PENDAULUAN
orang memandang hal yang sama sebagai masalah, bahkan bila hal tersebut terjadi
pada situasi yang serupa. Sebagian orang akan mengatasi masalah itu dengan
definisi, masalah adalah sesuatu yang terjadi tidak sesuai dengan yang
saat ini merupakan tugas yang penting dan semakin sulit. Manager kesehatan
sumber daya yang semakin terbatas. Metode untuk menetapkan prioritas secara
adil, masuk akal, dan mudah dihitung merupakan perangkat manajemen yang
pemimpin sangat berkenan dan menentukan terhadap tindakan apa yang perlu
1
dilaksanakan, siapa yang melakukan serta kapan, dimana, dan terkadang
bagaimana tindakan itu dilaksanakan. Karena suatu keputusan itu sangat penting
maka kemampuan untuk membuat keputusan yang sangat tepat dan berkualitas
dalam memeccahkan msalah menjadi suatu hal yang mutlak harus dimiliki seorang
pemimpin.
pemecahan masalah. Secara garis besar pemilihan prioritas masalah dapat dibagi
menjadi dua yaitu : Scoring Technique (Metode Penskoran) misal: metode Bryant,
CARL, PAHO, metode Hanlon dan metode teknik multi-voting sedangkan Non
beban kerugian, metode NGT, metode strategi Grids, dan metode analisis ABC.
pemecahan masalah yang sesuai. Salah satu metode tersebut adalah siklus
karya tulis ini adalah karena kurangnya pengetahuan dan kesadaran mengenai
2
sebagai metode untuk menyelesaikan masalah-masalah kesehatan yang terjadi di
masyarakat.
1.2.1 Apa saja dan bagaimana metode yang dapat digunakan untuk menentukan
prioritas masalah?
1.2.1 Apa saja dan bagaimana metode yang dapat digunakan untuk mencari
pemecahan masalah?
prioritas masalah.
mencaripemecahan masalah.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penentuan terhadap masalah yang akan diteliti merupakan tahap yang penting
dalam melakukan penelitian, karena pada hakikatnya seluruh proses penelitian yang
Menentukan masalah juga merupakan hal yang tidak mudah karena tidak adanya
panduan yang baku. Meskipun demikian, dengan latihan dan kepekaan ilmiah,
penentuan masalah utama yang harus segera diatasi dapat dilakukan dengan tepat.
2. Masalah harus dinyatakan secara jelas dan tidak bermakna ganda dan pada
Dalam upaya menetapkan prioritas masalah, ada beberapa hal yang harus
dilakukan, yaitu:
4
1. Pengumpulan data
Untuk menetapkan prioritas masalah kesehatan, perlu tersedia data yang cukup.
Untuk itu perlu dilakukan pengumpulan data. Data yang perlu dikumpulkan adalah
2. Pengolahan Data
Setelah data telah berhasil dikumpulkan, maka data tersebut harus diolah,
maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas
melakukan pengolahan data yang dikenal ada tiga macam, yaitu secara manual,
3. Penyajian Data
Data yang telah diolah perlu disajikan, ada tiga macam penyajian data yang
Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh
masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting. Penetapan
prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik, yakni spesifik, jelas ada
5
kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif, serta dirumuskan
secara sistematis.
2. Pertimbangan politik
3. Persepsi masyarakat
jelas mengenai prioritas program yang diacu secara resmi dan diperbarui setiap
yang juga dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya. Akan tetapi, dalam
memiliki prioritas yang jelas hingga organisasi tersebut mengalami masalah dan
krisis.
6
Prioritas masalah disusun berdasarkan tingkat kebutuhan dan disesuaikan
dengan visi, misi, dan tujuan yang ingin dicapai. Pada umumnya, penyusunan
pemahaman terhadap akar permasalahan yang dihadapi menjadi modal utama bagi
panjang. Setiap langkah yang dilakukan memiliki tujuan sendiri. Analisis situasi
sehingga dapat diperoleh gambaran tentang masalah kesehatan yang ada serta
tujuan dari analisis ini. Pada akhirnya akan diperoleh hasil dari analisis ini yang
gangguan kesehatan saja, akan tetapi meliputi semua faktor yang mempengaruhi
kesehatan).
