Anda di halaman 1dari 69

PENDAHULUAN

Bahan ajar mandiri dalam bentuk suplemen yang relatif singkat ini ditulis
untuk membantu peserta didik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Bahan ajar mandiri ini disusun sebagai pelengkap buku pegangan peserta
didik, yaitu Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013 karangan
Irnaningtyas yang diterbitkan oleh Penerbit Erlangga.

A. Deskripsi Isi Suplemen


Materi mata pelajaran Biologi kelas XI Semester 1 Kelompok Peminatan dan
Ilmu Alam disusun menjadi 5 Suplemen, yaitu:
Suplemen 1 : Sel, yang terdiri dari subbab: sejarah penemuan sel, sel
prokariotik dan eukariotik, perbedaan sel hewan dan sel
tumbuhan mekanisme transport melalui membrane plasma.
Suplemen 2 : Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan, yang terdiri dari
subbab: macam-macam jaringan tumbuhan dan jaringan
penyusun organ tumbuhan
Suplemen 3 : Struktur dan fungsi jaringan hewan yang terdiri dari subbab:
jaringan hewan, organ dan system organ.
Suplemen 4 : Sistem gerak yang terdiri dari subbab: tulang sebagai alat
gerak pasif, otot sebagai alat gerak aktif, dan gangguan
pada system gerak.
Suplemen 5 : Sistem Peredaran darah yang terdiri dari subbab: system
peredaran darah manusia dan gangguan system peredaran
darah.

B. Manfaat dan Relevansi


Dengan tersedianya suplemen bahan ajar mandiri, maka peserta didik akan
mendapatkan manfaat yaitu, peserta didik akan lebih banyak mendapatkan
kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan
terhadap kehadiran guru. Seain itu peserta didik juga akan mendapatkan
kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya,
karena disajikan secara menarik.
C. Petunjuk Penggunaan Suplemen
Supaya lebih mudah dalam mempelajari suplemen ini, bacalah secara runtut
isi suplemen ini untuk setiap kegiatan belajar. Berikut merupakan panduan
berisi petunjuk yang dapat digunakan untuk mempelajari suplemen.
1. Peta kompetensi
Berisi kompetensi yang sistematis dan saling berhubungan satu sama
lain.
2. Uraian materi
Pelajari uraian materi dengan baik untuk dapat mengerjakan evaluasi
yang terkait dengan materi di bagian berikutnya
3. Latihan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang ada pada bagian ini untuk
menambah pemahaman. Bila Anda mendapat kesulitan dalam
menyelesaikan soal-soal pada latihan ini, pelajari rambu-
rambu/petunjuk penyelesaian soal latihan
4. Rangkuman
Di akhir setiap bab pada suplemen ini terdapat ringkasan materi.
Bacalah bagian ini untuk mengingat kembali uraian materi.
5. Tes formatif
Setelah Anda membaca, mempelajari dan berlatih materi pada suplemen
ini, coba selesaikan soal-soal pada tes formatif yang tertulis pada akhir
suplemen ini untuk mengetahui sejauh mana pemahaman kalian dalam
menguasai materi tanpa melihat kunci jawaban.
6. Di akhir setiap bab pada suplemen ini terdapat glosarium yang ditulis
secara alfabetis. Bacalah bagian ini untuk mengingat kembali istilah-
istilah yang terdapat pada uraian materi.
BAB I
SEL

Kita memiliki kulit, rambut, tangan, dan kaki. Pernahkah Anda berpikir
semua itu tersusun dari apa? Ya, tangan, kulit, rambut, dan kaki kita tersusun
dari beribu-ribu bahkan berjuta-juta sel, menurut Anda apa itu sel? Bagaimana
bentuk sel? Apakah tubuh hewan dan tumbuhan tersusun dari sel yang sama
dengan kita? Untuk lebih memahami tentang sel, Anda dapat mempelajari pada
bab ini.
Secara structural, sel merupakan penyusun makhluk hidup, baik makhluk
hidup bersel satu atau bersel banyak pada tumbuhan ataupun hewan. Sel
merupakan unit terkecil dari makhluk hidup. Hal ini karena sel tidak dapat dibagi-
bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil dan dapat berdiri sendiri. Sel juga
merupakan kesatuan fungsional kehidupan. Ini berarti sel dapat melakukan
proses kehidupan seperti perombakan, sintesis, respirasi, dan lain-lain. Pada bab
ini Anda akan mempelajari sel tidak hanya bagian luarnya saja, tetapi akan
dibahas pula mengenai teori-teori yang berhubungan dengan sel, struktur sel dan
fungsinya, organel-organel yang terdapat di dalam sel, perbedaan struktur sel
hewan dan sel tumbuhan, serta mekanisme transport pada membrane sel.

A. Sejarah Penemuan Sel


Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang
Quercus suber menggunakan mikroskop. Ia menemukan adanya ruang-ruang
kosong yang dibatasi dinding tebal dalam pengamatannya. Robert Hooke
menyebut ruang-ruang kosong tersebut dengan istilah cellulae artinya sel.
Nama sel diambilnya dari bahasa Yunani “Kytos” yang berarti ruang kosong,
sedangkan bahasa latin ruang kosong adalah “cella“.
Sejak penemuan itu, beberapa ilmuwan berlomba untuk mengetahui
lebih banyak tentang sel.
Gambar 1.1 Mikroskop dan hasil pengamatan sel gabus Robert Hooke
Ilmuwan Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek (1632–1723)
merancang sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu
digunakan untuk mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan organisme
yang bergerak-gerak di dalam air, yang kemudian disebut bakteri. Antonie
van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang menemukan sel hidup.

Gambar 1.2 Mikroskop Leeuwenhoek

Perkembangan penemuan tentang sel mendorong berkembangnya


persepsi tentang sel. Dari sinilah kemudian lahir teori-teori tentang sel.

Ayo coba kalian cari tokoh-tokoh lain yang ikut


berperan dalam perkembangan teori sel!
B. Sel Prokariotik dan Eukariotik
Sel dapat digolongkan menjadi dua berdasarkan ada tidaknya membran
nukleus (membran inti), yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang sel prokariotik dan eukariotik Anda
bisa menyaksikan pada video berikut ini.

Video 1.1 perbandingan sel eukariotik dan eukariotik


Sumber : http//wwwtwitter.com/Rian HS

C. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan


Pada prinsipnya sel hewan mirip dengan sel tumbuhan, tetapi dalam
perkembangannya, sel hewan memiliki beberapa perbedaan dengan sel
tumbuhan. Sel tumbuhan memiliki organel tertentu yang tidak terdapat pada
sel hewan, demikian pula sebaliknya.
Untuk mengetahui tentang perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan Anda
bisa menyaksikan pada tayangan video berikut ini.

Video 1.2 perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan


Sumber : Akademik privat, 2013

D. Mekanisme Transport melalui Membran Plasma


Pada makhluk bersel banyak, transportasi antarsel terjadi melalui
membrane plasma. Ada beberapa manfaat transport zat bagi sel, diantaranya
untuk hal-hal berikut.
1. Menjaga kestabilan pH
2. Menjaga konsentrasi zat dalam sel untuk kegiatan enzim
3. Memperoleh pasokan zat makanan , bahan energy, dan bahan mentah
lain
4. Membuang sisa metabolism yang beracun
5. Memasok ion-ion penting untuk kegiatan saraf dan otot
Zat yang dapat melalui membrane plasma biasanya merupakan zat yang
dapat larut. Selain ukuran molekul, sifat-sifat zat yang memengaruhi
transportasi pada membrane antara lain kandungan muatan listrik, jumlah
molekul air yang terikat, dan daya lewat dalam zat lemak.
Membrane plasma mempunyai sifat selektif, yaitu mampu memilih zat
yang dapat menembusnya. Hal tersebut berkaitan dengan sifat permeabilitas
membrane, beberapa sifat permeabilitas membrane adalah sebagai berikut.
1. Permeable, dapat ditembus oleh semua jenis zat
2. Impermiabel, tidak dapat ditembus oleh semua zat
3. Permeable diferensial (permeable selektif), hanya dapat ditembus oleh
beberapa jenis zat. Contohnya adalah membrane semipermeable yang
terdapat pada nucleus, vakuola makanan (kontraktil), dan membrane
plasma.
Transport zat melalui membrane dibedakan menjadi dua macam, yaitu
tranpor pasif dan transport aktif.
Perbedaan antara transport pasif dan transport aktif bisa Anda saksikan
pada video berikut ini.

Video 1.3 perbedaan transport pasif dan transport aktif


Sumber : GoeSmart indismart, 2013
LATIHAN 1

Setelah Anda menyelesaikan materi sel, agar lebih memahami materi yang
telah dibahas dalam kegiatan belajar, kerjakan latihan berikut ini!
1. Sel merupakan kesatuan structural dan fungsional makhluk hidup. Apakah
artinya?
2. Apa perbedaan antara sel prokariotik dan sel eukariotik?
3. Mengapa membrane plasma dikatakan mempunyai sifat semipermiabel?
4. Apa perbedaan transport aktif dan transport pasif? Diantara kedua jenis
transport tersebut manakah yang lebih menguntungkan untuk sel makhluk
hidup?
5. Mengapa ikan laut perlu direndam sebentar dalam larutan garam
berkonsentrasi rendah sebelum dimasak? Jelaskan proses yang terjadi!

Apabila Anda telah mencoba menjawab latihan soal di atas, dan menemui
kesulitan untuk mengerjakannya, gunakanlah rambu-rambu jawaban berikut ini.

1. Sebagai kesatuan structural sel merupakan penyusun yang mendasar bagi


tubuh makhluk hidup, sebagai kesatuan fungsional berarti bahwa sel
melakukan suatu fungsi atau kegiatan proses hidup seperti: respirasi,
ekskresi, transportasi, sintesis, reproduksi, sekresi, dan respon terhadap
rangsangan.
2. Sel eukariotik adalah sel yang mempunyai membrane inti sel, sedangkan sel
prokariotik adalah sel yang tidak mempunyai membrane inti.
3. Membran plasma dikatakan mempunyai sifat semipermeabel karena
membran plasma bertugas mengontrol zat-zat yang boleh masuk maupun ke
luar meninggalkan sel. Membran plasma hanya dapat dilalui molekul-
molekul tertentu seperti glukosa, asam amino, gliserol, dan berbagai ion.
4. Transpor pasif adalah perpindahan molekul atau ion tanpa menggunakan
energi sel. Perpindahan molekul tersebut terjadi secara spontan dari
konsentrasi tinggi ke rendah, misal difusi dan osmosis.Adapun transport aktif
adalah perpindahan molekul atau ion menggunakan energi dari sel dan
perpindahan tersebut dapat terjadi meskipun melawan konsentrasi. Contoh
transpor aktif adalah pompa Natrium-Kalium, endositosis, dan eksositosis.
Transpor pasif lebih menguntungkan sel karena molekul atau ion dapat
diangkut ke luar masuk sel tanpa membutuhkan energi.
5. Perendaman ikan laut menggunakan larutan garam berkonsentrasi rendah
bertujuan untuk mengurangi rasa asin pada ikan laut. Dalam hal ini proses
yang terjadi disebut difusi. Konsentrasi garam dalam tubuh ikan laut lebih
tinggi daripada larutan garam maka garam akan berdifusi ke luar dari tubuh
ikan menuju larutan garam di sekitarnya. Oleh karena itu, rasa asin pada
ikan laut dapat berkurang.
RANGKUMAN

Sel merupakan satuan struktural dan fungsional terkecil makhluk hidup.


