Pendekatan struktur atau pendekatan disiplin bertitik tolak dari sesuatu disiplin ilmu
tertentu. Artinya pola kerangka atau sistematika pendekatan disiplin dimulai dari menyampaikan
konsep-konsep dari suatu disiplin, baru kemudian menambahkan konsep-konsep disiplin lainnya.
Yang bertujuan untuk mendukung konsep-konsep disiplin tersebut. Misalnya dimulai dari
disiplin sejarah atau dari geografi atau dari ekonomi, dan sebagainya.
Cara penyampaian dalam pendekatan disiplin adalah dengan mempertautkan konsep-
konsep lain yang bersifat menunjang yang dilakukan secara sistematis.
Tujuan dari pendekatan disiplin antara lain :
Mendukung tujuan IPS dalam kurikulum
Untuk mendapatkan pengertian yang lebih mendalam tentang konsep-konsep ilmu sosial tertentu
Untuk menelaah lebih lanjut tentang lingkup utama kegiatan manusia
Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang konsep-konsep tertentu dari suatu disiplin
dengan disiplin yang lain.
Untuk memberikan bahan yang lebih banyak dan lebih luas kepada IPS
Dalam proses belajar mengajar yang menggunakan pendekatan disiplin, guru hendaknya
lebih banyak memberikan tugas kepada anak untuk mencari sumber-sumber diluar buku teks.
Memberikan tugas membaca ataupun studi lapangan dan pada akhir tugas melampirkan karya
tulis kelompok maupun perorangan.
Kekurangan dari pendekatan disiplin adalah :
Penyusunan suatu pembelajaran dengan pendekatan ini adalah sangat sulit, karena tidak adanya
pedoman yang tegas untuk memilih inti pembahasan dan pendukung pembahasan.
Pandangan tiap-tiap pengajar tentang suatu konsep, kedalaman maupun keleluasannya, sangat
tergantung pada latar Belakang pendidikannya.
Keterampilan guru untuk mempertautkan konsep-konsep sangatlah terbatas dan dipengaruhi
oleh berbagai faktor (waktu, kesempatan, referensi,dll).
2. Pendekatan Multidisiplin
Pendekatan multidisplin mengarah pada pengambilan konsep-konsep dari berbagai
disiplin. Generalisasi dan proses dari berbagai disiplin ilmu sosial untuk membantu para siswa
memahami topik yang mereka pelajari. Artinya semua aspek dari suatu topik ditelaah sehingga
pengertian siswa itu menjadi luas dan dalam, dan dengan demikian tujuan sajian akan tercapai
secara mantap.
3. Pendekatan Interdisiplin
Pendekatan interdisiplin juga menggunakan atau mengambil konsep-konsep yang
digunakan dalam berbagai ilmu sosial. Perbedaannya ialah bahwa model pengajaran dengan
pendekatan interdisiplin mendasarkan strukturnya pada penggunaan ‘konsep inti’ sedangkan
pada model pendekatan multidisplin menggunakan ‘konsep dasar’ dari berbagai disiplin.
Dasar pemikiran yang melatarbelakangi penggunaan pendekatan interdisiplin ialah
adanya banyaknya konsep dasar yang harus dibatasi jumlahnya agar dapat dikembangkan dalam
pengajaran. Kesukarannya terletak pada pemilihan konsep dasar yang paling efektif untuk
digunakan.
a. Pendekatan terpisah
Dengan pendekatan terpisah bahan pelajaran diorganisir murni berdasarkan ilmu yang
bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfokuskan dengan cabang ilmu lainnya. Semua
masalah atau topik hanya disoroti dan diisi menurut yang ada dalam cabang ilmu tertentu saja.
Pendekatan pembelajaran yang demikian kurang cocok dengan sifat karakteristik dan misi IPS
yang antara lain sebagai ilmu yang akan mengantarkan siswa kearah maupun melakukan
interaksi sosial. - See more at: http://visiuniversal.blogspot.com/2014/02/cara-pendekatan-
pembelajaran-ilmu.html#sthash.wqJGs5JY.dpuf
pendekatan integrasi
Pendekatan terpadu sering disebut pendekatan integrasi. Yang dimaksud pendekatan
terpadu dalam IPS adalah pendekatan atau cara yang digunakan dalam menyusun materi
pelajaran atau dalam mengajarkan materi IPS yaitu dilakukan dengan cara melebur atau
memadukan bahan-bahan yang diambil dari ilmu-ilmu sosial.
c.Pendekatan Inter disiplin yaitu: suatu konsep dari ilmu sosial atau suatu topic
disoroti oleh beberapa ilmu sosial atau ilmu lainnya.
Contohnya: Ipa, Agama, PKN, dan sebagainya, dan sebagainya sehingga siswa
dan siswi melihat masalah itu lengkap dari berbagai sudut. Misalnya konsep
atau topic bunga modal sebagai konsep dari bidang ekonomi.