7
a. Agar tetap fokus pada hal-hal yang berada pada prioritas utama atau
b. Untuk mengawasi agar penggunaan sumber daya langka dapat lebih efektif.
stakeholder.
pemerintah.
suatu proses yang kompleks. Seseorang tidak dapat menggunakan satu pendekatan
yang sesuai untuk semua kebutuhan. Oleh karena itu, pihak yang bertanggung
jawab dan terlibat dalam penetapan prioritas perlu mengetahui beberapa pendekatan
8
utama dan kendala-kendala yang mungkin muncul dalam penetapan prioritas,
mempunyai informasi dan data yang tersedia. Beberapa langkah yang dilakukan
1. Menetapkan kriteria
teknik, yaitu:
dilakukan bila tersedia data yang lengkap. Bila tidak tersedia data, maka cara
menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah dengan teknik non
skoring.
oleh sebab itu juga disebut “Nominal Group Technique” (NGT). Ada 2 NGT yakni:
9
Menetapkan prioritas masalah menggunakan teknik ini adalah melalui
diskusi kelompok namun peserta diskusi terdiri dari para peserta yang tidak sama
persepsi yang sama terhadap masalah-masalah yang akan dibahas. Hasil diskusi ini
adalah prioritas masalah yang disepakati bersama. Adapun caranya adalah sebagai
berikut:
6 sampai 8 orang.
b. Mula-mula dituliskan pada white board masalah apa yang akan ditentukan
peringkat prioritasnya.
peringkat yang diberikannya setelah mengetahui nilai rata-rata. Tidak ada diskusi
dalam teknik ini, yaitu untuk menghindari orang yang dominan memengaruhi orang
10
a. Menentukan siap yang seharusnya ikut dalam menentukan peringkat
prioritas tersebut.
c. Cara ini lebih bertujuan mencapai konsensus dari interest yang berbeda
B. Metode Delphi
keahlian yang sama. Melalui diskusi tersebut akan menghasilkan prioritas masalah
masalah;
11
e. Partisipan menelaah ulang hasil rangkuman, menetapkan skala
Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai)
untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan. Parameter yang dimaksud
adalah:
of unmeet need);
benefit);
feasibility);
A. Metode Bryant
12
- Seriousness : Pengaruh buruk yang diakibatkan oleh suatu masalah
sumber daya.
kesehata tersebut.
prioritasnya diletakkan pada kolom. Kisaran skor yang diberikan adalah satu
sampai lima yang ditulis dari arah kiri ke kanan untuk tiap masalah. Kemudian
dihitung nilai skor akhirnya. Masalah dengan nilai tertinggi dapat dijadikan sebagai
prioritas masalah. Tetapi metode ini juga memiliki kelemahan yaitu hasil yang
didapat dari setiap masalah terlalu berdekatan sehingga sulit untuk menentukan
13
B. Metode Matematik PAHO (Pan American Health Organization)
Disebut juga cara ekonometrik. Dalam metode ini parameter diletakkan pada
kolom dan dipergunakan kriteria untuk penilaian masalah yang akan dijadikan
Parameter diletakkan pada baris atas dan masalah-masalah yang ingin dicari
Menunjukan berapa banyak penduduk yang terkena masalah tersebut. Ini bisa
ditunjukan oleh prevalensi penyakit tersebut di masyarakat. Dalam hal ini misalnya,
magnitude ISPA lebih besar daripada HIV/AIDS, sehingga dari segi magnitude,
14
2) Severity (S)
kesehatan tersebut. Ini bisa ditunjukan misalnya oleh CFR (case fatality rate)
penyakit yang bersangkutan atau oleh besarnya biaya yang diperlukan untuk
menanggulangi atau mengobatinya. Dalam hal ini, severity HIV/AIDS jauh lebih
3) Vulnerability (V)
Menunjukkan apakah kita memiliki cara atau teknologi yang murah dan
dibandingkan TB, karena campak mudah dicegah dengan imunisasi sedangkan TB,
misalnya.
