Anda di halaman 1dari 11

SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 5 NOMOR 1 TAHUN 2015

PENERAPAN PENDEKATAN SETS (SCIENCE, ENVIRONMENT,


TECHNOLOGY, SOCIETY) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI
BERBASIS IMTAQ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN DI SMA
NEGERI 8 KOTA CIREBON

Siti Komariah, Nurul Azmi, Ria Yulia Gloria


Jl. Perjuangan By Pass-Sunyaragi Cirebon Telp. 0231-481264 Fax. 0231-489926 Cirebon 45132 Web:
riyulgloria@gmail.com. www.syekhnurjati.ac.id/tbio

Abstrak
Kegiatan pembelajaran bermuatan nilai, perlu dilakukan, demi tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Kurangnya kepedulian siswa terhadap lingkungan merupakan salah satu contoh belum berhasilnya suatu
pendidikan. Hasil observasi yang penulis lakukan menunjukkan lebih dari 50% nilai ulangan siswa belum
mencapai KKM. Hal yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut salah satunya dengan
menerapkan pendekatan SETS dalam pembelajaran biologi berbasis IMTAQ, yang memudahkan siswa
memahami materi yang diajarkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji (1) aktivitas siswa saat
penerapan pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, Society) dalam pembelajaran biologi
berbasis IMTAQ; (2) perbedaan peningkatan hasil belajar antara siswa yang diajar dengan pendekatan SETS
(Science, Environment, Technology, Society) dalam pembelajaran Biologi berbasis IMTAQ dengan siswa
yang tidak diajar dengan pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, Society) dan tidak berbasis
IMTAQ; (3) respon siswa terhadap penerapan pendekatan SETS dalam pembelajaran biologi berbasis
IMTAQ. Teknik pengumpulan data berupa observasi, tes, dan angket. Populasi dalam penelitian adalah siswa
kelas X, berjumlah 329 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Simple Random Sampling.
Desain penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design. Data hasil tes dianalisis
dengan uji Independent Samples Test (uji t). Hasil penelitian menunjukkan (1) aktivitas siswa saat penerapan
pendekatan SETS dalam pembelajaran biologi berbasis IMTAQ mengalami peningkatan dan tergolong baik,
dengan rata-rata persentase keseluruhan sebesar 71,47%; (2) hasil uji statistik menunjukkan sig. 0,001 < 0,05,
Ha diterima yaitu terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar
dengan pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, Society) dalam pembelajaran biologi berbasis
IMTAQ dengan siswa yang tidak diajar dengan pendekatan SETS (Science, Environment, Technology,
Society) dan tidak berbasis IMTAQ pada konsep pencemaran lingkungan di kelas X SMA Negeri 8 Kota
Cirebon; (3) rata-rata persentase angket secara keseluruhan 79,68% dengan kriteria kuat, artinya siswa
memberikan respon yang baik terhadap penerapan pendekatan SETS dalam pembelajaran biologi berbasis
IMTAQ. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil
belajar antara siswa yang diajar dengan pendekatan SETS dalam pembelajaran biologi berbasis IMTAQ
dengan siswa yang tidak diajar dengan pendekatan SETS dan tidak berbasis IMTAQ.
Kata Kunci : Pendekatan SETS, Berbasis IMTAQ, Hasil Belajar

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,


LATAR BELAKANG
akhlak mulia, serta keterampilan yang
Pendidikan memiliki peranan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
sangat penting terhadap kemajuan suatu negara”.
bangsa dan sarana dalam membangun watak Kegagalan pendidikan yang paling fatal
bangsa. Pendidikan berdasarkan UU adalah ketika produk didik tak lagi memiliki
Sisdiknas (2006: 2), Nomor 20 Tahun 2003 kepekaan nurani yang berlandaskan
Pasal 1 ayat (1) yaitu: “Usaha sadar dan moralitas, sense of humanity. Padahal
terencana untuk mewujudkan suasana belajar substansi pendidikan adalah memanusiakan
dan proses pembelajaran agar peserta didik manusia, menempatkan kemanusiaan pada
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk derajat tertinggi dengan memaksimalkan
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, karya dan karsa (Elmubarok, 2013: 29).
SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 5 NOMOR 1 TAHUN 2015

