Anda di halaman 1dari 13

ARTIKEL KONSEPTUAL

JUDUL :

“PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI ALTERNATIF DALAM RANGKA


PEMBENTUKAN SIKAP DAN KARAKTER PEMUDA BANGSA YANG KIAN
MEMUDAR”

Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia di Program
Strata-1 Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya.

ABSTRAK

Gerakan Pramuka adalah sekumpulan pemuda yang suka berkarya.


Kepramukaan merupakan kegiatan ikhlas bakti bina bangsa. Kepramukaan
merupakan kegiatan pembentukan sikap dan karakter yang baik untuk diterapkan
bagi pemuda bangsa, sehingga kegiatan pramuka sekarang dijadikan sebagai
pilihan utama untuk ekstra kurikuler dari SD sampai SMA. Didalam pramuka
terdapat janji yang disebut tri satya dan sepuluh prinsip dasar pramuka yaitu
darma pramuka yang dapat membentuk karakter yang kuat bagi para pemuda.
Didalam era yang semakin rumit ini karakter bangsa ini terasa semakin pudar.
Memudarnya karakter bangsa ini dapat dilihat dari semakin maraknya kekacauan
yang terjadi, seperti semakin maraknya geng motor, kerusuhan antar pelajar,
sampai dengan maraknya kegiatan korupsi di negeri ini. Melihat berbagai
fenomena tersebut untuk mengembalikan karakter bangsa sedikit demi sedikit,
diperlukan suatu stimulus yaitu pramuka. Kegiatan pramuka dapat dijadikan
sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan karakter. Melalui kegiatan
kepramukaan seperti pendisiplinan pakaian, ketepatan waktu, dan berkemah
dalam pramuka sangatlah membantu.

Kata kunci: pramuka, karakter, dan pemuda

1
PENDAHULUAN

Gerakan Pramuka adalah sekumpulan pemuda yang suka berkarya.


Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan
kepramukaan serta mengamalkan satya pramuka dan darma pramuka. Didalam
sebuah kegiatan kepramukaan harus didasarkan pada kode etik kepramukaan.
Kode etik kepramukaan terdapat dalam janji dan darma pramuka. Janji dan darma
pramuka yang dijadikan kode etik adalah janji atau yang sering disebut dengan tri
satya dan sepuluh darma pramuka. Di dalam darma pramuka terdapat sepuluh
prinsip yang harus dimiliki oleh seorang pramuka.Untuk menerapkan kesepuluh
prinsip tersebut perlu diterapkan berbagai kegiatan kepramukaan yang sangat
mendukung, sehingga kegiatan tersebut secara langsung atau tidak telah
memberikan penanaman karakter yang terdapat di dalam sepuluh prinsip dasar
pramuka. Di dalam darma pramuka terdapat karakter bangsa yang juga harus
dimiliki oleh setiap warga Indonesia khususnya pemuda Indonesia yang akan
memikul beban untuk memajukan Indonesia. Penanaman pendidikan karakter di
dalam pembelajaran di sekolah sudah jarang ditemukan, adapun ada hanya
diselipkan oleh guru ditengah-tengah proses pembelajaran. Di dakam sebuah mata
pelajaran penanaman nilai moral ataupun karakter hanya dibeberapa mata
pelajaran tertentu saja, seperti mata pelajaran pancasila dan kewarganegaraan,
pendidikan agama, dan dalam mata pelajaran bahasa jawa.Jadi dapat dikatakan
penanaman karakter pada pemuda sangatlah kurang, padahal penanaman karakter
adalah penting untuk zaman sekarang ini. Dengan melihat berbagai fenomena
sekarang ini ynag semakin marak dengan tawuran anak pelajar, konvoi-konvoi
dijalan raya yang mengganggu pengguna jalan, pergaulan yang semakin bebas
antara laki-laki dan perempuan, ini membuktikan bahwa karakter pemuda
indonesia sudah semakin menurun. Sekarang sering dijumpai pemberitaan
dimedia masa baik cetak maupun elektronik mengenai geng motor. Geng motor
selalu diberitakan negatif, selalu melakukan penjarahan, pengkroyokan, hingga
sampai membunuh sesama geng motor. Selain geng motor, suporter yang
seharusnya menjadi penyemangat pertandingan malah berubah menjadi