masalah yang akan ditentukan peringkat prioritasnya. Besarnya skor tersebut adalah
antara 1 sampai 10. Hasil tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan tabel
berikut:
Penyakit M S V C Total
HIV/AIDS 2 10 2 8 320
TBC 6 5 4 6 720
15
Malaria 7 4 6 4 672
Ca Paru 3 7 4 4 336
ISPA 10 2 8 3 480
Dalam contoh diatas, para ahli memberikan skor secara vertikal untuk kelima
skor rata-rata dari sejumlah pakar tersebut. Skor rata-rata tersebut ditulis dalam
kolom yang relevan (misalnya mulai dari kolom M). Kemudian berikutnya
dilakukan untuk kolom S dari atas ke bawah (vertikal), demikian selanjutnya untuk
kolom V dan C. Setelah itu, skor dikalikan dengan arah horizontal. Hasilnya ditulis
pada kolom paling kanan. Dalam contoh di atas, maka urutan prioritas adalah: (1)
TB, (2) Malaria, (3) ISPA, (4) Ca Paru, dan (5) HIV/AIDS. Ada beberapa
kelemahan cara ini, yaitu: a) Menentukan siapa yang disebut sebagai ahli atau
pakar; b) Orang akan bias terhadap masalah yang dikuasainya, artinya pakar
mengetahui data, akhirnya pakar tersebut juga akan memberikan skor atas
pertimbangan subyektif.
skala prioritas.
16
Kekurangan metde PAHO adalah:
Pada metode ini parameter diletakkan pada baris dan harus ada kesepakatan
mengenai kriteria dan bobot yang akan digunakan. Metode ini memakai lima
penilaian dan dikalikan dengan penilaian masalah yang ada. Cara untuk
adalah :
1. Metode ini mudah dilakukan dan cocok untuk menentukan prioritas masalah
17
3. Karena keputusan diambil secara konsensus, maka dapat dihindari adanya
Kekurangan
tidak tepat
D. Metode Hanlon
adalah :
tersebut
tersebut
18
Besarnya kerugian lain yang diderita
dari perbandingan antara perkiraan hasil atau manfaat penyelesaian masalah yang
akan diperoleh dengan sumber daya (biaya, sarana dan cara) untuk menyelesaikan
terkait/instansi lainnya.
pemerintah/juklak/juknis/protap.
A 1 1 1 1 1 1
B 1 1 1 1 1 1
C 1 0 1 1 0 0
19
E. Metode CARL
CARL juga didasarkan pada serangkaian kriteria yang harus diberi skor 0-10.
L = Leverage yaitu seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang
1. Dengan masalah yang relatif banyak, bisa ditentukan peringkat atas masing-
(prioritas).
Daftar Total
No C A R L Urutan
Masalah Nilai
1 A 9 8 8 8 4608 I
2 B 8 8 8 8 4096 II
3 C 8 6 7 7 2352 III
F. Metode Reinke
M = Magnitude of the problem yaitu besarnya masalah yang dapat dilihat dari %
dipergunakan.
21
Contoh tabel metode Reinke :
G. Metode USG
Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu alat untuk menyusun
urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat
atau 1 – 10. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Untuk
lebih jelasnya, pengertian urgency, seriousness, dan growth dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Urgency.
yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang
isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu
22
masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila
3. Growth
dibiarkan.
masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan
1. Urgensy atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak
2. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak
apabila pihak perencana telah siap mengatasi masalah yang ada, serta hal yang
sangat dipentingkan adalah aspek yang ada dimasyarakat dan aspek dari masalah
itu sendiri.