Kurangnya kepedulian siswa terhadap berbagai implikasinya pada lingkungan (E,


lingkungan, merupakan salah satu contoh environment) secara fisik dan mental.
belum berhasilnya suatu pendidikan.
Kurangnya kepedulian terhadap lingkungan Landasan Teori
ini, ditandai dengan tidak pedulinya siswa 1. Pengertian SETS
ketika ada sampah yang berserakan, Binadja (1999) dalam
membuang sampah tidak pada tempatnya Mubarokah (2009: 10) menyatakan
dan membiarkan kondisi ruang kelas yang bahwa, akronim SETS, bila
kotor. Idealnya, dengan pengetahuan yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
telah diperolehnya ketika proses akan memiliki kepanjangan Sains,
pembelajaran, khususnya mata pelajaran Lingkungan, Teknologi, dan
biologi, seharusnya siswa dapat bersikap dan Masyarakat.
berperilaku cerdas, meningkatkan kualitas Sutarno (2008) dalam
hidupnya, berpikir logis dan sistematis, serta Setyaningsih (2011: 26) menyatakan
bertanggung jawab terhadap kelestarian bahwa, pendekatan SETS memiliki
lingkungan. kepanjangan sains, lingkungan,
Hasil observasi awal yang dilakukan di teknologi dan masyarakat. Secara
SMA Negeri 8 Kota Cirebon, menunjukkan mendasar, dapat dikatakan bahwa
bahwa kemampuan kognitif siswa masih setelah menggunakan pendekatan ini
kurang. Hal tersebut terlihat dari nilai siswa akan memiliki kemampuan
ulangan rata-rata siswa, dimana lebih dari memandang suatu cara terintegrasi
50% siswanya belum mencapai nilai yang dengan memperhatikan keempat unsur
sesuai dengan KKM. salingtemas, sehingga dapat diperoleh
Kegiatan pembelajaran yang pemahaman yang lebih mendalam
bermuatan nilai, tentunya sangat penting tentang pengetahuan yang dimiliki.
dilakukan di sekolah, demi mencapai Tujuan Urutan ringkasan pendekatan ini
Pendidikan Nasional dan mengatasi berbagai membawa pesan bahwa untuk
krisis nilai dan moral masyarakat sekarang menggunakan Sains (S-pertama), ke
ini. Menjadi guru yang kreatif, professional, bentuk teknologi (T) dalam memenuhi
dan menyenangkan dituntut untuk memiliki kebutuhan masyarakat (S-kedua)
kemampuan mengembangkan pendekatan diperlukan pemikiran tentang berbagai
dan memilih metode pembelajaran yang implikasinya pada lingkungan (E)
efektif serta bermuatan nilai. Dengan secara fisik maupun mental. Secara
demikian, pembelajaran biologi berbasis tidak langsung, hal ini menggambarkan
IMTAQ diharapkan dapat menghasilkan arah pendekatan SETS yang relatif
generasi yang memiliki wawasan Iptek dan memiliki kepedulian terhadap
menghayati akan nilai-nilai dan moral yang lingkungan kehidupan atau sistem
dikandung oleh setiap bahan ajarnya kehidupan (manusia). Hal ini berarti
(Yudianto, 2005: 31). bahwa pemahaman kita mengenai
Salah satu materi biologi yang cukup lingkungan, haruslah menyeluruh dan
menarik untuk menerapkan pendekatan SETS memahami adanya hubungan antara
dan proses pembelajaran yang berbasis konsep sains dan teknologi dalam
IMTAQ adalah materi pencemaran memenuhi kebutuhan masyarakat dan
lingkungan. Hal ini sependapat dengan pengaruhnya terhadap kondisi
Wisudawati dan Sulistyowati (2014: 134- lingkungan, menjadi bagian penting
135) bahwa, untuk menggunakan sains (S, dalam pengembangan pembelajaran di
science) ke bentuk teknologi (T, technology) era seperti sekarang ini.
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat (S, Binadja (1999a) dalam Hotimah
society) diperlukan pemikiran tentang (2008: 40), menyatakan bahwa tujuan
SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 5 NOMOR 1 TAHUN 2015

dari pendekatan SETS diantaranya Materi bidang


yaitu sebagai berikut.
a. Lebih menekankan untuk
Proses
memperoleh kegiatan pembelajaran
dan bukan pengajaran. Teknologi
b. Memperoleh dorongan dan
menerima inisiatif serta otonomi. Manfaat/ kerugian
c. Memperhatikan siswa sebagai
Sains
makhluk hidup yang memiliki
keinginan dan tujuan.
manfaat/ kerugian manfaat/ kerugian
d. Mengambil bagian terbesar pada
pengalaman peserta didik dalam Lingkungan Masyarakat
proses pembelajaran.
e. Memperoleh bimbingan untuk
manfaat/ kerugian
mengembangkan rasa ingin tahu
Gambar 1. Skema Keterkaitan Antar Keempat Unsur SETS
terhadap alam dan segala hal. Sumber: Binadja (2000b) dalam Hotimah (2008: 42)
f. Pendidikan memperhatikan model
mental peserta didik. 2. Pembelajaran Biologi Berbasis
g. Menekankan pentingnya kinerja dan Imtaq
pemahaman ketika memulai Iman dalam Bahasa Arab artinya
pembelajaran. “at-tasdiqu bil qalbi”, yang artinya
h. Mendorong peserta didik untuk membenarkan dengan (dalam) hati.
melibatkan diri dalam perbincangan Secara syariat, iman berarti
dengan guru dan sesama pelajar “memadukan ucapan dengan
secara bersama (cooperative). pengakuan hati dan perilaku”. Adapun
i. Melibatkan peserta didik dalam pengertian iman menurut Kamus Besar
situasi yang sebenarnya. Bahasa Indonesia yaitu kepercayaan
j. Mempertimbangkan keyakinan dan yang berkenaan dengan agama atau
sikap peserta didik keyakinan dan kepercayaan kepada
k. Memberikan kesempatan kepada Allah, nabi, kitab dan sebagainya
peserta didik untuk membangun (Nashir, 2013: 67).
pengetahuan baru dan pemahaman Yudianto (2005: 19)
serta pengalaman yang sebenarnya mengemukakan bahwa, keimanan
berlandaskan pada pengetahuan seseorang akan muncul bila
yang telah dimilikinya (metode dihadapkan kepada pengamatan dan
konstruktivisme. penghayatan terhadap alam sekitar dan
alam luas tentang adanya keteraturan,
Adapun skema keterkaitan antar
keempat unsur SETS adalah sebagai keunikan, adaptasi bagian-bagian
berikut. tubuh suatu organisme terhadap
lingkungan hidupnya sesuai antara
bentuk dan fungsinya, adanya
peristiwa hubungan sebab-akibat, daur
hidup materi, dan kelebihan-kelebihan
atau kesempurnaan bagian-bagian
tubuh maupun manusia dibandingkan
makhluk hidup lainnya, serta
menyadari apa-apa yang diciptakan di
dunia mengandung pelajaran bagi
manusia.
SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 5 NOMOR 1 TAHUN 2015