Sel memiliki bermacam-macam bentuk dan ukuran.Sel umumnya berukuran
sangat kecil sehingga hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop
satuan ukuran untuk sel adalah mikrometer atau sering disebut mikron.
Bagian-bagian sel adalah: membran sel, inti sel, nukleus,sitoplasma
(mitokondria, retikulum endoplasma, ribosom, badan Golgi, lisosom, badan mikro,
vakuola, plastida, sentrosom, serta sentriol), dan dinding sel.
Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan karena adanya perbedaan organel
penyusunnya. Sel tumbuhan memiliki organel khas sebagai berikut.
1. Dinding sel, berfungsi sebagai pelindung dan penunjang sel, tersusun atas
selulosa (polisakarida yang kompleks) bersifat kuat tetapi memiliki daya
renggang yang tinggi. Pada dinding sel terdapat plasmodesmata yang
berfungsi untuk hubungan antarsel sehingga memungkinkan pertukaran
zat antarsel.
2. Vakuola, diliputi oleh membran tonoplas. Fungsi vakuola, antara lain untuk
membangun tekanan turgor sel; untuk menarik serangga karena
mengandung pigmen pemberi warna pada bunga, buah, daun, dan pucuk-
pucuk daun; sebagai tempat penimbunan sisa metabolisme berupa lateks
(getah, emulsi); sebagai tempat menimbun zat makanan, misalnya sukrosa,
garam mineral, dan inulin.
3. Plastida, macam plastida ada tiga, yaitu leukoplas, kromoplas, dan
kloroplas.
Sel hewan memiliki organel khas berupa:
1. Sentriol, berupa bulatan kecil yang terdapat pada sel istirahat. Fungsinya
mengatur arah pembelahan/membentuk dua arah kutub yang berlawanan.
2. Lisosom, berupa saku bulat (sferis) yang terbungkus oleh selapis membran,
mengandung enzim hidrolisis untuk menguraikan berbagai substansi dalam
sel. Fungsi lisosom antara lain : terlibat dalam endositosis; berfungsi
sebagai autofag; sebagai vesikula sekresi (eksositosis); sebagai fagosom (sel
melakukan fagosit).
TES FORMATIF 1

o Ilmuwan pertama kali yang meneliti tentang sel dari sayatan tipis
gabus adalah…
A. Mathias J. Schleiden
B. Theodor Schwann
C. Robert Hooke
D. Rudolf Vircow

o Sistem yang terkecil yang menyusun setiap organisme di dunia


adalah…
A. Sel
B. Organ
C. Jaringan
D. Sistem organ

o Cabang biologi yang mempelajari tentang sel disebut …


A. Anatomi
B. Ekologi
C. Palaeontologi
D. Sitologi

4. Di bawah ini manakah perbedaan dari sel eukariotik dan sel prokariotik yang
benar…
A. Sel prokariotik memiliki RNA, sedangkan sel eukariotik memiliki DNA
B. Sel eukariotik lebih kecil daripada sel prokariotik
C. Sel eukariotik memiliki dinding sel sedangkan sel prokarotik tidak
D. Sel prokarotik tidak memiliki membrane inti sedangkan sel eukariotik
memiliki membrane inti

5. Berdasarkan gambar, bagian yang ditunjuk oleh nomor 1,3,9 secaa berturut
– turut adalah…
A. Nukleus, Sitoplasma, Mitokondria
B. Nukleolus, Ribosom, Mitokondria
C. Nukleus, Ribosom, Mitokondria
D. Nukleolus, Sitoplasma, Mitokondria
6. Organel yang berfungsi aktif pada pembelahan sel dan hanya terdapat pada
sel hewan saja adalah ….
A. kromosom
B. ribosom
C. sentrosom
D. lisosom

7. Perhatikan gambar membran sel di bawah ini!

Molekul glikolipid dan glikoprotein secara Berurutan ditunjukkan oleh


nomor…
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 4 dan 5
D. 5 dan 6

8. Fungsi dari reticulum endoplasma kasar adalah ….


A. Mensintesis protein
B. Mensintesis lemak
C. Tempat sintesis protein
D. Mengatur semua aktifitas dalam sel

9. Ribosom berfungsi untuk ….


A. kromosom
B. ribosom
C. sentrosom
D. lisosom

10. Dalam sel mitokondria sering disebut “ The power house” . Dalam
mitokondria terjadi …
A. Pembentukan protein
B. Pembentukan lemak
C. Pembentukan vitamin
D. Oksidasi zat makanan
Setelah Anda selesai menjawab pertanyaan pada tes formatif bab ini,
periksalah jawaban Anda dengan melihat kunci jawaban yang ada di bagian akhir
suplemen ini.
Gunakanlah rumus berikut untuk mengetahui ketuntasan belajar Anda.

Skor yang Anda peroleh


Tingkat penguasaan = ________ ________________ x 100%
Jumlah skor maksimal

Tingkat penguasaan yang Anda peroleh :


90% - 100% = baik sekali
80% - 89% = baik
70% - 79% = cukup
≤ 69% = kurang

Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda telah
tuntas mempelajari materi bab ini dan dapat mempelajari materi selanjutnya.
Akan tetapi, jika tingkat penguasaan Anda kurang dari 80%, Anda harus
mempelajari kembali matri bab ini, terutama bagian yang belum Anda kuasai.
GLOSARIUM

Difusi : peristiwa berpindahnya suatu zat dari bagian yang


berkonsentrasi lebih tinggi ke bagian yg berkonsentrasi lebih
rendah.
Endositosis : Proses membran plasma melingkupi makromolekul dari luar sel
sehingga terbentuk tunas pada permukaan dalam membran yang
kemudian dilepaskan sebagai vesikel ke dalam sel.
Eksositosis : Proses berfusinya vesikel dengan membran plasma sehingga
makromolekul di dalamnya dibebaskan ke luar sel.
Fagositosis : Proses makan sel.
Hemolisis : Pecahnya sel disebabkan air masuk terus menerus ke dalam sel
Krenasi : Sel mengkerut, disebabkan lingkungannya hipertonik dengan
kondisi konsentrasi air di luar sel lebih pekat daripada di dalam
sel.
Membran semipermeabel : Membran yang hanya dapat dilewati oleh zat-zat
tertentu saja..
Pinositosis : proses minum sel.
Transpor aktif : Transpor makromolekul organik ataupun ionik yang memerlukan
energi dalam bentuk ATP dan juga memerlikan protein pembawa.
BAB II
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

Ketika Anda berjalan-jalan di taman, Anda akan melihat berbagai macam


tanaman hias yang indah. Ada bunga mawar, melati, dahlia, anggrek, dan lain-
lain. Keindahan ini akan membuat Anda mengucap syukur kepada Sang Pencipta
Tuhan Yang Maha Esa. Di balik rasa syukur itu, pernahkah Anda berpikir
susunan tubuh tumbuhan itu? Jaringan-jaringan apa saja yang menyusun suatu
tumbuhan? Kita akan mempelajarinya di dalam berikut.
Anda tentunya mengenal banyak jenis tumbuhan, bukan? Seperti organisme
lainnya, tumbuhan terdiri atas sel-sel yang tersusun menjadi jaringan sehingga
terbentuklah suatu struktur yang khas. Struktur tersebut berperan penting dalam
mendukung kelangsungan hidupnya. Pada bab ini, Anda akan mempelajari
struktur yang terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi. Tumbuhan tingkat tinggi
memiliki struktur tubuh yang lengkap, seperti adanya akar, batang, dan daun.
Pada bab I, Anda telah mempelajari struktur sel tumbuhan. Tubuh
tumbuhan tersusun atas banyak sel. Sel-sel itu pada tempat tertentu membentuk
jaringan. Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi
sama, terikat oleh bahan antarsel, dan membentuk satu kesatuan. Pada
tumbuhan dikenal adanya 3 sistem jaringan yaitu jaringan dermal (epidermis),
jaringan dasar (parenkim), dan system jaringan pembuluh (xylem dan floem).
Ketiga system tersebut memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup
tumbuhan. Sekarang kita akan membahas lebih lanjut mengenai jaringan
tumbuhan.

A. Macam- macam Jaringan Tumbuhan


Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel yang memiliki struktur dan
fungsi yang sama, Berdasarkan kemampuan suatu jaringan untuk
membelah, jaringan tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua yaitu
jaringan meristem dan jaringan dewasa (jaringan permanen).
1. Jaringan Meristem (Embrional)
Jaringan meristem adalah jaringan muda yang sel-selnya selalu
membelah atau bersifat meristematik. Jaringan ini hanya terdapat pada
bagian bagian tertentu dari tumbuhan.
Ciri-ciri jaringan meristem:
- Terletak pada kumpulan sel yang berdinding tipis
- Bentuk dan ukurannya relatif serupa
- Kaya protoplasma
- Umumnya memiliki vakuola yang kecil.

Jaringan meristem terbagi atas dua macam yaitu:


a. Meristem primer, yaitu meristem yang sel-selnya merupakan
perkembangan langsung dari sel-sel embrional sehingga merupakan
kelanjutan dari pertumbuhan embrio.
Misalnya ujung batang dan ujung akar. Meristem yang ada di ujung
akar dan ujung batang disebut meristem apical.
b. Meristem sekunder, yaitu meristem yang berasal dari jaringan dewasa
yang telah mengadakan diferensiasi. Misalnya kambium dan kambium
gabus yang terjadi dari parenkim atau jaringan dasar parenkim.
2. Jaringan Permanen (Dewasa)
Jaringan dewasa merupakan jaringan yang telah mengalami
diferensiasi. Pada umumnya jaringan dewasa tidak membelah diri.
Jaringan dewasa terdiri dari:
a. Jaringan epidermis, yaitu jaringan paling luar yang menutup
seluruh permukaan.

Gambar 2.1. Jaringan epidermis


b. Jaringan parenkim, sering disebut jaringan dasar karena terbentuk
dari meristem dasar.
Berdasarkan bentuknya, parenkim dapat dibagi menjadi
beberapa macam, yaitu:
1) Parenkim palisade, bentuknya memanjang, tegak dan banyak
menandung klorofil.Parenkim ini merupakan penyusun mesofil
daun.
2) Parenkim bunga karang, bentuk dan susunan selnya tidak
teratur, ruang antar selnya relative besar.
3) Parenkim bintang, mempunyai bentuk seperti bintang, ujungnya
saling berhubungan sehingga mempunyai banyak ruang antar sel.
4) Parenkim lipatan, dinding selnya mengadakan lipatan kea rah
dalam serta banyak mengandung kloroplas.

c. Jaringan Penyokong
Jaringan penyokong disebut juga jaringan penguat atau stereom.
Fungsi utama jaringan ini adalah menguatkan bagian tubuh
tumbuhan, jaringan ini terdiri atas kolenkim dan skelerenkim.
1) Kolenkim, merupakan jaringan penyokong atau penguat
pada jaringan tubuh muda dan organ tua pada tumbuhan
lunak, bentuk memanjang dengan penebalan dinding yang
tidak merata di sudut-sudutnya.

