Anda di halaman 1dari 22

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Pengujian Kinerja Mesin

Hasil pengujian kinerja mesin kendaraan Honda CBR 150 cc tahun 2107 meliputi

hasil pengujian torsi, daya, dan tekanan efektif rata-rata. Hasil pengujian torsi dan daya

diperoleh dari pengujian di Lab kinerja mesin unesa, kemudian hasil tekanan efektif

rata-rata diperoleh dari rumus pada halaman 19. Adapun hasil pengujian kinerja mesin

sebagai berikut:

a. Hasil Pengujian Torsi

Hasil pengujian torsi kendaraan Honda CBR 150 CC tahun 2016 diperoleh

dengan menggunakan alat dynotes di Laboratorium Performa Mesin Fakultas

Teknik Unesa. Di mana data diambil pada putaran 4500 sampai 10.000 dengan

range 500. Setiap pengujian diambil 3 sempel dengan satuan N.m kemudian hasil

dikonversikan menjadi kgf.m di mana 1 N.m= 0,102 kgf.m. Adapun hasil pengujian

torsi kendaraan sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Torsi Berbahan Bakar Pertalite


Putaran Pengujian Torsi Rata- rata Rata-rata
Mesin Pengujian 1 Pengujian 2 Pengujian 3 N,m Kgf,m
4500 11,21 11,64 11,85 11,57 1,18
5000 11,41 11,65 11,62 11,56 1,18
5500 11,71 12 12,02 11,91 1,21
6000 12,25 12,4 12,45 12,37 1,26
6500 13,26 13,21 13,14 13,20 1,35
7000 13,66 13,76 13,71 13,71 1,40
7500 13,74 13,62 13,78 13,71 1,40
8000 13,31 13,24 13,44 13,33 1,36
8500 12,82 12,84 13,01 12,89 1,31
9000 12,09 12,2 12,33 12,21 1,25
9500 11,02 11,22 11,29 11,18 1,14
10000 10,1 10,18 10,24 10,17 1,04
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Torsi Berbahan Bakar Pertamax
Putaran Pengujian Torsi Rata- rata Rata-rata
Mesin Pengujian 1 Pengujian 2 Pengujian 3 N,m Kgf,m
4500 11,00 11,64 11,35 11,33 1,16
5000 10,75 11,54 11,19 11,16 1,14
5500 11,15 11,94 11,73 11,61 1,18
6000 11,76 12,32 12,23 12,10 1,23
6500 12,63 13,16 13,11 12,97 1,32
7000 13,00 13,69 13,47 13,39 1,37
7500 13,35 13,79 13,53 13,56 1,38
8000 12,87 13,55 13,22 13,21 1,35
8500 12,48 12,87 12,75 12,70 1,30
9000 11,86 12,28 12,07 12,07 1,23
9500 10,82 12,22 11,06 11,37 1,16
10000 9,13 10,25 10,09 9,82 1,00

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Torsi Berbahan Bakar Pertamax Turbo


Putaran Pengujian Torsi Rata- rata Rata-rata
Mesin Pengujian 1 Pengujian 2 Pengujian 3 N,m Kgf,m
4500 11,63 11,84 11,71 11,73 1,20
5000 11,39 11,58 11,81 11,59 1,18
5500 11,71 11,96 12,09 11,92 1,22
6000 12,47 12,51 12,57 12,52 1,28
6500 13,27 13,34 13,45 13,35 1,36
7000 13,74 13,67 13,83 13,75 1,40
7500 13,65 13,79 14 13,81 1,41
8000 13,23 13,33 13,54 13,37 1,36
8500 12,84 12,93 13,07 12,95 1,32
9000 12,12 12,29 12,44 12,28 1,25
9500 11,16 11,34 11,45 11,32 1,15
10000 10,62 10,9 10,89 10,80 1,10

b. Hasil Pengujian Daya Efektif

Hasil pengujian daya efektif pada kendaraan Honda CBR 150 cc tahun 2016

diperoleh dengan menggunakan alat dynotes di Laboratorium Performa Mesin

Fakultas Teknik Unesa. Pengujian dilakukan pada putaran 4500 sampai 10000 rpm

dengan range 500. Di setiap pengujian diambil tiga kali pengujian dengan satuan

HP Kemudian hasilnya dikonversi menjadi PS dimana 1 HP = 1,014 PS. Adapun

hasil pengujian daya efektif sebagai berikut:


Tabel 4.4 Hasil Pengujian Daya Efektif Berbahan Bakar Pertalite
Putaran Pengujian Daya Efektif Rata- rata Rata-rata
Mesin Pengujian 1 Pengujian 2 Pengujian 3 HP PS
4500 7,1 7,4 7,5 7,33 7,44
5000 8 8,2 8,2 8,13 8,25
5500 9,1 9,3 9,3 9,23 9,36
6000 10,4 10,5 10,5 10,47 10,61
6500 12,2 12,1 12,1 12,13 12,30
7000 13,5 13,4 13,6 13,50 13,69
7500 14,5 14,4 14,6 14,50 14,70
8000 15 15 15,2 15,07 15,28
8500 15,4 15,4 15,6 15,47 15,68
9000 15,4 15,6 15,8 15,60 15,82
9500 14,8 15,1 15,2 15,03 15,24
10000 14,3 14,4 14,5 14,40 14,60

