A. Hasil Penelitian
Hasil pengujian kinerja mesin kendaraan Honda CBR 150 cc tahun 2107 meliputi
hasil pengujian torsi, daya, dan tekanan efektif rata-rata. Hasil pengujian torsi dan daya
diperoleh dari pengujian di Lab kinerja mesin unesa, kemudian hasil tekanan efektif
rata-rata diperoleh dari rumus pada halaman 19. Adapun hasil pengujian kinerja mesin
sebagai berikut:
Hasil pengujian torsi kendaraan Honda CBR 150 CC tahun 2016 diperoleh
Teknik Unesa. Di mana data diambil pada putaran 4500 sampai 10.000 dengan
range 500. Setiap pengujian diambil 3 sempel dengan satuan N.m kemudian hasil
dikonversikan menjadi kgf.m di mana 1 N.m= 0,102 kgf.m. Adapun hasil pengujian
Hasil pengujian daya efektif pada kendaraan Honda CBR 150 cc tahun 2016
Fakultas Teknik Unesa. Pengujian dilakukan pada putaran 4500 sampai 10000 rpm
dengan range 500. Di setiap pengujian diambil tiga kali pengujian dengan satuan
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Daya Efektif Berbahan Bakar Pertamax Turbo
Putaran Pengujian Daya Efektif Rata- rata Rata-rata
Mesin Pengujian 1 Pengujian 2 Pengujian 3 HP PS
4500 7,4 7,5 7,5 7,47 7,57
5000 8 8,2 7,9 8,03 8,15
5500 9,1 9,3 9,4 9,27 9,40
6000 10,6 10,6 10,6 10,60 10,75
6500 12,2 12,3 12,3 12,27 12,44
7000 13,6 13,5 13,7 13,60 13,79
7500 14,5 14,6 14,7 14,60 14,80
8000 15 15,1 15,3 15,13 15,35
8500 15,4 15,5 15,7 15,53 15,75
9000 15,6 15,7 16 15,77 15,99
9500 15 15,2 15,4 15,20 15,41
10000 14,7 15 15 14,90 15,11
c. Data Tekanan Efektif Rata-rata
menggunakan rumus pada halaman 19. Data yang diperoleh dari perhitungan
Hasil pengujian kadar emisi gas buang kendaraan Honda CBR 150 cc tahun
2107 meliputi hasil pengujian konsentrasi O2, CO, CO2 dan HC. Pengujian emisi gas
berikut:
Tabel 4.13 Hasil Pengujian Konsentrasi CO2 terhadap Lamda
Putaran Mesin Konsentrasi CO2
Rata-rata Lamda
RPM Tes 1 Tes 1 Tes 1
3000 15,7 14,4 15,7 15,267 1,000
3500 15,6 13,2 15,6 14,800 0,972
4000 15,4 15,4 15,6 15,467 1,007
4500 15,5 12,9 15,5 14,633 0,964
5000 15,7 15,8 15,7 15,733 1,003
5500 15,6 15,2 14,9 15,233 0,983
6000 15,7 15,6 15,6 15,633 1,003
6500 12,6 11,5 12,5 12,200 0,856
7000 15,2 12,5 15,4 14,367 0,951
7500 15,3 15,2 15,4 15,300 0,995
8000 15,2 15,3 15,1 15,200 0,991
8500 15,3 15,1 15,1 15,167 0,988
9000 15,2 15,3 11,8 14,100 0,939
Kinerja mesin suatu kendaraan diperoleh dari pengujian torsi, daya efektif dan
Hasil pengujian torsi kendaraan Honda CBR 150 cc tahun 2016 ditunjukkan
pada tabel 4.1 sampai tabel 4.3. Hasil perhitungan persentase perubahan torsi
rumus berikut:
Menurut tabel 4.19 hasil pengujian torsi kendaraan CBR 150 cc tahun 2016
menggunakan bahan bakar pertamax turbo yaitu sebesar 1,41 Kgf.m hasil ini
bisa dihasilkan kendaraan yaitu 1,4 kgf.m. Menurut tabel 4.19 apabila ditampilkan
1.5
1.4
pertalite
1.3 pertamax
1.2 turbo
Poly. (pertalite)
1.1
Poly. (pertamax)
1
Poly. (turbo)
0.9
4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000