23
Kelebihan metode USG :
dapatdipertanggungjawabkan
No Masalah U S G Total
1 Masalah A 5 3 3 11
2 Masalah B 4 4 4 12
3 Masalah C 3 5 5 13
24
tentunya didasarkan pada fakta empiris atau evidence yang valid. Berikut ini
kesehatan.
masalah kesehatan diberikan prioritas lebih tinggi, yaitu gerakan kesetaraan gender
1999) menekankan pentingnya menjamin hak anak antara lain bidang kesehatan
dan gizi anak, dan gerakan HAM menekankan pentingnya menjamin kesehatan
masyarakat terasing.
menurut paradigama ini, adalah kunci bagi suksesnya sebuah bangsa. Oleh sebab
menyarankan agar investasi tersebut dilakukan sejak dini. Salah satu alasan adalah
karena pada masa itulah terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak.
Menurut paradigma ini, yang harus mendapat prioritas adalah masalah kesehatan
yang berkaitan dengan kehamilan (kesehatan ibu hamil), masalah kesehatan saat
melahirkan (pertolongan persalinan), masalah kesehatan bayi dan anak balita, dan
25
3) Komitmen Global
kesehatan yang sudah menjadi komitmen global. Berikut ini adalah beberapa
masalah kesehatan yang termasuk dalam komitmen global yaitu Malaria, TB,
HIV/AIDS, Polio, Lepra (WHO), kesehatan anak (Deklarasi Hak Anak, New York
4) Komitmen Nasional
pada tingkat nasional juga ada beberapa masalah kesehatan yang ditetapkan sebagai
prioritas, yaitu Keluarga Berencana, Demam Berdarah Dengue, gizi ibu hamil,
balita, dan anak sekolah, pengguna narkoba, PD3I (penyakit yang dapat dicegah
terbukti bahwa masalah yang telah menjadi komitmern global dan nasional tersebut
betul-betul tidak ada di wilayah kerja Puskesmas bersangkutan. Oleh sebab itu,
masalah yang perlu diberikan prioritas adalah PD3I (Penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi), Malaria, TB, HIV/AIDS, Lepra, Demam Berdarah Dengue, dan
Kurang gizi (khususnya ibu hamil, bayi, anak balita dan anak sekolah).
26
2) Kalau ada masalah lain di luar masalah yang termasuk dalam komitmen
global dan nasional tersebut, Puskesmas bisa menggunakan teknik PAHO untuk
lain-lain.
manusia sejak dini hendaknya diberi prioritas tinggi. Ini berkaitan dengan upaya
untuk menjamin pertumbuhan otak yang optimal. Maka masalah yang menyangkut
hal-hal berikut perlu diprioritaskan, yaitu Kesehatan ibu hamil, Kesehatan ibu
melahirkan, Kesehatan bayi, Kesehatan ibu nifas, Kesehatan anak balita, dan
Disebut alat karena dapat membantu dalam memecahkan masalah mendesak atau
untuk mencapai tujuan, disebut skills karena sekali mempelajarinya maka dapat
langkah. Tujuan utama dari pemecahan masalah adalah untuk mengatasi kendala
Problem solving cycle (siklus solusi masalah) adalah proses mental yang
terdiri dari analisa situasi, perumusan masalah secara spesifik, penentuan prioritas
27
masalah, penentuan tujuan, memilih alternatif terbaik, menguraikan alternatif
1. Analisis situasi
2. Identifikasi masalah
3. Prioritas masalah
4. Alternatif solusi
Analisis
Situasi
Evaluasi Identifkasi
Masalah
Pengawasan
dan
pengendalian
Problem Prioritas
solving masalah
Pemantauan
cycle
Alternatif
pemecahan
masalah
Pelaksanaan
dan Rencana
penggerakan Operasional
28
A. Analisis situasi
kesehatan.
Konsep HL Blum
genetika
Perilaku
29
3. Analisa Derajat Kesehatan.
Ukuran yang digunakan adalah angka kematian (mortalitas) dan angka kesakitan
(morbiditas).
Kematian balita sangat berkaitan dengan kualitas sanitasi rumah tangga dan
- Incidence rate
Jumlah kasus baru suatu penyakit tertentu yang terjadi dalam suatu kelompok
- Prevalence rate
30
Jumlah orang yang menderita sakit pada umumnya atau menderita penyakit
tertentu dalam suatu kelompok penduduk tertentu dalam suatu masa tertentu.