Nashir (2013: 68) mengemukakan yang dapat teramati dalam diri


bahwa, iman itu bukan sekedar seseorang dan disebut dengan
keyakinan dan lisan, tetapi harus kapabilitas. Gagne menyatakan bahwa,
terwujud dalam tindakan. Orang yang ada lima kategori kapabilitas manusia,
beriman kepada Tuhan harus berbuat yaitu keterampilan intelektual, strategi
kebajikan kepada manusia sebagai kognitif, informasi verbal,
bukti keimanannya yang harmoni. keterampilan motorik dan sikap.
Nabi mengatakan, tidak dikatakan Hasil belajar menurut Sudjana
beriman seseorang kecuali mencintai (2014: 22), merupakan kemampuan-
sesamanya seperti mencintai dirinya. kemampuan yang dimiliki siswa
Keimanan itu bukan hanya keyakinan setelah ia menerima pengalaman
mati, akan tetapi harus hidup dan belajar. Hasil belajar memiliki peranan
terwujud dalam sikap dan tindakan penting dalam proses pembelajaran.
orang beriman dalam wujud perbuatan- Proses penilaian terhadap hasil belajar
perbuatan yang mulia. sendiri dapat memberikan informasi
Penerapan pendekatan SETS kepada guru tentang kemajuan siswa
pada pembelajaran biologi yang dalam upaya mencapai tujuan-tujuan
berbasis IMTAQ, dilakukan dengan belajarnya melalui kegiatan belajar,
mengkaitkan materi pencemaran kemudian guru dapat menyusun dan
lingkungan, dengan nilai-nilai ke- membina kegiatan-kegiatan siswa lebih
Islama-an, yang merujuk pada lanjut, baik untuk keseluruhan kelas
kandungan Al-Quran dan Hadits, maupun individu.
dimana proses pembelajarannya Hasil belajar menurut Benyamin
tersebut dilakukan dengan Bloom dalam Sudjana (2014: 22-23),
menggunakan pendekatan SETS dibagi menjadi tiga ranah, yakni
(Science, Environment, Technology, sebagai berikut.
and Society). Pendekatan SETS a. Ranah kognitif berkenaan dengan
(Science, Environment, Technology, hasil belajar intelektual yang terdiri
and Society) sendiri, dilakukan dengan dari enam aspek, yakni pengetahuan
mengajak peserta didik mengaitkan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
konsep biologi dengan unsur-unsur analisis, sintesis, dan evaluasi.
dalam SETS. Kemudian, siswa diajak b. Ranah afektif berkenaan dengan
untuk berpikir secara aktif dalam sikap yang terdiri dari lima aspek,
membangun suatu pemahaman akan yakni penerimaan, jawaban atau
konsep materi mengenai pencemaran reaksi, penilaian, organisasi, dan
lingkungan yang berlandaskan pada internalisasi.
pengetahuan awal yang dimilikinya, c. Ranah psikomotor berkenaan
terkait teknologi (T, Technology) yang dengan hasil belajar keterampilan
dihasilkan dari suatu konsep sains (S, dan kemampuan bertindak. Ada
Science), dalam memenuhi kebutuhan enam aspek ranah psikomotorik,
masyarakat (S, Society), yang yakni gerakan refleks, keterampilan
kemudian diperlukan adanya gerakan dasar, kemampuan
pemikiran terkait dampak negatif dan perseptual, keharmonisan atau
positifnya terhadap lingkungan (E, ketepatan, gerakan keterampilan
Environment). kompleks dan gerakan ekspresif
serta interpretatif.
3. Hasil Belajar
Gagne (1992) dalam Jufri (2013: 4. Pencemaran Lingkungan
58), menyatakan bahwa hasil belajar Pencemaran lingkungan sendiri
adalah kemampuan (performance) didefinisikan sebagai masuk atau
SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 5 NOMOR 1 TAHUN 2015

