Anda di halaman 1dari 3

YAYASAN MEDIKA GEREJA MASEHI INJILI DI MINAHASA

RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA


JL. RAYA TOMOHON 95441, PROPINSI SULAWESI UTARA
Telp.(0431)351024-351065,Fax.(0431)-352712,Tomohon 95441,Email:rsubethesdatomohon@gmail.com

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT


NOMOR : 211//Dir-SK/XII/2016
TENTANG
KEBIJAKAN PENDELEGASIAN PELAYANAN KEFARMASIAN KE PERAWAT
RUMAH SAKIT
DIREKTUR RUMAH SAKIT
MENIMBANG : 1. Bahwa dalam pelayanan di rumah sakit diperlukan kerjasama
dengan perawat dalam pelayanan terhadap pasien rawat inap.
2. Bahwa dalam pelayanan mendelegasikan beberapa tindakan
kefarmasian ke perawat untuk membantu dalam mengoptimalkan
pelayanan kefarmasian.
3. Bahwa pendelegasian dilakukan karena jumlah tenaga di instalasi
farmasi belum memenuhi standart untuk melayani seluruh
pelayanan kefarmasian di instalasi farmasi.
4. Bahwa dalam pendelegasian tindakan kefarmasian tersebut
dibutuhkan kebijakan dari rumah sakit untuk mengatur
pendelegasian pelayanan kefarmasian ke perawat.
MENGINGAT : 1. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Peraturan Presiden RI No. 77 Tahun 2015 tentang Pedoman
Organisasi Rumah Sakit.
3. Undang-Undang RI Nomor 7 tahun 1963 tentang Farmasi.
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian.
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1197/Menkes/SK/X/2004,
tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
KESATU : Pengelolaan perbekalan farmasi di ruang perawatan rawat inap
menjadi tanggung jawab ruang keperawatan.
KEDUA : Dalam memenuhi pelayanan kefarmasian yang efektif perlu dilakukan
kerjasama dengan perawat.
KETIGA : Dalam kerjasama pelayanan kefarmasian dilakukan pendelegasian
tugas kefarmasian ke perawat yang masih sesuai dengan undang
undang yang berlaku.
KEEMPAT : Pendelagasian dilakukan karena masih terbatasnya jumlah tenaga di
instalasi farmasi.
KELIMA : Pendelegasian ke perawat meliputi:
a. Pendelegasian pencampuran elektrolit konsentrat pekat (KCL,
MgSO4,dll)
b. Pendelegasian pengoplosan injeksi serbuk kering (Cefotaxime,
Ceftriaxone,
Methylprednisolone, dll).
c. Pendelegasian pencampuran obat injeksi, (Asam Tranexamat inj,
Vitk K inj,
Dicynone inj, dll).
d. Pendelegasian pengoplosan nutrisi parenteral (Clinimix + dll).
e. Pendelegasian penyerahan obat.
KEENAM : Pemberian obat harus memastikan kebenaran pemberian obat ke
pasien dengan mengisi ceklist 7 benar, yakni:
a. Benar pasien
b. Benar obat
c. Benar dosis
d. Benar waktu
e. Benar cara pemberian
f. Benar dokumentasi
g. Benar informasi
KETUJUH : Pendokumentasian kebenaran pemberian obat ke pasien oleh
perawat didokumentasikan di CPO (catatan penggunaan
obat) dengan menulis nama pada kolom perawat yang memberi obat
KEDELAPAN : Dalam pendelegasian ke perawat, instalasi farmasi mengedukasi
(melatih) dan memonitor pelayanan kefarmasian yang dilakukan
perawat yang dilakukan oleh APJP (Apoteker Penanggung Jawab)
KESEMBILAN : Kebijakan ini berlaku selama 3 tahun dan akan dilakukan evaluasi
minimal 1 tahun sekali.
KESEPULUH : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan, maka akan
dilakukan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkandi :
Tanggal :
RUMAH SAKIT TOMOHON

Direktur
TEMBUSAN Yth :
1. Wadir Pelayanan Medis
2. Komite Medis
3. Seluruh Dokter di Rumah Sakit
4. Kepala Bagian Keperawatan
5. Seluruh Kepala Ruang Keperawatan
6. Instalasi Farmasi
7. Arsip

SURAT PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT


NOMOR : 211//Dir-SK/XII/2016
TANGGAL : 30 Desember 2016

SURAT PELIMPAHAN WEWENANG APOTEKER


Nomor:
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
SIPA :
Jabatan : Apoteker Penanggung Jawab IFRS

Dengan ini memberikan pelimpahan wewenang kepada:


Jabatan : Perawat/Bidan Rumah sakit
Untuk melaksanakan : Pelayanan Kefarmasian.
Ruangan : Rawat Inap
Pada Tanggal : 4 September 2017

Hal hal yang perlu diperhatikan dalam menjalankan tugas pelimpahan wewenang:
1. Mengacu pada SOP Pelayanan Klinis yang berlaku di Rumah Sakit .

Demikian surat pelimpahan wewenang apoteker ini dibuat untuk dipergunakan sebagaiaman
mestinya.

Anda mungkin juga menyukai