Gambar 2.2 Jaringan kolenkim

2) Sklerenkim, merupakan jaringan penguat atau kadang-


kadang sebagai jaringan pelindung, sel-selnya mengalami
penebalan sekunder dengan lignin atau zat kayu. Jaringan
sklerenkim terdiri dari serabut sklerenkim. Contoh
sklerenkim, misalnya pada batang jagung. Contoh sklereid
misalnya pada pteolus daun teh dan tempurung kelapa dan
kemiri.
Gambar 2.3 Jaringan sklerenkim

d. Jaringan pengangkut (vascular)


Jaringan pengangkut yaitu jaringan tumbuhan yang berfungsi
untuk transport atau pengangkutan zat. Jaringan ini terdiri dari
xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis. Xylem
merupakan jaringan kompleks, yang dapat terdiri dari sel xylem,
sel serabut, dan sel parenkim. Sel xylem dan sel serabut umunya
mengalami penebalan dari zat kayu dan mati. Sel-sel xilem
terangkai memanjang dan membentuk pembuluh. Xylem berfungsi
untuk mengangkut zat-zat mineral dan air dari dalam tanah ke
daun. Floem, merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari sel
pengiring, parenkim, dan serabut. Fungsi floem adalah mengangkut
hasil fotosintesis.

Gambar 2.4 Jaringan pengangkut (xylem dan floem)


e. Jaringan gabus
Jaringan gabus yaitu jaringan yang tersusun atas sel-sel
gabus. Jaringan ini berfungsi melindungi jaringan di bawahnya agar
tidak terlalu banyak kehilangan air.

Gambar 2.5 Jaringan gabus

B. Jaringan Penyusun Organ Tumbuhan


Organ tumbuhan merupakan kumpulan berbagai jenis jaringan
tumbuhan yang terorganisasi dalam fungsi tertentu. Organ pada tumbuhan
tingkat tinggi terdiri dari akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang jaringan penyususn organ
tumbuhan dapat Anda saksikan pada video berikut ini.

Video 2 jaringan penyusun organ tumbuhan

1. Jaringan pada Akar


Jaringan pada sayatan melintang akar (akar muda) tampak dari
luar ke dalam yaitu epidermis, korteks, endodermis, dan stele.
a. Epidermis
Sel-selnya tersusun rapat, setebal selapis sel, serta tidak
mempunyai ruang antar sel, dinding selnya tidak mengalami
penebalan dan dapat dilalui air dan garam mineral.
b. Korteks
Berada di bawah epidermis, terdiri atas lapisan-lapisan sel yang
berdinding tipis, susunannya tidak rapat, banyak ruang antar sel
yang penting untuk pertukaran zat.
c. Endodermis
Yaitu lapisan terdalam korteks, terdiri atas satu lapis sel, dan
sekaligus sebagai pemisah antara korteks dengan selinder pusat,
sel-selnya tersusun rapat tanpa ruang antar sel. Sel-sel endodermis
umumnya mengalami penebalan bentuk U, dan ada diantaranya
yang tidak mengalami penebalan yang disebut sebagai sel pelalu
atau sel penerus yang berperan sebagai jalan untuk masuk dan
keluarnya air dan garam mineral.
d. Stele / Selinder pusat
Merupakan bagian terdalam dari akar, terdiri dari:
1) Perisikel atau perikambium yaitu bagian terluar dari stele.
2) Berkas pembuluh angkut, terdiri dari xylem dan floem.
3) Jaringan parenkim, merupakan jaringan pengisi diantara
berkas-berkas pembuluh angkut, berdinding tipis tidak
mengalami penebalan dan bersitoplasma.

Gambar 2.6 Jaringan penyususn akar


Gambar 2.7 Daerah pertumbuhan akar

2. Jaringan pada Batang


Secara sederhana, jaringan pada sayatan melintang batang (batang
muda) dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:
a. Epidermis, terdiri atas selapis sel yang tersusun rapat dan tidak
mempunyai ruang antar sel.
b. Korteks, yaitu bagian kulit sebelah dalam dari epidermis yang
tersusun atas jaringan parenkim dan memiliki banyak ruang
antar sel.
c. Endodermis /fluterma, merupakan pemisah antar korteks
dengan selinder pusat. d. Stele / elinder pusat yaitu bagian
dalam dari batang.
Fungsi jaringan pada batang antara lain :
- sebagai penyokong atau penegak tubuh tumbuhan
- tempat pengang kutan air dan garam mineral (xylem) serta
pengangkutan hasil fotosintesis (floem).
- Tempat cadangan makanan, tersimpan dalam sel-sel terutama
sel parenkim.
Gambar 2.8 Jaringan penyususn batang
3. Jaringan pada Daun
Pada sayatan melintang daun, dapat ditemukan jaringan epidermis
(atas dan bawah), jaringan mesofil atau daging daun, dan jaringan
tulang daun atau urat daun.
a. Epidermis
Tersusun oleh satu lapis sel yang dinding selnya mengalami
penebalan dari kutikula atau dari lignin. Pada epidermis
(umumnya epidermis bawah) terdapat celah yang diapit oleh dua
sel penutup, celah ini disebut stoma (mulut daun). Di antara
epidermis daun terdapat alat tambahan misalnya trikoma (bulu
daun).
b. Mesofil
Terdiri dari sel-sel parenkim. Sel-sel parenkim yang panjang-
panjang dan tersusun rapat disebut jaringan palisade atau
jaringan tiang/pagar. Sel-sel parenkim di bawah palisade yang
tersusun renggang-renggang banyak ruang antar selnya disebut
jaringan spon atau jaringan bunga karang. Kedua jaringan
parenkim ini banyak mengandung kloroplas.
c. Tulang daun
Tulang daun atau urat daun (cabang dari tulang daun), terdiri
dari jaringan pembuluh angkut xylem dan floem serta
parenkim.
Gambar 2.9 Jaringan penyusun daun
LATIHAN 2

Setelah Anda menyelesaikan materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan,


agar lebih memahami materi yang telah dibahas dalam kegiatan belajar, kerjakan
latihan berikut ini!
1. Jelaskan persamaan dan perbedaan jaringan meristem primer dan cambium!
2. Sebutkan ciri-ciri jaringan epidermis!
3. Jelaskan struktur jaringan penyusun daun!
4. Mengapa batang tumbuhan Dicotyledoneae bisa berdiameter besar!
5. Akar tumbuhan memiliki 4 jaringan penyusun. Sebut dan jelaskan ke 4
jaringan penyusun tersebut ?

Apabila Anda telah mencoba menjawab latihan soal di atas, dan menemui
kesulitan untuk mengerjakannya, gunakanlah rambu-rambu jawaban berikut ini.

1. Persamaan jaringan meristem primer dan jaringan kambium yaitu tersusun


dari sel-sel yang aktif membelah dan berdinding tipis.
Perbedaan jaringan meristem primer dan jaringan kambium sebagai berikut.
a. Jaringan meristem primer
1) Berasal dari sel-sel embrional.
2) Menyebabkan pertumbuhan memanjang.
b. Jaringan kambium
1) Berasal dari jaringan dewasa yang terhenti pertumbuhannya dan menjadi
embrional lagi.
2) Mengakibatkan pertumbuhan ke arah samping.

2. a. Biasanya terdiri atas satu lapisan sel yang masih hidup.


b. Terletak pada permukaan luar organ tumbuhan.
c. Bentuk selnya bermacam-macam dan susunannya rapat sehingga tidak
terdapat ruang-ruang antarsel.
d. Vakuola besar terdapat di bagian tengah.

3. a. Epidermis, berupa satu lapis sel yang dindingnya mengalami penebalan dari
zat kutin (kutikula) atau kadang dari lignin. Pada epidermis terdapat
stomata (mulut daun).
b. Mesofil (jaringan dasar), tersusun atas selsel parenkim. Pada kebanyakan
daun Dicotyledoneae,mesofil terdiferensiasi menjadi parenkim palisade
(jaringan tiang) dan parenkim spons (jaringan bunga karang).
c. Berkas pengangkut, terdapat pada tulang daun.
d. Jaringan tambahan, meliputi sel-sel khusus yang umumnya terdapat pada
mesofil daun, misal sel-sel kristal dan kelenjar.
4. Pada batang tumbuhan Dicotyledoneae terdapat jaringan kambium
intravasikuler dan cambium intervasikuler. Kambium intravasikuler terletak di
antara jaringan xilem dan jaringan floem. Sementara itu, kambium
intervasikuler merupakan perkembangan lebih lanjut dari jaringan parenkim
di antara pembuluh angkut. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan
sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.

5. Akar tumbuhan memiliki 4 jaringan penyusun yaitu :


a. Epidermis, terdiri atas satu lapis sel, susunan sel-sel rapat, dinding sel
tipis sehingga mudah di lewati air.
b. Korteks, terletak langsung dibawah epidermis, tersusun berlapis-lapis,
selnya tersusun rapat sehingga memiliki banyak ruang antarsel, dan
dinding sel tipis.
c. Endodermis, merupakan pemisah antara korteks dengan silinder pusat.
d. Stele ( Silinder pusat ), merupakan bagian terdalam dari akar.
RANGKUMAN

Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang
sama. Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel tumbuhan yang memiliki
bentuk dan fungsi yang sama.
Jaringan Meristem (disebut juga jaringan embrional), adalah jaringan pada
tumbuhan yang aktif membelah. Jaringan ini berfungsi untuk pertumbuhan.
Menurut asal pembentukannya jaringan meristem dibagi menjadi 3 kelompok,
yaitu :Jaringan Promeristem, Jaringan Meristem Primer, dan Jaringan Meristem
Sekunder. Sedangkan Menurut letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi 3,
yaitu: Meristem apikal, Meristem interkalar, dan Meristem lateral.
Jaringan Permanen adalah jaringan pada tumbuhan yang sudah tidak aktif
membelah. Jaringan permanen terdiri atas : Epidermis, Parenkim, Penyokong,
dan Pengangkut.
TES FORMATIF 2

1. Yang dimaksud dengan jaringan adalah:


A. Gabungan sejumlah sel sejenis yang memiliki fungsi khusus
B. Gabungan sejumlah sel sejenis yang belum memiliki fungsi
C. Gabungan sejumlah sel tidak sejenis yang memiliki fungsi khusus
D. Gabungan sejumlah sel tidak sejenis yang belum memiliki fungsi khusus

1. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!


1) Berasal dari jaringan primer
2) Sel-selnya aktif membelah
3) Menyebabkan pertumbuhan sekunder
4) Menyebabkan batang bertambah tinggi dan lebar
5) Terdapat pada ujung akar dan batang
Pernyataan tersebut yang benar mengenai jaringan meristem sekunder yaitu
….
A. 1), 2) dan 3)
B. 2), 3) dan 4)
C. 3), 4) dan 5)
D. 2), 3) dan 5)

3. Jika jaringan epidermis rusak maka fungsi perlindungan tumbuhan akan


digantikan oleh jaringan ….
A. Xilem
B. gabus
C. kolenkim
D. parenkim

4. Suatu jaringan memiliki ciri-ciri sebagai berikut.


1) Sel-selnya hidup dan berbentuk polyhedral
2) Dinding selnya tipis
3) Mempunyai vakuola yang besar
4) Mempunyai banyak ruang antar sel
Jaringan yang mempunyai cirri-ciri di atas adalah ….