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Daya Efektif Berbahan Bakar Pertamax


Putaran Pengujian Daya Efektif Rata- rata Rata-rata
Mesin Pengujian 1 Pengujian 2 Pengujian 3 HP PS
4500 7 7,4 7,2 7,20 7,30
5000 7,6 8,1 7,9 7,87 7,98
5500 8,7 9,3 9,1 9,03 9,16
6000 10 10,4 10,3 10,23 10,38
6500 11,6 12,1 12 11,90 12,07
7000 12,9 13,5 13,3 13,23 13,42
7500 14,1 14,5 14,3 14,30 14,50
8000 14,6 15,1 15 14,90 15,11
8500 15 15,5 15,3 15,27 15,48
9000 15,2 15,7 15,4 15,43 15,65
9500 14,6 15,1 14,9 14,87 15,07
10000 13,3 14,5 14,3 14,03 14,23

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Daya Efektif Berbahan Bakar Pertamax Turbo
Putaran Pengujian Daya Efektif Rata- rata Rata-rata
Mesin Pengujian 1 Pengujian 2 Pengujian 3 HP PS
4500 7,4 7,5 7,5 7,47 7,57
5000 8 8,2 7,9 8,03 8,15
5500 9,1 9,3 9,4 9,27 9,40
6000 10,6 10,6 10,6 10,60 10,75
6500 12,2 12,3 12,3 12,27 12,44
7000 13,6 13,5 13,7 13,60 13,79
7500 14,5 14,6 14,7 14,60 14,80
8000 15 15,1 15,3 15,13 15,35
8500 15,4 15,5 15,7 15,53 15,75
9000 15,6 15,7 16 15,77 15,99
9500 15 15,2 15,4 15,20 15,41
10000 14,7 15 15 14,90 15,11
c. Data Tekanan Efektif Rata-rata

Data tekanan efektif rata-rata diperoleh dari perhitungan dengan

menggunakan rumus pada halaman 19. Data yang diperoleh dari perhitungan

ditunjukkan pada tabel 4.7.

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Tekanan Efektif Rata-rata Kendaraan


Berbahan Bakar Pertalite Pertamax dan Pertamax Turbo
Putaran Mesin Tekanan Efektif Rata-rata
RPM Pertalite Pertamax Pertamax Turbo
4500 9.971 9.789 10.152
5000 9.952 9.626 9.830
5500 10.271 10.049 10.308
6000 10.673 10.435 10.809
6500 11.421 11.201 11.546
7000 11.800 11.566 11.887
7500 11.829 11.665 11.910
8000 11.523 11.395 11.574
8500 11.133 10.989 11.181
9000 10.605 10.492 10.718
9500 9.682 9.575 9.789
10000 8.810 8.586 9.116

2. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang

Hasil pengujian kadar emisi gas buang kendaraan Honda CBR 150 cc tahun

2107 meliputi hasil pengujian konsentrasi O2, CO, CO2 dan HC. Pengujian emisi gas

buang dilakukan di laboratorium pengujian Performa Mesin Unesa. Hasil pengujian

Emisi sebagai berikut:

a. Hasil Pengujian konsentrasi O2

Hasil pengujian konsentrasi O2 emisi gas buangkendaraan yang dihasilkan

Honda CBR 150 cc tahun2016sebagaiberikut:


Tabel 4.8 Hasil Pengujian Konsentrasi O2
Putaran Mesin Konsentrasi O2
Rata-rata Lamda
RPM Tes 1 Tes 1 Tes 1
3000 0,31 0,25 0,33 0,297 1,000
3500 0,27 0,22 0,27 0,253 0,972
4000 0,26 0,21 0,22 0,230 1,007
4500 0,2 0,18 0,21 0,197 0,964
5000 0,16 0,16 0,22 0,180 1,003
5500 0,15 0,17 0,2 0,173 0,983
6000 0,19 0,17 0,2 0,187 1,003
6500 0,17 0,15 0,16 0,160 0,856
7000 0,21 0,16 0,21 0,193 0,951
7500 0,2 0,25 0,25 0,233 0,995
8000 0,24 0,21 0,26 0,237 0,991
8500 0,25 0,24 0,24 0,243 0,988
9000 0,27 0,25 0,19 0,237 0,939

Tabel 4.9 Hasil Pengujian Konsentrasi O2 terhadap Lamda


Putaran Mesin Konsentrasi O2
Rata-rata Lamda
RPM Tes 1 Tes 1 Tes 1
3000 0,38 0,23 0,29 0,300 0,934
3500 0,19 0,36 0,16 0,237 0,917
4000 0,22 0,11 0,19 0,173 1,002
4500 0,16 0,25 0,2 0,203 1,000
5000 0,23 0,18 0,27 0,227 1,007
5500 0,23 0,21 0,13 0,190 1,006
6000 0,17 0,2 0,22 0,197 1,005
6500 0,14 0,14 0,12 0,133 0,893
7000 0,14 0,16 0,14 0,147 0,989
7500 0,15 0,15 0,19 0,163 0,994
8000 0,16 0,16 0,16 0,160 0,994
8500 0,17 0,18 0,18 0,177 0,995
9000 0,19 0,15 0,16 0,167 0,984
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Konsentrasi O2 terhadap Lamda
Putaran Mesin Konsentrasi O2
Rata-rata Lamda
RPM Tes 1 Tes 1 Tes 1
3000 0,18 0,43 0,32 0,310 0,938
3500 0,15 0,12 0,15 0,140 0,956
4000 0,18 0,12 0,12 0,140 1,004
4500 0,15 0,19 0,19 0,177 1,004
5000 0,19 0,18 0,13 0,167 1,005
5500 0,14 0,2 0,18 0,173 1,006
6000 0,14 0,15 0,16 0,150 1,002
6500 0,17 0,16 0,15 0,160 0,998
7000 0,54 0,45 0,64 0,543 1,011
7500 0,56 0,52 0,35 0,477 1,007
8000 0,19 0,38 0,46 0,343 1,003
8500 0,36 0,23 0,51 0,367 0,997
9000 0,19 0,31 0,31 0,270 0,995