dimasukkannya makhluk hidup, zat, ajaran 2014-2015, yakni pada tanggal 11-
energi dan/atau komponen lain ke 25 Mei 2015.
dalam lingkungan hidup oleh kegiatan Populasi dalam penelitian ini adalah
manusia sehingga melampaui baku semua siswa kelas X SMA Negeri 8 Kota
mutu lingkungan hidup yang telah Cirebon tahun pelajaran 2014-2015.
ditetapkan (UU Pokok Pengelolaan Pengambilan sampel dilakukan dengan
Lingkungan Hidup pasal 1 butir 14 teknik simple random sampling yaitu
No.32 Tahun 2009). pengambilan sampel secara acak. Setelah
Kemendikbud Indonesia (2013: dilakukan pengambilan sampel secara
193) menyatakan bahwa zat atau acak, diperoleh kelas eksperimen adalah
bahan yang dapat mengakibatkan kelas X 5 dengan jumlah siswa 31 orang,
pencemaran disebut polutan. Syarat- sedangkan kelas kontrolnya adalah kelas
syarat suatu zat disebut polutan bila X 4 dengan jumlah siswa 31 orang.
keberadaannya dapat menyebabkan Penelitian ini merupakan penelitian
kerugian terhadap makhluk hidup kuantitatif. Desain penelitian yang
karena jumlahnya melebihi normal, digunakan adalah Pretest-Posttest Control
berada pada waktu yang tidak tepat, Group Design. Metode pengumpulan data
dan di tempat yang tidak tepat. yang digunakan yaitu observasi, tes, dan
Berdasarkan tempat terjadinya, angket.
pencemaran lingkungan terbagi
HASIL DAN PEMBAHASAN
menjadi tiga, yakni pencemaran air,
udara, dan tanah. 1. Aktivitas Siswa saat Penerapan
Lingkungan alam yang Allah Pendekatan SETS (Science,
anugerahkan banyak disalahgunakan Environment, Technology, Society)
dan disalahfungsikan, sehingga dalam Pembelajaran Biologi
berbagai kerusakan pun muncul baik Berbasis IMTAQ
yang di darat maupun di laut.
Kenyataan tersebut tergambar jelas Lembar observasi digunakan untuk
dalam surah Ar-Rum ayat 41 berikut. mengetahui aktivitas belajar siswa
selama proses pembelajaran
‫امَ َبرَ حَ َبلَ ٱو رَبلَ ٱ يَف‬ berlangsung.
‫دَ اسَفلَ ٱ رَه تَبسك‬ Hasil observasi yang dilakukan
‫ضعَ َب م َهَقيذ َيل ساََنٱل‬ oleh pengamat (observer) selama
‫يديَ َأ اَ ى َلمع يذَ َلٱ‬
penelitian berlangsung, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar di
َ‫ نىعَ جرَ َيم‬١٤ bawah ini.
‫َهَ َلعَ َل‬
Artinya: “Telah nampak kerusakan di Rekapitulasi Aktivitas Belajar
Siswa
darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia, Allah
Swt. menghendaki agar mereka 100
79,84 73,39
70,16 77,42
85,48
68,55
merasakan sebagian dari (akibat) 63,71 53,23
50
perbuatan mereka, agar mereka
kembali (ke jalan yang benar). ” (QS. 0
Ar-Rum: 41) A B C D

Pertemuan Ke-1 Pertemuan Ke-2


METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di SMA Gambar 2. Grafik Aktivitas Belajar Siswa
Keterangan:
Negeri 8 Kota Cirebon, yang lokasinya Aktivitas A: Mengemukakan pendapat dalam
berada di Jl. Pronggol No. 73A, pencarian penyelesaian masalah
Kelurahan Pegambiran, Kecamatan
Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Penelitian
dilaksanakan pada semester genap tahun
SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 5 NOMOR 1 TAHUN 2015

Aktivitas B: Kerja sama dalam diskusi kelompok


Aktivitas C:Menghubungkan konsep pencemaran
lingkungan dengan unsur SETS dalam Rata-rata Nilai Pretest-Posttest
bentuk bagan
Aktivitas D: Mempresentasikan hasil diskusi kelompok 74,06 61,55 73,19
100 51,84

