MODA DARING
rof
Copyright©2016
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Dalam rangka memetakan kompetensi guru, pada tahun 2015 telah dilaksanakan
Uji Kompetensi Guru (UKG) secara menyeluruh. UKG dilaksanakan bagi semua
guru, baik yang sudah maupun belum sertifikasi untuk memperoleh gambaran
obyektif sebagai baseline kompetensi profesional maupun pedagogik guru, yang
ditindaklanjuti dengan program Diklat Pasca UKG. Pengembangan profesionalitas
guru melalui program Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
merupakan upaya peningkatan kompetensi untuk semua guru.
Program Diklat PKB dilakukan melalu beberapa moda yaitu moda tatap muka,
moda dalam jaringan (daring), dan moda kombinasi (tatap muka dan daring) untuk
semua mata pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan modul ini diharapkan
program Diklat PKB memberikan sumbangan yang sangat besar dalam
peningkatan kualitas kompetensi guru.
i
DAFTAR ISI
Halaman
LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................... 25
A. Lembar Kerja .............................................................................................................. 25
ii
DAFTAR GAMBAR
gambar 1. 1. Peta Kompetensi Modul Pembelajaran Daring Pada PKB GGD .............. 3
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan terselenggara dengan adanya peran serta dari pendidik dan tenaga
kependidikan. Guru sebagai salah satu bagian dari pendidik tentu memiliki
peran yang besar dalam menyelenggarakan pendidikan yang bermutu. Untuk
menghasilkan pendidikan yang bermutu, tentu saja membutuhkan pendidik
berkualitas salah satunya guru. Agar guru dapat melaksanakan tugasnya, wajib
bagi guru untuk selalu melakukan kegiatan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan guna mendukung pengembangan profesi bagi PKB sesuai dengan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Terlebih era saat ini mudah
sekali untuk mendapatkan atau mencari sumber belajar. Kemajuan teknologi
memudahkan guru untuk belajar dimana saja dan kapan saja.
1
layanan bagi guru sebagai bagian dari warga negara dan sebagai pelaku
pendidikan tentu berhak juga mendapatkan layanan dari pemerintah. Untuk itu
pemerintah perlu menyelenggarakan layanan atau fasilitasi bagi guru dan salah
satu langkah yang ditempuh oleh pemerintah adalah dengan menjalankan
Kegiatan PKB.
B. Tujuan
Modul ini disusun dengan tujuan untuk memberikan panduan bagi peserta
dalam mengikuti pembelajaran PKB moda daring.
2
C. Peta Kompetensi
Memahami Konsep
Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) Guru
Memahami Pembelajaran
Daring pada PKB Guru Garis
Depan (GGD)
Mensimulasikan
Pembelajaran Kegiatan PKB
Moda Daring
D. Ruang Lingkup
4
BAB II
IMPLEMENTASI ISI MODUL
Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan danlatau akumulasi
nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang Guru dalam
rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya.
Unsur kegiatan yang dinilai dalam memberikan angka kredit terdiri atas:
a. pendidikan;
b. pembelajaran, pembimbingan dan tugas tambahan dan atau tugas lain
yang relevan dengan fungsi sekolahl madrasah; dan
c. pengembangan keprofesian berkelanjutan.
5
Pengembangan keprofesian berkelanjutan, meliputi:
B. Pembelajaran Moda Daring pada PKB bagi Guru Garis Depan (GGD)
6
2. Bahan Bacaan
7
kompetensi. Selanjutnya, dari 10 kelompok kompetensi dikembangkan
kisi-kisi soal UKG, dan untuk masing-masing kelompok kompetensi
dikembangkan juga modul peningkatan kompetensi PKB. Hasil UKG
menjadi acuan dalam penilaian diri (self assessment) bagi guru tentang
kompetensinya sehingga dapat menetapkan modul peningkatan
kompetensi PKB yang dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensinya,
dan menjadi acuan bagi penyelenggara Program Peningkatan
Kompetensi PKB untuk melakukan analisis kebutuhan.
b. Moda PKB
Program Peningkatan Kompetensi PKB dilakukan melalui tiga moda,
yaitu Moda Tatap Muka, Moda Daring, dan Moda Daring Kombinasi.
Pelaksanaan program PKB dapat dilakukan di tingkat kabupaten/kota,
provinsi, maupun nasional.
