Metode ini didasarkan pada perumusan Stokes, yang mengkorelasikan diameter
butiran tanah dengan kecepatan penurunan butiran tanah di dalam cairan.
Hidrometer didasarkan pada hubungan antara kecepatan jatuh dari suatu butiran di
dalam suatu larutan, diameter butiran, berat jenis butiran, berat jenis larutan dan
kepekaan larutan tersebut. Stokes menyatakan bahwa kecepatan pengendapan (v)
suatu butiran tanah di dalam suatu cairan dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝐷 2 𝑔(⍴𝑠 −⍴𝑙 )
𝑣= .....................................................(3.2.1)
18𝜂

Atau
18𝜂𝑣
𝐷 = √𝑔(⍴ ....................................................(3.2.2)
𝑠 −⍴𝑙 )

Arjuna karyenri – M1C116015 2


Laporan Praktikum Mekanika Tanah Pengujian Analisis Hidrometer

dimana : v = kecepatan jatuh dari butiran (cm/s)


D = berat jenis butiran (gr/cm3)
g = berat jenis larutan (gr/cm3)
 s = kepekatan larutan (dyne.s/cm2)
 i = massa cairan
 = viskositas cairan
Apabila pada waktu T, partikel sudah mengendap sejauh H, maka kecepatan.
𝐻
𝑣= ..................................................................(3.2.3a0
𝑇

Dan bila cairan yang dipakai adalah air maka  i =  w =1 Mg/ m 3 , sehingga
diameter butiran dapat diformulasikan sebagai:
18𝜂𝐻
𝐷 = √𝑔𝑇(⍴ .................................................(3.2.4)
𝑠 −⍴𝑤

Atau
18𝜂𝐻
𝐷 = 0,005531√(𝐺 −1)𝑇 .........................................(3.2.5)
𝑠

dimana : D = diamaeter butiran tanah(mm)


n = viskositas air pada temperatur tertentu (mPa) diambil dari Tabel
H = kedalaman efektif alat Hydrometer(mm)
Gs = specific gravity
T = waktu, menit
Formulasi Stokes dapat dipakai dengan asumsi antara lain:
A. Butiran partikel tanah tidak saling mangganggu (interfere) antara yang satu
dengan yang lain
B. Cairan dalam keadaan diam
C. Temperatur cairan konstan
D. Partikel butiran kecil dan berbentuk bulat (seperti bola)
E. Kecepatan pengendapan sangat rendah - partikel tanah mempunyai density
yang sama
Batasan dari Hukum Stokes adalah:
A. Hukum ini hanya berlaku jika : 0.0002 mm < D < 0.2 mm
B. Butiran yang lebih besar dari 0.2 mm akan menyebabkan turbulensi pada
larutan, sedangkan butiran yang lebih dari 0.0002 mm cenderung akan

Arjuna karyenri – M1C116015 3


Laporan Praktikum Mekanika Tanah Pengujian Analisis Hidrometer

melakukan gerak Brown (hal ini dipengaruhi oleh gaya tarik dan tolak
antar partikel)
C. Jumlah sampel yang dipergunakan harus jauh lebih sedikit dari pada
butiran yang dipakai (±5 %) ini dilakukan agar tidak terjadi interferensi
selama pengendapan berlangsung. Menurut Bowles, hydrometer tipe 152
H dikalibrasi untuk suspensi larutan yang mengandung 60 gram dalam
1000 ml air
D. Butiran tanah diasumsikan bundar, walaupun asumsi ini tidak 100 %
benar. Tanah–tanah yang akan dipakai harus diuraikan dengan bahan
dispersi berikut: ⇒ untuk tanah yang bersifat alkali/basa diberi sodium
metafosfat (NaPO₃) dengan nama dagang Calgon ⇒ untuk tanah yang
bersifat asam diberi sodium silikat (Na₂SiO₃) dengan nama dagang Water
Glass
1 Koreksi meniscus, cm :
Pembacaan hydrometer dilakukan pada puncak meniscus sehingga perlu
dikoreksi dengan kenaikan meniscus, ( cm bernilai + ). Lihat gambar diatas.
Untuk menghitung kedalaman efektif, L digunakan R = Rh + cm
2 Koreksi suhu ct :
Hydrometer dikalibrasi pada suhu 20ºc sehingga untuk temperature saat
pengujian bukan 20ºc , perlu dikoreksi. Bila suhu lebih besar 20ºc , Ra lebih kecil
dari yang seharusnya , sehingga koreksi suhunya bernilai + , dan sebaliknya
3 Koreksi reagent (larutan dispersi ) x .
Larutan disperse menaikkan Rh, sehingga koreksinya bernilai negative
Caranya :
a) Melakukan pembacaan hydrometer dalam air suling = Rd
b) Melakukan pembacaan hydrometer dalam air suling yang dicampur dengan
larutan disperse, Rr.
c) Maka x = Rr – Rd
3.2.2.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam percobaan hidrometer adalah sebagai
berikut:

Arjuna karyenri – M1C116015 4


Laporan Praktikum Mekanika Tanah Pengujian Analisis Hidrometer

1. Hidrometer dengan skala konsentrasi (5 – 60 gram per liter) atau untuk


pembacaan berat jenis campuran (0,995 – 1,038) gr/cm3.
2. Tabung gelas ukuran kapasitas 1000 ml, dengan diameter ± 6,5 cm.
3. Termometer 0 – 50°C ketelitian 0,1°C.
4. Pengaduk mekanis dan mangkuk dispresi (mechanical stire).
5. Saringan no. 10; 20; 40; 60; 80; 100; 140; dan 200.
6. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram.
7. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai
(110±5)°C.
8. Cawan porselen (mortar) dan pestel (penggerus) berkepala karet atau
dibungkus karet.
9. Stopwatch
3.2.2.4 Prosedur percobaan
Prosedur yang dilakukan pada percobaan analisis saringan adalah sebagai
berikut :
1. Siapkan benda uji seberat 60 gram yang lolos saringan no 200.
2. Siapkan gelas ukur dan masukkan tanah tersebut kedalam gelas ukur dengan
hati-hati.
3. Gelas ukur yang berisi tanah tadi dicampurkan dengan 115 cc akuades dan
10 ml 𝑁𝑎2 𝑆𝑂4 secara perlahan-lahan.
4. Goncangkan gelas ukur secara perlahan-lahan jangan sampai tanah dalam
gelas ukur mengalami suspensi, kemudian diamkan selama 24 jam.
5. Setelah 24 jam, tuangkan benda uji kedalam mixer lalu tambahkan air
secara bertahap sebanyak 500 ml. Aduk selama 15 menit menggunakan
mixer.
6. Tuangkan benda uji kedalam gelas ukur, tambahkan air suling hingga
volumenya 1000 ml.
7. Tutup mulut gelas ukur rapat-rapat dengan telapak tangan, lalu jungkir
balikkan gelas ukur dengan hati-hati sampai campuran dalam gelas ukur
terlihat merata. Lakukan selama satu menit hingga tidak ada lagi tanah yang
mengendap pada dasar gelas ukur.

Arjuna karyenri – M1C116015 5


Laporan Praktikum Mekanika Tanah Pengujian Analisis Hidrometer

8. Setelah merata, gerakan tersebut dihentikan, lalu letakkan gelas ukur di


waterbath.
9. Masukkan hydrometer kedalam gelas ukur secara perlahan-lahan
10. Pembacaan hydrometer dilakukan setelah hydrometer tenang didalam gelas
ukur selama 20-25 detik. Setelah tenang maka barulah dilakukan
pengambilan data sesuai waktu yang ditentukan. Dalam melakukan
pengamatan harus hati-hati jangan sampai menimbulkan goncangan pada
gelas ukur.
11. Setelah dilakukan pembacaan pada waktu yang ditentukan. Segera angkat
hydrometer dan bersihkan dengan air
12. Tuangkan benda uji kedalam mixer lalu tambahkan air secara bertahap
sebanyak 500 ml. Aduk selama 10 menit.
3.2.2.5 Pengolahan data
3.2.2.6 Analisa dan kesimpulan
3.2.2.6.1 Data form
3.2.2.6.2 Grafik
3.2.2.6.3 Analisa
3.2.2.6.4 Kesimpulan
Hidrometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur massa
jenis suatu zat cair dan prinsip kerjanya menggunakan Hukum Archimedes, yang
menyatakan bahwa benda yang tercelup ke dalam fluida mengalami gaya ke atas
seberat fluida yang dipindahkan. Dari pengukuran ini, dapat menentukan
presentasi dari tanah yang masih tetap tinggal didalam larutan pada waktu t dan
presentasi dari butir-butir tanah yang mempunyai diameter lebih kecil dari D.
Proses pengukuran massa jenis zat cair menggunakan Hidrometer
dilakukan dengan cara menentukan Hidrometer ke dalam zat cair tersebut. Angka
yang ditunjukkan oleh Hidrometer telah dikalibrasi sehingga akan menunjukkan
nilai massa jenis zat cair yang diukur.

3.2.2.6.5 Gambar alat

Arjuna karyenri – M1C116015 6

Anda mungkin juga menyukai