Anda di halaman 1dari 33

PENGGUNAAN STANDAR, PEDOMAN DAN

MANUAL
DALAM PENYELENGGARAAN
PEMBANGUNAN KONSTRUKSI
oleh
BADAN LITBANG DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

Disusun dalam rangka


Konsolidasi Perumusan Standar Bahan
Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil

Jakarta, 21 Desember 2006


Pembangunan Konstruksi yang Terkait
dengan Ruang Lingkup Bidang PU meliputi :

… Bidang Sumber Daya Air


… Bidang Bina Marga
… Bidang Cipta Karya
… Bidang Tata Ruang
Pembangunan Konstruksi dapat terselenggara
dengan adanya ketersediaan perangkat standar,
pedoman dan manual yang mendukung pada
tahapan :

„ Pra Konstruksi, yaitu Kegiatan:


Perencanaan :
… Survey
… Investigasi
… Studi
… Desain

„ Konstruksi

„ Pasca Konstruksi, yaitu Operasi, Pemeliharaan,


Monitoring, dan Evaluasi
Kegiatan-kegiatan yang tercakup pada tahap :

„PraKonstruksi
„Konstruksi
„Pasca Konstruksi

Diatur dalam suatu ketentuan tertulis dan


dilandasi oleh Dasar Hukum yang ber-
laku yang keseluruhannya dituangkan
dalam Standar, Pedoman, Manual
STANDARDISASI
„I. Standardisasi
adalah proses merumuskan, me-
netapkan, menerapkan dan merevisi
standar, yang dilaksanakan secara
tertib dan bekerjasama dengan
semua pihak (PP 102 – 2000).
„ Tujuan Standardisasi
1. Meningkatkan kepastian dan efisiensi transaksi
perdagangan;
2. Memberikan acuan bagi pelaku usaha dan
membentuk persaingan pasar yang trans-
paran;
3. Melindungi kepentingan konsumen, kesehatan
masyarakat, dan perlindungan kelestarian fungsi
lingkungan;
4. Meningkatkan sofistikasi pasar dan kelancaran
perdagangan internasional
II. Dasar hukum yang terkait :

1) UU Nomor : 8 Tahun 1999 tentang


Perlindungan konsumen;
2) UU Nomor : 7 tahun 1994 tentang Pengesahan
Agreement Establishing The WTO, Lampiran
tentang TBT;
3) Peraturan Pemerintah Nomor : 102 tahun 2000
tentang Standardisasi Nasional;
4) Kepres Nomor : 166/ 2000 tentang Kedudukan
BSN dan pembagian tugas/ wewenang antara
BSN dan Instansi Teknis;
5) SK Kepala BSN Nomor : 3401/ BSN/ - 71/ 11/
2001 tentang Sistem Standardisasi Nasional
(SSN).
6) Keputusan Kepala BSN Nomor: 95/KEP/BSN/
4/2006 Tentang Penetapan Panitia Teknis
Perumusan SNI 91-01: Bahan Konstruksi
Bangunan dan Rekayasa Sipil
7) Permen PU Nomor: 23/PRT/M/2006 tentang
Tata Kerja Panitia Teknis Standardisasi Bahan
Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil di
lingkungan Departemen PU.
III. Prinsip Dasar Perumusan Standar :

Merupakan proses merumuskan standar sampai


konsensus yang melibatkan pemangku kepentingan
dan Masyarakat Standar dengan memegang prinsip
dasar perumusan standar, antara lain :
a. Terbuka; b. Transparan;
c. Konsensus dan tidak memihak; d. Efektif dan relevan;
e. Koheren; f. Dimensi pengembangan.

Perumusan RSNI dilaksanakan oleh Panitia Teknis


melalui konsensus dari semua pemangku kepentingan
yang terkait. Panitia Teknis dikoordinasikan oleh
instansi teknis sesuai kewenangan;
IV. Pengertian Norma, Standar,
Pedoman, Manual (NSPM)

Norma adalah aturan atau ketentuan


yang mengikat sebagai panduan dan
pengendali dalam melaksanakan kegiatan
(PP 25 tahun 2000) (Diberlakukan nasional)

Contoh : Undang-Undang, Peraturan.


Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu
yang dibakukan termasuk tatacara dan metode
yang disusun berdasarkan konsensus semua
pihak yang terkait dengan memper-hatikan
syarat-syarat keselamatan, ke-amanan,
kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta
pengalaman, perkembangan masa kini dan
masa yang akan datang untuk memperoleh
manfaat yang sebesar-besarnya (PP 102 tahun
2000) (Diberlakukan nasional)
Contoh : Standar Nasional Indonesia (SNI)
Pedoman adalah acuan yang bersifat
umum yang harus dijabarkan lebih lanjut
dan dapat disesuaikan dengan karakteristik
dan kemampuan daerah setempat (PP 25
tahun 2000) (Diberlakukan nasional)

Contoh : Pedoman Perencanaan, Pedoman


Pelaksanaan dll.
Manual adalah acuan operasional yang
penerapannya disesuaikan dengan ke-
butuhan dan karakteristik objek, dalam hal
ini berupa petunjuk pelaksanaan dan
petunjuk teknis (PP 25 Tahun 2000)
(Diberlakukan internal Dep. PU)

Contoh : Manual Penentuan Kapasitas


Jalan, Manual Pemeriksaan Jalan Dengan
Alat Benkelman Beam dll.
V. Panitia Teknis (Pantek) :
Permen PU Nomor : 23/PRT/M/2006 tentang
Tata Kerja Panitia Teknis Standardisasi
Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa
Sipil (91-01).
- Ketua Pantek Kepala Badan Litbang
- Wakil Ketua Pantek Direktur Bina Teknik
Ditjen Bina Marga;
- Sekretaris Pantek, Sekretaris Badan
Litbang;
- Anggota 22 orang (wakil dari berbagai
pemangku kepentingan)
„ PanitiaTeknis adalah unit organisasi dalam
sistem standardisasi nasional yang dibentuk
dan ditetapkan oleh Badan Standardisasi
Nasional (Pedoman Standardisasi Nasional 02-2005)

„ SubpanitiaTeknis adalah unit organisasi yang


dibentuk oleh panitia teknis. (Pedoman
Standardisasi Nasional 02-2005).
Tugas dan Fungsi Panitia Teknis :
A.Tugas Panitia Teknis:
1. Membantu Menteri dalam mengkoordinasi-kan
kegiatan perumusan dan revisi SNI Bahan
Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil,
perumusan dan revisi Pedoman, Manual
dilingkungan Departemen Pekerjaan Umum
termasuk berdasarkan usulan dari pemrakarsa;
2. Mengusulkan dan memberi pertimbangan
program pengembangan SNI kepada BSN,
yang mencakup usulan perumusan SNI,
pemeliharaan SNI yang telah ada dan
penyelesaian perumusan RSNI yang sedang
berjalan;
3. Melaksanakan program pengembangan
SNI, sebagaimana dimaksud pada butir
1, yang di-tetapkan oleh BSN;
4. Membentuk Sub Pantek dan gugus kerja
sesuai kebutuhan;
5. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi
kegiatan Sub Pantek;
6. Mengadakan pertemuan koordinasi dan
evaluasi kegeiatan Standar, pedoman,
dan manual minimal 3 kali dalam
setahun;
7. Mengadakan hubungan dan kerjasama
dengan BSN termasuk lembaga
standardisasi nasional/Internasional;
8. Mengadakan hubungan dan kerjasama
dengan instansi teknis, asosiasi profesi, dan
masyarakat bidang bahan konstruksi
bangunan dan rekayasa sipil termasuk unit-
unit yang berada di lingkungan Departemen
PU;
9. Melaksanakan semua ketentuan yang diatur
dalam pedoman Standardisasi Nasional
(PSN).
B. Fungsi Panitia Teknis

