TINJAUAN PUSTAKA
Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan
di dalam gedung, melainkan juga keluar gedung dengan mengunjungi keluarga di wilayah
kerjanya. Keluarga sebagai fokus dalam pendekatan pelaksanaan program Indonesia Sehat
2.1.1. Fungsi afektif (The Affective Function) adalah fungsi keluarga yang utama untuk
orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan individu dan psikososial anggota
keluarga.
2.1.2 Fungsi sosialisasi yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu
yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosialnya.
Sosialisasi dimulai sejak lahir. Fungsi ini berguna untuk membina sosialisasi pada anak,
membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan dan
6
2.1.4 Fungsi ekonomi (The Economic Function) yaitu keluarga berfungsi untuk
2.1.5 Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (The Health Care Function) adalah
produktivitas yang tinggi. Fungsi ini dikembangkan menjadi tugas keluarga di bidang
pengembangan dari kunjungan rumah oleh Puskesmas dan perluasan dari upaya Perawatan
2. Kunjungan keluarga dalam rangka promosi kesehatan sebagai upaya promotif dan
preventif.
7
Kunjungan rumah (keluarga) dilakukan secara terjadwal dan rutin, dengan memanfaatkan
data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga (family folder). Dengan demikian,
dalam kegiatan pendekatan keluarga. Dalam menjangkau keluarga, Puskesmas tidak hanya
mengandalkan upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) yang ada sebagaimana selama
bahwa pendekatan keluarga melalui kunjungan rumah ini tidak berarti mematikan UKBM-
UKBM yang ada, tetapi justru untuk memperkuat UKBM-UKBM yang selama ini dirasakan
masih kurang efektif. Dengan mengunjungi keluarga di rumahnya, Puskesmas akan dapat
mengenali masalah-masalah kesehatan (dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat-PHBS) yang
dihadapi keluarga secara lebih menyeluruh (holistik). Individu anggota keluarga yang perlu
yang ada dan/atau pelayanan Puskesmas. Keluarga juga dapat dimotivasi untuk memperbaiki
kondisi kesehatan lingkungan dan berbagai faktor risiko lain yang selama ini merugikan
8
Untuk itu, diperlukan pengaturan agar setiap keluarga di wilayah Puskesmas memiliki
Tim Pembina Keluarga. Pendekatan keluarga adalah pendekatan pelayanan oleh Puskesmas
yang mengintegrasikan upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat
(UKM) secara berkesinambungan, dengan target keluarga, didasarkan pada data dan infor-
meliputi pelayanan promotif dan preventif serta pelayanan kuratif dan rehabilitatif
dasar.
9
3. Mendukung pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan
Keluarga adalah suatu lembaga yang merupakan satuan (unit) terkecil dari
masyarakat, terdiri atas ayah, ibu, dan anak. Keluarga yang seperti ini disebut rumah
tangga atau keluarga inti (keluarga batih). Sedangkan keluarga yang anggotanya
mencakup juga kakek dan atau nenek atau individu lain yang memiliki hubungan
darah, bahkan juga tidak memiliki hubungan darah (misalnya pembantu rumah
tangga), disebut keluarga luas (extended family). Oleh karena merupakan unit terkecil
dari masyarakat, maka derajat kesehatan rumah tangga atau keluarga menentukan
ditentukan oleh PHBS dari keluarga tersebut. Dengan demikian, inti dari
air bersih, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di
dalam ruangan, dan lain-lain. Di bidang kesehatan ibu dan anak serta keluarga
10
kesehatan, menimbang balita dan memantau perkembangannya secara berkala,
berencana, dan lain-lain. Di bidang gizi dan farmasi harus dipraktikkan perilaku
makan dengan gizi seimbang, minum Tablet Tambah Darah (TTD) selama hamil,
memberi bayi Air Susu Ibu saja (ASI eksklusif), dan lain-lain. Sedangkan di bidang
lain, dan lain-lain. PHBS harus dipraktikkan di semua bidang kesehatan masyarakat
karena pada hakikatnya setiap masalah kesehatan merupakan hasil perilaku, yaitu
interaksi manusia (host) dengan bibit penyakit atau pengganggu lainnya (agent) dan
Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. Dalam pedoman ini
dari pemberdayaan keluarga melalui pengembangan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) tatanan rumah tangga. Tujuan dari pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga
Aktif itu tidak lain adalah terciptanya Desa Sehat dan Kelurahan Sehat. Program
menghasilkan individu sehat, yang diukur dengan Indikator Individu Sehat (IIS).