4. Analisis kependudukan
kependudukan :
Jumlah penduduk
kelompok umur
Struktur umur
Angka ketergantungan
Distribusi penduduk
Mobilitas penduduk
maupun rehabilitatif . Analisis ini menghasilkan data atau informasi tentang input,
proses, out put dan dampak dari pelayanan kesehatan .Input meliputi aspek
31
ketenagaan kesehatan, biaya, sarana dan prasarana kesehatan .Proses meliputi
menggunakan teori pengetahuan, sikap praktek, atau health belief model atau teori
5. Analisis lingkungan
Analisis lingkungan fisik dapat berupa penyediaan air bersih, keadaan rumah dan
32
B. Identifikasi masalah
Cara perumusan masalah yang baik adalah kalau rumusan tersebut jelas
daftar keluhan.
akibat atau diagram tulang ikan. Diagram tulang ikan (diagram Ishikawa) adalah
urutan masalah dari yang paling penting sampai yang kurang penting. Penentuan
33
delphi, metode USG , metode pembobotan dan metode dengan rumus. Langkah
Menetapkan kriteria
D. Alternatif Solusi
yang singkat yang digunakan untuk mengenali adanya masalah, baik yang telah
Solusi yang paling tepat dapat dipilih dengan menggunakan 2 cara yaitu
teknik skoring dan non skoring. Pada teknik skoring dilakukan dengan memberikan
(parameter). Pada teknik non scoring alternative solusi didapatkan melalui diskusi
kelompok sehingga teknik ini disebut juga nominal group technique (NGT).
tersedia dalam melaksanakan solusi (technical feasiblity) dan sumber daya yang
34
tersedia yang dapat digunakan untuk melaksanakan solusi (resources availability).
Efektifitas
Efisiensi
Produktifitas
hasil suatu program atau kegiatan. Monitoring dilakukan sejalan dengan evaluasi
agar kegiatan yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan program sesuai
perencanaan baik waktunya maupun jenis kegiatannya. Jenis-jenis Evaluasi ada dua
yaitu:
berjalan).
Langkah-langkah evaluasi :
35
- Menetapkan cara/metode evaluasi yang akan digunakan.
telah ditetapkan.
7 New Quality Tools, atau sering disebut juga 7 management and planning
(MP) tools, pertama kali digagas pada tahun 1972 ketika sekelompok insinyur dan
ilmuwan Jepang yang tergabung dalam JUSE (Union of Japanese Scientists and
Quality Tools, seperti: check sheet, scatter diagram, fishbone diagram, pareto
chart, flow charts, histogram, dan SPC. Mereka membentuk sebuah tim untuk
meneliti dan mengembangkan alat-alat kendali kualitas baru, tidak semua alat-alat
memperkenalkannya.
1. Affinity diagram
2. interrelationship diagram,
3. tree diagram,
36
4. matrix diagram,
menggunakan data verbal (karena belum ada data numerik) sehingga 7 New Quality
pengklasifikasian ini tidak tepat karena fishbone diagram dan flowchart adalah
37
Gambar 1. Klasifikasi Teknik-Teknik Quality Management
Tools dan 7 New Quality Tools seperti dalam Gambar 2 di bawah ini.