b. Hasil Pengujian Konsentrasi CO terhadap Lamda

Hasilpengujiankonsentrasi COdalamemisi gas buangkendaraan

yang dihasilkan Honda CBR 150 cc tahun2016sebagaiberikut:

Tabel 4.10 Hasil Pengujian Konsentrasi CO terhadap Lamda


Putaran Mesin Konsentrasi CO
Rata-rata Lamda
RPM Tes 1 Tes 1 Tes 1
3000 0,09 1,09 0,13 0,437 1
3500 0,18 3,93 0,05 1,387 0,972
4000 0,16 0,09 0,09 0,113 1,007
4500 0,14 4,5 0,07 1,570 0,964
5000 0,19 0,13 0,1 0,140 1,003
5500 0,24 1,06 1,18 0,827 0,983
6000 0,09 0,25 0,11 0,150 1,003
6500 4,8 6,55 4,85 5,400 0,856
7000 0,75 4,57 0,65 1,990 0,951
7500 0,54 0,57 0,32 0,477 0,995
8000 0,58 0,52 0,84 0,647 0,991
8500 0,7 0,8 0,78 0,760 0,988
9000 0,87 0,66 6,1 2,543 0,939
Tabel 4.11 Hasil Pengujian Konsentrasi CO terhadap Lamda
Putaran Mesin Konsentrasi CO
Rata-rata Lamda
RPM Tes 1 Tes 1 Tes 1
3000 5,14 3,3 0 2,813 0,934
3500 3,44 3,46 3,08 3,327 0,917
4000 0,23 0,2 0,09 0,173 1,002
4500 0,16 0,15 0,56 0,290 1,000
5000 0,09 0,11 0,05 0,083 1,007
5500 0,08 0,06 0,13 0,090 1,006
6000 0,14 0,14 0,07 0,117 1,005
6500 3,99 3,97 3,98 3,980 0,893
7000 0,81 0,52 0,43 0,587 0,989
7500 0,46 0,38 0,45 0,430 0,994
8000 0,44 0,4 0,47 0,437 0,994
8500 0,38 0,58 0,34 0,433 0,995
9000 0,81 0,78 0,79 0,793 0,984

Tabel 4.12 Hasil Pengujian Konsentrasi CO terhadap Lamda


Putaran Mesin Konsentrasi CO
Rata-rata Lamda
RPM Tes 1 Tes 1 Tes 1
3000 3,51 3,61 3,29 3,470 0,938
3500 0,04 2,4 2,76 1,733 0,956
4000 0,06 0,06 0,04 0,053 1,004
4500 0,19 0,08 0,05 0,107 1,004
5000 0,06 0,06 0,09 0,070 1,005
5500 0,05 0,05 0,04 0,047 1,006
6000 0,16 0,13 0,13 0,140 1,002
6500 0,36 0,35 0,2 0,303 0,998
7000 0,38 0,58 0,39 0,450 1,011
7500 0,47 0,47 0,52 0,487 1,007
8000 0,46 0,4 0,32 0,393 1,003
8500 0,63 0,85 0,47 0,650 0,997
9000 0,57 0,6 0,54 0,570 0,995

c. Hasil Pengujian Konsentrasi CO2

Hasil pengujian konsentrasi CO2 dalam emisi gas buang

kendaraan yang dihasilkan Honda CBR 150 cc tahun 2016 sebagai

berikut:
Tabel 4.13 Hasil Pengujian Konsentrasi CO2 terhadap Lamda
Putaran Mesin Konsentrasi CO2
Rata-rata Lamda
RPM Tes 1 Tes 1 Tes 1
3000 15,7 14,4 15,7 15,267 1,000
3500 15,6 13,2 15,6 14,800 0,972
4000 15,4 15,4 15,6 15,467 1,007
4500 15,5 12,9 15,5 14,633 0,964
5000 15,7 15,8 15,7 15,733 1,003
5500 15,6 15,2 14,9 15,233 0,983
6000 15,7 15,6 15,6 15,633 1,003
6500 12,6 11,5 12,5 12,200 0,856
7000 15,2 12,5 15,4 14,367 0,951
7500 15,3 15,2 15,4 15,300 0,995
8000 15,2 15,3 15,1 15,200 0,991
8500 15,3 15,1 15,1 15,167 0,988
9000 15,2 15,3 11,8 14,100 0,939