11
Tetapi dengan cara ini saja, Kecamatan Sehat akan sulit dicapai. Melalui
lebih cepat mencapai Kecamatan Sehat. Dengan mengembangkan dan membina desa
desa dan kelurahan akan menghasilkan peran serta masyarakat berupa UKBM seperti
sehat, pasar sehat, kantor sehat, masjid dan mushola sehat, dan lain-lain yang diukur
dengan Indikator Tatanan Sehat (ITS), dan masyarakat sehat yang diukur dengan
Indikator Masyarakat Sehat (IMS). Kesemua upaya Puskesmas tersebut akhirnya akan
12
Pentingnya pendekatan keluarga juga diamanatkan dalam Rencana Strategis
bahwa salah satu acuan bagi arah kebijakan Kementerian Kesehatan adalah penerapan
of care). Hal ini berarti bahwa pelayanan kesehatan harus dilakukan terhadap seluruh
tahapan siklus hidup manusia (life cycle), sejak masih dalam kandungan, sampai 26
lahir menjadi bayi, tumbuh menjadi anak balita, anak usia sekolah, remaja, dewasa
muda (usia produktif), dan akhirnya menjadi dewasa tua atau usia lanjut (lihat gambar
4).
13
Untuk dapat melaksanakan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan terhadap
seluruh tahapan siklus hidup manusia, maka fokus pelayanan kesehatan harus pada keluarga.
sebagai bagian dari keluarganya. Melalui pendekatan keluarga, yaitu mengunjungi setiap
kesehatan dengan pendekatan siklus hidup (life cycle). Dengan demikian, upaya mewujudkan
Keluarga Sehat menjadi titik awal terwujudnya masyarakat sehat seperti pada skema gambar
5.
Hal ini berarti pula bahwa keberhasilan upaya membina PHBS di keluarga merupakan
kunci bagi keberhasilan upaya menciptakan kesehatan masyarakat. Oleh sebab itu, Indikator
14
2.3 Pelaksanaan Pendekatan Keluarga
Yang dimaksud satu keluarga adalah satu kesatuan keluarga inti (ayah, ibu, dan
anak) sebagaimana dinyatakan dalam Kartu Keluarga. Jika dalam satu rumah tangga
terdapat kakek dan atau nenek atau individu lain, maka rumah tangga tersebut
dianggap terdiri lebih dari satu keluarga. Untuk menyatakan bahwa suatu keluarga
sehat atau tidak digunakan sejumlah penanda atau indikator. Dalam rangka
untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga. Kedua belas indikator utama
mengikuti program KB sebagai usaha untuk mengukur jumlah anak dan jarak
progesterone dan estrogen sintetik) dan yang hanya berisi progesterone saja.
15
Kontrasepsi dengan AKDR dibagi menjadi 2, yaitu AKDR yang
hormon.
proporsi ibu bersalin dengan bantuan tenaga kesehatan yang terlatih, adalah
langkah awal yang terpenting untuk mengurangi kematian ibu dan kematian
perlatan yang aman, bersih dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi
Adalah bayi dan balita usia 0-18 bulan yang sudah mendapat imunisasi
16
Gambar 6 : Jadwal Imunisasi seusai rekomendasi IDAI 2017
Adalah bayi pada usia 0 – 6 bulan hanya diberi ASI sejak lahir sampai
usia 6 bulan, tidak diberi makanan tambahan dan minuman lain kecuali
pemberian air putih untuk minum obat saat bayi sakit. ASI banyak
mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Zat gizi dalam ASI sesuai
ASI mengandung zat kekebalan sehingga mampu melindungi bayi dari alergi.
