PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
A. LATAR BELAKANG
Agama Islam bertugas mendidik dzahir manusia, mensucikan jiwa manusia, dan membebaskan diri manusia dari hawa nafsu.
A. SEJARAH MEKAH DAN HAJI
Dengan ibadah yang tulus ikhlas dan aqidah yang murni sesuai kehendak Allah, insya Allah akan menjadi orang yang beruntung. Ibadah
Mekah berasal dari kata Bak yang berarti lembah. Mekah disebut dengan kata Bakkah dalam firman Allah:
dalam agama Islam banyak macamnya. Haji dan umroh adalah salah satunya. Haji merupakan rukun islam yang kelima setelah
syahadat, sholat, zakat, dan puasa. Ibadah haji adalah ibadah yang baik karena tidak hanya menahan hawa nafsu dan menggunakan
ض َع لِلنا َّ ِس لَلَّذِي ِبب َّكةَ ُمبَاركا ً َوهُدًى لِل َع َلمِ يْنَ ٍ ِإنَّ أَ َّو َل بَ ْي
ِ ت ُو
tenaga dalam mengerjakannya, namun juga semangat dan harta.
“Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia, ialah (Baitullah) yang di Bakkah (Mekah) yang
diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam.” (Ali ‘ Imran [3] : 96)
Dalam mengerjakan haji, diperlukan penempuhan jarak yang demikian jauh untuk mencapai Baitullah, dengan segala kesukaran
dan kesulitan dalam perjalanan, berpisah dengan sanak keluarga hanya dengan satu tujuan untuk mencapai kepuasan batin dan
Sejarah Mekah merujuk pada abad XIX sebelum Masehi, tepatnya pada masa Ibrahim dan Isma’il. Keduanya adalah orang
pertama yang menempati Mekah. Allah berfirman seraya menuturkan tentang Ibrahim:
Untuk memperdalam pengetahuan kita, kami mencoba memberi penjelasan secara singkat mengenai pengertian haji dan umrah,
ُ ت لَعَلَّ ُح ْم يَ ْش ُك
رونَ َّ اس تح ِو ى إِلَي ِه ْم َواٌرْ زُ ْق ُحم ِمنَ اٌل
ِ ش َم ٰر َّ يتى بِ َوا ٍد َغي ِْرذِى زَ رْ عٍ ِع ْندَبَ ْيتِكَ ا ٌ ْل ُمحَرَّ ِم َربَّنَا ِليُقِي ُمواْ اٌل
ِ َّصلَ ٰوة َِمنَ اٌلن ِ رَّ بَّنآإنِىأ ْسكَنتُ مِ ن ذُ ِر
dasar hukum perintah haji dan umrah, syarat, rukun dan wajib haji dan umrah serta hal-hal yang dapat membatalkan haji dan umrah.
“ Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanaman-
B. RUMUSAN MASALAH
tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan
1. Bagaimana pengertian haji ?
sholat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan,
2. Apa tujuan, dasar hukum dan hubungan haji ?
mudah-mudahan mereka bersyukur.” (Ibrahim [14] : 37)
3. Apa saja syarat-syarat wajib, rukun, wajib dan sunnah haji ?
4. Bagaimana cara melaksanakan haji ?
Berkat doa Ibrahim, air Zamzam memancar dari kedua kaki Isma’il ketika persediaan air dan makanan ibunya, Hajar, habis.
5. Apa hikmah dari melaksanakan haji ?
Sejak saat itu berbagai kabilah berdatangan ke sumbe rair tersebut, dan kehidupan mulai merayap disana.
Kabilah-kabilah mulai berdatangan dan kian banyak. Kekuasaan pada air
Zamzam akhirnya dipegang kaum Quraisy. Quraisy tetap memegang kekuasaan terhadap sumber air Zamzam hingga Nabi
C. TUJUAN
muncul yang berpengaruh besar dalam merubah kehidupan di Mekah dan seluruh dunia.