Tabel 4.14 Hasil Pengujian Konsentrasi CO terhadap Lamda


Putaran Mesin Konsentrasi CO2
Rata-rata Lamda
RPM Tes 1 Tes 1 Tes 1
3000 12,2 13,9 15,9 14,000 0,934
3500 13,5 13,4 14,1 13,667 0,917
4000 15,7 15,8 15,7 15,733 1,002
4500 15,8 15,7 15,5 15,667 1,000
5000 15,8 15,8 15,7 15,767 1,007
5500 15,7 15,7 15,8 15,733 1,006
6000 15,8 15,7 15,7 15,733 1,005
6500 13,2 13,2 13,2 13,200 0,893
7000 15,3 15,5 15,6 15,467 0,989
7500 15,6 15,6 15,5 15,567 0,994
8000 15,6 15,6 15,6 15,600 0,994
8500 15,6 15,5 15,6 15,567 0,995
9000 15,3 15,4 15,4 15,367 0,984

Tabel 4.15 Hasil Pengujian Konsentrasi CO terhadap Lamda


Putaran Mesin Konsentrasi CO2
Rata-rata Lamda
RPM Tes 1 Tes 1 Tes 1
3000 13,5 13,3 13,9 13,567 0,938
3500 15,9 14,3 14 14,733 0,956
4000 15,9 16 16 15,967 1,004
4500 15,8 15,9 15,9 15,867 1,004
5000 15,9 15,9 16 15,933 1,005
5500 16 15,9 15,9 15,933 1,006
6000 15,9 15,9 16 15,933 1,002
6500 15,8 15,8 15,9 15,833 0,998
7000 15,4 15,5 15,4 15,433 1,011
7500 15,3 15,4 15,5 15,400 1,007
8000 15,6 15,4 15,4 15,467 1,003
8500 15,3 15,3 15,5 15,367 0,997
9000 15,5 15,5 15,5 15,500 0,995
d. Hasil Pengujian Konsentrasi HC

Hasil pengujian konsentrasi HC emisi gas buang kendaraan yang

dihasilkan Honda CBR 150 cc tahun2016 sebagai berikut:

Tabel 4.16 Hasil Pengujian Konsentrasi CO terhadap Lamda


Putaran Mesin Konsentrasi HC
Rata-rata Lamda
RPM Tes 1 Tes 1 Tes 1
3000 17 51 24 30,667 1
3500 37 127 14 59,333 0,972
4000 18 18 12 16,000 1,007
4500 29 254 14 99,000 0,964
5000 25 23 36 28,000 1,003
5500 26 52 50 42,667 0,983
6000 21 19 22 20,667 1,003
6500 252 361 249 287,333 0,856
7000 42 267 46 118,333 0,951
7500 40 47 35 40,667 0,995
8000 48 47 46 47,000 0,991
8500 49 37 43 43,000 0,988
9000 62 55 276 131,000 0,939

Tabel 4.17 Hasil Pengujian Konsentrasi CO terhadap Lamda


Putaran Mesin Konsentrasi HC
Rata-rata Lamda
RPM Tes 1 Tes 1 Tes 1
3000 240 106 40 128,667 0,934
3500 163 151 107 140,333 0,917
4000 22 27 21 23,333 1,002
4500 18 18 33 23,000 1,000
5000 14 18 15 15,667 1,007
5500 13 15 17 15,000 1,006
6000 17 12 12 13,667 1,005
6500 227 221 207 218,333 0,893
7000 31 27 28 28,667 0,989
7500 32 37 31 33,333 0,994
8000 26 25 30 27,000 0,994
8500 27 39 48 38,000 0,995
9000 64 32 32 42,667 0,984
Tabel 4.18 Hasil Pengujian Konsentrasi CO terhadap Lamda
Putaran Mesin Konsentrasi HC
Rata-rata Lamda
RPM Tes 1 Tes 1 Tes 1
3000 181 179 135 165,000 0,938
3500 32 140 153 108,333 0,956
4000 19 28 24 23,667 1,004
4500 24 21 34 26,333 1,004
5000 14 17 20 17,000 1,005
5500 14 16 14 14,667 1,006
6000 17 16 15 16,000 1,002
6500 18 21 27 22,000 0,998
7000 17 25 21 21,000 1,011
7500 15 15 17 15,667 1,007
8000 22 24 30 25,333 1,003
8500 45 23 20 29,333 0,997
9000 24 23 32 26,333 0,995

B. Analisa dan Pembahasan

1. Analisa dan Pembahasan Perubahan Kinerja Mesin

Kinerja mesin suatu kendaraan diperoleh dari pengujian torsi, daya efektif dan

tekanan efektif rata-rata kendaraan.

a. Analisa dan Pembahasan Perubahan Torsi Kendaraan

Hasil pengujian torsi kendaraan Honda CBR 150 cc tahun 2016 ditunjukkan

pada tabel 4.1 sampai tabel 4.3. Hasil perhitungan persentase perubahan torsi

kendaraan ditunjukkan pada tabel di bawah yang diperoleh dengan menggunakan

rumus berikut:

Δ% = Torsi BB Pertalite − Torsi BB Pertamax x 100 %


Torsi BB Pertalite
Tabel 4.19 Persentase Perubahan Torsi

Putaran Mesin Torsi (Kgf.m) Persentase Perubahan


RPM Pertalite pertamax turbo Max Turbo
4500 1,18 1,16 1,2 -1,69 1,69
5000 1,18 1,14 1,18 -3,39 0,00
5500 1,21 1,18 1,22 -2,48 0,83
6000 1,26 1,23 1,28 -2,38 1,59
6500 1,35 1,32 1,36 -2,22 0,74
7000 1,4 1,37 1,4 -2,14 0,00
7500 1,4 1,38 1,41 -1,43 0,71
8000 1,36 1,35 1,36 -0,74 0,00
8500 1,31 1,3 1,32 -0,76 0,76
9000 1,25 1,23 1,25 -1,6 0,00
9500 1,14 1,16 1,15 1,75 0,88
10000 1,04 1 1,1 -3,85 5,77
Rata-rata -1,74 1,08

Menurut tabel 4.19 hasil pengujian torsi kendaraan CBR 150 cc tahun 2016

menunjukkan bahwa torsi maksimum diperoleh pada putaran 7500 dengan

menggunakan bahan bakar pertamax turbo yaitu sebesar 1,41 Kgf.m hasil ini

menunjukkan peningkatan 0,71 % dibandingkan torsi kendaraan maksimum yang

bisa dihasilkan kendaraan yaitu 1,4 kgf.m. Menurut tabel 4.19 apabila ditampilkan

dalam bentuk grafik maka akan tampak seperti gambar 4.1.

1.5

1.4
pertalite
1.3 pertamax

1.2 turbo
Poly. (pertalite)
1.1
Poly. (pertamax)
1
Poly. (turbo)
0.9
4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000

Gambar 4.1 Grafik Hubungan Putaran Mesin terhadap Torsi

Menurut gambar 4.1 secara umum torsi yang dihasilkan kendaraan

mengalami peningkatan pada putaran 4500 sampai 7500 akan tetapi pada
putaran 7500 sampai 10000 torsi yang dihasilkan kendaraan mengalami

penurunan hal ini terjadi karena kendaraan sudah batas maksimu hubungan

putaran mesin terhadap torsi menunjukkan semakin tinggi putaran mesin maka

torsi yang dihasilkan kendaraan semakin besar. Akan tetapi pada putaran 7500

rpm samapai 10000 torsi yang dihasikan kendaraan cenderung menurun. Hal ini

terjadi karena kendaraan telah mencapai torsi maksimum sehingga pada putaran

yang lebih tinggi torsi kendaraan yang dihasilkan semakin menurun.

b. Analisa dan Pembahasan Perubahan Daya Efektif Kendaraan

Hasil pengujian daya efektif kendaraan Honda CBR 150 cc tahun 2016

ditunjukkan pada tabel 4.4 sampai tabel 4.6. Hasil perhitungan persentase

perubahan torsi kendaraan ditunjukkan pada tabel di bawah yang diperoleh

dengan menggunakan rumus berikut:

Δ% = Daya Efektif BB Pertalite − Daya Efektif BB Pertamax x 100%


Daya Efektif BB Pertalite

Tabel 4.20Persentase Perubahan Daya Efektif


Putaran Mesin Daya Efektif PS Persentase Perubahan
RPM Pertalite pertamax turbo Max Turbo
4500 7,44 7,3 7,40 -1,88 -0,51
5000 8,25 7,98 8,09 -3,27 -1,92
5500 9,36 9,16 9,29 -2,14 -0,77
6000 10,61 10,38 10,53 -2,17 -0,80
6500 12,3 12,07 12,24 -1,87 -0,50
7000 13,69 13,42 13,61 -1,97 -0,60
7500 14,7 14,5 14,70 -1,36 0,02
8000 15,28 15,11 15,32 -1,11 0,27
8500 15,68 15,48 15,70 -1,28 0,11
9000 15,82 15,65 15,87 -1,07 0,31
9500 15,24 15,07 15,28 -1,12 0,27
10000 14,6 14,23 14,43 -2,53 -1,17
Rata-rata -1,81 -0,44

Menurut tabel 4.20 hasil pengujian torsi kendaraan CBR 150 cc tahun 2016

menunjukkan bahwa torsi maksimum diperoleh pada putaran 9000 dengan


menggunakan bahan bakar pertamax turbo sebesar 15,87 PS. Menurut tabel 4.19

apabila ditampilkan dalam bentuk grafik maka akan tampak seperti gambar 4.2.

18

16
pertalite
14 pertamax

12 turbo
Poly. (pertalite)
10
Poly. (pertamax)
8
Poly. (turbo)
6
4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000

Gambar 4.2 Grafik Hubungan Putaran Mesin terhadap Daya Efektif

Secara umum menurut gambar 4.2 hasil pengujian daya efektif mengalami

peningkatan. Hasil menunjukkan daya efektif yang dihasilkan mesin cenderung

naik pada rentang putaran 4500 sampai putaran 9000. Hal ini terjadi karena

semakin tinggi putaran mesin maka bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar

semakin banayak sehingga daya efektif yang dihasilkan juga naik. Akan tetapi pada

putaran 9000 sampai 10000 daya efektif cenderung menurun, Hal ini terjadi karena

pada putaran 9000 mesin sudah mencapai daya maksimum sehingga pada putaran

yang lebih tinggi daya yang dihasilkan mesin akan berkurang.