Grafik di atas menunjukkan aktivitas 50


belajar yang mengalami peningkatan 0
Eksperimen Kontrol
cukup tinggi yaitu aktivitas C, yakni Pretest
menghubungkan konsep pencemaran Gambar 3. Grafik Rata-rata Nilai Pretest-posttest
lingkungan dengan unsur SETS dalam Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
bentuk bagan, dimana peningkatannya Rata-rata Nilai N-Gain
mencapai 16,93%, sedangkan aktivitas 0,46
0,3
yang mengalami peningkatan terendah 0,5
0
yaitu aktivitas B, yakni kerjasama dalam
diskusi kelompok, dimana
peningkatannya mencapai 4,84%. Rata-rata Nilai N-Gain
Aktivitas C mengalami peningkatan yang
Gambar 4. Grafik Rata-rata Nilai N-Gain Kelas
cukup tinggi, hal ini terlihat saat dimana Eksperimen dan Kelas Kontrol
siswa mampu menghubungkan konsep
pencemaran lingkungan dengan unsur Gambar 4. menunjukkan bahwa rata-
SETS ke dalam bentuk bagan dengan rata nilai N-Gain kelas eksperimen lebih
tepat, jelas, ringkas, dan menggunakan besar dibandingkan dengan kelas kontrol,
bahasa yang mudah dipahami. meskipun selisih nilai posttest diantara
Gambar di atas, menunjukkan bahwa keduanya sedikit. Hal ini disebabkan
secara keseluruhan masing-masing jenis karena peningkatan kelas eksperimen
aktivitas mengalami peningkatan. Hasil lebih besar dibandingkan dengan kelas
ini terlihat dari aktivitas siswa ketika kontrol, yang mana hal tersebut sangat
proses pembelajaran berlangsung, yang berpengaruh terhadap nilai rata-rata N-
mana terlihat lebih baik dibandingkan Gain. Rata-rata nilai N-Gain pada kelas
dengan pertemuan ke-1. Hasil ini juga eksperimen sebesar 0,46, dengan kategori
diperkuat dengan adanya rata-rata sedang, sedangkan rata-rata nilai N-Gain
persentase (%) aktivitas siswa mengalami pada kelas kontrol sebesar 0,30, dengan
peningkatan, dimana 65,73% pada kategori rendah. Hal ini menunjukkan
pertemuan ke-1 dan 77,22% pada bahwa pembelajaran dengan menerapkan
pertemuan ke-2. Oleh karena itu, dapat pendekatan SETS dalam pembelajaran
disimpulkan bahwa penerapan pendekatan biologi berbasis IMTAQ dapat lebih
SETS dalam pembelajaran biologi meningkatkan hasil belajar siswa
berbasis IMTAQ telah meningkatkan (kemampuan kognitif).
aktivitas belajar siswa dan aktivitas siswa Indikator IMTAQ yang diamati
tergolong baik. dalam penelitian ini diantaranya yaitu
menanamkan nilai tanggung jawab,
2. Perbedaan Peningkatan Hasil religius, rasa ingin tahu, kejujuran, dan
Belajar Siswa peduli terhadap lingkungan. Perbandingan
Perbedaan peningkatan hasil belajar nilai pretest dan posttest untuk setiap
siswa dapat diketahui dari nilai tes awal indikator IMTAQ pada kelas eksperimen
(pretest) dan tes akhir (posttest) yang dan kelas kontrol dapat dilihat pada
diperoleh siswa kelas eksperimen maupun gambar 5.
kelas kontrol. Berikut ini grafik nilai rata-
rata pretest, posttest dan N-Gain siswa.
SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 5 NOMOR 1 TAHUN 2015