1. Mengetahui pengertian haji.
2. Mengetahui tujuan dan dasar hukum haji.
Nabi diutus di Mekah, Ka’bah menjadi kiblat kaum muslimin, dan Mekah menjadi basis dakwah Islam. Sayangnya para
3. Mengetahui syarat, rukun, wajib dan sunnah haji.
penduduk negeri ini sangat membenci dakwah Islam dan begitu gencar menyiksa para pemeluk Islam. Hingga akhirnya
4. Mengetahi dam/denda saat haji.
kaum muslimin terpaksa berhijrah ke Madinah Al-Munawwarah. Daulah Islam kiat kuat di Madinah, kemudian Nabi
kembali sebagai penakluk Mekah. Sejak saat itu, Mekah menjadi negeri Islam nan besar hingga saat ini.
Mekah Al-Mukarramah dan Tanah Suci secara khusus mendapatkan perhatian besar dari para khalifah dan penguasa kaum
muslimin. Mereka mengmbangkan dan memperluas Mekah, serta menjadikan negeri ini sebagai pusat yang memancarkan
cahaya Islam keseluruh dunia.
B. HAKEKAT HAJI
1. Definisi Haji Kewajiban haji bagi yang sanggup hanya satu kali seumur hidup, haji lebih dari satu kali hukumnya sunah kaeran dalam
Haji (al-hajju) secara bahasa berarti al-qashdu (menyengaja, menuju, maksud). Sedangkan secara istilah, haji adalah hadis dari Ibnu Abbas dengan isi yang sama dengan hadis dari Abu Hurairah di atas walaupun dengan redaksi yang
menyengaja pergi menuju Makkah dengan maksud mengerjakan ibadah thawaf, sa’i, wuquf di Arafah, bemalam di sedikit berbeda, Rasulullah SAW menyatakan: “... barangsiapa yang menambahnya, jatuhnya jadi sunnah” (HR.
Muzdalifah, Mabit di Mina dan ibadah – ibadah lain pada waktu – waktu yang telah ditentukan untuk memenuhi perintah Ahmad, Abu Dawud dan al-Nasa’i dan juga Hakim yang menyatakan kesahihannya).
Allah dan mengharapkan ridha-Nya. (Jamaludin, 2014) Bagi yang sudah masuk kategori sanggup, sebaiknya segera berangkat ke tanah suci melaksanakan ibadah haji.
Diriwayatkan dari Ibn ‘Abbas RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa hendak menunaikan ibadah haji,
Menurut etimiologi, haji adalah bermaksud dan menuju. Sementara menurut terminologi syariat, haji adalah menuju hendaklah dia lakukan segera, karena mungkin dimasa yang akan datang ada yang sakit, hilang kendaraanya, atau
Mekah di waktu tertentu untuk menjalankan manasik – manasik tertentu. (Abdullah,2015) ada keperluan lainnya” HR. Ahmad, Baihaqi, Thahawi dan Ibn Majah).
4 3. Syarat Haji
Secara lughawi, haji berarti menyengaja atau menuju dan mengunjungi. Menurut etimiologi bahasa arab, kata haji a. Islam. Dengan demikian, haji tidak wajib dan tidak sah bagi orang kafir.
mempunyai arti qashd, yakni tujuan, maksud, dan menyengaja. Menurut istilah Syara’, haji ialah menuju ke Baitullah b. Akal. Dengan demikian, haji tidak wajib bagi orang gila, berdasarkan sabda Nabi:
dan tempat-tempat tertentu untuk melaksanakan amalan-amalan ibadah tertentu pula. Yang dimaksud dengan tempat- ِ صبِي ِ َحتَّى يَحْ تَل َِم َو َعنْ ْال َمجْ ن
ُون َحتَّى يَ ْع ِق َل َ ُرفِ َع ْالقَلَ ُم َعنْ النَّاع ِِم َحتَّى يَ ْستَ ْي ِق
َّ ظ َو َعنْ ال
tempat tertentu dalam definisi diatas, selain Ka’bah dan Mas’a, juga Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Yang dimaksud “Pena diangkat dari tiga orang; orang tidur sampai bangun, anak kecil sampai baligh, dan orang gila sampai
dengan waktu tertentu ialah bulan-bulan haji yang dimulai dari Syawal sampai sepuluh hari pertama bulan Zulhijah. berakal.”
