Puji Dan Syukur Penulis Panjatkan Kepada Tuhan Yme Yang Telah
Memberi Rahmat Dan Hidayah-Nya Sehingga Penulis Dapat Menyelesaikan
Makalah Mata Kuliah Keperawatan Muskuloskeletal 2 Yang Berjudul Asuhan
Keperawatan Pada Klien Dengan Neglected Fraktur. Adapun Pembuatan
Makalah Ini, Penulis Menyampaikan Rasa Hormat Dan Ucapan Terima Kasih
Kepada:
1. Bapak Deni Yasmara, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp. Kep. Mb. Selaku Pjma
Keperawatan Muskuloskeletal 2
Kelompok 3
Daftar Isi
Kata Pengantar......................................................................................................2
Daftar Isi..................................................................................................................3
Bab 1........................................................................................................................4
Pendahuluan.............................................................................................................4
1.3 Tujuan........................................................................................................5
1.4 Manfaat......................................................................................................5
Bab 2........................................................................................................................7
Tinjauan Pustaka......................................................................................................7
Bab 3......................................................................................................................15
Penutup...................................................................................................................21
1.1 Kesimpulan..............................................................................................21
1.2 Saran........................................................................................................21
Daftar Pustaka........................................................................................................22
Bab 1
Pendahuluan
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Menjelaskan Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Neglected Fraktur.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Menjelaskan Definisi Neglected Fraktur.
2. Menjelaskan Etiologi Neglected Fraktur.
3. Menjelaskan Manifestasi Klinis Neglected Fraktur.
4. Menyusun Patofisiologi Neglected Fraktur.
5. Menyusun Woc Neglected Fraktur
6. Mengetahui Komplikasi Dari Neglected Fraktur
7. Mengetahui Pemeriksaan Diagnostik Neglected Fraktur
8. Mengetahui Penatalaksanaan Neglected Fraktur
9. Mengetahui Prognosis Neglected Fraktur
10. Menyusun Proses Asuhan Keperawatan Dari Neglected Fraktur.
1.4 Manfaat
Adapun Manfaat Yang Ingin Dicapai Dengan Adanya Makalah Ini Adalah
Sebagai Berikut:
1. Mahasiswa
Mahasiswa Mampu Menjelaskan Dan Memahami Serta Membuat Asuhan
Keperawatan Yang Tepat Pada Kasus Neglected Fraktur.
2. Dosen
Makalah Ini Dapat Dijadikan Tolak Ukur Sejauh Mana Mahasiswa
Mampu Mengerjakan Tugas Yang Diberikan Oleh Dosen Dan Sebagai
Bahan Pertimbangan Dosen Dalam Menilai Mahasiswa
Bab 2
Tinjauan Pustaka
2.1 Anatomi Fisiologi Tulang
Anatomi Tulang
Sel Tulang Mencakup Osteoblast (Sel Yang Membentuk Tulang),
Osteosit (Sel Yang Membentuk Matriks Tulang), Osteoklas (Sel Yang
Meresoprsi Tulang), Dan Sel Osteoprogenitor (Sumber Semua Sel Kecuali
Osteoklas). Matriks Tulang Adalah Elemen Ekstraseluler Jaringan Tulang;
Tulang Terdiri Atas Serabut Kolagen, Mineral (Terutama Kalsium Dan
Fosfat), Protein, Karbohidrat, Dan Substansi Dasar. Tulang Ditutupi Dengan
Periosteum, Jaringan Ikat Berlapis Ganda. Lapisan Luar Peristoeum
Mengandung Pembuluh Darah Dan Saraf; Lapisan Dalam Menjangkarkan
Tulang.
Fisiologi Tulang
5. Teraba Adanya
Krepitasi Pada
Bagian Fraktur
6. Terjadinya
Inflamasi Lokal
2.3 Patofisiologi Neglected Fraktur
Fraktur Merupakan Kondisi Yang Banyak Ditemui Pada Trauma
Muskuloskeletal. Berdasarkan Riskesdas (2007) Penderita Patah Tulang Sebanyak
43.808 Kasus Atau 4,5% Kasus Cedera Di Indonesia. Sebagian Besar Kasus
Ditangani Oleh Dokter Umum, Perawat, Ataupun Paramedis Yang Terbatas
Kemampuannya Dan Dengan Fasilitas Yang Kurang Memadai Untuk Penanganan
Awal. Pasien Biasanya Datang Ke Pusat Pelayanan Kesehatan Rujukan Sudah
Dalam Keadaan Fraktur Ekstremitas Dengan Mal-United, Ununited, Infected,
Atau Mal-Positioned. Di Indonesia, Pasien Trauma Muskuloskeletal, Terutama
Fraktur, Kebanyakan Masih Memilih Pengobatan Patah Tulang Tradisional
Karena Dianggap Lebih Terjangkau Dalam Hal Biaya Dan Jarak, Dan
Menghindari Tindakan Bedah Yang Invasive.