A. Floem
B. kolenkim
C. parenkim
D. epidermis

5. Ciri jaringan kolenkim adalah ….


A. berfungsi sebagai jaringan penyokong
B. penebalan dinding sel hanya pada sudutnya
C. mengalami penebalan pada dinding selnya
D. umumnya bersama jaringan lain membentuk batang
6. Perhatikan penampang daun ini, yang berlabel X berfungsi sebagai ….

A. mengatur penguapan
B. mengangkut air dan mineral
C. tempat terjadinya pertukaran gas
D. tempat terjadinya fotosintesis

7. Jaringan floem berfungsi ....


A. penyimpan cadangan makanan
B. jalan masuk air dan garam mineral
C. membentuk cabang akar dan kambium gabus
D. mengangkut air dan garam mineral dari tanah menuju daun

8. Jaringan manakah di bawah ini yang paling dekat dengan bagian tengah
batang berkayu?
A. Kambium pembuluh
B. Floem primer
C. Floem sekunder
D. Xilem sekunder

9. Diameter batang berkayu terus menerus bertambah. Struktur apakah yang


menjamin bahwa terdapat kulit kayu yang cukup untuk menutupi bagain
luar batang?
A. Endodermis
B. Epidermis
C. Perisikel
D. Felogen

10. Berikut ini adalah gambar penampang batang dikotil

Bagian yang berfungsi sebagai pembuluh yang Dilalui oleh air maupun unsur
hara dari dalam Tanah adalah nomor….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

Setelah Anda selesai menjawab pertanyaan pada tes formatif bab ini,
periksalah jawaban Anda dengan melihat kunci jawaban yang ada di bagian akhir
suplemen ini.
Gunakanlah rumus berikut untuk mengetahui ketuntasan belajar Anda.

Skor yang Anda peroleh


Tingkat penguasaan = ________________________ x 100%
Jumlah skor maksimal

Tingkat penguasaan yang Anda peroleh :


90% - 100% = baik sekali
80% - 89% = baik
70% - 79% = cukup
≤ 69% = kurang

Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda telah
tuntas mempelajari materi bab ini dan dapat mempelajari materi selanjutnya.
Akan tetapi, jika tingkat penguasaan Anda kurang dari 80%, Anda harus
mempelajari kembali matri bab ini, terutama bagian yang belum Anda kuasai.
BAB III
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN

Pada bab 2 Anda telah mempelajari struktur tubuh tumbuhan. Bagaimana


dengan struktur tubuh hewan? Apakah sama komponen penyusun tubuh hewan
dengan komponenen penyusun tubuh tumbuhan? Bagaimanan dengan kita?
Apakah komponen penyusun tubuh kita sama dengan hewan? Untuk menjawab
pertanyaan tersebut, coba Anda pelajari uraian pada bab ini.
Seperti halnya tumbuhan tingkat tinggi, tubuh hewan multiseluler juga
tersusun atas banyak sel. Sel-sel tersebut pada tempat tertentu akan bersatu
membentuk jaringan untuk melakukan suatu fungsi. Jaringan yang berkelompok
bekerja bersama melaksanakan fungsi tertentu membentuk suatu organ, beberapa
organ bekerja bersama-sama membentuk sistem organ melaksanakan fungsi
tertentu. Misalnya dalam system pencernaan terdapat berbagai macam organ
yaitu usus, lambung, kerongkongan, dan lain-lain. Kita akan membahas berbagai
macam jaringan hewan dalam subbab berikut ini.
A. Jaringan Hewan
Sebagai mana telah dikemukakan , bahwa jaringan merupakan
kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan pada
hewan multi seluler meliputi jaringan embrional, jaringan epitel, jaringan
otot, jaringan syaraf, jaringan penyokong, dan jaringan lemak

Gambar 3.1 Macam-macam jaringan hewan


1. Jaringan Embrional
Jaringan embrional adalah jaringan muda yang sel-selnya
senantiasa membelah. Jaringan ini merupakan hasil pembelahan sel
zigot. Pada tahap awal terbentuknya embrio, sel-sel penyusunnya
memiliki bentuk sama. Namun dalam perkembangan selanjutnya, sel-sel
tersebut akan membelah dan akan mengalami perubahan bentuk
maupun fungsinya. Proses ini yang disebut spesialisasi. Hasil dari
proses spesialisasi tersebut antara lain dihasilkannya lapisan
jaringan embrional. Ada hewan yang embrionya terdiri atas dua lapis
disebut diploblastik (ectoderm dan endoderm contohnya Coelenterata), dan
ada yang terdiri atas tiga lapis disebut triploblastik ( ectoderm, mesoderm,
dan endoderm, contohnya Cacing tanah, Artropoda, dan Cordata).

2. Jaringan Epitel
Jaringan epitel yaitu jaringan yang menutupi atau melapisi
permukaan tubuh dan rongga di dalam tubuh. Macam-macam
jaringan epitel, lokasi dan fungsinya dapat dikemukakan sebagai
berikut.
a. Berdasarkan strukturnya, jaringan epithel dibedakan :
No Macam Epithel Gambar Lokasi
1 Epithel pipih Epithel pembulu darah,
selapis peritoneum, pembulu
limpa, alveolus kapsul,
glomerulus

2 Epithel pipih Epithel rongga mulut,


berlapis banyak rongga hidung, vagina,
anus, oesophagus, kulit,
telapak kaki.

3 Epithel kubus Epithel nefron ginjal,


selapis permukaan ovarium

4 Epithel kubus Epithel usus, lambung,


berlapis kelenjar keringat, buah
zakat, indung telur.
5 Epithel silindris Epithel jonjot usus kecil,
selapis uterus,kelenjar
pencernaan, kantong
empedu

6 Epithel selindris Epithel rongga hidung,


berlapis banyak laring, trakea, bronkus,
berselia kelenjar ludah7Epithel
peralihan /
transisional Epithel
kantung air seni, ureter.
Tabel 3.1: Jenis-jenis Lapisan Epitel Umum Tubuh Manusia

3. Jaringan Otot
a. Otot Lurik atau otot serat lintang
Tersusun dari sel-sel berbentuk silindris panjang dengan
banyak inti di bagian pinggir. Otot lurik disebut juga otot serat
lintang atau otot rangka karena melekat pada rangka. Kerja otot
lurik menurut kehendak karena di bawah control kesadaran,
reaksinya cepat terhadap rangsangan.
b. Otot Polos
Tersusun atas sel-sel yang berbentuk lonjong dengan satu inti di
tengahnya serta miofibrilnya homogen. Kerja otot polos tidak menurut
kehendak sehingga disebut otot involuntir dan reaksinya lambat.
Otot polos terdapat pada dinding saluran pencernan, pernapasan,
pembuluh darah dan pembuluh limfe.
c. Otot Jantung
Tersusun dari sel-sel berbentuk silindris panjang seperti otot
lurik, bercabang dengan inti di tengah. Kerjanya tidak menurut
kehendak, reaksi terhadap rangsang lambat.
Gambar 3,2 Jenis-jenis otot

d. Jaringan Saraf
Tersusun dari kumpulan sel syaraf (neuron). Sebuah neuron terdiri dari
badan sel, dendrite, dan neuron atau akson. Berdasarkan fungsinya,
sel syaraf dibedakan menjadi 3 macam.
a) Neuron Sensorik. Neuron ini bagian dendritnya berhubungan dengan
reseptor, sedangkan aksonnya berhubungan dengan efektor.
Berfungsi menghantarkan impuls dari pusat saraf ke efektor.
b) Neuron Motorik. Neuron ini bagian dendritnya berhubungan
dengan neuron lain dan aksonnya berhubungan dengan efektor.
Berfungsi menghantarkan impuls dari pusat saraf ke efektor.
c) Neuron Konektor (penghubung). Neuron ini bagian dendrite dan
neuritnya berhubungan dengan neuron lain. Berfungsi
menghubungkan neuron yang satu dengan neuron yang lain.

Gambar 3.3. Neuron hewan terlihat di bawah mikroskop


Gambar 3.4. Neuron dan bagian-bagiannya

e. Jaringan Penunjang
Jaringan penunjang disebut juga jaringan penyokong atau jaringan
penguat. Jaringan penunjang meliputi: jaringan ikat, jaringan rawan,
jaringan tulang, jaringan darah, dan jaringan limfa atau getah bening.
1) Jaringan ikat
a) Jaringan ikat longgar
Tersusun atas sel-sel yang jarang, matriks tersusun atas serabut
kolagen, elastin, dan retikulin. Terdapat antara berbagi alat,
misalnya antara kulit dengan struktur di bawahnya.
b) Jaringan ikat padat
Tersusun atas matriks yang rapat, terdiri dari serabut
kolagen, dan elastin, misalnya pada tendon.

2) Jaringan Rawan (Kartilago)


Tersusun atas sel-sel pembentuk rawan (kartilago) dan matriks.
Berdasarkan matriks penyusunnya, kartilago terdiri atas tiga macam
yaitu:
a) Rawan hialin
Matriks bawahnya putih kebiru-biruan, jernih dan transparan.
Terdapat pada rangka embryo, ujung tulang iga, ujung tulang
pipa, trakea, bronkus.
b) Rawan Elastin
Matriks agak keruh, mengandung serabut elastin kuning yaitu
serabut kolagen yang tersusun seperti jala. Terdapat pada daun
telinga, saluran telinga luar, saluran eustachius.
Gambar 3.5 Tulang rawan
c) Rawan Fibrosa (serabut)
Matriks sedikit, gelap dan keruh, mengandung banyak berkas
serabut kolagen. Terdapat pada persambungan tulang kemaluan
(simpisis pubis), antar ruas-ruas tulang belakang.

Gambar 3.6 Tulang rawan


3). Jaringan Tulang (Osteon)
Tersusun atas sel-sel tulang dengan matriks yang kokoh karena ada
pengapuran garam-garam mineral seperti kalsium karbonat dan
kalsium fosfat, sel-sel pembentuk tulang (osteoblas) berada dalam
lakuna (rongga), antara lacuna yang satu dengan yang lain dihubungkan
oleh saluran kecil (kanalikuli).
Gambar 3.7 Gambar tulang keras
Berdasarkan susunan matriksnya osteon terdiri atas:
a) Jaringan tulang spon (bunga karang)
Matriks berongga-rongga, berisi sum-sum merah, terdapat pada ujung-
ujung tulang pipa, tulang pendek dan tulang pipih, berfungsi sebagai
tmpat memproduk sel darah merah.
b) Jaringan tulang kompak
Jaringan tulang kompak antara lain terdiri atas lapisan semen di
bagian paling luar, sel-sel tulang atau osteosit, matriks, dan saluran
havers. Matriks tulang tersusun atas zat kolagen dan endapan kapur.
Fungsi tulang kompak adalah sebagai alat gerak fasif, penyokong,
tempat perlekatan otot, dan melindungi organ tubuh.