mengalami peningkatan pada putaran 4500 sampai 7500 akan tetapi pada
putaran 7500 sampai 10000 torsi yang dihasilkan kendaraan mengalami
penurunan hal ini terjadi karena kendaraan sudah batas maksimu hubungan
putaran mesin terhadap torsi menunjukkan semakin tinggi putaran mesin maka
torsi yang dihasilkan kendaraan semakin besar. Akan tetapi pada putaran 7500
rpm samapai 10000 torsi yang dihasikan kendaraan cenderung menurun. Hal ini
terjadi karena kendaraan telah mencapai torsi maksimum sehingga pada putaran
Hasil pengujian daya efektif kendaraan Honda CBR 150 cc tahun 2016
ditunjukkan pada tabel 4.4 sampai tabel 4.6. Hasil perhitungan persentase
Menurut tabel 4.20 hasil pengujian torsi kendaraan CBR 150 cc tahun 2016
apabila ditampilkan dalam bentuk grafik maka akan tampak seperti gambar 4.2.
18
16
pertalite
14 pertamax
12 turbo
Poly. (pertalite)
10
Poly. (pertamax)
8
Poly. (turbo)
6
4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000
Secara umum menurut gambar 4.2 hasil pengujian daya efektif mengalami
naik pada rentang putaran 4500 sampai putaran 9000. Hal ini terjadi karena
semakin tinggi putaran mesin maka bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar
semakin banayak sehingga daya efektif yang dihasilkan juga naik. Akan tetapi pada
putaran 9000 sampai 10000 daya efektif cenderung menurun, Hal ini terjadi karena
pada putaran 9000 mesin sudah mencapai daya maksimum sehingga pada putaran
C. Bmep
menggunakan rumus pada halaman 22. Persentase perubahan dapat dilihat pada tabel
Menurut tabel 4.21 apabila ditampilkan dalam bentuk grafik maka akan
13
12 pertalite
pertamax
11
Turbo
BMEP
Poly. (pertalite)
10
Poly. (pertamax)
9 Poly. (Turbo)
8
4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000
RPM
Gambar 4.3 Grafik Hubungan Putaran Mesin terhadap Tekanan Efektif Rata-rata
Pengereman
Menurut tabel 4.21 secara umum hasil perhitungan tekanan efektif rata-rata
mengalami kenaikan pada putaran 4500 sampai putaran 7500. Hal ini terjadi karena
semakin tinggi putaran mesin maka campuran bahan bakar semakin banyak dan
pada tiap penggunaan bahan bakar yang berbeda. Berikut hasil persentase
Dari tabel 4.21 apabila ditampilkan dalam bentuk grafik maka akan terlihat
0.5
pertalite
0.4 pertamax
0.3 turbo
Poly. (pertalite)
0.2
Poly. (pertamax)
0.1
Poly. (turbo)
0
0.800 0.850 0.900 0.950 1.000 1.050
apabila campuran bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar semakin ideal atau
nilai lamda mendekati 1 maka konsentrasi O2 dalam emisi gas buang cenderung
sedikit. Hal ini terjadi karena semakin ideal campuran yang masuk dalam ruang
bakar maka oksigen akan terbakar sempurna sehingga konsentrasi oksigen pada
emisi gas buang menurun. Sebaliknya apabila terjadi campuran miskin atau udara
yang masuk dalam ruang bakar terlalu banyak maka oksigen yang tidak bereaksi
akan keluar bersama emisi gas buang sehingga konsentrasi oksigen akan meningkat.