rata-rata nilai indikator 2 > indikator 3 >


Rata-rata Pretest-posttest indikator 5 > indikator 4 > indikator 1.
Setiap Indikator IMTAQ Nilai rata-rata posttest kelas
100 90,3
90 80,6
80 66,9 64,9
72,794,7837,48,274,6
69,8 71,761,8
eksperimen menunjukkan bahwa
61,6
70 52,9
60 47,7
57,3 59,68 54
45,16
indikator IMTAQ paling besar yaitu
44,4
50
40
menanamkan nilai-nilai kejujuran
30
20
(indikator 4). Rata-rata nilai posttest
10
0
paling rendah ditunjukkan pada
indikator 5, yakni menanamkan nilai-
nilai peduli lingkungan. Kesimpulan
yang dapat diperoleh berdasarkan grafik
Pretest Posttest
di atas yaitu nilai posttest kelas
Eksperimen Kontrol eksperimen untuk setiap indikator
IMTAQ, memiliki rata-rata nilai
Gambar 5. Grafik Rata-rata Nilai Pretest-Posttest setiap
Indikator IMTAQ Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol indikator 4 > indikator 3 > indikator 2 >
indikator 1 > indikator 5.
Keterangan: Nilai rata-rata posttest kelas kontrol
Indikator 1: Menanamkan nilai-nilai tanggung jawab
Indikator 2: Menumbuhkan rasa ingin tahu
menunjukkan bahwa indikator IMTAQ
Indikator 3: Menanamkan nilai-nilai religius paling besar yaitu menanamkan nilai-
Indikator 4: Menanamkan nilai-nilai kejujuran nilai kejujuran (indikator 4). Rata-rata
Indikator 5: Menanamkan nilai peduli lingkungan
nilai posttest paling rendah ditunjukkan
pada indikator 3, yakni menanamkan
nilai-nilai religius. Kesimpulan yang
Gambar 5. menunjukkan data
dapat diperoleh berdasarkan grafik di
secara keseluruhan mengenai nilai rata-
atas yaitu nilai posttest kelas kontrol
rata pretest-posttest pada kelas
untuk setiap indikator IMTAQ, memiliki
eksperimen dan kelas kontrol untuk
rata-rata nilai indikator 4 > indikator 2
setiap indikator IMTAQ. Nilai pretest
> indikator 1 > indikator 5 > indikator 3.
kelas eksperimen menunjukkan bahwa
Gambar 5 menunjukkan bahwa
nilai rata-rata indikator IMTAQ paling
rata-rata nilai akhir (posttest) untuk
besar adalah menanamkan nilai-nilai
setiap indikator IMTAQ baik pada kelas
religius (Indikator 3). Rata-rata pretest
eksperimen maupun kelas kontrol
paling rendah ditunjukkan pada
mengalami peningkatan. Kelas
indikator 2, yakni menumbuhkan rasa
eksperimen mengalami peningkatan
ingin tahu. Kesimpulan yang dapat
yang lebih tinggi dibandingkan dengan
diperoleh berdasarkan grafik di atas
kelas kontrol pada semua indikator
yaitu nilai pretest kelas eksperimen
IMTAQ yang diukur. Indikator IMTAQ
untuk setiap indikator IMTAQ, memiliki
yang mengalami peningkatan lebih
rata-rata nilai indikator 3 > indikator 5
tinggi dibandingkan dengan indikator
> indikator 1 > indikator 4 > indikator 2.
IMTAQ lain yakni menanamkan nilai-
Nilai rata-rata pretest kelas kontrol
nilai kejujuran (indikator 4), baik pada
menunjukkan bahwa indikator IMTAQ
kelas eksperimen maupun kelas kontrol.
paling besar yaitu menumbuhkan rasa
Indikator 4 (menanamkan nilai-nilai
ingin tahu (indikator 2). Rata-rata nilai
kejujuran) untuk kelas eksperimen
pretest paling rendah ditunjukkan pada
menunjukkan peningkatan yang sangat
indikator 1, yakni menanamkan nila-
tinggi, bahkan nilainya lebih tinggi
nilai tanggung jawab. Kesimpulan yang
dibandingkan dengan kelas kontrol.
dapat diperoleh berdasarkan grafik di
Padahal, nilai rata-rata pretest indikator
atas yaitu nilai pretest kelas kontrol
4 untuk kelas eksperimen lebih rendah
untuk setiap indikator IMTAQ, memiliki
jika dibandingkan dengan kelas kontrol.
SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 5 NOMOR 1 TAHUN 2015

Hal ini berarti bahwa penerapan (indikator 3) menunjukkan peningkatan


pendekatan SETS dalam pembelajaran yang paling rendah, baik pada kelas
biologi berbasis IMTAQ dapat eksperimen maupun kelas kontrol.
meningkatkan nilai-nilai kejujuran Berikut ini hasil uji hipotesis yang
siswa. Rata-rata perolehan N-Gain untuk dilakukan dengan menggunakan Uji
setiap indikator IMTAQ dapat dilihat Independent Sampel Test.
pada gambar 6.
Independent Samples Test
Levene's
Rata-rata N-Gain Setiap Test for
Indikator IMTAQ Kelas Equality of
Variances t-test for Equality of Means
Eksperimen-Kontrol
Std. 95%
Me Erro Confidence
1 0,65 Sig. an r Interval of the
0,407,43 0,407,35 (2- Dif Diff Difference
0,33 0,340,37 tailed fere eren
0,22
0,08 F Sig. t df ) nce ce Lower Upper

0 KLP Equal 1.3 3.61 .16 .044 .0725


variances .245 60 .001 .25196
81 8 226 85 5
assumed
Equal
variances 3.61 57.0 .16 .044 .0724
.001 .25206
not 8 68 226 85 6
assumed
Eksperimen Kontrol
Hasil uji t (Independent Sample
Test), seperti yang terlihat pada tabel 4.5
Gambar 6. Grafik Rata-rata N-Gain setiap Indikator IMTAQ
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol di atas, menunjukkan bahwa nilai
Keterangan: Ujisignifikansi atau
Independent Samples Sig.Eksperimen
Test Kelas (2-tailed) adalah
dan Kelas Kontrol
Indikator 1: Menanamkan nilai-nilai tanggung jawab 0,001. Nilai Sig. 0,001 < 0,05, maka Ha
Indikator 2: Menumbuhkan rasa ingin tahu
Indikator 3: Menanamkan nilai-nilai religius
diterima, artinya terdapat perbedaan
Indikator 4: Menanamkan nilai-nilai kejujuran peningkatan hasil belajar yang signifikan
Indikator 5: Menanamkan nilai peduli lingkungan antara siswa yang diajar dengan
pendekatan SETS (Science,
Environment, Technology, Society)
Gambar 6 menunjukkan bahwa dalam pembelajaran biologi berbasis
rata-rata N-Gain indikator IMTAQ kelas IMTAQ dengan siswa yang tidak diajar
eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan pendekatan SETS (Science,
dengan kelas kontrol. Rata-rata N-Gain Environment, Technology, Society) dan
untuk indikator 4 (menanamkan nilai- tidak berbasis IMTAQ pada konsep
nilai kejujuran) memiliki nilai yang pencemaran lingkungan di kelas X SMA
paling tinggi, yakni 0,65, dengan Negeri 8 Kota Cirebon. Perbedaan
kategori sedang. Rata-rata N-Gain tersebut menunjukkan bahwa
terendah ditunjukkan pada indikator 3 pendekatan SETS dalam pembelajaran
(menanamkan nilai-nilai religius) Biologi berbasis IMTAQ dapat
dengan nilai 0,33 pada kelas eksperimen meningkatkan hasil belajar siswa.
dan 0,08 pada kelas kontrol.
Grafik di atas juga menunjukkan
bahwa indikator menanamkan nilai-nilai
kejujuran (indikator 4) mengalami
peningkatan yang paling tinggi, baik
pada kelas eksperimen maupun kelas
kontrol. Akan tetapi, untuk indikator
menanamkan nilai-nilai religius
SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 5 NOMOR 1 TAHUN 2015