2
pengrusak.Dari hal yang sering terjadi tersebut sudah dapat membuktikan bahwa
penurunan karakter bangsa sudah semakin jauh, jika dibiarkan terus menerus mau
dibawa kemana bangsa ini oleh kaum pemuda bangsa. Korupsi bukanlah hal yang
baru untuk bangsa ini, jika pemuda bangsa dibiarkan saja bersama menurunnya
karakter bangsa ini maka korupsi di indonesia tiak akan bisa ditekan yang ada
akan semakin merajalela. Melalui kegiatan kepramukaan diharapkan dapat
membentuk kembali karakter pemuda yang sudah hilang dan dapat meningkatkan
karakter pemuda yang semakin menurun. Kegiatan kepramukaan dipilih karena
didalam pramuka memiliki sepuluh prinsip dasar yang menjadi cerminan karakter
yang harus ada di dalam diri seorang pemuda bangsa indonesia. Melalui kegiatan
kepramukaan yang teratur dapat membangun kembali karakter pemuda
bangsa.Pramuka merupakan sebuah kegiatan yang tidak boleh ditakuti malainkan
disenangi karena di dalam pramuka memiliki prinsip pendisiplinan yang baik,
melalui pendisiplinan pakaian, penampilan, dan ataupun waktu.Para pemuda
harus dibentuk dari awal, yaitu dari dini sehingga pramuka harus dikenalkan sejak
dini kepada anak-anak.Kebanyakan di sekolah-sekolah baik dari SD/SMP/SMA
sudah mewajibkan peserta didiknya untuk ikut kegiaatan kepramukaan melalui
kegiatan ekstra kulikuler pramuka yang merupakan eksra kulikuler wajib yang
harus diikuti oleh peserta didik. Dengan mewajibkan ikut dalam kegiatan
kepramukaan diharapkan anak didik yang akan menjadi calon pemuda harapan
bangsa dapat meningkatkan dan tidak terpengaruh oleh karakter kebarat-baratan
yang memberikan citra buruk bagi karakter pemuda bangsa indonesia.

Pendidikan Nilai Karakter


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kpribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara. Sedangkan pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

3
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. (UU No. 20 Tahun 2003)

Dewasa ini pendidikan karakter diartikan hanya sebagai sopan


santun.Padahal pendidikan karakter lebih dari itu.Salah satunya yang akan
ditumbuhkan adalah karakter dan budaya yang dapat merangsang rasa ingin tahu
intelektual sebagai modal untuk mengembangkan kreativitas dan daya inovatif
yang dijiwai dengan nilai kejujuran dan dibingkai dengan kesopanan.

Karakter adalah perilaku yang dilandasi oleh nilai-nilai berdasarkan norma


agama, kebudayaan, hukum, adat istiadat, dan estetika, berupa watak, tabiat,
akhlak atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi.Maka,
pendidikan karakter adalah upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik
berperilaku sebagai insan intelektual. Pendidikan karakter merupakan proses
pewarisan budaya pada pemuda untuk membentuk kepribadian sebagai landasan
untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak.

Dalam tujuan pendidikan nasional, pendidikan karakter merupakan


gambaran tentang kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh
satuan pendidikan, serta menjadi dasar dalam mengembangkan pendidikan
karakter bangsa.Menurut Daniel Golemen dalam bukunya Kecerdasan Ganda
menyebutkan bahwa kecerdasan emosional dan sosial dalam kehidupan
dibutuhkan 80%, sedangkan kecerdasan intelektual hanya 20%. Sehingga
pendidikan karakter akan mudah diberikan melalui jalur pendidikan, salah satunya
adalah pendidikan nonformal. Jadi, kecerdasan emosional dan sosial lebih
membawa dampak pada perjalanan hidup bahkan karier anak dikemudian
hari.Berbagai pendidikan nonformal dapat dilakukan, salah satunya adalah
melalui pendidikan kepramukaan yang saat ini telah menjadi ekstrakurikuler
wajib bagi pemuda Indonesia sejak diberlakukannya kurikulum 2013. Secara
eksplisit telah dirumuskan dalam UU No.12 Tahun 2010 pasal 1 ayat 4 bahwa

4
“Pendidikan kepramukaan merupakan proses pembentukan kepribadian,
kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan
pengamalan nilai-nilai kepramukaan”.

