Anda di halaman 1dari 4

Laporan Praktikum Mekanika Tanah Pengujian Triaksial

3.9 Tes Triaksial (triaxial test)


3.9.1 Tujuan
Menentukan parameter-parameter tanah, yaitu sudut geser (𝜙) dan kohesi
(c). Sistem yang digunakan pada percobaan ini adalah unconsolidated undrained
(UU Test), consolidated drained (CD Test), consolidated undrained (CU Test).
3.9.2 Dasar teori

Percobaan triaksial merupakan metode paling umum untuk mencari


kekuatan geser tanah. Percobaan ini dilakukan dengan cara benda uji dimasukkan
dalam selubung set tipis dan diletakkan dalam tabung kaca, kemudian ruang di
dalam tabung diisi dengan air. Benda uji mendapat tegangan sel dengan jalan
pemberian tekanan sel atau tekanan sampling serupa dengan tekanan akibat tanah
sekelilingnya, kemudian digeser secara vertikal dengan kecepatan pergeseran
(1% x Lo) per menit. Tekanan vertikal yang diberikan pada proses keruntuhan ini
adalah tegangan deviator dan dapat diukur dengan cincin uji.
Dengan (c) dan () pada titik keruntuhan yang telah diketahui, maka dapat
digambar suatu lingkaran Mohr. Apabila suatu seri percobaan ini dilakukan
dengan tekanan sel yang berbeda, dapat digambar lingkaran Mohr lainnya.
Lingkaran-lingkaran ini harus mempunyai suatu garis singgung yang dikenal
dengan sampul Mohr dan merupakan suatu garis yang sama dengan persamaan
garis yang diberikan oleh percobaan Coulomb, sehingga diketahui nilai c dan .
Pada percobaan ini dilakukan secara Unconsolidated–Undrained (tanpa
konsolidasi-tanpa drainase). Pada percobaan ini benda uji diberi tegangan
sel/ruang dimana air tidak boleh mengalir dari benda uji. Setelah diberikan
tegangan ruang, dilakukan geseran vertikal dengan kecepatan (1% x Lo)/menit.
Percobaan Unconsolidated-Undrained ini merupakan analisis tegangan total.
Pengujian geser langsung dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1. Undrained Test (percobaan tertutup)
Pada percobaan ini air tidak diperbolehkan mengalir dari benda uji, baik pada
tingkat pertama maupun kedua. Tegangan air pori biasanya tidak diukur pada
percobaan ini. Dengan demikian hanya kekuatan geser undrained yang dapat
ditentukan dengan percobaan ini.

Arjuna karyenri – M1C116015 1


Laporan Praktikum Mekanika Tanah Pengujian Triaksial

2. Consolidated Undrained Test


Pada percobaan ini air diperbolehkan mengalir dari benda uji. Benda uji diberi
tegangan normal pada percobaan ini. Tegangan normal ini bekerja sampai
konsolidasi selesai, yaitu sampai tidak terjadi lagi perubahan pada isi benda
uji. Kemudian jalan air dari benda uji ditutup dan diberi tegangan geser secara
undrained yaitu secara tertutup. Biasanya tegangan air pori diukur selama
tegangan geser ini diberikan.

3. Drained Test (percobaan terbuka)


Pada percobaan ini benda uji diberi tegangan normal dan air diperbolehkan
mengalir sampai konsolidasi selesai. Kemudian tegangan geser diberikan
dengan jalan air tetap dibuka, yaitu penggeseran dilakukan secara drained
(secara terbuka). Untuk menjaga supaya tegangan air pori tetap nol, maka
kecepatan percobaan harus perlahan-lahan.

Tegangan air pori akan timbul di dalam tanah baik karena pemberian
tegangan sel maupun karena pemberiaan tegangan geser. Pemberian tegangan sel
akan mengakibatkan tegangan air pori yang positif, sedangkan pemberian
tegangan geser dapat mengakibatkan tegangan air pori yang positif atau negatif.
Hal ini tergantung pada kepadatan butir-butir benda uji. Apabila butirnya sangat
padat maka akan mengakibatkan tegangan air pori yang negatif, sedangkan bila
butirnya tidak padat maka akan mengakibatkan tagangan air pori yang positif.
Untuk pasir, percobaan triaksial biasanya dilaksanakan secara drained
(terbuka). Pada angka pori tertentu, benda uji ini tidak mengalami perubahan isi
sama sekali pada waktu digeser. Angka pori ini disebut angka pori kritis (critical
void ratio). Hal ini disebabkan pasir tidak mempunyai kohesi, maka nilai c selalu
nol dan sudut geser dalam dipengaruhi oleh kepadatan dan gradasi pasir.
Untuk lempung, percobaan triaksial biasanya dilaksanakan secara
consolidated undrained. Bila plastisitas rendah sehingga mudah dirembesi air,
maka percobaan drained juga dapat dipakai.
Dari percobaan Triaxial ini diketahui tiga jenis keruntuhan dari tanah uji,
sebagai berikut :

Arjuna karyenri – M1C116015 2


Laporan Praktikum Mekanika Tanah Pengujian Triaksial

1. General Shear Failure

Penambahan beban pada pondasi diikuti oleh penurunan pondasi tersebut.


Pada pembebanan mencapai qu maka terjadi keruntuhan tiba-tiba yang
diikuti oleh perluasan keruntuhan permukaan sampai ke bawah
permukaan.

Gambar 2 Grafik hubungan q vs settlement, terlihat puncak yang jelas


2. Local Shear Failure
Pada keadaan lain jika pondasi masih dapat memikul beban setelah tercapai
qu, walaupun terjadi penurunan permukaan tiba-tiba. Pada grafik hubungan q
vs settlement tidak terlihat puncak yang jelas.

Gambar 3 Grafik hubungan q vs settlement, tidak terlihat puncak


yang jelas

Arjuna karyenri – M1C116015 3


Laporan Praktikum Mekanika Tanah Pengujian Triaksial

3. Punching Shear Failure


Pada pondasi yang didukung oleh tanah yang agak lepas setelah tercapainya
qu, maka grafik hubungan q vs settlement bisa digambarkan mendekati
linear.

Gambar 4 Grafik hubungan q vs settlement, mendekati linear


3.9.3 Peralatan
3.9.4 Prosedur percobaan
3.9.5 Pengolahan data
3.9.6 Analisa dan kesimpulan
3.9.6.1 Data form
3.9.6.2 Grafik
3.9.6.3 Analisa
3.9.6.4 Kesimpulan
3.9.6.5 Gambar alat

Arjuna karyenri – M1C116015 4

Anda mungkin juga menyukai