KESIMPULAN
3. Respon Siswa Terhadap Penerapan Berdasarkan hasil penelitian yang
Pendekatan SETS (Science, telah dilakukan, dapat disimpulkan
Environment, Technology, Society) sebagai berikut.
dalam Pembelajaran Biologi Berbasis 1. Aktivitas siswa saat penerapan
IMTAQ pendekatan SETS dalam pembelajaran
Biologi berbasis IMTAQ tergolong
Angket yang digunakan dalam baik dan mengalami peningkatan,
penelitian bertujuan untuk mengetahui dengan rata-rata persentase sebesar
respon siswa terhadap penerapan 71,47%. Hasil penelitian ini juga
pendekatan SETS (Science, Environment, membuktikan bahwa pembelajaran
Technology, Society) dalam pembelajaran dengan menerapkan pendekatan SETS
biologi berbasis IMTAQ pada konsep dan berbasis IMTAQ dapat
pencemaran lingkungan. Berikut ini hasil meningkatkan aktivitas siswa dalam
analisis angket yang ditunjukkan pada belajar.
Gambar 7 2. Terdapat perbedaan peningkatan hasil
Persentase Respon Siswa belajar antara siswa yang diajar dengan
menerapkan pendekatan SETS dalam
pembelajaran Biologi berbasis IMTAQ
50% 50%
50% dengan yang tidak menerapkan
pendekatan SETS dalam pembelajaran
0% 0%
0% Biologi dan tidak berbasis IMTAQ,
yaitu diperoleh nilai sig. 0,001 < 0,05.
Sangat Kuat Kuat Cukup Lemah Hal ini menunjukkan bahwa hasil
belajar siswa yang menerapkan
Gambar 7. Grafik persentase respon siswa terhadap pendekatan SETS dalam pembelajaran
penerapan pendekatan SETS dalam pembelajaran
Biologi berbasis IMTAQ Biologi berbasis IMTAQ lebih baik
Gambar 7. menunjukkan bahwa dibandingkan dengan siswa yang tidak
bahwa tidak ada siswa yang memberikan menerapkan pendekatan SETS dalam
respon cukup dan lemah terhadap pembelajaran Biologi dan tidak
penerapan pendekatan SETS dalam berbasis IMTAQ.
pembelajaran biologi berbasis IMTAQ. 3. Respon siswa terhadap penerapan
Hal ini berarti tidak ada siswa yang pendekatan SETS dalam pembelajaran
memberikan respon negatif terhadap Biologi berbasis IMTAQ pada materi
penerapan pendekatan SETS dalam pencemaran lingkungan termasuk
pembelajaran biologi berbasis IMTAQ. dalam kategori kuat dengan rata-rata
Gambar tersebut juga menunjukkan persentase sebesar 79,68%. Hal ini
bahwa 50 % untuk respon yang sangat menunjukkan bahwa siswa
kuat dan 50 % untuk respon yang kuat. memberikan respon yang baik terhadap
Oleh karena itu, dapat disimpulkan penerapan pendekatan SETS dalam
bahwa penerapan pendekatan SETS pembelajaran Biologi berbasis IMTAQ
dalam pembelajaran biologi berbasis pada materi pencemaran lingkungan,
IMTAQ mendapat respon yang kuat dari sehingga pendekatan tersebut dapat
siswa dengan rata-rata persentasenya diterapkan pada saat pembelajaran
sebesar 79,68 %. Dengan demikian, Biologi.
dapat diasumsikan bahwa siswa sangat
merespon positif terhadap penerapan DAFTAR PUSTAKA
pendekatan SETS dalam pembelajaran Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar
biologi berbasis IMTAQ pada konsep Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT
pencemaran lingkungan. Bumi Aksara.
SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 5 NOMOR 1 TAHUN 2015