Pendidikan Kepramukaan dapat Menumbuhkan Karakter


Mandiri

Unsur didalam pendidikan nonformal adalah pendidikan


kepemudaan.Unsur yang ada didalam pendidikan kepemudaan adalah Gerakan
Pramuka.Dalam UU No.12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, disebutkan
Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk
menyelenggarakan pendidikan kepramukaan. Gerakan Pramuka merupakan
wadah pendidikan pemuda usia 7-25 tahun, yang mempersiapkan anggotanya
untuk mempunyai sikap dan karakter bangsa sesuai dengan tri satya dan dasa
darma pramuka.

Tujuan Gerakan Pramuka adalah untuk membentuk setiap pramuka yaitu


pemuda agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia,
berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa,
kreatif, mandiri, peduli sosial, berani, dan memiliki kecakapan hidup sebagai
kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik
Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup. Tujuan
dari Gerakan Pramuka sejalan dengan fokus pendidikan karakter yang menjadi
program utama Kementerian Pendidikan Indonesia.

Salah satu kegiatan yang efektif dalam membentuk karakter adalah


kegiatan pramuka.Dalam kegiatan pramuka diberikan pendidikan karakter yang
sangat banyak.Dalam kegiatan kepramukaan diberikan banyak hal terkait dengan
pembentukan karakter.Selain itu dikepramukaan memiliki sepuluh darma
pramuka dimana kesepuluh darma pramuka tersebut merupakan pembentukan
karakter yang bagus dan harus dimiliki oleh seorang pramuka. Jika kesepuluh
darma pramuka tersebut benar-benar dilaksanakan dalam penanaman karakter
kepada pemuda sebagai generasi penerus bangsa maka akan menumbuhkan dan

5
membentuk karakter pemuda yang tangguh dan berkualitas. Selain darma
pramuka yang menjadi dasar jiwa yang harus dimiliki oleh seorang pramuka ada
beberapa kegiatan lain yang dapat membentuk karakter yang tangguh. Didalam
kegiatan kepramukaan pasti kegiatan berkemah. Kegiatan tersebut merupakan
suatu kegiatan yang baik untuk membentuk karakter.Berkemah merupakan
pembentukan karakter kemandirian yang sangat bagus. “Mandiri berarti mampu
menjalani kehidupan dengan kemampuan diri sendiri, kemampuan untuk
melakukan sesuatu seorang diri tanpa banyak melibatkan bantuan orang lain.
Setiap kita yang merasa dirinya ingin sukses maka kita memerlukan sikap
mandiri, karena kemandirian adalah sikap yang mutlak diperlukan sebagai
prasyarat utama untuk meraih berbagai keberhasilan dalam kehidupan ini. Sebagai
suatu sikap positif, kita semua perlu memiliki sifat mandiri.” Irawan
(2010).Dengan kegiatan kemah seseorang bisa memiliki kemandirian untuk
mengatur hidupnya sendiri dan kelompok untuk bisa bertahan dengan bekal yang
seadanya, dan bisa memanfaatkan semua yang ada disekitar dengan maksimal.

Pendidikan Kepramukaan dapat Menumbuhkan Karakter


Disiplin

Dalam menanamkan dan menumbuhkan karakter bangsa, dikepramukaan


mempergunakan 10 pilar yang menjadi kode kehormatan. Kode kehormatan
mempunyai makna suatu norma (aturan) yang menjadi ukuran kesadaran
mengenai akhlak yang tersimpan dalam hati yang menyadari harga dirinya, serta
menjadi acuan tingkah laku pramuka di masyarakat, 10 pilar tersebut bernama
dasa darma, yaitu :

1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.


2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin,terampil dan gembira.