4) Jaringan darah
Darah terdiri atas sel-sel darah, keeping-keping darah, dan plasma darah.
Sel-sel darah meliputi sel darah merah atau eritrosit antara lain berperan
dalam mengikat oksigen dan sel darah putih atau leukosit antara lain
berperan dalam pertahanan tubuh. Keping-keping darah atau
trombosit berperan dalam pembekuan darah. Plasma darah yakni
berupa cairan yang didalamnya antara lain terdapat protein, glukosa,
lemak, dan garam mineral.
Gambar 3.8 Sel darah
5) Jaringan limfe atau getah bening
Getah bening adalah bagian dari darah yang keluar dari pembuluh darah.
Jaringan getah bening terdiri atas bagian seluler berupa sel darah putih
limfosit dan granulosit, dan cairan yang mengandung glukosa, lemak, dan
garam mineral. Getah bening beredar ke seluruh tubuh melalui
pembuluhnya. Pembuluh getah bening berada parallel dekat
pembuluh vena. Fungsi jaringan limfa adalah untuk mengangkut
cairan jaringan , protein, lemak, garam-garam mineral, dan zat-zat lain
dari jaringan ke sistem pembuluh darah.

f. Jaringan Lemak
Jaringan lemak terdiri atas sel-sel lemak, berbentuk bulat atau
poligonal. Sel-selnya kaya rongga sel yang terisi tetes minyak. Jaringan
ini terutama terdapat di bawah kulit, di sekitar alat-alat dalam, di
sekitar pensendian, dan di dalam sum-sum tulang pipa.
Jaringan lemak umumnya disokong oleh serabut kolagen.
Fungsi jaringan lemak adalah untuk menyimpan lemak, menyimpan
cadangan makanan, mencegah, dan melindungi hilangnya panas
secara berlebihan.

B. Organ dan sistem organ

Kumpulan beberapa jaringan yang berbeda membentuk alat tubuh


(organ tubuh), sedangkan kumpulan organ membentuk system organ.
Contoh : Organ usus halus, lambung, jantung, paru-paru dan lain-lain.
Saluran usus halus mempunyai 4 lapisan fungsional antara lain :
1. Mukosa, tersusun : lapisan epithel, penyokong, lapisan tipis otot polos
menghasilkan gerakan setempat.
2. Submukosa, tersusun : lapisan kolagen longgar menyokong mukosa dan
mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf.
3. Muskularis propia, dinding ototnya terdiri otot polos sirkuler dan
longitudinal merupakan dasar konteraksi peristaltik.
4. Adventisia, tersusun lapisan luar jaringan penyokong longgar, saraf, lemak.

Tabel 3.2 Sistem organ dan komponennya


Sistem Organ Komponen Utama
Pencernaan / Mulut, faring, osophagus, lambung, usus halus, hati, pancreas,
Digestoria anus
Sirkulasi Jantung, pembuluh darah, darah
Respirasi Paru-paru, trakea, pipa pernafasan lain
Kekebalan dan Sumsum tulang, nodus limfa, timus, limfa, pembuluh limfa,sel
limfatik darah putih
Eksresi / Ginjal, ureter, kandung kemih, uretra
Uropoitica
Endokrin Pituitari, tiroid, pancreas, kelenjar penghasil hormone lain
Reproduksi / Ovarium, testis, dan organ-organ terkait
genetalia
Saraf Otak, sumsum tulang belakang, saraf, organ sensorial
Integumen Kulit, rambut, kuku, kelenjar kulit
Kerangka Kerangka
Otot Otot rangka

LATIHAN 3
Setelah Anda menyelesaikan materi sel, agar lebih memahami materi yang
telah dibahas dalam kegiatan belajar, kerjakan latihan berikut ini!
1. Pada hewan, jaringan dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok. Sebut
dan jelaskan 4 kelompok jaringan tersebut ?
2. Jelaskan fungsi jaringan epitelium!
3. Berdasarkan susunan serabutnya, jaringan tulang rawan dapat digolongkan
menjadi 3. Sebut dan jelaskan jaringan tulang rawan tersebut ?
4. Berdasarkan bentuk dan cara kerja selnya, jaringan otot dapat dibagi menjadi
3. Sebut dan jelaskan jaringan otot tersebut ?
5. Berdasarkan cara neuron mengirimkan rangsang, neuron dapat
dikelompokkan menjadi 3. Sebut dan jelaskan macam-macam neuron tersebut
?
Apabila Anda telah mencoba menjawab latihan soal di atas, dan menemui
kesulitan untuk mengerjakannya, gunakanlah rambu-rambu jawaban berikut ini.

1. Pada hewan, jaringan dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu :


a. Jaringan epitel, merupakan lapisan sel yang melapisi permukaan bagian
tubuh, baik di luar maupun di dalam rongga.
b. Jaringan ikat, berfungsi sebagai pengikat, penyokong, dan pemberi bentuk
pada tubuh.
c. Jaringan otot, merupakan jaringan yang menggerakkan bagian-bagian
tubuh.
d. Jaringan saraf, berfungsi menanggapi rangsang dan meneruskan impuls
dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain.

2. Jaringan epitelium memiliki banyak fungsi di dalam tubuh, antara lain seperti
berikut.
a. Melindungi jaringan yang terdapat dibawahnya, misal epitel di permukaan
kulit.
b. Sebagai pintu gerbang masuk dan keluarnya zat, misal epitel alveolus paru-
paru.
c. Melaksanakan fungsi sekresi (menghasilkan getah cair), misa epitel kelenjar
ludah, tiroid, dan adrenal.
d. Melaksanakan fungsi absorpsi, misal epitel jonjot usus.
e. Melaksanakan fungsi filtrasi, misal epitel nefron ginjal.
f. Melaksanakan fungsi sebagai neuroreseptor (menerima rangsang dari luar),
misal epitel di sekitar alat-alat indra.

3. Berdasarkan susunan serabutnya, jaringan tulang rawan dapat digolongkan


sebagai berikut.
a. Tulang rawan hialin, serabutnya tersebar dalam anyaman yang halus dan
rapat. Contohnya, ujung-ujung tulang rusuk yang menempel ke tulang
dada.
b. Tulang rawan elastik, susunan sel dan matriksnya mirip dengan tulang
rawan hialin. Namun, anyaman serabutnya tidak sehalus dan serapat
tulang rawan hialin. Contohnya, cuping telinga, laring, dan epiglotis.
c. Tulang rawan fibrosa, matriksnya disusun oleh serabut kolagen yang kasar
dan tidak beraturan. Contohnya, di cakram antartulang belakang dan
simfisis pubis (pertautan tulang kemaluan).

4. Berdasarkan bentuk dan cara kerja selnya, jaringan otot dapat dibagi 3, yaitu :
a. Otot lurik, merupakan otot yang menempel pada rangka. Oleh karena itu,
sering disebut juga otot rangka.
b. Otot polos, bentuk selnya menyerupai gelendong. Setiap sel memiliki satu
inti sel yang terletak di bagian tengah sel.
c. Otot jantung, kerjanya tidak disadari. Akan tetapi, otot jantung berbeda
dengan otot polos. Struktur otot jantung mirip dengan otot lurik. Namun,
selnya membentuk rantai dan bercabang dengan satu atau dua inti sel.

5. Berdasarkan cara neuron mengirimkan rangsang, neuron dapat


dikelompokkan, yaitu :
a. Neuron aferen, menyampaikan pesan dari organ ke saraf pusat, baik
sumsum tulang belakang atau otak. Oleh karena itu, penerima rangsang ini
sering disebut juga neuron sensorik.
b. Neuron intermedier, penghubung antara neuron aferen dan neuron eferen.
Neuron intermedier terdapat di sistem saraf pusat. Neuron intermedier
meneruskan rangsang dari neuron aferen ke neuron eferen, atau ke neuron
intermedier yang lain.
c. Neuron eferen, meneruskan impuls saraf yang diterima dari neuron
intermedier. Pesan yang dikirim menentukan tanggapan tubuh terhadap
rangsang yang diterima oleh neuron aferen.
RANGKUMAN
Jaringan adalah kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi
yang sama untuk membentuk suatu organ. Jaringan pada hewan berbeda dengan
jaringan pada tumbuhan. Jaringan pada hewan ada empat macam yaitu jaringan
epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan
membatasi rongga tubuh hewan. Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang memadat
dan saling terikat dengan erat.
Berdasarkan struktur sel yang membentuknya, jaringan epitel terdiri dari
tiga macam yaitu epitel pipih, epitel batang (epitel silindris), dan epitel kubus.
Selain itu, terdapat pula epitel transisi dan epitel kelenjar.
Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi untuk memperkuat jaringan
lain, melindungi organ tubuh, menyimpan energi, membentuk struktur tubuh,
dan menyusun sistem sirkulasi.
Jaringan ikat terdiri dari matriks dan sel-sel penyusun jaringan ikat. Matriks
terdiri dari serat kolagen, serat elastin, serat retikuler, dan mukopolisakarida.
Sedangkan sel-sel penyusun jaringan ikat meliputi fibroblas, sel lemak, sel
plasma, makrofag, dan sel tiang.
Jaringan ikat terdiri dari berbagai jenis diantaranya jaringan ikat longgar,
jaringan ikat padat, jaringan lemak, jaringan tulang rawan, jaringan tulang,
jaringan darah, dan jaringan limfe.
Jaringan otot adalah jaringan yang berfungsi untuk menggerakkan anggota
tubuh baik secara sadar maupun tidak sadar. Jaringan otot terdiri dari sel-sel
otot. Jaringan otot dibagi menjadi tiga macam yaitu otot polos, otot rangka (otot
lurik), dan otot jantung.
Jaringan saraf adalah jaringan yang membentuk sistem saraf. Saraf
mengirimkan impuls dari panca indera menuju otak. Jaringan saraf terdiri dari
sel-sel saraf. Setiap sel saraf terdiri dari tiga bagian utama yaitu dendrit, badan
sel, dan akson.
Berbagai jenis jaringan bergabung, terorganisasi, dan membentuk fungsi
tertentu yang disebut organ. Contoh organ pada manusia adalah lambung, mata,
jantung, dll.
Beberapa organ bergabung untuk melakukan fungsi tertentu di dalam tubuh
yang disebut sistem organ. Terdapat beberapa sistem organ pada manusia yaitu
sistem rangka, otot, pencernaan, pernapasan, sirkulasi, saraf, reproduksi,
endokrin, dan ekskresi.
TES FORMATIF 3

1. Yang dimaksud dengan jaringan adalah:


A. Gabungan sejumlah sel sejenis yang memiliki fungsi khusus
B. Gabungan sejumlah sel sejenis yang belum memiliki fungsi
C. Gabungan sejumlah sel tidak sejenis yang memiliki fungsi khusus
D. Gabungan sejumlah sel tidak sejenis yang belum memiliki fungsi khusus

2. Jaringan epitel yang melapisi rongga hidung dan trakea adalah:


A. Pipih selapis
B. Bersilia
C. Silindris berlapis banyak
D. Transisi

3. Ditemukan jaringan dengan cirri-ciri berikut:


- Bentuk pipih, kubus, dan silindris
- Terletak pada permukaan organ
- Berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung
Jaringan yang dimaksud adalah:
A. Saraf
B. Epitel
C. Lemak
D. Ikat

4. Jaringan yang berfungsi untuk membungkus (menyokong) organ-organ


tubuh adalah:
A. Epitel
B. Ikat
C. Otot
D. Saraf.

