Anda di halaman 1dari 3

MANUAL LATIHAN MACROFLASH

REPRODUKSI MANUSIA

A. PEMBUATAN BACKGROUND
1. Kita menyiapkan gambar fertilisasi, video perkembangan embrio manusia, dan teks untuk
deskripsi.
2. Kita buka aplikasi macroflash, pilih menu Create Document, dan ‘klik’ “Flash Document”.
3. Terlihat stage kerja kita. Pilih menu “modify”, kemudian ‘klik’ “document”.
Akan muncul bar isian untuk “document properties”.
4. Klik pada isian ‘Dimension’ untuk menentukan dimensi pada stage kerja kita. Misal, diisi 800
px (width) x 400 px (height). Untuk ‘background’ kita pilih warna hitam. Kemudian klik ‘OK’.
Pada stage kerja kita akan terlihat warna hitam pada ukuran yang telah kita tentukan.
5. Untuk pengaturan stage, kita dapat memilih menu pada window. Kita pilih ‘Fit in window’.
Stage warna hitam akan menyesuaikan ukuran window pada stage.
6. Kita letakkan gambar-gambar yang telah kita siapkan pada stage kerja. Caranya, ‘klik’ ‘File’,
kita pilih menu ‘import’, lalu ‘import to library’. Selanjutnya, kita pilih gambar fertilisasi
(gO2weeks) dan cleavage pada folder penyimpanan kita, dengan menekan ‘control’, lalu
‘klik’ dua file gambar tersebut. Selanjutnya, kita ‘klik’ ‘open’.
Pada library terlihat file gambar fertilisasi dan cleavage.
7. Kita masukkan file gambar fertilisasi dengan cara ‘klik’ file gambar pada library, dan kita
drag file tersebut ke stage kerja. Sesuaikan letaknya, dengan mengisikan pada “properties”
Width: 350, Height: 275, X: 25, dan Y: 80.
8. Kemudian, kita akan memberikan deskripsi gambar fertilisasi dengan menekan icon Text-
tool. Pastikan pada “properties” pada pilihan “Static Text”, font berwarna putih, dan margin
justified. Setelah kita setting, kita klik di samping gambar untuk penulisan deskripsi. Kita
copy-paste-kan deskripsi fertilisasi dari file yang telah kita siapkan. Ukuran kotak deskripsi
disesuaikan dengan ukuran gambar.
9. Selanjutnya, kita ganti nama ‘Layer’ dengan ‘klik’ dua kali board ‘Layer 1’. Kita ganti dengan
nama ‘Background’, lalu tekan ‘enter’.
10.Kita lakukan ‘save as’ dengan menekan menu ‘File’, lalu klik ‘Save As’, dan kita dapat
menentukan folder tertentu untuk menyimpan file flash Reproduksi Manusia.

B. TOMBOL ANIMASI
1. Kita akan membuat tombol untuk animasi kita. Kita letakkan tombol pada layer terpisah,
dengan ‘klik kanan’ pada board layer background, pilih ‘insert layer’ atau dapat kita lakukan
dengan ‘klik’ icon insert layer di bawah layer background.
2. Muncul ‘layer 2’ dan kita ganti nama layer tersebut dengan ‘klik’ dua kali pada layer 2, kita
ketik ‘Tombol’, tekan enter.
3. Kita tambahkan tombol yang telah tersedia pada software. Pilih menu “Window”, kita sorot
“Common Libraries”, lalu kita sorot dan ‘klik’ “Bottons”. Kita pilih folder “playback
rounded”, klik 2 kali pada folder tsb. Kita pilih “rounded green back”, dengan melakukan
drag dan diletakkan pada stage bagian bawah, dan “rounded play” yang diletakkan di
sebelah kanannya. Kita tutup pilihan menu Bottons.
4. Kita beri nama tombol yang telah kita buat. ‘Klik’ tombol “rounded green back”, dan kita
ketik pada properties dengan nama “bt_prev”, tekan enter. Lalu, ‘klik’ tombol “rounded
play”, dan kita ketik pada properties dengan nama “bt_next”, tekan enter.
5. Kita fungsikan tombol bt_prev, dengan ‘klik kanan’ pada tombol, sorot dan ‘klik’ “actions”.
6. Kita ketik script pada kolom action, “on (release) {“, lalu tekan enter dua kali, ketik “}”
(kurung kurawal tutup), lelu tekan arah panah ke atas, ketik “prevFrame();”.
7. Untuk tombol bt_next, dengan cara yang sama kita ketik script pada kolom action, “on
(release) {“, lalu tekan enter dua kali, ketik “}” (kurung kurawal tutup), lelu tekan arah
panah ke atas, ketik “nextFrame();”.