6
7. Hemat,cermat dan bersahaja.
8. Disiplin, berani dan setia.
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya dan
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

Dalam mengimplemasikan 10 pilar tersebut, antara anggota penggalang, penegak


dan pandega hingga anggota dewasa disesuaikan dengan perkembangan rohani
dan jasmani. Salah satu dari pilar tersebut adalah disiplin, berani dan
setia.Menurut Akriz (2012) prilaku disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati
dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang untuk tunduk kepada
keputusan, perintah dan peraturan yang berlaku. Dengan kata lain, disiplin adalah
sikap menaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan tanpa pamrih.
Sedangkan menurut Prawirosentono (dalam Akriz) mengemukakan bahwa
pengertian disiplin secara umum adalah taat kepada hukum dan peraturan yang
berlaku.Sedangkan disiplin kerja, atau lebih tepatnya disiplin kerja pegawai dapat
dikatakan ketaatan pegawai yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian
kerja dengan organisasi di mana dia bekerja.Berdasarkan uraian diatas maka
pengertian disiplin dapat disimpulkan bahwa disiplin meliputi ketaatan dan
hormat terhadap perjanjian yang dibuat antara perusahaan dan karyawan.Disiplin
juga berkaitan erat dengan sanksi yang perlu dijatuhkan kepada pihak yang
melanggar.Dalam pendidikan kepramukaan, karakter disiplin dirangsang melalui
berbagai kegiatan, diantaranya disiplin berpakaian, disiplin waktu, dan lain
sebagainya. Ketika anggota pramuka melanggar, maka akan ada hukuman yang
diberikan. Sehingga anggota pramuka pun berlomba-lomba untuk menjadi disiplin
dengan mematuhi aturan yang ada.

Pendidikan Kepramukaan dapat Merangsang Kreativitas

Supriyadi dalam Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati (2005 : 15)


mengutarakan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan
sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda
dengan apa yang telah ada. Selanjutnya ia menambahkan bahwa kreativitas

7
merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mengimplikasikan terjadinya
eskalasi dalam kemampuan berpikir, ditandai oleh suksesi, diskontinuitas,
diverensiasi, dan integrasi antara setiap tahap perkembangan. Utami
Munandar (1995 : 25) kreativitas adalah suatu kemampuan umum untuk
menciptakan suatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-
gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai
kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang
sudah ada sebelumnya. Jadi, kreativitas merupakan kemampuan untuk
memahami, mengenterprestasi pengalaman dan memecahkan masalah dengan
cara yang baru sehingga dapat menciptakan ide-ide yang dapat berkembang.
Proses berkreasi merupakan bagian paling penting dalam pengembangan
kreativitas. Dalam pendidikan kepramukaan anak akan merasa mampu dan senang
bersibuk diri secara kreatif dengan aktifitas yang dilakukannya, baik melukis,
menyusun balok, merangkai bunga dan sebagainya, beberapa hal yang dapat
dilakukan :

1. Hargailah kreasinya tanpa perlu berlebihan, karena secara intuisif anak


akan tahu mana pujian yang tulus dan yang mana yang hanya akan basa-
basi.
2. Hindari memberi komentar negatif saat anak berkreasi, apalagi disertai
dengan perintah ini itu terhadap karya yang sedang dibuatnya, karena hal
ini justru dapat menyurutkan semangatnya berkreasi.
3. Peliharalah harga diri anak dengan mengungkapkan terlebih dahulu
komentar anda secara positif. Dengan demikian anak akan merasa dirinya
mampu dan dihargai lingkungannya
Kegiatan pramuka merupakan kegiatan yang orientasinya adalah alam, sehingga
ketika anak sedang mengikuti pendidikan kepramukaan, maka anak dituntut untuk
dapat mengolah segala sesuatu dari alam untuk memenuhi kebutuhan selama
mengikuti kegiatan pramuka. Misalnya anak diwajibkan untuk membuat rak
sepatu dari bahan yang tersedia di alam, maka anak tersebut akan mencoba
mengolah kayu yang ada lalu mengikatnya dengan rotan-rotan di sekitar tempat

8
mereka berada. Melalui kegiatan inilah kreativitas anak ditumbuhkan dan
diharapkan dapat diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan Kepramukaan dapat Menumbuhkan Rasa Cinta