C. Bmep

Hasil perhitungan tekanan efektif rata-rata pengereman diperoleh dengan

menggunakan rumus pada halaman 22. Persentase perubahan dapat dilihat pada tabel

4.36 dengan menggunakan rumus di bawah ini:


Tabel 4.21 Persentase Perubahan Tekanan Efektif Rata-rata Pengereman
Putaran Mesin Bmep Persentase Perubahan
Rpm Pertalite Pertmax Turbo Pertamax Turbo
4500 9,971 9,789 10,152 0,982 1,018
5000 9,952 9,626 9,830 0,967 0,988
5500 10,271 10,049 10,308 0,978 1,004
6000 10,673 10,435 10,809 0,978 1,013
6500 11,421 11,201 11,546 0,981 1,011
7000 11,800 11,566 11,887 0,980 1,007
7500 11,829 11,665 11,910 0,986 1,007
8000 11,523 11,395 11,574 0,989 1,004
8500 11,133 10,989 11,181 0,987 1,004
9000 10,605 10,492 10,718 0,989 1,011
9500 9,682 9,575 9,789 0,989 1,011
10000 8,810 8,586 9,116 0,975 1,035

Menurut tabel 4.21 apabila ditampilkan dalam bentuk grafik maka akan

terlihat seperti gambar

13

12 pertalite
pertamax
11
Turbo
BMEP

Poly. (pertalite)
10
Poly. (pertamax)
9 Poly. (Turbo)

8
4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000
RPM

Gambar 4.3 Grafik Hubungan Putaran Mesin terhadap Tekanan Efektif Rata-rata
Pengereman

Menurut tabel 4.21 secara umum hasil perhitungan tekanan efektif rata-rata

mengalami kenaikan pada putaran 4500 sampai putaran 7500. Hal ini terjadi karena

semakin tinggi putaran mesin maka campuran bahan bakar semakin banyak dan

mendekati sempurna sehingga tekanan fektif rata-rata pengereman yang di hasilkan


mesin akan naik. Akan tetapi pada putaran 6500-9000 tekanan efektif rata-rata

mesin cenderung menurunan.

2. Analisa dan Pembasan Perubahan Emisi Gas Buang

Pengujian emisi gas buang kendaraan diperoleh dengan menggunakan gas

analyzer dengan mengukur konsentrasi O2, CO, CO2 dan HC.

a. Analisa dan pembahasan perubahan konsentrasi O2

Hasil pengujian konsentrasi O2 yang telah ditunjukkan pada tabel 4.7

sampai 4.9 kemudian dianalisa sehingga menghasilkan perubahan konsentrasi O2

pada tiap penggunaan bahan bakar yang berbeda. Berikut hasil persentase

perubahan konsentrasi O2 pada emisi gas buang.

Tabel 4.21 Persentase Perubahan Konsentrasi O2


Putaran Mesin Peralite Pertamax Turbo
RPM Lamda O2 Lamda O2 Lamda O2
3000 1,000 0,297 0,934 0,300 0,938 0,31
3500 0,972 0,253 0,917 0,237 0,956 0,14
4000 1,007 0,23 1,002 0,173 1,004 0,14
4500 0,964 0,197 1,000 0,203 1,004 0,177
5000 1,003 0,18 1,007 0,227 1,005 0,167
5500 0,983 0,173 1,006 0,190 1,006 0,173
6000 1,003 0,187 1,005 0,197 1,002 0,15
6500 0,856 0,16 0,893 0,133 0,998 0,16
7000 0,951 0,193 0,989 0,147 1,011 0,543
7500 0,995 0,233 0,994 0,163 1,007 0,477
8000 0,991 0,237 0,994 0,160 1,003 0,343
8500 0,988 0,243 0,995 0,177 0,997 0,367
9000 0,939 0,237 0,984 0,167 0,995 0,27
Jumlah 2,820 2,474 2,626
Δ% CO -12,27 -6,88

Dari tabel 4.21 apabila ditampilkan dalam bentuk grafik maka akan terlihat

seperti gambar 4.3.


0.6

0.5
pertalite
0.4 pertamax

0.3 turbo
Poly. (pertalite)
0.2
Poly. (pertamax)
0.1
Poly. (turbo)
0
0.800 0.850 0.900 0.950 1.000 1.050

Gambar 4.3 Grafik Hubungan Lamda terhadap Konsentrasi O2

Menurut tabel 4.21 hasil pengujian konsentrasi O2 menunjukkan bahwa

apabila campuran bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar semakin ideal atau

nilai lamda mendekati 1 maka konsentrasi O2 dalam emisi gas buang cenderung

sedikit. Hal ini terjadi karena semakin ideal campuran yang masuk dalam ruang

bakar maka oksigen akan terbakar sempurna sehingga konsentrasi oksigen pada

emisi gas buang menurun. Sebaliknya apabila terjadi campuran miskin atau udara

yang masuk dalam ruang bakar terlalu banyak maka oksigen yang tidak bereaksi

akan keluar bersama emisi gas buang sehingga konsentrasi oksigen akan meningkat.