1. Perumusan Kebijakan Standar, Pedoman,


dan Manual Bahan Konstruksi Bangunan
dan Rekayasa Sipil;
2. Penyampaian laporan hasil pelaksanaan,
evaluasi, saran dan pertimbangan kegiatan
standardisasi kepada Menteri
ORGANISASI PANTEK
KETUA PANTEK :
1. Ketua Pantek dapat merangkap sebagai Ketua
dari Panitia Teknis lain atau Sub Panitia
Teknis lain;
2. Ketua Panitia Teknis maksimum boleh
merangkap 2 (dua) jabatan Ketua Panitia
Teknis atau Subpanitia Teknis;
3. Ketua Panitia Teknis harus memenuhi kriteria sebagai
berikut :
… Mewakili kepentingan salah satu Stakeholder atau
kepakaran bidang yang relevan;
… Tingkat pendidikan minimal D3 dalam bidang
yang relevan dengan ruang lingkup Pantek atau
memiliki penguasaan dan pengalaman kerja
minimal 3 tahun;
… Memiliki minat di bidang standardisasi dan
komitmen untuk aktif dinyatakan dengan
pernyataan tertulis
4. Memiliki keahlian yang memadai;
5. CV
ANGGOTA PANTEK
1. Mempresentasikan pihak-pihak yang
berkepentingan (produsen, konsumen,
instansi pemerintah, pakar di bidang yang
relevan) dengan komposisi yang seimbang;
2. Keahlian anggota harus mencakup ruang
lingkup Panitia Teknis;
3. Jumlah anggota termasuk Ketua, Sekretaris
disesuaikan dengan kebutuhan di atas,
minimal 9 (sembilan ) orang;
4. Anggota Panitia Teknis harus memenuhi kriteria
sebagai berikut:
‰ Mewakili kepentingan salah satu Stakeholder atau
kepakaran bidang yang relevan;
‰ Tingkat pendidikan minimal D3 dalam bidang yang
relevan dengan ruang lingkup Pantek atau memiliki
penguasaan dan pengalaman kerja minimal 3 tahun
pada bidang yang relevan;
‰ Memiliki minat di bidang standardisasi dan komitmen
untuk aktif berpartisipasi dalam pekerjaan teknis
perumusan standar yang dinyatakan dengan
pernyataan tertulis
‰ Setiap anggota Pantek harus memahami dan mema-
tuhi ketentuan Pedoman Standardisasi Nasional
(PSN) yang berkaitan dengan kegiatan tugas dan
tanggung jawab Panitia Teknis.
5. CV
Pantek Bahan Konstruksi Bangunan dan
Rekayasa Sipil meliputi;
1. Bidang Sumber Daya Air: Sub Pantek Sumber
Daya Air;
2. Bidang Jalan dan Jembatan: Sub Pantek
Rekayasa Jalan dan Jembatan;
3. Bidang Cipta Karya:
a. Sub Pantek Perumahan dan Sarana dan
Prasarana Permukiman
b. Sub Pantek Bahan, Sains, Struktur, dan
Konstruksi Bangunan;
4. Bidang Tata Ruang: Sub Pantek Tata Ruang
VI. PROSES PERUMUSAN DAN PENETAPAN STANDAR, PEDOMAN, DAN MANUAL
Pem Pusat,
Prov, Kab/Kota
R0 R1 R2 R3

Kebutuhan Naskah Rapat Sub


Drafting Konsensus
Standar Akademis teknis
pantek
Gugus Kerja

Masyarakat Profesional
Pengguna Perguruan Tinggi
Penetapan/ Pantek
Tidak
Pemutakhiran

Jajak
Evaluasi Pendapat
Setuju Eselon I
BSN E-baloting Menteri
MASTAN a/n Menteri Penetapan
RSNI Pedoman Manual
(Juklak/Juknis)
Ya Penetapan
Pemberlakuan SNI (Wajib)
RASNI jadi SNI SNI bila diperlukan
(BSN)
Catatan :
• Rapat Teknis (R2) dan Rapat konsensus (R3) wajib melibatkan Subpanitia Teknis.
(Dalam masa peralihan bagi kegiatan yang sudah terlanjur diselesaikan tetap wajib diklarifikasikan dengan Subpanitia Teknis sebelum ditetapkan dalam rapat Panitia Teknis)
• Penetapan oleh Panitia Teknis bagi semua produk yang akan diundangkan dengan Peraturan Menteri
Pemberlakuan didukung dengan Surat Edaran,
Edaran,
bila perlu diberlakukan SNI wajib harus didukung dengan Peraturan Menteri
VII. Role Sharing Perumusan
Kebutuhan
NSPM untuk
dan Penerapan Standar, Pedoman,
- Prakonstruksi Manual Pengawasan oleh
- Konstruksi Lembaga Pengawas,
- Paska & MASTAN
Konstruksi Perumusan Penetapan NSPM yang benar

