Anda di halaman 1dari 2

Keperawatan memandang manusia sebagai mahluk yang holistik yang

terdiri atas aspek fisiologis, psikologis, sosiologis, kultural dan spiritual. Tidak

terpenuhinya kebutuhan manusia pada salah satu diantara dimensi di atas akan

menyebabkan ketidaksejahteraan atau keadaan tidak sehat. Kondisi tersebut dapat

dipahami mengingat dimensi fisik, psikologis, sosial, spiritual, dan kultural

merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan. Kesadaran akan pemahaman

tersebut melahirkan keyakinan dalam keperawatan bahwa pemberian asuhan

keperawatan hendaknya bersifat komprehensif atau holistik, yang tidak saja

memenuhi kebutuhan fisik, psikologis, sosial, dan kultural tetapi juga kebutuhan

spiritual klien.

Kesejahteraan spiritual adalah suatu faktor yang terintegrasi dalam diri

seorang individu secara keseluruhan, yang ditandai oleh makna dan harapan.

Seringkali permasalahan yang mucul pada klien ketika mengalami suatu kondisi

dengan penyakit tertentu (misalnya penyakit fisik) mengakibatkan terjadinya

masalah psikososial dan spiritual. Ketika klien mengalami penyakit, kehilangan

dan stres, kekuatan spiritual dapat membantu individu tersebut menuju

penyembuhan dan terpenuhinya tujuan dengan atau melalui pemenuhan

kebutuhan spiritual. Kesehatan spiritual sangat berpengaruh terhadap koping yang

dimiliki individu. Semakin tinggi tingkat spiritual individu, maka koping yang

dimiliki oleh individu tersebut juga akan semakin meningkat. Sehingga mampu

meningkatkan respon adaptif terhadap berbagai perubahan yang terjadi pada diri

individu tersebut. Peran perawat adalah bagaimana perawat mampu mendorong

klien untuk meningkatkan spiritualitasnya dalam berbagai kondisi, Sehingga klien


mampu menghadapi, menerima dan mempersiapkan diri terhadap berbagai

perubahan yang terjadi pada diri individu tersebut.

Nama : Novita Anggraeni A

NIM : 131411131006

Kls : A1/ 2014

Anda mungkin juga menyukai