Tanah Air

Menurut Badjoeri Widagdo, SH, MH, MBA (2012), cinta tanah air ialah
perasaan cinta terhadap bangsa dan negaranya sendiri.Usaha membela bangsa dari
serangan penjajahan. Dalam cinta tanah air terdapat nilai-nilai kepahlawanan ialah
rela dengan sepenuh hati berkorban untuk bangsa dan negara.
Pada hakekatnya cinta tanah air dan bangsa adalah kebanggaan menjadi salah satu
bagian dari tanah air dan bangsanya yang berujung ingin berbuat sesuatu yang
mengharumkan nama tanah air dan bangsa. Cinta Tanah Air adalah suatu ilmu
yang mempelajari sikap kita, rela berkorban terhadap Negara Indonesia. Untuk
memahami pentingnya mewujuddkan cinta tanah air, dapat kita wujudkan setiap
hari dengan bagaimana sikap kita dalam menjalani hidup berbangsa dan bertanah
air dengan giat,pantang menyerah,peduli,dan saling membantu antar umat. Itu
merupakan cerminan dari Cinta Tanah Air. Rasa Cinta Tanah Air dapat
ditanamkan kepada anak sejak usia dini agar rasa terhadap cinta tanah air
tertananam dihatinya dan dapat menjadi manusia yang dapat menghargai bangsa
dan negaranya misalnya dengan upacara sederhana setiap hari Senin yang di
lakukuan di sekolah dengan menghormat bendera Merah Putih, menyanyikan lagu
Indonesia Raya dengan penuh bangga, dan mengucapkan Pancasila dengan
semangat. Meskipun lagu Indonesia Raya masih sulit dan panjang untuk ukuran
anak usia dini, tetapi dengan membiasakan mengajak menyanyikannya setiap hari
Senin pada upacara, maka anak akan hafal dan bisa memahami isi lagu. Merah
Putih bisa diangkat menjadi sub tema pembelajaran. Pentingnya sebuah lagu
kebangsaan dan itu menjadi sebagai identitas dari negara tersebut, agar dapat
mengingatkan kembali betapa pentingnya cinta terhadap Negara Republik
Indonesia. Kegiatan seperi ini sering dilakukan ketika mengikuti kegiatan
pramuka. Pramuka merupakan salah satu kegiatan abdi negara, yang mengarahkan
pemuda Indonesia untuk mengingat betapa pentingnya rasa cinta tanah air.

9
Sehingga tanah air kita tetap berdiri kokoh di zaman yang modern ini. Dengan
diharapkan anggota pramuka menjadi cikal-bakal penerus perjuangan bangsa.

Pendidikan Kepramukaan dapat Menumbuhkan Karakter


Toleransi

Menurut W.J.S Purwadarminta (2012), toleransi adalah menghormati


alam, dan untuk memungkinkan pembentukan, pendapat, pandangan, keyakinan
dan lain-lain yang berbeda dengan pendirian mereka sendiri. Dengan kata lain,
toleransi merupakan menghormati pendapat orang lain dan menyesuaikannya
meskipun terkadang berbeda dengan pendapat kita demi mencapai tujuan
bersama.

Toleransi juga terlihat pada pola pembinaan antara anggota pramuka.


Untuk usia 7 s.d 10 dan anggota pramuka usia 21 s.d.25 tahun disesuaikan atau
tidak sama. Semakin tinggi usianya semakin kecil keikut serta anggota dewasa
untuk mendampingi. Semakin kecil usianya keterlibatan pembina masih besar
bahkan adanya yang 90% pembina harus mendampingi, seperti pada anggota
pramuka siaga. Untuk itu khusus anggota siaga, panggilan pembina bukan kakak
tapi bunda dan yanda. Hal ini sesuai dengan sistem among yang digunakan dalam
salah satu prinsip metode pendekatan di kepramukaan.

Sistem among proses pendidikan kepramukaan bertujuan membentuk


peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin dan mandiri dalam hubungan timbal
balik antar manusia. Sistem among selalu terimplimentasikan dalam kegiatan
pramuka mulai tingkatan anggota siaga hingga dewasa, dengan cara atau pola
yang dipergunakan disesuaikan dengan usia peserta didik, sehingga memudahkan
dalam menanamkan karakter bangsa dan dapat tersimpan lama dalam memory
pikiran. Terdapat 3 prinsip dalam sistem among, yaitu di depan menjadi teladan,
ditengah membangun kemauan dan di belakang mendorong dan memberikan
motivasi kemandirian.

