BAB IV
Dalam bab ini akan menguraikan hasil dan pembahasan penelitian mengenai
Hasil penelitian meliputi data umum dan data khusus. Data umum terdiri
Bojonegoro dengan luas wilayah 2.644 m2. Adapun untuk batas wilayahnya
adalah sebelah utara adalah Desa Kabalan, sebelah timur adalah Desa Simbatan,
sebelah selatan adalah Desa Sarangan, sebelah barat adalah Sungai Bengawan
solo. Dengan jumlah siswa kelas 1 sampai dengan kelas 6 sebanyak 129 siswa
yang terdiri dari siswa laki-laki adalah 68 orang dan jumlah siswa perempuan
berada di wilayah Desa Canga’an. SDN 1 Canga’an memiliki 7 ruang yang terdiri
44
1 ruang guru dan 6 ruang kelas. Jumlah tenaga pendidik 14 orang yang terdiri dari
responden (68,42%).
9 responden (45,00%).
responden (40,00%).
Pada data khusus dalam penelitian ini disajikan hasil penelitian distribusi
Di SDN Canga’an
responden (55,00%) dan tidak ada upaya mempersiapkan masa pubertas anak
Chi-Square dengan Coefisien Phi. Hasil uji Chi-Square dengan program SPSS 16
diperoleh hasil Nilai chi-square = 1,05, nilai ini berada pada tingkat signifikan
0,333, karena nilai Asym. Sig. (2-tailed) < taraf nyata ( =0,05), maka H0 ditolak
50
yang artinya ada hubungan pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja
4.2 Pembahasan
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dijelaskan dari 20 responden lebih dari sebagian
terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan
umur, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan. Tidak ada batas yang tajam antara
akhir masa kanak-kanak dan awal masa pubertas, akan tetapi dapat dikatakan
sebagai keadaan sejahtera secara fisik, mental dan sosial yang bukan karena
51
ketiadaan penyakit dan kecacatan, yang berkaitan dengan sistem, fungsi dan
oleh umur, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan. Lebih dari sebagian ibu
berumur 20-30 tahun, usia ini tergolong usia yang sudah matang. Pada usia ini
pola pikir semakin membaik dan pengetahuan yang diperoleh semakin bertambah
seiring bertambahnya usia, sehingga informasi yang diperoleh cukup baik. Kurang
dari sebagian ibu berpendidikan SMP, pada tingkat pendidikan tersebut ibu telah
ibu tentang kesehatan reproduksi sudah cukup baik. Kurang dari sebagian ibu
tidak bekerja (Sebagai ibu rumah tangga), ibu yang tidak bekerja mempunyai
media cetak maupun media massa, sehingga semakin cukup pula informasi yang
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa dari 20 responden lebih dari
sebagian responden tidak ada upaya dalam mempersiapkan masa pubertas anak
mengenai alat reproduksi dan proses reproduksi itu. Tidak adanya informasi dari
orang tua membuat remaja mengalami kebingungan akan fungsi dan proses
mencari informasi yang belum tentu benar, yang pada akhirnya justru dapat
tidak diberitahu atau secara psikologis tidak dipersiapkan tentang perubahan fisik
dan psikologis yang dialaminya maka pengalaman akan perubahan tersebut dapat
sebagian responden tidak ada upaya dalam mempersiapkan masa pubertas anak.
Hal ini dikarenakan ibu menganggap bahwa masa pubertas adalah kejadian biasa
ayng dialami oleh semau orang, sehingga tidak ada upaya dari ibu untuk
Dari tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa dari 20 responden lebih dari
sebagian responden yang mempunyai pengetahuan cukup dan tidak ada upaya
orang tua khususnya ibu yang memiliki anak yang menginjak masa pubertas dapat
menjadi pencetus perilaku atau kebiasaan tidak sehat pada remaja. Orang tua yang
tidak mampu memberikan informasi yang memadai mengenai alat reproduksi dan
proses reproduksi itu. Upaya Ibu dalam mempersiapkan masa pubertas anak
penjelasan yang sederhana dan sesuai dengan pemahaman anak-anak. Hal yang
penting supaya anak tidak merasa kaget, malu, gelisah, cemas dan tertekan
(Gunarsa, 2007 ).
pubertas anak. Hal ini dikarenakan pengetahuan ibu yang cukup dengan tidak
adanya pemahaman dari ibu akan pentingnya mempersiapkan masa pubertas anak
dan masa pubertas anak yang dianggap hal yang wajar. Sehingga, diperlukan
untuk membantu remaja mencapai KAP (Knowledge, Attitude and Practice) atau
Pesilak (Pengetahuan, Sikap dan Pelaksanaan). Dalam hal ini, orangtua, utamanya
54
ibu mempunyai peranan penting dalam kegiatan KRR tesebut. Seorang ibu