8
1) Moda Tatap Muka
Moda tatap muka merupakan bagian dari sistem pembelajaran di
mana terjadi interaksi secara langsung antara fasilitator dengan
peserta pembelajaran. Interaksi pembelajaran yang terjadi dalam
tatap muka meliputi pemberian input materi, tanya jawab, diskusi,
latihan, kuis, praktik, dan penugasan.
Moda tatap muka diperuntukkan bagi guru yang memerlukan
peningkatan kompetensi yang lebih intensif pada 8-10 modul. Di
samping itu, moda tatap muka dapat menjadi alternatif bagi guru
yang memiliki berbagai keterbatasan sehingga tidak memungkinkan
untuk mengikuti pembelajaran moda lainnya, misalnya karena
alasan geografis, tidak/kurang tersedianya aliran listrik dan jaringan
internet, ketersediaan anggaran, literasi teknologi informasi dan
komunikasi, serta alasan lain yang rasional.
Moda tatap muka dapat dilaksanakan dengan beberapa alternatif,
yaitu: tatap muka penuh, tatap muka tidak penuh (in-on-in), dan
tatap muka dalam kegiatan kolektif guru yaitu PKG (Pusat Kegiatan
Gugus) untuk guru PAUD, KKG (Kelompok Kerja Guru) untuk guru
SD, MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) untuk guru
SMP/SMA/SMK, dan MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan dan
Konseling).
2) Moda Daring
Moda Dalam Jejaring (Daring) adalah program PKB yang
dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi jaringan komputer
dan internet. Moda Daring dapat dilaksanakan dengan
mempersiapkan sistem pembelajaran yang secara mandiri
memberikan instruksi dan layanan pembelajaran kepada peserta
tanpa melibatkan secara langsung para pengampu dalam proses
penyelenggaraannya. Melalui moda ini, peserta memiliki keleluasaan
waktu belajar. Peserta dapat belajar kapanpun dan dimanapun,
sehingga tidak perlu meninggalkan kewajibannya sebagai guru
dalam mendidik.
Peserta dapat berinteraksi dengan pengampu/mentor secara
synchronous – interaksi belajar pada waktu yang bersamaan seperti
9
dengan menggunakan video call, telepon atau live chat, maupun
asynchronous – interaksi belajar pada waktu yang tidak bersamaan
melalui kegiatan pembelajaran yang telah disediakan secara
elektronik dengan menggunakan forum atau message.
Dalam pelaksanaan moda daring, dikembangkan dua model sebagai
berikut.
(a) Model 1
Pembelajaran PKB pada model ini hanya melibatkan pengampu
dan guru sebagai peserta. Dengan memanfaatkan TIK, peserta
secara penuh melakukan pembelajaran daring dengan
mengakses dan mempelajari bahan ajar, mengerjakan lembar
kerja, berdiskusi serta berbagi ilmu pengetahuan dan
pengalaman dengan peserta PKB lainnya. Selama proses
pembelajaran, peserta difasilitasi secara daring penuh oleh
pengampu, seperti pada Gambar 2.2.
Sistem
PKB
10
(b) Model 2
Pembelajaran pada PKB moda daring – Model 2 melibatkan
peserta, mentor dan pengampu. PKB moda daring model ini
dilakukan secara daring penuh dengan menggabungkan interaksi
antara peserta, mentor dan atau pengampu, dengan model
pembimbingan seperti pada Gambar 2.3 berikut:
Sistem
PKB
11
dari registrasi, pelaksanaan pembelajaran, sampai dengan
evaluasi.
Moda Daring Kombinasi dilaksanakan dengan mempersiapkan
sistem pembelajaran yang membutuhkan keterlibatan secara
langsung para pengampu dan mentor dalam proses pembelajaran.
Keterlibatan para mentor dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara: (1)
bertemu muka secara langsung dengan peserta di Pusat Belajar atau
dalam kegiatan kolektif guru yaitu PKG (Pusat Kegiatan Gugus)
untuk guru PAUD, KKG (Kelompok Kerja Guru) untuk guru SD,
MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) untuk guru
SMP/SMA/SMK, dan MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan dan
Konseling); atau (2) bertemu muka secara virtual, baik melalui
video (Video Call), audio, maupun teks. Moda Daring Kombinasi
diperuntukkan bagi guru yang memerlukan peningkatan
kompetensi pada 6-7 modul. Penjelasan lebih lanjut pelaksanaan
program PKB moda daring dan daring kombinasi dijelaskan dalam
juknis moda daring.