10
Makna yang diatas, untuk anggota siaga ketergantungan ke pembina masih
besar sebanyak 90%, sehingga pembina menjadi sentra atau contoh bagi anggota
siaga. Sedangkan anggota penggalang tingkat ketergantungan ke pembina sebesar
60%. Pembina masih menjadi sentra dalam kegiatan pramuka, namun semakin
tinggi tingkat penggalang semakin besar tingkat mandiri. Di dalam penggalang
ada tiga tingkatan, yaitu mula, trap dan trampil. Ketergantungan pembina semakin
kecil pada anggota penegak dan pandega hanya 10 %, karena anggota pramuka
penegak dan pandega sudah cukup dewasa utamanya pada pandega, sehingga bisa
melaksanakan kegiatan pramuka secara mandiri, pembina hanya berfungsi sebagai
motivator dan konsultan program.

Dengan adanya sistem among tersebut, karakter anggota pramuka sudah


terpantau sejak usia 7 tahun dan terus dipantau sampai berhenti menjadi anggota
pramuka. Sedangkan anggota dewasa, untuk memantapkan penanaman karakter
melalui jenjang kursus, mulai kursus pembina pramuka mahir dasar dan lanjut
hingga jenjang kursus pelatih pembina pramuka tingkat dasar hingga lanjut.

Bila anggota sudah mencapai tingkatan Kursus Pelatih Pembina Pramuka


Tingkat Lanjut (KPL) maka diharapkan sudah mendarah daging norma tentang
kepramukaan, sehingga bisa menjadi contoh tauladan di masyarakat.

11
KESIMPULAN

Setiap manusia pasti memiliki karakter masing-masing. Karakter manusia


bisa berasal dari bawaan dari lahir ataupun pembentukan dari lingkungan. Dewasa
ini, karakter pemuda bangsa semakin mengalami penurunan. Penurunan ini
dikarenakan pemuda bangsa lebih menyukai karakter kebarat-baratan yang lebih
mengutamakan individu. Merubah suatu karakter yang sudah melekat memang
sulit. Namun jika ada tekad dan kemauan yang kuat pasti karakter bisa dirubah
kearah yang lebih baik. Salah satu penanaman karakter yaitu melalui dunia
pendidikan. Untuk sekarang ini sulit mencari pendidikan yang memberikan
pendidikan atau penanaman karakter secara maksimal. Dalam dunia pendidikan,
penanaman karakter hanya diselip-selipkan diproses belajar mengajar sehingga
penanaman karakter dinilai kurang.Sebagai salah satu alternatif pembentukan
karakter, pramuka merupakan pilihan yang tepat. Didalam pramuka ditanamkan
banyak karakter bagi pemuda. Penanaman karakter dari pramuka dapat dilakukan
melalaui suatu permainan dan berbagai kegiatan kepramukaan seperti
kemah.Berbagai kegiatan kepramukaan tersebut banyak memberikan
pembentukan karakter yang berkualitas, sehingga tidak salah jiak pramuka
menjadi alternatif dalam rangka membangun kembali karakter bangsa yang sudah
mulai luntur atau semakin menurun. Pramuka tidak hanya milik orang yang
sekolah saja. Bagi orang ynag tidak sekolah juga bisa ikut pramuka.Jadi
harapannya kepramukaan di Indonesia dapat dimaksimalkan untuk membangun
kembali karakter pemuda bangsa ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Aini, Hasanah. “ Pengertian dan Sejarah Gerakan Pramuka Menurut Para Ahli”.
04 Desember 2015. http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-dan
sejarah-gerakan-pramuka-menurut-para-ahli.html.

Febrico, Josua. “ Pengertian Kreativitas Menurut Para Ahli”. 04 Desember 2015.


http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-kreativitas-menurut
para-ahli.html.

Fitri, Herlina. “ Pengertian Disiplin”. 03 Desember 2015.


http://akrizz.blogspot.com/2012/ 07/ pengertian-disiplin-dalam-
proses.html.

Ibrahim, Muhammad.”Definisi Kemandirian Menurut Para Ahli”.03 Desember


2015.http://tugasavan.blogspot.com/2010/10/ kemandirian.html.

Lesmana, Indra. “Pengertian Rasa Cinta Tanah Air Menurut Para Ahli”. 03
Desember 2015. http://ichsannur.blogspot.com/2012/03/cinta-tanah
air.html.

Malik, Iskandar. “3 Pengertian Toleransi Menurut Para Ahli”. 05 Desember 2015.


http://www.jelajahinternet.com/2015/10/3-pengertian-toleransi-menurut
para.html?m=1

13

Anda mungkin juga menyukai