5. Jaringan epitel melapisi permukaan tubuh dan terikat erat pada jaringan ikat
yang terletak di bawahnya oleh suatu lapisan tipis nonseluler yang disebut:
A. Fibroblast
B. Lapisan tunggal
C. Lapisan berlapis banyak
D. Bahan dasar

6. Jaringan ikat merupakan jaringan yang paling banyak terdapat dalam tubuh
hewan, berikut ini yang bukan termasuk jaringan ikat adalah:
A. Lemak
B. Tulang rawan
C. Tulang
D. Otot

7. Suatu jaringan pada persendian tulang belakang memiliki cirri-ciri sebagai


berikut:
- Gelap dan keruh
- Sumber kolagen tersusun sejajar membentuk satu berkas
Jaringan tersebut adalah:
A. Tulang rawan hialin
B. Tulang rawan elastis
C. Tulang rawan fibroblast
D. Tulang kompak

8. Jaringan yang membentuk bagian luar telinga (daun telinga) adalah:


A. Epitel
B. Ikat
C. Otot
D. Saraf

9. Perhatikan cirri jaringan hewan berikut ini:


1) Berbentuk silinder panjang
2) Berbentuk gelendong
3) Inti 1 terletak di tengah
4) Inti banyak di tepi
5) Bekerja di luar kesadaran
6) Menyusun organ-organ pencernaan
Karakteristik yang dimiliki oleh otot polos adalah:
A. 1, 2, 3, dan 4
B. 2, 3, 4, dan 5
C. 2, 3, 5, dan 6
D. 3, 4, 5, dan 6

10. Dalam tubuh hewan apabila dijumpai adanya rongga, maka di bagian
permukaan luarnya akan dijumpai jaringan:
A. Otot
B. Kulit
C. Lemak
D. Epitel

Setelah Anda selesai menjawab pertanyaan pada tes formatif bab ini,
periksalah jawaban Anda dengan melihat kunci jawaban yang ada di bagian akhir
suplemen ini.
Gunakanlah rumus berikut untuk mengetahui ketuntasan belajar Anda.
Skor yang Anda peroleh
Tingkat penguasaan = ________________________ x 100%
Jumlah skor maksimal

Tingkat penguasaan yang Anda peroleh :


90% - 100% = baik sekali
80% - 89% = baik
70% - 79% = cukup
≤ 69% = kurang

Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda telah
tuntas mempelajari materi bab ini dan dapat mempelajari materi selanjutnya.
Akan tetapi, jika tingkat penguasaan Anda kurang dari 80%, Anda harus
mempelajari kembali matri bab ini, terutama bagian yang belum Anda kuasai.

BAB IV
SISTEM GERAK
Olahraga dapat membuat kita sehat. Lari pagi merupakan salah satu
olahraga yang murah dan menyenangkan. Saat kita berlari, organ tubuh yang
paling berperan adalah otot dan tulang. Adanya otot dan tulang membuat kita
dapat bergerak. Apa jadinya jika kita tidak mempunyai otot dan tulang?
Pernahkah hal itu terlintas di pikiran Anda? Bagaimanan otot dan tulang bekerja?
Dimana letak otot dan tulang? Dan mana yang paling berperan, otot ataukah
tulang? Nah pelajarilah uraian pada bab ini untuk menemukan jawabannya.
Manusia memiliki system gerak yang berbeda dengan tumbuhan. System
gerak pada manusia terdiri atas rangka (tulang) dan otot. Otot mempunyai
kemampuan untuk berkontraksi sehingga dapat menggerakkan tulang. Oleh
karena itu, otot disebut sebagai alat gerak aktif, sedangkan tulang disebut sebagai
alat gerak pasif.

A. Tulang Sebagai Alat Gerak Pasif


1. Tulang Penyususn Rangka
Tulang-tulang yang tersusun sedemikian rupa dengan system
tertentu disebut rangka. Rangka manusia dewasa berjumlah 206 buah
tulang dengan berbagai bentuk dan ukuran. Adapun fungsi rangka adalah
:
1. Penyokong organ dan memberi bentuk tubuh
2. Melindungi organ penting dalam tubuh
3. Sebagai tempat melekatnya otot
4. Sebagai tempat pembuatan sel-sel darah
5. Sebagai alat gerak
6. Tempat penyimpanan mineral, terutama kalsium dan pospat
Adapun struktur tulang penyusun rangka dapat Anda lihat pada
tayangan video berikut ini.

Video 4.1 biokartun struktur tulang


Sumber : reanksasih, 2012
2. Proses pembentukan Tulang (Osifikasi)
Rangka manusia terbentuk pada akhir bulan kedua atau awal bulan
ketiga. Pada waktu perkembangan embrio, tulang yang terbentuk mula-
mula adalah tulang rawan (kartilago) yang berasal dari jaringan mesenkim
(jaringan embrional) yang selanjutnya seiring waktu berubah menjadi
tulang keras atau mengalami osifikasi (proses penulangan). Untuk
mengetahui bagaimana terjadinya penulangan dapat Anda saksikan pada
tayangan video berikut.

Video 4.2 proses pembentukkan tulang (osifikasi)


Sumber : reanksasih, 2012

3. Hubungan antar Tulang (Artikulasi)


Agar dapat melakukan fungsinya dengan baik, antar tulang dalam
tubuh berhubungan satu dengan lainnya. Hubungan antar tulang itu
disebut artikulasi. Hubungan antar tulang yang dapat digerakan dikenal
dengan istilah persendian. Bagaimanakah hubungan antar tulang tersebut
bergerak, Anda bisa melihat pada tayangan video berikut ini.

Video 4.3 biokartun persendian


Sumber : reanksasih, 2012

B. Otot sebagai Alat Gerak Aktif


Apakah Anda sering berolahraga? Olahraga apa yang paling Anda
gemari? Coba bandingkan otot Anda dengan otot teman Anda yang tidak
terbiasa melakukan aktifitas olahraga, apakah ada perbedaan?
Dengan melakukan olahraga, otot akan selalu terlatih untuk bekerja.
Hal itu menyebabkan otot mempunyai kekuatan atau kinerja yang baik.
Sebaliknya, apabila tidak sering digunakan, otot akan mengalami
kemunduran fungsi.
Pada subbab A telah diuraikan tentang tulang yang berfungsi sebagai
alat gerak pasif. Jadi pada subbab berikut akan kita bahas tentang alat gerak
aktif.
Otot yang dalam bahasa sehari-hari dikenal dengan daging merupakan
alat gerak aktif pada vertebrate. Disamping sebagai alat gerak aktif otot juga
berperan sebagai penyimpan cadangan makanan, serta bersama-sama rangka
memberi bentuk luar tubuh. Otot merupakan bagian terbesar dari tubuh
vertebrate,otot juga merupakan pendukung keseluruhan gerak tubuh.
Kemampuan yang dimiliki otot sebagai alat gerak aktip adalah :
1. Kontraktibilitas, yaitu kemampuan otot untuk melakukan kontraksi
( ukuran lebih pendek )
2. Ekstensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk melakukan relaksasi ( ukuran
lebih panjang )
3. Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali ke ukuran semula setelah
mengalami kontraksi dan ekstensi
Berdasarkan jenisnya, otot terbagi menjadi 3 macam, yaitu: otot polos,
otot lurik, dan otot jantung. Untuk memahami ketiga jenis otot tersebut
beserta mekanisme kerja otot Anda bisa saksikan pada tayangan video
berikut.
Video 4.4 system otot
Sumber : alisadikan, 2011

Dalam tayangan video yang telah Anda tonton, maka untuk lebih
mengingat tentang perbedaan ketiga jenis otot bisa dilihat pada table di bawah
ini.
Tabel 4.1 : Perbedaan otot polos, otot lurik, dan otot jantung
C. Gangguan Pada Sistem Gerak
Apabila hubungan antar tulang sudah tidak harmonis lagi, ini akan
menimbulkan gangguan tulang, Salah satu gangguan tersebut dapat Anda
lihat pada video berikut.
1. Gangguan pada tulang
a. Infeksi sendi
1) Artritis eksudatif : rongga sendi infeksi dan terisi getah radang
2) Artritis sika : keringnya rongga sendi karena kekurangan minyak
synovial
3) Nekrosis : rusaknya periosteum sehingga sebagian tulang mongering
4) Layuh sendi/layuh semu : sendi tidak bertenaga akibat rusaknya
cakra epifise tulang anggota gerak
b. Gangguan fisiologis
1) Rakhitis : kekurangan vitamin D
2) Mikrosefalus :tengkorak kecil akibat kurang zat kapur saat
pembentukan tulang pada bayi
3) Hydrocephalus : pengumpulan abnormal cairan spinal dan terjadi
pelebaran rongga dalam otak sehingga kepala membesar.
c. Kesalahan duduk
1) Lordosis : tulang belakang bagian pinggang melengkung ke
depan, sehingga kepala tertarik ke belakang
2) Kifosis :tulang belakang membengkok ke belakang sehingga
kepala bongkok ke depan
3) Skoliosis : tulang belakang membengkok ke samping kanan/kiri.
d. Gangguan mekanis
1) Fisura/ retak tulang
2) Fraktura/patah tulang. Terbagi menjadi Fraktura sederhana,
Fraktura kompleks, Greenstick dan Comminuted
3) Memar sendi : sobeknya selaput sendi
4) Urai sendi : lepasnya ujung tulang dari sendi

2. Gangguan pada Otot


a. Atrofi
Keadaan dalam otot mengecil sehingga menghilangkan kemampuan
untuk berkontraksi.
b. Poliomielitis
Penyakit karena virus yang merusak saraf yang mengkordinasi otot
keanggota gerak bawah.
c. Kaku Leher (Stiff)
Keadaan leher terasa kaku dan sakit jika digerakkan. Hal ini terjadi
karena otot trapesius leher mengalami peradangan sebagai akibat
dari gerakan dan entakan yang salah gerak.
d. Tetanus
Kejang otot yang disebabkan oleh toksin yang dihasilkan oleh basil
tetanus.
e. Miastema Grafis
Keadaan dimana otot berangsur-angsur menjadi lemah dan
menyebabkan kelumpuhan dan kadang-kadang merupakan
penyebab kematian
f. Distrofi Otot
Penyakit otot kronis sejak anak-anak. Menurut dugaan penyakit ini
diturunkan.
g. Hernia Abdominalis
Sobeknya otot dinding perut yang lemah,yang mengakibatkan usus
melorot ke bawah masuk ke rongga perut.

LATIHAN 4
Setelah Anda menyelesaikan materi sel, agar lebih memahami materi yang
telah dibahas dalam kegiatan belajar, kerjakan latihan berikut ini!

1. Tulang memiliki 5 fungsi utama. Sebut dan jelaskan ke 5 fungsi utama


tersebut ?
2. Berdasarkan keleluasaan dalam bergerak, terdapat tiga jenis persendian
pada manusia. Sebut dan jelaskan 3 jenis perseendian tersebut ?
3. Berdasarkan arah gerakan yang dihasilkan persendian diartrosis, persendian
ini dapat dikelompokkan menjadi 6 kelompok utama. Sebut dan jelaskan ke
6 kelompok tersebut ?
4. Ada tiga karakter yang dimiliki otot. Sebut dan jelaskan ke 3 karakter
tersebut ?
5. Kelainan dan gangguan pada otot di bagi menjadi 6 macam. Sebut dan
jelaskan 6 macam kelainan dan gangguan pada otot tersebut ?