Gambar 2. Hubungan antara 7 Basic Quality Tools dan 7 New Quality Tools
memilih apakah mau menyediakan data dalam bentuk numerik atau lisan. Tujuan
(1994), informasi itu penting karena tanpa informasi, kita tidak akan memperoleh
1. Affinity Diagram
sejumlah besar gagasan, opini, masalah, solusi, dan sebagainya yang bersifat data
naturalnya. Metode ini diciptakan pada tahun 1960-an oleh Jiro Kawakita, seorang
penemunya, Kawakita Jiro). Metode ini biasa digunakan untuk menentukan dengan
akurat (pinpointing) masalah dalam situasi yang kacau (chaotic) dengan harapan
2. Interrelationship Diagram
menganalisis hubungan sebab dan akibat dari berbagai masalah yang kompleks
39
sehingga kita dapat dengan mudah membedakan persoalan apa yang
3. Tree Diagram
Tree diagram adalah teknik yang digunakan untuk memecahkan konsep apa
saja, seperti kebijakan, target, tujuan, sasaran, gagasan, persoalan, tugas-tugas, atau
lebih rendah dan rinci. Tree Diagram dimulai dengan satu itemyang bercabang
menjadi dua atau lebih, masing-masing cabang kemudian bercabang lagi menjadi
dua atau lebih, dan seterusnya sehingga nampak seperti sebuah pohon dengan
Tree Diagram telah digunakan secara luas dalam perencanaan, desain, dan
pemecahan masalah tugas-tugas yang kompleks. Alat ini biasa digunakan ketika
suatu perencanaan dibuat, yakni untuk memecahkan sebuah tugas ke dalam item–
dari setiap topik masalah yang kompleks. Penggunaan alat ini disarankan jika
yang mana masalah tersebut bersifat hirarkis. Oleh karena itu, gunakan alat ini
40
4. Matrix Diagram
tindakan yang diperlukan untuk suatu perbaikan proses atau produk. Matrix
diagram selalu terdiri dari baris dan kolom yang menggambarkan hubungan dua
atau lebih faktor untuk mendapatkan informasi tentang sifat dan kekuatan dari
Matrix data analysis adalah alat yang digunakan untuk mengambil data
yang ditampilkan dalam matrix diagram dan mengaturnya sehingga dapat lebih
variabel. Hubungan antara variabel data yang ditampilkan pada kedua sumbu
data numerik untuk evaluasi. Menurut Michalski (1997), alat ini paling sering
tugas-tugas beserta durasinya. Beberapa versi activity network diagram yang luas
pemakaiannya adalah: CPM (critical path method), PERT (program evaluation and
41
7. PDPC (Process Decision Program Chart)
yang mungkin terjadi sehingga PDPC bukan saja dibuat untuk tujuan pemecahan
akhir dari suatu masalah, tetapi juga untuk menanggulangi kejutan risiko yang
mungkin terjadi. Dengan kata lain PDPC digunakan untuk merencanakan skenario,
jika pada situasi tertentu terjadi masalah, kita telah merencanakan bagaimana
42
Contoh alat-alat pemecahn masalah:
1. Affinity diagram
2. Interrelationship diagram
3. Tree diagram
43
4. Matrix dan Analysis
44
BAB III
PENUTUP
ini merupakan tugas yang penting dan semakin sulit untuk dilakukan. Cara
menjadi dua macam, yaitu : Scoring Technique (Metode Penskoran) misal: metode
USG, metode Hanlon, metode MCUA, metode CARL, PAHO, cara Bryant, cara
ekonometrik, dan Non Scoring Technique (NGT, Delphin Technique dan Delbech
Technique). Pemilihan kedua cara tersebut berdasarkan ada tidaknya data yang
tersedia.
process, structural, dan institutional problem harus dapat dikaji dan diatasi selama
proses perencanaan agar tercapai prioritas masalah yang benar-benar harus diatasi
sesegera mungkin.
pemecahan masalah yang terdiri dari beberapa langkah yaitu analisis situasi,
pelaksanaan solusi dan evaluasi. Problem solving cycle berguna untuk penyelesaian
masalah dalam bidang kesehatan, dimana masalah itu timbul akibat adanya
dalam bidang kesehatan maka kita harus mampu menganalisa masalah tersebut.
45
Langkah-langkah dalam problem solving cycle dimulai dari menganalisis
situasi yang terdiri dari analisis demografi, penduduk, sarana prasarana, SDM,
Brainstroming dan observasi. Dari sekian banyak masalah maka dipillih satu
masalah yang paling berpengaruh dan perlu segera untuk diselesaikan. Masalah
tersebut haruslah terukur atau ada standarnya. Dari masalah tersebut, kita dapat
46