Adapun amal ibadah tertentu ialah thawaf, sa’i, wukuf, mazbit di Muzdalifah, melontar jumrah, mabit di Mina dan lain- c. Baligh. Dengan demikian, haji tidak wajib bagi anak kecil. Apabila anak kecil berihram untuk haji, hukumnya sah.
lain. (Hamid, 2009) Hanya saja tidak cukup untuk haji islam (haji wajib), dan hajinya menjadi haji
2. Hukum Haji 6
Ibadah haji adalah salah satu dari rukun Islam yang lima dan wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim mukallaf (baligh
dan berakal) merdeka dan mempunyai kesanggupan (istithâ’ah), berdasarkan firman Allah SWT: sunnah, berdasarkan hadits Ibnu Abbas, “seorang wanita mengangkat anak kecil lalu bertanya, ‘Apakah (anak) ini
ي َع ِن ﭑ ْلعَلَمينَ
ٌ َِررفَإِنَّ ا ٌ للَّ َهغَن
َ سبِيالً ۚ َومن َكف
َ ع أِلَ ْي ِه ِ ّلِل َع َل ا ٌ ْلبَ ْي
َ َ ت مِ نَ ا ٌ ْستَطا َ فِي ِه َءايَتٌ بَيِ ٰنتٌ َّمقَا ُم أِب َْره
ِ َّ ِ كَا نَ َءامِ نًا َو,ُِيم ۖ َو َمن دَ َخلَه mendapatkan haji?’ ‘Ya, dan kau mendapatkan pahala’,” jawab beliau.
“Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (diantaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) d. Merdeka. Dengan demikian, haji tidak wajib bagi budak, berdasarkan sabda Nabi:
menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup اَيَّما َع ْب ٍد َح َّج ث ُ َّم ا ُ ْعتِقَ فَعَلَ ْي ِه َح َّجةٌ ا ُ ْخ َرى
mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya “Siapapun budak yang melaksanakan haji kemudian ia dimerdekakan, ia wajib melakukan haji lagi.”
(tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (Q.S. Ali Imran [3] : 97) e. Mampu. Maksudnya adalah perbekalan dan kendaraan, berdasarkan firman Allah, “... Dan (diantara) kewajiban
manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu
Istihâ’ah atau kesanggupan melaksanakan haji dinilai dari berbagai macam aspek: mengadakan perjalanan kesana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah
a. Finansial Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.” (Ali ‘Imran [3] : 97)
b. Kesehatan f. Adanya mahram yang mendampingi wanita, berdasarkan hadits Ibnu Abbas, ia berkata, “Aku mendengar Nabi
berkhutbah, beliau menyampaikan:
5 ََّللا أِنَّ ْام َرأَتِي خ ََر َجتْ حا َ َّجةً َوأِنِي ا ْكت ُ ِت ْبتُ فِي غ َْز َوةٍ َكذَاقَا َل ا ْنطل ِْق فَ ُح َّج َم َع ْام َرأَتِك
ِ َّ سا فِرْ ْال َمرْ أَةُأِالَّ َم َع ذِي َمحْ َرم فَقَا َم َر ُج ٌل فَقَا َل َيا َرسُو َل
َ ُ الَ ت
‘Janganlah seorang wanita bepergian melainkan bersama mahramnya.’ Seseorang lantas berdiri lalu berkata,
c. Keamanan
‘Wahai Rasulullah, istriku pergi haji, sementara aku diwajibkan berperang ini dan itu.’ Beliau kemudian bersabda,
d. Transportasi
‘pergilah, lalu laksanakan haji bersama istrimu’.