. 2010. Prosedur Meltzer, D,E. 2002. The Relationship


Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Between Mathematict Preparation
Jakarta: Rineka Cipta. and Conceptual Learning Gains in
Physics : A Possible “Hidden
& Cepi Safrudin A. J.
Variabel” in Diagnostic Pretes Score.
2014. Evaluasi Program Pendidikan.
Tidak Diterbitkan.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Mubarokah, Fitriani. 2009. Implementasi
Aripin, Ipin. 2013. Modul Pelatihan Teknik
Pendekatan SETS (Science,
Pengolahan Data dengan Excel &
Environment, Technology, Society)
SPSS. Cirebon: Tidak diterbitkan.
pada Pembelajaran Biologi.
Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-teori Belajar Semarang: IAIN Walisongo.
dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Muhaemin. 2008. Buku Al-Quran dan Hadits
Elmubarok, Zaim. 2013. Membumikan untuk Kelas IX Madrasah
Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta. Tsanawiyah. Bandung: Grafindo
Hake, Richard. 1996. Interactive- Media Pratama.
engagement Versus Traditional Mulyasa, E. 2011. Menjadi Guru
Methods: A Six Thousand-student Profesional. Menciptakan
Survey of Mechanics Test Data for Pembelajaran Kreatif dan
Introductory Physics Courses. Tidak Menyenangkan. Bandung: PT
Diterbitkan. Remaja Rosdakarya.
Hotimah, Husnul. 2008. Penerapan Model Nashir, Haedar. 2013. Pendidikan Karakter
Pembelajaran IPA Terpadu Bervisi Berbasis Agama dan Kebudayaan.
SETS untuk Meningkatkan Hasil Yogyakarta: Multi Presindo.
Belajar Siswa SMP. Semarang:
Pujiyanto, Sri. 2008. Menjelajah Dunia
UNNES.
Biologi I untuk Kelas X SMA dan
Hamalik, Oemar. 2013. Perencanaan MA. Solo: PT Tiga Serangkai
Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Pustaka Mandiri
Sistem. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Rachman, Arif, dkk. 2002. Penerapan
Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Pengajaran IPTEK Bermuatan
Kebudayaan. 2013. Ilmu Pengetahuan IMTAQ. Jakarta: PT. Gunara Kata.
Alam. Jakarta: Kementerian
Rahman, Oman Abdul. 2013. Integrasi Nilai
Pendidikan dan Kebudayaan.
Religius Melalui Pendekatan SETS
Irianto, Agus. 2010. Statistik Konsep Dasar, pada Pembelajaran Biologi untuk
Aplikasi, dan Pengembangannya. Meningkatkan Hasil belajar Siswa.
Jakarta : Kencana. Cirebon: IAIN Syekh Nurjati.
Jufri, Wahab A. 2013. Belajar dan Riduwan & Sunarto. 2011. Pengantar
Pembelajaran Sains. Bandung: Statistika untuk Penelitian
Pustaka Reka Cipta. Pendidikan, Sosial, Ekonomi,
Maemunah, Maya Siti. 2013. Penerapan Komunikasi dan Bisnis. Bandung :
Model Sains Teknologi Masyarakat Alfabeta.
(STM) pada Pokok Bahasan Rusilowati, A., Supriyadi, A. Binadja, &
Pencemaran Lingkungan untuk S.E.S Mulyani. 2012. Mitigasi
Meningkatkan Kreativitas Siswa Bencana Alam Berbasis
Kelas X di MAN 2 Cirebon. Cirebon: Pembelajaran Bervisi Science
IAIN Syekh Nurjati. Environment Technology Society.
Semarang: UNNES.
SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 5 NOMOR 1 TAHUN 2015

Rustaman. 2005. Strategi Belajar Mengajar Card Terhadap Hasil Belajar IPS
Biologi. Bandung : UPI Press. Kelas V SD Gugus VI Mengwi Tahun
Ajaran 2013/2014. Singaraja:
Salleh, Mohamad Johdi. 2009. The
Universitas Pendidikan Ganesha.
Integrated Islamic Education:
Principles and Needs for Thematic Wahidin. 2006. Metode Pendidikan Ilmu
Approach. Malaysia: International Pengetahuan Alam. Bandung: Sangga
Islamic University Malaysia (IIUM). Buana Bandung.
Sarkar, Mahbub. 2011. Secondary Students’
Environmental Attitudes: The Case of
Environmental Education in
Bangladesh. International Journal of
Academic Research in Business and
Social Science. Australia: Monash
University.
Setyaningsih, N.I. 2011. Implementasi
Pendekatan SETS (Science,
Environment, Technology, Society)
pada Mata Pelajaran IPS kelas IV di
MI Al-Islam Kauman Sukorejo
Kendal. Semarang: IAIN Walisongo.
Siregar, Eveline & Hartini Nara. 2011. Teori
Belajar dan Pembelajaran. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Sudjana, Nana . 2014. Penilaian Hasil Proses
Belajar Mengajar. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Syah, Muhibbin. 2012. Psikologi Belajar.
Jakarta: Rajawali Pers.
Solomon, Joan. 1993. Teaching Science,
Technology and Society. Open
University Press, Philadelphia, CA.
Thayyarah, Nadiah. 2013. Buku Pintar Sains
dalam Al-Quran. Jakarta: Zaman.
Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Wirati, N.A., et al. 2014. Pengaruh Mode
Pembelajaran Kooperatif Tipe SETS
(Science Environment Technology
Society) Berbantuan Media Question

Anda mungkin juga menyukai