Menurut tabel 4.21 hasil pengujian perubahan konsentrasi O2 dalam emisi

gas buang menurun. Pada penggunaan bahan bakar pertamax hasil persentase

perubahan konsentrasi O2 turun sebesar 12,27 % dan pada penggunaan bahan bakar

pertamax turbo konsentrasi O2 turun sebesar 6,88 % hal ini terjadi karena semakin

tinggi nilai oktan bahan bakar maka semakin tinggi pula ketahanan bahan bakar

terhadap tekanan. Sehingga terjadi pembakaran yang lebih sempurna dalam ruang

bakar.

b. Analisa dan Pembahasan Perubahan Konsentrasi CO


Hasil pengujian konsentrasi CO yang telah ditunjukkan pada tabel 4.10

sampai 4.12 kemudian dianalisa sehingga menghasilkan perubahan konsentrasi CO

pada tiap penggunaan bahan bakar yang berbeda. Berikut hasil persentase

perubahan konsentrasi CO pada emisi gas buang.

Tabel 4.22 Persentase Perubahan Konsentrasi CO


Putaran Mesin Peralite Pertamax Turbo
RPM Lamda CO Lamda CO Lamda CO
3000 1,000 0,437 0,934 2,813 0,938 3,47
3500 0,972 1,387 0,917 3,327 0,956 1,733
4000 1,007 0,113 1,002 0,173 1,004 0,053
4500 0,964 1,57 1,000 0,290 1,004 0,107
5000 1,003 0,14 1,007 0,083 1,005 0,07
5500 0,983 0,827 1,006 0,090 1,006 0,047
6000 1,003 0,15 1,005 0,117 1,002 0,14
6500 0,856 5,4 0,893 3,980 0,998 0,303
7000 0,951 1,99 0,989 0,587 1,011 0,45
7500 0,995 0,477 0,994 0,430 1,007 0,487
8000 0,991 0,647 0,994 0,437 1,003 0,393
8500 0,988 0,76 0,995 0,433 0,997 0,65
9000 0,939 2,543 0,984 0,793 0,995 0,57
Jumlah 16,441 13,553 8,473
Δ% CO -17,57 -48,46

Dari tabel 4.22 apabila ditampilkan dalam bentuk grafik maka akan terlihat

seperti gambar 4.4.

5
pertalite
4 pertamax
3 turbo
2 Poly. (pertalite)

1 Poly. (pertamax)
Poly. (turbo)
0
0.830 0.880 0.930 0.980 1.030
-1

Gambar 4.4 Grafik Hubungan Lamda terhadap Konsentrasi CO


Menurut Gambar 4.4 menunjukkan apabila hasil lamda mendekati satu atau

apabila campuran bahan bakar mendekati sempurna maka konsentrasi CO yang

dihasilkan semakin rendah. Hal ini terjadi karena kandungan CO pada bemisi gas

buang dihasilkan karena pembakaran tidak sempurna di mana terjadi campuran

kaya sehingga bahan bakar yang tidak terbakar dalam ruang bakar akan keluar

Bersama emisi gas buang menghasilkan CO sehingga konsentrasinya akan naik.

Menurut tabel 4.22 menghasilkan pada penggunaan bahan bakar pertalite

menunjukkan konsentrasi CO tertinggi sebesar 5,4 lamda 0,856 dan konsentrasi CO

terendah 0,14 lamda 1,003. Pada penggunaan bahan bakar pertamax menunjukkan

konsentrasi CO tertinggi sebesar 3,980 lamda 0,893 dan konsentrasi CO terendah

0,083 lamda 1,007. Pada penggunaan bahan bakar pertamax menunjukkan

konsentrasi CO tertinggi sebesar 3,47 lamda 0,938 dan konsentrasi CO terendah

0,07 lamda 1,005. Hal ini menunjukkan apabila terjadi campuran kaya atau lamda

kurang dari satu maka konsentrasi CO akan naik sebaliknya apabila terjadi

campuran miskin atau lamda lebih besar dari satu maka konsentrasi CO yang di

hasilkan semakin turun.

c. Analisa dan Pembahasan Perubahan Konsentrasi CO2

Hasil pengujian konsentrasi CO2 yang telah ditunjukkan pada tabel 4.13

sampai 4.15 kemudian dianalisa sehingga menghasilkan perubahan konsentrasi

CO2 pada tiap penggunaan bahan bakar yang berbeda. Berikut hasil persentase

perubahan konsentrasi CO2 pada emisi gas buang.

Tabel 4.23 Persentase Perubahan Konsentrasi CO2


Putaran Peralite Pertamax Turbo
Mesin
RPM Lamda CO2 Lamda CO2 Lamda CO2
3000 1,000 15,267 0,934 14,000 0,938 13,567
3500 0,972 14,800 0,917 13,667 0,956 14,733
4000 1,007 15,467 1,002 15,733 1,004 15,967
4500 0,964 14,633 1,000 15,667 1,004 15,867
5000 1,003 15,733 1,007 15,767 1,005 15,933
5500 0,983 15,233 1,006 15,733 1,006 15,933
6000 1,003 15,633 1,005 15,733 1,002 15,933
6500 0,856 12,200 0,893 13,200 0,998 15,833
7000 0,951 14,367 0,989 15,467 1,011 15,433
7500 0,995 15,300 0,994 15,567 1,007 15,4
8000 0,991 15,200 0,994 15,600 1,003 15,467
8500 0,988 15,167 0,995 15,567 0,997 15,367
9000 0,939 14,100 0,984 15,367 0,995 15,5
Jumlah 193,100 197,068 200,933
Δ% CO 2,05 4,06

Dari tabel 4.23 apabila ditampilkan dalam bentuk grafik maka akan terlihat

seperti gambar 4.6.