Apabila Anda telah mencoba menjawab latihan di atas, dan menemui


kesulitan untuk mengerjakannya, gunakanlah rambu-rambu jawaban berikut ini.
1. Beberapa fungsi tulang adalah sebagai berikut:
a. Sebagai alat gerak bersama dengan otot;
b. Sebagai tempat melekatnya otot;
c. Sebagai pelindung organ lunak dan vital;
d. Tempat memproduksi sel-sel darah;
e. Tempat penyimpanan cadangan mineral, berupa kalsium dan fosfat,
serta cadangan lemak.
2. Berdasarkan keleluasaan dalam bergerak, terdapat tiga jenis persendian
pada manusia, yaitu :
a. Sinartrosis adalah hubungan antartulang yang rapat sehingga tidak
memungkinkan pergerakan sama sekali.
b. Amfiartrosis. Pada persendian amfiartrosis, kedua ujung tulang yang
berhubungan dilapisi oleh tulang rawan hialin.
c. Diartrosis.Kedua ujung tulang pada persendian diartrosis dihubungkan
oleh jaringan ikat longgar sehingga tulang-tulang dalam persendian
tersebut dapat bergerak dengan leluasa.
3. Berdasarkan arah gerakan yang dihasilkan persendian diartrosis, persendian
ini dapat dikelompokkan menjadi 6 kelompok, yaitu :
a. Sendi peluru mampu melakukan gerakan ke banyak arah. Sendi ini
merupakan sendi yang paling bebas melakukan gerakan.
b. Sendi putar mampu melakukan gerakan berputar yang bertumpu pada
satu sumbu.
c. Sendi engsel mampu melakukan gerakan satu arah, mirip engsel pintu.
d. Sendi Elipsoid. Mirip dengan sendi peluru, hanya saja sendi elipsoid
memiliki bonggol dan ujung-ujung tulangnya tidak membulat, tetapi
sedikit oval.
e. Sendi pelana adalah hubungan antartulang yang kedua ujung tulangnya
membentuk hubungan mirip seperti pelana dan tubuh orang yang
menunggangi kudanya.
f. Sendi luncur adalah hubungan antartulang yang kedua ujung
tulangnya sedikit rata sehingga terjadi gerakan menggeser.
4. Ada tiga karakter yang dimiliki otot, yaitu :
a. Kontraktibilitas, adalah kemampuan otot untuk memendek. Ketika
memendek, otot berkontraksi.
b. Ekstensibilitas, adalah kemampuan otot untuk memanjang melebihi
ukuran semula. Pada saat otot memanjang, otot berelaksasi.
c. Elastisitas, adalah kemampuan otot untuk kembali ke bentuk semula,
setelah mengalami pemanjangan atau pemendekan.
5. Kelainan dan gangguan pada otot di bagi menjadi 6 macam, yaitu :
a. Atrofi adalah keadaan otot menjadi sangat kecil sehingga tidak mampu
berkontraksi.
b. Tetanus adalah keadaan otot yang kejang karena terus-menerus
menerima rangsang.
c. Miastenia Gravis. Penyakit ini belum diketahui penyebabnya.
Penderitanya perlahan-lahan mengalami pelemahan pada otot-otot
tubuhnya hingga akhirnya tidak berfungsi sama sekali.
d. Kelelahan otot terjadi karena otot terus-menerus berkontraksi. Pada
akhirnya, otot akan mengalami kejang atau biasa disebut sebagai kram.
e. Distrofi. Mirip dengan atrofi, penderita distrofi mengalami otot yang
mengecil dan tidak dapat berfungsi normal.
f. Hernia disebabkan selaput peritonial yang membatasi rongga perut
melemah sehingga tidak mampu menyangga usus.
TES FORMATIF 4
1. Suatu jaringan memilki ciri-ciri berikut :
- gelap dan keruh
- sumber kolagen tersusun sejajar membentuk satu berkas
- terdapat pada persendian tulang pinggang
Jaringan itu adalah ....
A. rawan hialin
B. rawan fibrosa
C. rawan elastis
D. tulang kompak

2. Bagian yang berguna untuk menghubungkan tulang dengan tulang pada


persendian adalah ....
A. ligamen
B. kapsul sendi
C. tendon
D. otot

3. Tendon yang melekat pada tulang yang tidak dapat bergerak disebut ....
A. origo
B. insersi
C. fasia
D. sendi

4. Persendian yang terdapat pada siku adalah ....


A. sendi peluru
B. sendi pelana
C. sendi putar
D. sendi engsel

5. Persendian antara tulang - tulang yang membentuk tengkorak disebut


sendi ....
A. sinfibrosis
B. sinkondrosis
C. sinartrosis
D. diartrosis

6. Unit dasar kontraksi otot adalah ....


A. miofibril
B. miofilamen
C. sarkomer
D. serabut otot

7. Mekanisme yang terjadi dalam kontraksi otot ....


A. memanjangnya ukuran otot akibat gesekan molekul aktin dan miosin
yang memerlukan energi dari pemecahan ATP
B. memanjangnya ukuran otot akibat gesekan miofibril yang memerlukan
energi dari metabolisme aerobik glukosa
C. mengendurnya ukuran otot akibat geseran miofibril yang memerlukan
ion kalsium dan fosfat anorganik
D. memendeknya ukuran otot akibat zona Z menjadi lebih panjang dan
zona H menjadi lebih pendek yang prosesnya memerlukan energi dari
pemecahan ATP

8. Kontraksi otot biseps dan otot triseps pada waktu kita bermain tenis meja
adalah ....
A. abduksi dan adduksi
B. depresi dan elevasi
C. supinasi dan pronasi
D. fleksi dan ekstensi

9. Rasa lelah yang terjadi akibat keja otot terus menerus disebabkan oleh ....
A. penimbunan asam laktat
B. tidak adanya asam laktat
C. penimbunan senyawa asetilkolin
D. pengubahan senyawa asetilkolin

10. Ciri-ciri :
- tulang patah atau retak
- terjadi pembengkakan
- kemungkinan terjadi pendarahan
Jenis gangguan pada sistem gerak tersebut adalah ....
A. fraktura
B. kifosis
C. rakitis
D. artritis

Setelah Anda selesai menjawab pertanyaan pada tes formatif bab ini,
periksalah jawaban Anda dengan melihat kunci jawaban yang ada di bagian akhir
suplemen ini.
Gunakanlah rumus berikut untuk mengetahui ketuntasan belajar Anda.
Skor yang Anda peroleh
Tingkat penguasaan = ________________________ x 100%
Jumlah skor maksimal

Tingkat penguasaan yang Anda peroleh :


90% - 100% = baik sekali
80% - 89% = baik
70% - 79% = cukup
≤ 69% = kurang
Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda telah
tuntas mempelajari materi bab ini dan dapat mempelajari materi selanjutnya.
Akan tetapi, jika tingkat penguasaan Anda kurang dari 80%, Anda harus
mempelajari kembali matri bab ini, terutama bagian yang belum Anda kuasai.
GLOSARIUM

Abduksi : Gerak mendekati tubuh.


Adduksi : Gerak menjauhi tubuh.
Aksial : Rangka poros.
Alveolus : Gelembung paru-paru.
Amphiartrosis : Sendi kaku.
Apendiks : Umbai cacing.
Apendikular : Rangka tambahan.
Artikulasi : Hubungan antar tulang (persendian).
Bronkus : Cabang batang tenggorok.
Cavum oris : Rongga mulut.
Depresi : Gerak menurunkan.
Diartrosis : Sendi gerak.
Duodenum : Usus 12 jari.
Ekstensi : Gerak meluruskan.
Ekstensor : Otot yang berperan meluruskan sendi.
Elevasi : Gerak mengangkat.
Endokskeleton : Sistem rangka yang dilindungi oleh otot dan kulit.
Enzim : Zat kimia yang berfungsi mempercepat reaksi kimia dalam
tubuh.
Epiglotis : Katup yang terdapat pada pangkal faring.
Esofagus : Kerongkongan.
Eversi : Gerak memiringkan telapak kaki ke arah luar.
Faring : Saluran sepanjang 12,5-13 cm sebagai kelanjutan dari
saluran hidung yang meneruskan udara ke laring.
Fisura : Retak tulang.
Fleksi : Gerak menekuk atau membengkokkan.
Fleksor : Otot yang berperan membengkokkan sendi.
Fraktura : Patah tulang.
Ileum : Usus penyerapan.
Inserseo : Tendon yang melekat pada tulang yang bergerak.
Insestum : Usus halus.
Insestum crasum : Usus besar.
Insisivus : Gigi seri.
Inversi : Gerak memiringkan telapak tangan ke arah tubuh.
Jejunum : Usus kosong.
Kaninus : Gigi taring.
Kartilago : Tulang rawan.
Kondrosit : Sel-sel tulang rawan.
Laring : Pangkal batang tenggorok.
Ligamen : Serabut yang menghubungkan tulang yang satu dengan
tulang yang lain.
Limfe : Getah bening.
Maksila : Tulang rahang atas.
Maltosa : Gula sederhana.
Molar : Gigi geraham belakang.
Mandibula : Tulang rahang bawah.
Origo : Tendon yang melekat pada tulang yang diam.
Osifikasi : Proses mengerasnya tulang rawan menjadi tulang keras.
Osteon : Tulang keras.
Osteosit : Osteoblas yang membentuk sel tulang.
Otot sinergis : Otot yang bekerja bersamaan, yaitu sama sama
berkontraksi atau sama sama relaksasi.
Pepton : Potongan potongan protein.
Periosteum : Selaput pada tulang.
Pleura : Selaput rangkap yang membungkus paru paru.
Prekursor : Enzim yang belum aktif (pepsinogen).
Premolar : Gigi geraham muka.
Pronasi : Gerak menelungkupkan tangan.
Pronator : Otot yang berperan mengadahkan atau menelungkupkan
telapak tangan.
Pulmo : Paru-paru.
Rektum : Poros usus / bagian akhir usus besar.
Saliva : Air liur yang dihasilkan oleh kelenjar ludah.
Sekum : Usus buntu.
Sinartrosis : Sendi mati.
Skelet : Rangkaian tulang yang melindungi organ tubuh yang
lunak.
Supinasi : Gerak mengadahkan tangan.
Sinovial : Minyak sendi.
Tendon : Ujung otot yang melekat pada tulang.
Tonus : Kekenyalan tertentu pada otot ketika otot tidak
berkontraksi (relaksasi).
Trakea : Batang tenggorok.
Ventrikulus : Lambung.
Vili : Jonjot-jontot usus penyerapan.
BAB V
SISTEM PEREDARAN DARAH

Pernahkah Anda melakukan donor darah? Setetes darah yang Anda


donorkan sesungguhnya sangatlah berarti bagi orang-orang yang membutuhkan.
Akan tetapi, tahukah Anda bagaimana darah dapat ditransfusikan? Pada bab ini,
Anda akan mempelajari system peredaran darah pada manusia.
System peredaran darah pada manusia termasuk system peredaran darah
tertutup. Artinya darah mengalir melalui pembuluh darah. System peredaran
darah pada manusia juga disebut system peredaran darah rangkap. Artinya,
darah melewati jantung sebanyak dua kali dalam satu kali edar yaitu saat darah
beredar menuju ke paru-paru dan saat darah beredar menuju ke seluruh tubuh.
Peredaran darah dari jantung menuju ke paru-paru dan kembali ke jantung
disebut peredaran darah kecil. Sementara itu, saat darah beredar dari jantung ke
seluruh tubuh dan kembali ke jantung disebut peredaran darah besar.