Hal Ini Biasanya Merupakan Stage 1 Klasifikasi Sandhu. Pada Tahap Ini
Reduksi Tertutup Atau Terbuka Dan Fiksasi Internal Adalah Jalur Manajemen
Yang Disukai. Orang Mungkin Mempertimbangkan Untuk Menambahkan
Grafting Tulang Di Lokasi Nu Jika Pengurangan Terbuka Dipikirkan. Fraktur
Dengan Garis Patah Vertikal (Pauwel's Type Ii Atau Iii) Memerlukan Osteolomi
Valgisasi. Implan Yang Dipilih Mungkin Ccss. Namun, Jika Valgisasi Osteotomi
Dilakukan Maka Nail Plate Adalah Konstruksi Yang Dimaksud. Tingkat
Kegagalan Fiksasi Dan Nu Dilaporkan Sebesar 10%. Dianjurkan Untuk
Mengikuti Pasien Secara Jangka Panjang Untuk Risiko Pengembangan Avn Dan
Osteoarthritis Sekunder. Penurunan Yang Buruk Dan Penempatan Screws Yang
Tidak Tepat Merupakan Faktor Utama Kegagalan Union Di Lokasi Nu.
Umumnya, Nu Ini Adalah Tahap Ii, Namun Bisa Juga Tahap Iii. Dalam
Semua Kasus Di Mana Fragmen Kepala Bersifat Vaskular, Pengurangan Terbuka,
Perbaikan Permukaan Fraktur, Grafting Tulang Di Lokasi Nu Dan Fiksasi Internal
Oleh Ccs Dan Mpbg Bisa Menjadi Strategi Yang Baik. Otot Mana Yang Memilih
Mpbg Dan Pendekatan Konsekuennya Bisa Menjadi Pilihan Dokter Bedah.
Fraktur Ini Adalah Stadium Iii, Maka Penggantian Prostetik (Hemi Atau
Total) Umumnya Lebih Disukai. Namun, Jika Masih Berada Di Stadium Ii
Dengan Kepala Femoral Vaskular, Operasi Pengawetan Pinggang Juga Bisa
Dipertimbangkan.
Bab 3
Infection Protection
a. Ajarkan Klien Dan Keluarga
Tanda Dan Gejala Infeksi
b. Ajarkan Cara Menghindari
Infeksi
c. Monitor Tanda Dan Gejala
Infeksi Sistemik Dan Lokal
d. Hitung Granulosit Dan Wbc
e. Berikan Nutrisi Yang Adekuat
f. Berikan Terapi Antibiotik Bila
Perlu
Penutup
1.1 Kesimpulan
Fraktur Tidak Dapat Diprediksi Kapan Terjadinya Dan Dimana Letaknya.
Dengan Dilakukannya Penanganan Segera Dan Tepat Maka Fraktur Dapat
Diatasi Dan Tidak Menimbulkan Komplikasi. Namun, Apabila Fraktur Tidak
Ditangani Dengan Segera Atau Penanganan Yang Salah Akan Dapat
Menimbulkan Dampak Yang Merugikan Yaitu, Neglected Fraktur. Mobilisasi
Yang Tepat Berperan Penting Dalam Percepatan Penyembuhan Dan
Pemulihan Area Yang Pernah Mengalami Fraktur.
1.2 Saran
Sebagai Seorang Perawat Kita Sebaiknya Mengetahui Dan Dapat
Mengaplikasikan Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Kondisi Malunion
An Non-Unionsehingga Perawatan Yang Diberikan Sesuai Dan Dapat
Menghindari Kematian Maupun Kecacatan Klien Serta Memperbaiki Kondisi
Klien.
Daftar Pustaka
Apley G, & Solomon L. 2013. Buku Ajar Orthopedi Dan Fraktur Sistem Apley.
Jakarta : Widya Medika. Hlm. 240-63.
Khan Et Al. 2011. Delayed Open Reduction And Internal Fixation Of A Neglected
Fracture Dislocation Of The Ankle. Bethesda, Usa : National Center Of
Biotechnology Information (Ncbi) Diakses Melalui
Http://Www.Ncbi.Nlm.Nih.Gov/Pubmed/17394433 Pada Hari Sabtu Tanggal
9 September 2017 Pukul 20.00 Wib.
Kumar, P., & Singh, M. P. (Juli - December 2008). Neglected Distal Humeral
Epiphyseal Injury - Two Case Reports. Internet Journal Of Medical Update,
Vol. 3, No. 2, 53. Diakses Melalui
Http://Www.Akspublication.Com/Paper09_Jul-Dec2008.Htm Pada Hari
Sabtu Tanggal 9 September 2017 Pukul 20.00 Wib
Jain, Anil K Et All. 2015. Treatment Of Neglected Femoral Neck Fracture. Vol. 49
No. 1:17-27. Usa: Ncbi
Lemone, Priscilla, Et. Al. 2016. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
Egc