17.000
16.000
15.000 pertalite

14.000 pertamax

13.000 turbo
12.000 Poly. (pertalite)
11.000 Poly. (pertamax)
10.000 Poly. (turbo)
9.000
0.800 0.850 0.900 0.950 1.000 1.050

Gambar 4.5 Grafik Hubungan Lamda terhadap Konsentrasi CO

Menurut gambar 4.5 apabila terjadi campuran ideal atau apabila lamda

mendekati satu maka konsentrasi CO2 semakin tinggi hal ini terjadi karena apabila

terjadi pembakaran sempurna dalam ruang bakar maka bahan bakar yang terbakar

akan menghasilkan senyawa CO2 dalam ruang bakar.

Hasil konsentrasi CO2 pada pengujian emisi gas buang bahan bakar

mengalami peningkatan. Pada penggunaan bahan bakar pertalite konsentrasi CO2


terendah sebesar 12,200 lamda 0,856 dan CO2 tertinggi sebesar 15,567 lamda

1,007. Pada penggunaan bahan bakar pertamax konsentrasi CO2 terendah sebesar

13,200 lamda 0,893 dan CO2 tertinggi sebesar 15,733 lamda 1,002. Pada

penggunaan bahan bakar pertamax turbo konsentrasi CO2 terendah sebesar 13,567

lamda 0,938 dan CO2 tertinggi sebesar 15,967 lamda 1,004. Hal ini menunjukkan

apabila terjadi campuran ideal udara bahan bakar atau lamda mendekati satu maka

konsentrasi CO2 yang dihasilkan emisi gas buang akan semakin tinggi.

d. Analisa dan Pembahasan Perubahan Konsentrasi HC

Hasil pengujian konsentrasi HC yang telah ditunjukkan pada tabel 4.16

sampai 4.18 kemudian dianalisa sehingga menghasilkan perubahan konsentrasi HC

pada tiap penggunaan bahan bakar yang berbeda. Berikut hasil persentase

perubahan konsentrasi HC pada emisi gas buang.

Tabel 4.24 Persentase Perubahan Konsentrasi HC


Putaran Mesin Peralite Pertamax Turbo
RPM Lamda HC Lamda HC Lamda HC
3000 1,000 30,667 0,934 128,667 0,938 165
3500 0,972 59,333 0,917 140,333 0,956 108,333
4000 1,007 16,000 1,002 23,333 1,004 23,667
4500 0,964 99,000 1,000 23,000 1,004 26,333
5000 1,003 28,000 1,007 15,667 1,005 17
5500 0,983 42,667 1,006 15,000 1,006 14,667
6000 1,003 20,667 1,005 13,667 1,002 16
6500 0,856 287,333 0,893 218,333 0,998 22
7000 0,951 118,333 0,989 28,667 1,011 21
7500 0,995 40,667 0,994 33,333 1,007 15,667
8000 0,991 47,000 0,994 27,000 1,003 25,333
8500 0,988 43,000 0,995 38,000 0,997 29,333
9000 0,939 131,000 0,984 42,667 0,995 26,333
Jumlah 963,667 747,667 510,666
Δ% CO -22,41 -47,01
Dari tabel 4.23 apabila ditampilkan dalam bentuk grafik maka akan terlihat

seperti gambar 4.6.

350.000
300.000
pertalite
250.000
pertamax
200.000
turbo
150.000
Poly. (pertalite)
100.000 Poly. (pertamax)
50.000 Poly. (turbo)
0.000
0.800 0.850 0.900 0.950 1.000 1.050

Gambar 4.6 Grafik Hubungan Lamda terhadap Konsentrasi HC

Menurut gambar 4.6 apabila terjadi campuran ideal atau apabila lamda

mendekati satu maka konsentrasi HC semakin rendah hal ini terjadi karena HC

adalah bahan bakar yang belum terbakar dalam ruang akan tetapi keluar Bersama

emisi gas buang sehingga membentuk HC. Akan tetapi apabila terjadi pembakaran

sempurna dalam bahan bakar maka konsentrasi HC akan rendah.

Hasil pengujian konsentrasi HC pada emisi gas buang mengalami penurunan.

Pada penggunaan bahan bakar pertalite menunjukkan hasil konsentrasi HC tertinggi

sebesar 118,333 lamda 0,951 dan terendah sebesar 20,667 lamda 1,003. Pada

penggunaan bahan bakar pertamax menunjukkan hasil konsentrasi HC tertinggi

sebesar 218,333 lamda 0,893 dan terendah sebesar 13,667 lamda 1,005. Hal ini

menunjukan apabila terjadi campuran sempurna atau lamda mendekati 1 maka


konsentrasi HC yang dihasilkan akan berkurang hal ini terjadi karena HC

merupakan bahan bakar yang tidak terbakar dalam ruang bakar sehingga keluar

Bersama emisi gas buang sebaliknya apabila terjadi pembakaran sempurna maka

konsentrasi HC dalam emisi gas buang akan berkurang.

Anda mungkin juga menyukai