A. Sistem Peredaran Darah pada Manusia


System perderaran darah manusia mempunyai fungsi sebagai berikut.
1. mengangkut zat makanan serta mengangkut zat metabolisme juga,
2. mengedarkan hormon kedalam seluruh lapisan tubuh manusia
3. menjaga suhu tubuh agar tetap stabil,
4. melakukan pembekuan darah yang mana tu kan diperlukan , serta
5. membunuh kuman-kuman penyakit penyebab terjadinya infeksi.
System peredaran darah memiliki tiga komponen utama sebagai berikut.
1. Darah, berfungsi sebagai medium pengangkut zat makanan, udara dan zat
buangan.
2. Jantung, berfungsi memompa darah sehingga dapat bebedar ke seluruh
tubuh.
3. Pembuluh darah, sebagai saluran tempat darah beredar ke seluruh tubuh.
Nah, untuk lebih memahami system peredaran darah pada manusia
serta kelainannya dapat Anda saksikan lewat video berikut ini.
Video 5 system peredaran darah manusia
Sumber :Kurniati, 2012
B. Gangguan Sistem Peredaran Darah
Setelah Anda mengetahui tentang beberapa gangguan yang terjadi pada
alat peredaran darah seperti yang terlihat pada tayangan video, maka Anda
harus berusaha mengantisipasi agar tidak mengalami gangguan-gangguan
seperti itu. Beberapa tindakan yang dapat kita lakukan untuk mencegah
gangguan itu adalah sebagai berikut.
1. Bila suatu saat kita mendapat luka terbuka, usahakan darah tidak terus
mengalir. Jika terjadi kekurangan darah yang berat, harus segera diberikan
penambahan darah melalui transfusi darah.
2. Membiasakan olahraga secara teratur. Olahraga secara teratur bisa
melancarkan peredaran darah. Cara ini berguna untuk mencegah beberapa
penyakit, seperti varises, hipotensi, dan hipertensi.
3. Sering mengkonsumsi makanan yang berserat seperti buah-buahan,
sayur-sayuran serta biji-bijian untuk melancarkan buang air besar. Sulit
buang air besar merupakan salah satu faktor pencetus wasir.
4. Hindari kebiasaan menahan buang air besar, karena dapat menyebab-
kan tinja menjadi keras. Tinja yang keras dapat memecahkan pembuluh
vena, sehingga mengakibatkan wasir.
5. Kurangi mengonsumsi makanan yang berlemak untuk mencegah
penyakit jantung koroner, berpola pikir positif, menghindari tekanan
batin dan stres, karena ini akan memicu serangan jantung.
6. Mengimbangi kesehatan jasmani dengan kesehatan rohani, misalnya
dengan beribadah sesuai ajaran agama yang dianut dan menerapkan
ajaran agama dengan baik serta terbiasa berpola pikir positif.
LATIHAN 5

Setelah Anda menyelesaikan materi sel, agar lebih memahami materi yang
telah dibahas dalam kegiatan belajar, kerjakan latihan berikut ini!

1. Sistem peredaran darah memiliki 5 fungsi utama. Sebut dan jelaskan ke 5


fungsi utama tersebut ?
2. Buatlah tabel yang berisi tentang Golongan Darah dan Kandungan
Aglutinogen – Aglutinin ?
3. Jelaskan proses pembekuan darah, dengan mengunakan keping darah?
4. Protein dalam plasma darah merupakan zat terlarut yang paling banyak.
Terdapat tiga bagian utama protein plasma darah. Sebut dan jelaskan 3
bagian utama protein plasma darah ?
5. Jelaskan pengertian dari gangguan sistem peredaran darah, berikut :
a. Sklerosis
b. Jantung koroner.

Apabila Anda telah mencoba menjawab soal-soal latihan di atas, dan


menemui kesulitan untuk mengerjakannya, gunakanlah rambu-rambu jawaban
berikut ini.

1. Sistem peredaran darah memiliki 5 fungsi utama, yaitu :


a. Mengangkut zat buangan dan substansi beracun menuju hati untuk
didetoksifikasi (dinetralkan) atau ke ginjal untuk dibuang.
b. Mendistribusikan hormon dari kelenjar dan organ yang memproduksinya ke
sel-sel tubuh yang membutuhkannya.
c. Mengatur suhu tubuh melalui aliran darah.
d. Mencegah hilangnya darah melalui mekanisme pembekuan darah.
e. Melindungi tubuh dari bakteri dan virus dengan mensirkulasikan antibodi
dan sel darah putih.
2. Tabel Golongan Darah dan Kandungan Aglutinogen - Aglutinin
No Golongan Aglutinogen pada Aglutinin pada Plasma
Darah Eritrosit Darah
1. O - Anti A dan Anti B
2. A A Anti B
3. B B Anti B
4. AB A dan B -
3. Pembekuan darah dimulai ketika keping-keping darah dan faktor-faktor lain
dalam plasma darah kontak dengan permukaan yang tidak biasa, seperti
pembuluh darah yang rusak atau terluka. Ketika ada permukaan yang
terbuka pada pembuluh darah yang terluka, keping-keping darah segera
menempel dan menutupi permukaan yang terbuka tersebut. Keping-keping
darah yang menempel, faktor lain, dan jaringan yang terluka memicu
pengaktifan trombin, sebuah enzim, dari protrombin dalam plasma darah.
Trombin yang terbentuk akan mengkatalis perubahan fibrinogen menjadi
benang-benang fibrin.
4. Protein dalam plasma darah merupakan zat terlarut yang paling banyak.
Terdapat tiga bagian utama protein plasma darah, yaitu:
a. Albumin, berperan dalam mengatur tekanan osmotik darah (mengontrol
aliran air yang masuk ke dalam membran plasma);
b. Globulin, mengangkut nutrisi makanan dan berperan dalam sistem
kekebalan tubuh;
c. Fibrinogen, berperan dalam proses pembekuan darah.
5. a. Sklerosis. Arteri mempunyai sifat elastis. Oleh karena itu, ketika
tekanan darah dalam keadaan maksimum, arteri mengembang
untuk mengimbangi tekanan darah. Namun, seiring dengan
pertambahan usia, dinding arteri kehilangan elastisitasnyaakibat
penimbunan zat kapur.
b. Penyakit jantung koroner adalah Pembekuan darah di arteri koron.

RANGKUMAN
Sistem peredaran darah pada manusia terdiri atas darah, jantung,
dan pembuluh darah.
Darah manusia terdiri atas sel-sel darah dan plasma darah yang fungsi
utamanya adalah sebagai alat transpor (pengangkut). Sel darah terdiri atas sel
darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping-keping darah
(trombosit). Pembuluh darah terdiri atas pembuluh nadi, pembuluh balik, dan
pembuluh kapiler.
Peredaran darah pada makhluk hidup terdiri atas peredaran darah terbuka
dan tertutup. Peredaran darah terbuka jika selama beredar darah tidak berada di
dalam pembuluh darah, sedangkan peredaran darah tertutup terjadi, jika selama
beredar darah berada di dalam pembuluh.
Peredaran darah pada manusia adalah peredaran ganda, yang terdiri atas
peredaran darah besar dan kecil. Peredaran darah besar adalah darah dari
jantung dipompa ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung. Adapun
peredaran darah kecil adalah darah dari jantung dipompa menuju ke paru-paru
dan kembali lagi kejantung. Jantung berfungsi untuk memompa darah.
Jantung manusia terdiri atas empat ruang, antara lain dua bilik yaitu bilik kiri,
bilik kanan, dan dua serambi, yaitu sembali kiri dan serambi kanan.

TES FORMATIF 5
1. Darah dapat beredar ke seluruh tubuh karena adanya aktivitas ….
A. Kontraksi bilik jantung
B. Kontraksi serambi jantung
C. Relaksasi bilik jantung
D. Relaksasi serambi jantung

2. Aliran darah pada system peredaran darah kecil adalah ….


A. Serambi kanan → paru-paru → serambi kiri
B. Bilik kanan → paru-paru → bilik kiri
C. Bilik kanan → paru-paru → serambi kiri
D. Serambi kiri → paru-paru → serambi kanan

3. Setelah beredar keseluruh bagian tubuh, darah dapat mengalir masuk ke


paru-paru karena ….
A. Kontraksi bilik jantung
B. Relaksasi bilik jantung
C. Kontraksi serambi jantung
D. Relaksasi serambi jantung

4. Pada peredaran darah besar, darah dari seluruh tubuh akan masuk ke
dalam jantung bagian …
A. Atrium kiri
B. Atrium kanan
C. Ventrikel kiri
D. Ventrikel kanan

5. Kerja jantung dalam mekanisme peredaran darah adalah …


A. Jika ventrikel relaksasi, darah keluar dari jantung
B. Jika ventrikel kontraksi, darah masuk ke jantung
C. Atrium kontraksi, darah masuk ke ventrikel
D. Atrium relaksasi, darah masuk ke ventrikel

6. Perhatikan gambar jantung berikut ini!


Dari tabel berikut, yang menyatakan fungsi X dan Y adalah…..
Fungsi X Fungsi Y
A menerima darah dari Seluruh tubuh memompa darah dari seluruh tubuh
B memompa darah ke Seluruh tubuh Menerima darah dari paru-paru
C menerima darah dari paru-paru memompa darah dari bilik kiri
D menerima darah dari Seluruh tubuh Memompa darah ke paru-paru

7. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi dari sistem limfatik adalah...
a.menyaring patogen
b.mengembalikan cairan ke sistem sirkulasi
c.membantu pematangan sel darah putih tertentu
d.mengedarkan oksigen ke jaringan
e.pertahanan tubuh

8. Pengerasan pembuluh nadi akibat adanya endapan kapur disebut…


a. Varises
b. Aterosklerosis
c. Hemeroid
d. Arteriosclerosis
e. Trombus

Setelah Anda selesai menjawab pertanyaan pada tes formatifBab ini,


periksalah jawaban Anda dengan melihat kunci jawaban yang ada di bagian akhir
suplemen ini.
Gunakanlah rumus berikut untuk mengetahui ketuntasan belajar Anda.

Skor yang Anda peroleh


Tingkat penguasaan = ________________________ x 100%
Jumlah skor maksimal

Tingkat penguasaan yang Anda peroleh :


90% - 100% = baik sekali
80% - 89% = baik
70% - 79% = cukup
≤ 69% = kurang

Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda telah
tuntas mempelajari materi bab ini dan dapat mempelajari materi selanjutnya.
Akan tetapi, jika tingkat penguasaan Anda kurang dari 80%, Anda harus
mempelajari kembali matri bab ini, terutama bagian yang belum Anda kuasai.

GLOSARIUM

Aglutinasi : proses penggumpalan darah.


Aglutinin : protein dalam plasma darah yang dapat menggumpalkan
aglutinogen.
Antigen : protein asing yang masuk ke dalam tubuh.
Aglutinogen : protein dalam eritrosit yang dapat digumpalkan oleh aglutinin.
Diastol : irama relaksasi jantung, pada saat serambi jantung menguncup.
Fagositosis : cara sel darah putih menghancurkan mikroorganisme dengan
mengelilingi, membungkus dan menghancurkannya.
Gastrovaskuler rongga dalam tubuh invertebrata yang berfungsi sebagai alat
pencernaan dan sirkulasi darah.
Kapiler : pembuluh darah terkecil yang tersusun oleh selapis epitel.
Lung aorta : garis berlekuk pada aorta.
Perikardium : selubung pembungkus jantung.
Serum : komponen cair dari darah (tanpa sel darah dan fibrinogen).
Sistol : irama kontraksi jantung pada saat bilik jantung menguncup.

Anda mungkin juga menyukai