e. Kuota
f. Tidak ada halangan syar’i lainnya
4. Rukun dan Wajib Haji e. Mempercepat langkah pada tiga putaran pertama pada thawaf qudum
Rukun haji adalah sesuatu yang harus dikerjakan dalam rangkaian ibadah haji, kalau tidak dikerjakan, apapun alasannya, f. Idhtiba’ pada thawaf qudum, yaitu menempatkan bagian tengah kain ihram dibawah ketiak kanan dan kedua
haji tidak sah. ujungnya ditempatkan di pundak kiri.
g. Bermalam di Mina pada malam Arafah
h. Mencium Hajar Aswad
7 i. Menjamak taqdim Maghrib dan Isyak di Muzdalifah
Sedangkan wajib haji adalah sesuatu yang harus dikerjakan dalam rangkaian ibadah haji, tetapi kalau tidak dikerjakan j. Wukuf di Muzdalifah di Masy’aril Haram dari fajar hingga terbitnya matahari jika memungkinkan. Jika tidak, boleh
hajinya tetap sah asal membayar dam (denda). Wuquf di Arafah misalnya adalah rukun haji, orang yang sakit bahkan wukuf dimana saja di Muzdalifah karena seluruhnya wilayah Muzdalifah adalah tempat wukuf.
koma pun harus wuquf, kalau tidak hajinya tidak sah. Sedangkan wuquf sampai terbenam matahari adalah wajib haji,
artinya jika seseorang meninggalkan Arafah sebelum matahari terbenam, hajinya teteap sah asal dia membayar dam. 5. Macam – Macam Haji
Ada tiga macam cara pelaksanaan haji yaitu:
Yang termasuk rukun haji adalah: a. Tammattu’ : mengerjakan umroh lebih dahulu pada bulan haji, kemudian mengerjakan haji pada musim itu juga
a. Ihram adalah niat memasuki manasik disertai dengan amalan-amalan haji b. Ifrad : Mengerjakan haji terlebih dahulu baru umroh
b. Wuquf di Arafah c. Qiran : menerjakan haji dan umrah dengan satu niat ihram dari miqat
c. Thawaf Ifadhah adalah mengelilingi Ka’bah 7 kali putaran, dimulai dari Hajar aswad dan berakhir di Hajar Aswad Bagi yang mengambil haji tamattu’ dan Qiran di wajibkan membayar hadyu atau dam yaitu dengan menyembelih
juga. Dengan posisi Ka’bah berada di posisi kiri orang yang thawaf. Yang dilaksanakan pada tanggal 10 Zulhijjah. pada hari nahar satu ekor kambing untuk satu orang atau satu ekor unta untuk tujuh orang sedangkan haji ifrad
d. Sa’i adalah berjalan antara shafa dan marwah sebanyak tujuh kali dimulai di Shafa dan diakhiri di Marwah. tidak membayar hadyu
e. Tahallul adalah mencukur dan memotong rambutnya bagi yang melaksanakan umrah dan haji tamattu’ setelah
selesai melaksanakan thawaf dan sa’i 6. Tata cara haji
Amalan – amalan haji dimulai dari hari kedelapan hingga penghujung hari ketigabelas, berikut penjelasannya
Sedangkan wajib haji adalah berdasarkan urutan hari:
18
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. 2015. Panduan Fiqih Ibadah Begambar. Solo: Perpustakaan Nasional Indonesia
Azzam, Abdul Aziz Muhammad; Abdul Wahab. 2009. Fiqih Ibadah. Jakarta: Amzah
Departemen Agama RI. 2009. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Surabaya: Duta Ilmu
Hamid, Abdul; Beni Ahmad Saebani. 2009. Fiqih Ibadah: Refleksi Ketundukan Hamba Allah kepada al-khalaq perspektif al-quran
dan as-Sunnah. Bandung: Pustaka Setia