gas buang menurun. Pada penggunaan bahan bakar pertamax hasil persentase
perubahan konsentrasi O2 turun sebesar 12,27 % dan pada penggunaan bahan bakar
pertamax turbo konsentrasi O2 turun sebesar 6,88 % hal ini terjadi karena semakin
tinggi nilai oktan bahan bakar maka semakin tinggi pula ketahanan bahan bakar
terhadap tekanan. Sehingga terjadi pembakaran yang lebih sempurna dalam ruang
bakar.
pada tiap penggunaan bahan bakar yang berbeda. Berikut hasil persentase
Dari tabel 4.22 apabila ditampilkan dalam bentuk grafik maka akan terlihat
5
pertalite
4 pertamax
3 turbo
2 Poly. (pertalite)
1 Poly. (pertamax)
Poly. (turbo)
0
0.830 0.880 0.930 0.980 1.030
-1
dihasilkan semakin rendah. Hal ini terjadi karena kandungan CO pada bemisi gas
kaya sehingga bahan bakar yang tidak terbakar dalam ruang bakar akan keluar
terendah 0,14 lamda 1,003. Pada penggunaan bahan bakar pertamax menunjukkan
0,07 lamda 1,005. Hal ini menunjukkan apabila terjadi campuran kaya atau lamda
kurang dari satu maka konsentrasi CO akan naik sebaliknya apabila terjadi
campuran miskin atau lamda lebih besar dari satu maka konsentrasi CO yang di
Hasil pengujian konsentrasi CO2 yang telah ditunjukkan pada tabel 4.13
CO2 pada tiap penggunaan bahan bakar yang berbeda. Berikut hasil persentase
Dari tabel 4.23 apabila ditampilkan dalam bentuk grafik maka akan terlihat
17.000
16.000
15.000 pertalite
14.000 pertamax
13.000 turbo
12.000 Poly. (pertalite)
11.000 Poly. (pertamax)
10.000 Poly. (turbo)
9.000
0.800 0.850 0.900 0.950 1.000 1.050
Menurut gambar 4.5 apabila terjadi campuran ideal atau apabila lamda
mendekati satu maka konsentrasi CO2 semakin tinggi hal ini terjadi karena apabila
terjadi pembakaran sempurna dalam ruang bakar maka bahan bakar yang terbakar
Hasil konsentrasi CO2 pada pengujian emisi gas buang bahan bakar
1,007. Pada penggunaan bahan bakar pertamax konsentrasi CO2 terendah sebesar
13,200 lamda 0,893 dan CO2 tertinggi sebesar 15,733 lamda 1,002. Pada
penggunaan bahan bakar pertamax turbo konsentrasi CO2 terendah sebesar 13,567
lamda 0,938 dan CO2 tertinggi sebesar 15,967 lamda 1,004. Hal ini menunjukkan
apabila terjadi campuran ideal udara bahan bakar atau lamda mendekati satu maka
konsentrasi CO2 yang dihasilkan emisi gas buang akan semakin tinggi.
pada tiap penggunaan bahan bakar yang berbeda. Berikut hasil persentase
350.000
300.000
pertalite
250.000
pertamax
200.000
turbo
150.000
Poly. (pertalite)
100.000 Poly. (pertamax)
50.000 Poly. (turbo)
0.000
0.800 0.850 0.900 0.950 1.000 1.050
Menurut gambar 4.6 apabila terjadi campuran ideal atau apabila lamda
mendekati satu maka konsentrasi HC semakin rendah hal ini terjadi karena HC
adalah bahan bakar yang belum terbakar dalam ruang akan tetapi keluar Bersama
emisi gas buang sehingga membentuk HC. Akan tetapi apabila terjadi pembakaran
sebesar 118,333 lamda 0,951 dan terendah sebesar 20,667 lamda 1,003. Pada
sebesar 218,333 lamda 0,893 dan terendah sebesar 13,667 lamda 1,005. Hal ini
merupakan bahan bakar yang tidak terbakar dalam ruang bakar sehingga keluar
Bersama emisi gas buang sebaliknya apabila terjadi pembakaran sempurna maka