1 Manual Manual
Pedoman
a Pedoman a 8
(Non SNI)* RSNI
Konsolidasi (Menteri) ** Penggunaan/
Penentuan Program Diseminasi Penerapan
SNI b SNI
Judul b
(BSN)
3 6 7
2 4 5

EVALUASI
9
Catatan :
Penanggungjawab Kegiatan
4a * ; wajib melibatkan Subpantek
Unit Es. I (Ditjen, 1 2 3 4a* - 5a - 6 7 - 9
Sekjen, BPKSDM)
bila
Balitbang 1 2 3 4a 4b 5a - 6 7 - 9
menggunakan gugus/ Tim di luar
Subpanitia Teknis
Itjen 1 - - - - - - - - 8 9
5a **; Kepala Balitbang duduk sebagai
BSN 1 - - - - - 5b 6 - - -
Ketua Pantek ( legal Aspek oleh
Pemda 1 - - - - - - 6 7 - 9
Biro Hukum)
Mastan 1 - - - - - - - 7 8 9
VIII. Tahapan Perumusan SNI sesuai PSN 01-2005 :
Dokumen Terkait
Tahapan Perumusan Pelaksana
Nama dokumen Singkatan
Penyusunan konsep Panitia Teknis/ Sub
(drafting) Panitia Teknis/ Rancangan SNI-1 RSNI-1
Gugus Kerja
Perbaikan konsep Panitia Teknis/ Sub
Rancangan SNI-2 RSNI-2
Panitia Teknis
Konsensus Panitia Teknis/ Panitia Teknis/ Sub
Sub Panitia Teknis Rancangan SNI-3 RSNI-3
Panitia Teknis
Jajag Pendapat
BSN dan MASTAN --- ---
(enquiry)
Perbaikan akhir Panitia Teknis/ Sub
Rancangan SNI-4 RSNI-4
Panitia Teknis
Pemungutan suara/ e-
balloting (konsensus Rancangan
BSN dan MASTAN RASNI
nasional) akhir SNI

Penetapan Standar Nasional SNI


BSN
Indonesia
REKAPITULASI JUMLAH STANDAR
BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM (NOVEMBER- 2006)

Pedoman Petunjuk
SNI Teknis Teknis TOTAL
No. BIDANG
Tata
Metode Cara Spek. Jumlah SNI+RSNI+Pt
I. UMUM
Tanah, Batuan, Sedimen, Beton, Agregat,
Semen, Aspal, Kayu, Air, Baja dan Bahan Lain 319 57 56 432 44 0 476
II. SUMBER DAYA AIR
Bendungan, Bendung, Sungai, Air Tanah,
Standar Perencanaan Irigasi, dan Pantai 43 24 7 74 61 0 135
III. PRASARANA TRANSPORTASI
Perkerasan Jalan, Jalan dan Jembatan, Lalu
lintas, Peralatan, pemeliharaan jalan &
jembatan dan Lingkungan Jalan 26 28 40 94 157 0 251
IV. PERMUKIMAN TATA RUANG, KAWASAN
Tata Ruang, Kawasan, Rumah&Gedung,
Struktur & konstruksi bangunan, Keselamatan
Bangunan, Perumahan, Air bersih, Air minum,
Persampahan, Sanitasi dan lain-lain 36 78 59 173 122 273 568
Total 424 187 162 773 384 273 1430
Web Site SNI: www.pu.go.id/balitbang/sni/

Anda mungkin juga menyukai