2117 Chapter III PDF
2117 Chapter III PDF
METODOLOGI PENELITIAN
Mulai
Permasalahan
Studi Literatur
Analisa Propertis
Berat Jenis Analisa Saringan Berat Jenis Asli Berat Jenis Asli
Berat Isi Asli Berat Jenis Asli Kadar Air Asli Kadar Air Asli
Kadar Air Asli Berat Isi Asli Berat Isi Asli
Berat Isi Asli Berat Jenis SSD Berat Jenis SSD
Berat Jenis SSD Kadar Air SSD Kadar Air SSD
Kadar Air SSD Berat Isi SSD Berat Isi SSD
Berat Isi SSD Kadar Lumpur Kadar Lumpur
Kadar Lumpur Kandungan Organis Kandungan Organis
Kandungan Organis
33
A
Perawatan
Selesai
34
Meja getar dan palu karet
Cetakan (mold), berupa silinder (diameter 10 cm tinggi 20 cm) dan
begisting kayu
Stopwatch
Perawatan
Bak air untuk proses curing hingga mencapai umur benda uji, yaitu 28
hari.
Pengujian
Timbangan dengan ketelitian 0,001 gr
Alat Compression Test (uji kuat tekan beton)
Alat uji cabut Proceq EDm electromotor
Data Logger
Stopwatch
3.2.2 Bahan
Bahan – bahan yang digunakan untuk pembuatan benda uji kuat
lekatan antara agregat terhadap mortar dan kuat tekan beton pada penelitian
ini adalah sebagai berikut :
Semen tipe I OPC (Ordinary Portland Cement) Gresik.
Agregat halus (pasir), quarry muntilan.
Agregat kasar (batu split), menggunakan 3 quarry, yaitu Pudak Payung,
Kali Kuto, dan Limbangan.
Agregat kasar (slag) dari PT. Inti General Yaja Steel Semarang.
Baja tulangan Ø 28,35 mm.
Superplasticizer, dari produk SIKA Viscocrete 10.
Air, yang digunakan berasal dari air PAM.
35
lihat pada lembar lampiran). Perancangan campuran menggunakan standar
SNI, dengan mengatur kadar air pada agregat dibuat kering oven.
Untuk memperoleh hasil yang maksimal, agregat kasar dan agregat
halus yang dipakai pada mix design mortar dan beton harus memiliki gradasi
saringan yang ideal sesuai dengan ASTM C 33- 03 (dapat dilihat pada
lampiran analisa material).
Pemasangan kelengkapan
benda uji
36
A
Analisa Hasil
37
Acrilic
Acrilic
a. b.
Gambar 3.1 (a) Pemasangan acrylic berbentuk lingkaran, sebagai
penahan klip (displacement transducer), (b) Pemasangan klip berbentuk
persegi panjang, sebagai landasan klip.
Landasan
Aluminium
38
Baut
Klip
39
Proceq EDm
Electromotor
Gambar 3.4 Detail penempatan alat uji pada saat proses pengujian,
pemutar alat menggunakan Proceq Edm Electromotor
Gambar 3.5 Detail penempatan alat uji pada saat proses pengujian,
tombol daya ditekan secara manual menggunakan tangan
Gambar 3.6 Tampak atas alat uji kuat lekatan mortar – agregat
40
Gambar 3.7 Potongan I – I dari detail penempatan alat uji lekatan
Diberi Tekanan
Hasil Dicatat
Analisa Hasil
41
Dari bagan diagram alir pengujian kuat tekan beton di atas dapat di
jelaskan seperti di bawah ini :
a Silinder beton diangkat dari bak rendaman, dianginkan, dan dilap hingga
kering permukaan.
b. Menimbang silinder beton.
d. Melakukan capping pada silinder beton pada permukaan bagian atas dan
bawah.
e Silinder beton siap untuk diuji dengan mesin uji tekan.
f. Letakkan benda uji pada mesin tekan (Compression Testing Machine)
secara sentris, dan jalankan mesin tekan.
g. Lakukan pembebanan hingga jarum penunjuk pada dial mencapai nilai
maksimum, ditunjukkan dengan jarum berhenti bergerak dan kembali ke
posisi awal.
h. Catat beban maksimum yang terjadi, kemudian hitung kuat tekan benda
uji beton tersebut dalam satuan MPa.
42
3.5 Luaran Hasil Penelitian
Dari pengujian normal tarik akan didapatkan hubungan antara kuat
lekatan terhadap displacement antara agregat kasar terhadap mortar dan
hubungan antara kuat lekatan terhadap displacement antara baja tulangan
dengan mortar. Disamping itu, dilakukan pengujian kuat tekan beton untuk
mendapatkan nilai compressive strength, sehingga nantinya akan diketahui
hubungan rasio perbandingan antara nilai kuat lekatan antara agregat
terhadap mortar dengan kuat tekan beton normal.
43