C. PENGAKTIFAN ACTION LAYER


1. Kita buat layer baru, dengan ‘klik kanan’ layer Tombol, pilih “insert layer”. Layer baru kita
ganti namanya menjadi “Action Layer”, tekan enter.
2. Kita tambahkan script pada frame ke-1 pada Action Layer, dengan ‘klik kanan’ frame ke-1,
lalu pilih ‘klik’ “action”, kita ketik pada kolom Action dengan script “stop();” lalu tekan
enter.
3. Dengan cara yang sama, kita tambahkan pada frame ke-2, yaitu dengan ‘klik kanan’ pada
frame ke-2, pilih ‘klik’ “Insert Blank Keyframe”. Kemudian, kita ketik pada kolom Action
dengan script “stop();” lalu tekan enter.
4. Kita lakukan hal yang sama pada frame ke-3 pada Action Layer.
5. Agar tombol terlihat pada frame ke-3, maka kita ‘klik kanan’ frame ke-3 pada Layer Tombol
dan kita ‘klik’ ”Insert Frame”. Tombol akan terlihat pada frame ke-3.

D. PEMBUATAN BACKGROUND KE-2


1. Frame ke-2 pada Layer Background kita ‘klik kanan’ dan pilih ‘klik’ “insert Keyframe”. Akan
terlihat hasil copy-an gambar pada frame ke-1.
2. Kita hapus gambar tersebut dan diganti dengan gambar cleavage. Caranya, dengan
melakukan drag file gambar cleavage dari library ke stage.
3. Kita sesuaikan letaknya, dengan mengetik pada “properties” Width: 350, Height: 275, X: 25,
dan Y: 80.
4. Deskripsi pada gambar juga kita ganti dengan deskripsi tentang cleavage yang telah kita
siapkan. Copy-paste dapat dilakukan untuk mengganti deskripsi.
5. Tombol tetap, dan tidak kita hapus.

E. INSERT VIDEO
1. Pada frame ke-3 akan kita letakkan video tentang perkembangan embrio.
2. ‘Klik kanan’ pada frame ke-3 pada Layer Background, dan kita ‘klik’ “Insert Keyframe”. Pada
stage akan terlihat copy-an gambar background sebelumnya. Gambar tersebut kita hapus
saja, tetapi tombol tetap ada agar dapat difungsikan previous dan next frame.
3. Kita masukkan video yang telah kita siapkan pada stage kerja. Caranya, ‘klik’ “File”, kita pilih
menu ‘import’, lalu ‘import video’. Selanjutnya, kita browse video yang telah kita siapkan
pada folder penyimpanan. Lalu ‘klik’ file video yang kita inginkan, dan ‘klik’ “open”, lalu
‘klik’ “next”. Selanjutnya, kita pilih “progressive download from a web server”, lalu ‘klik’
“next” lagi. Kemudian, kita pilih player yang akan digunakan, yaitu
“SteelExternalPlaySeekMute.swf”. Selanjutnya, ‘klik’ “next”, dan ‘klik’ “Finish”.
4. Posisi video pada stage kita sesuaikan seperti gambar sebelumnya, yaitu dengan mengetik
pada “properties” Width: 350, Height: 275, X: 25, dan Y: 80.

F. DESKRIPSI VIDEO
1. Untuk deskripsi video kita menggunakan TextArea, dengan cara pilih menu “Window”, kita
sorot dan ‘klik’ “Components”.
2. Pada menu Components, kita pilih “User Interface”, lalu kita pilih “TextArea” dengan cara
melakukan drag icon Text Area ke stage.
3. TextArea kita beri nama pada menu “properties” dengan mengetik “deskripsi”, dan
menyesuaikan ukuran pada posisi Width: 350, Height: 260, X: 420, dan Y: 80, tekan enter.
4. Selanjutnya, kita akan tambahkan script pada video kita. Caranya, ‘klik’ video pada stage,
kemudian kita ‘klik’ menu “action” (di bawah stage) untuk menulis script.
5. Script yang kita inginkan, setiap pemutar video bergerak pada rentang waktu tertentu,
deskripsi akan berubah sesuai dengan perubahan gambar pada video. Script sudah
disiapkan.
6. Kita copy script yang telah disiapkan, dan kita paste ke kolom Action. Pada kolom Action
akan tertulis “on (playheadUpdate) {“ dan seterusnya…
7. Script pada kolom Action memerintahkan pemutar video pada detik ke-1 sampai ke-17
muncul deskripsi tertentu, pada detik ke-18 sampai ke-37 muncul deskripsi berikutnya, dan
seterusnya…
8. Untuk mengaktifkan deskripsi video, tiga karakter terakhir pada copy-an script setiap
rentang waktu diganti dengan deskripsi yang juga telah disiapkan. Contoh, pada copy-an
script rentang waktu detik ke-1 sampai ke-17, tiga karakter terakhir yaitu “”; diganti dengan
deskripsi:
'Setelah sel membelah, embrio menyusuri tuba fallopi. \n\n'
+'Sekitar 1 minggu setelah konsepsi, embrio mencapai uterus yang memang
dipersiapkan untuk menerima embrio.';

9. Kita dapat mengecek hasilnya dengan cara tekan ‘Ctrl-Enter’ atau ‘klik’ menu “Control”,
pilih ‘klik’ “Test Movie”.

MARI KITA LANJUTKAN PADA RENTANG WAKTU SELANJUTNYA


SELAMAT BEREKSPLORASI…

Anda mungkin juga menyukai