Tegangan air pori akan timbul di dalam tanah baik karena pemberian
tegangan sel maupun karena pemberiaan tegangan geser. Pemberian tegangan sel
akan mengakibatkan tegangan air pori yang positif, sedangkan pemberian
tegangan geser dapat mengakibatkan tegangan air pori yang positif atau negatif.
Hal ini tergantung pada kepadatan butir-butir benda uji. Apabila butirnya sangat
padat maka akan mengakibatkan tegangan air pori yang negatif, sedangkan bila
butirnya tidak padat maka akan mengakibatkan tagangan air pori yang positif.
Untuk pasir, percobaan triaksial biasanya dilaksanakan secara drained
(terbuka). Pada angka pori tertentu, benda uji ini tidak mengalami perubahan isi
sama sekali pada waktu digeser. Angka pori ini disebut angka pori kritis (critical
void ratio). Hal ini disebabkan pasir tidak mempunyai kohesi, maka nilai c selalu
nol dan sudut geser dalam dipengaruhi oleh kepadatan dan gradasi pasir.
Untuk lempung, percobaan triaksial biasanya dilaksanakan secara
consolidated undrained. Bila plastisitas rendah sehingga mudah dirembesi air,
maka percobaan drained juga dapat dipakai.
Dari percobaan Triaxial ini diketahui tiga jenis keruntuhan dari tanah uji,
sebagai berikut :