Kandungan gizi lengkap dan sesuai dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh
Bayi tidak sering sakit. ASI mengandung kekebalan antara lain imunitas
seluler yaitu leukosit sekita 4000/ml, misal IgA-enzim pada ASI yang
17
4.3 Ditinjau dari aspek psikologis
Bayi lebih sehat, lincah dan tidak cengang. Pemberian ASI mendekatkan
hubungan ibu dan bayi menimbulkan perasaan aman bagi bayi, yang penting
Adalah menimbang bayi dan balita usia 2 – 59 bulan 29 hari setiap bulan dan
dicatat dalam Kartu Menuju Sehat (KMS). Penimbangan balita dimaksudkan untuk
memantau pertumbuhan balita setiap bulan dan mengetahui apakah balita berada pada
kondisi gizi kurang atau gizi buruk. Setelah balita ditimbang di buku KIA atau KMS
maka akan terlihat berat badannya naik atau tidak turun. Naik apabila garis
pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna diatasnya. Tidak naik bila garis
pertumbuhannya mendatar dan garis pertumbuhannya naik tetapi warna yang lebih
muda. Bila balita mengalami gizi kurang makan akan dijumpai tanda-tanda:
Mudah sakit
Adalah apabila anggota keluarga yang berusia >15 tahun menderita batuk selama
(TB) paru, dan penderita tersebut berobat sesuai dengan petunjuk dokter atau petugas
kesehatan lainnya.
18
7. Penderita hipertensi yang berobat teratur
Adalah apabila anggota keluarga yang berusia >15 tahun yang didiagnosis
sebagai penderita tekanan darah tinggi (hipertensi), dan berobat teratur sesuai dengan
dokter jiwa.
rumah. Tidak merokok di dalam rumah dimaksudkan agar tidak menjadikan anggota
keluarga lainnya sebagai perokok pasif yang berbahaya bagi kesehatan. Sementara
lainnya yang sebagai perokok pasif. Karena dalam satu batang rokok yang dihisap
akan dikeluarkan sekitar 4000 bahan kimia berbahaya, salah satunya seperti nikotin.
Adalah seluruh anggota keluarga yang sudah memiliki kartu JKN untuk
19
11. Keluarga memiliki akses atau menggunakan sarana air bersih
Air adalah sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia akan lebih cepat
manusia itu sendiri sebagian besar terdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65%, dan
untuk bayi sekitar 80%. Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara lain
untuk minum, masak, mandi, dan mencuci (bermacam-macam cucian). Air yang kita
lantai, mencuci pakaian, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, tidak terkena
penyakit atau terhindar dari penyakit. Air bersih secara fisik dapat dibedakan melalui
indra kita, antara lain (dapat dilihat, dirasa, dicium, dan diraba). Meski terlihat bersih,
air belum tentu bebas kuman penyakit. Kuman penyakit dalam air mati pada suhu 100
°C (saat mendidih).
tangki septik atau lubang penampung kotoran sebagai pembuangan akhir. Misalnya
buang air besar di jamban dan membuang tinja bayi secara benar. Penggunaan jamban
akan bermanfaat untuk menjaga lingkungan bersih, sehat dan tidak berbau. Jamban
mencegah pencemaran sumber air yang ada disekitarnya. Jamban yang sehat juga
memiliki syarat seperti tidak mencemari sumber air, tidak berbau, mudah dibersihkan
20
mencerminkan kondisi PHBS dari keluarga yang bersangkutan. Dalam pelaksanaan
pendekatan keluarga ini tiga hal berikut harus diadakan atau dikembangkan, yaitu:
lain).
leaflet, buku saku, atau bentuk lainnya, yang diberikan kepada keluarga
berikut.
Puskesmas.
21
b. Diskusi kelompok terarah (DKT) atau biasa dikenal dengan
lain.
22