Sistem
PKB
c. Sistem PKB
Sistem PKB adalah sebuah sistem informasi yang terdiri dari kumpulan
beberapa aplikasi (LMS PKB, Aplikasi Mobile, Sistem Pengolahan Data
dan Sistem UKG) yang saling terintegrasi untuk memberikan layanan
12
informasi mengenai pendataan, pelaksanaan, dan portofolio PKB. Sistem
PKB dapat digambarkan seperti gambar dibawah ini.
13
d. Desain PKB Moda Daring
PKB moda daring dikembangkan dengan menggunakan pendekatan
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK), yaitu kerangka
pengembangan yang menggambarkan hubungan dan kompleksitas
antara tiga komponen dasar pengetahuan (teknologi, pedagogi, dan
konten). Berdasarkan gambar 2.6, Peserta akan melihat irisan 3 tipe
pengetahuan, yaitu pemahaman intuitif pengajaran konten dengan
metode pedagogi dan teknologi yang sesuai.
(1) Pedagogical - content knowledge (PCK), berhubungan dengan
pengetahuan konten yang berhubungan dengan proses mengajar
(Shulman, 1986). PCK merupakan perpaduan antara konten dan
pedagogi dengan tujuan untuk mengembangkan praktik mengajar
suatu konten yang lebih baik.
(2) Technological - content knowledge (TCK), merupakan pengetahuan
tentang bagaimana teknologi bisa mencipkan representasi yang baru
untuk konten yang spesifik. Dengan menggunakan teknologi yang
spesifik, guru bisa mengubah cara guru berlatih dan memahami
konsep di dalam konten spesifik.
(3) Technological pedagogical knowledge (TPK), merupakan
pengetahuan tentang bagaimana berbagai teknologi bisa digunakan
dalam mengajar dan untuk memahami bahwa penggunaan teknologi
dapat mengubah cara guru mengajar.
14
GAMBAR 2. 6. PENDEKATAN TPACK
15
pembelajar untuk membangun dan menciptakan pengetahuan secara
mandiri dengan melakukan eksplorasi dan interaksi terhadap objek,
fenomena, dan lingkungan pembelajaran. Pendekatan konstruktivisme
lebih menekankan terhadap proses pembelajaran dibandingkan hasil
belajar yang ingin dicapai.
Proses belajar konstruktivisme tidak dapat memisahkan antara aktivitas
dan interaksi antar kelompok belajar lain dalam suatu komunitas,
sehingga dalam prosesnya, pembelajar akan berkolaborasi dengan
pembelajar lain dalam membangun pengetahuannya dan memecahkan
masalah secara bersama-sama (konstruktivisme sosial).
Konstruktivisme sosial sangat dimungkinkan tercapai pada
pembelajaran daring. Budaya pembelajaran seperti ini diharapkan dapat
membentuk suatu komunitas belajar (community learning) yang inklusif
dan mampu menumbuhkan suasana kekeluargaan, disiplin, saling
membantu, dan saling menghormati.
Karakteristik pada pembelajaran daring sangat berbeda dengan
pembelajaran konvensional. Beberapa karakteristik yang dimiliki dalam
pembelajaran daring adalah interaktivitas, kemandirian, aksesibilitas,
dan pengayaan. Dalam pembelajaran daring, daya tangkap pembelajar
terhadap materi pembelajaran tidak bergantung pada fasilitator, karena
pembelajar membangun sendiri pemahamannya melalui bahan ajar yang
disampaikan dan bisa diakses oleh siapapun yang terkoneksi
didalamnya. Lingkungan belajar yang disediakan secara daring
dilengkapi dengan fasilitas yang dikombinasikan untuk mendukung
proses pembelajaran seperti lesson, book, blog, forum, chat, dan e-
portfolio.
Pembelajaran daring memungkinkan para pembelajar dapat mengambil
kelas kapanpun dan dimanapun karena keterbatasan waktu, jarak, atau
dana. Hal ini memungkinkan mereka untuk menyesuaikan pendidikan
dan pelatihannya dengan tanggung jawab dan komitmen diluar proses
pembelajaran. Fasilitator akan berperan aktif untuk memastikan
terciptanya suasana pembelajaran daring yang berbasis pada
pendekatan konstruktivisme sosial. Fasilitator juga harus memastikan
16
bahwa pebelajar mengetahui tugas dan perannya dalam komunitas
belajar.
18
C. Simulasi Pembelajaran Kegiatan PKB Moda Daring
1. Kegiatan Pembelajaran
2. Lembar Kerja
3. Bahan Bacaan
19
adalah suatu cara untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah
ditentukan. Strategi dalam pembelajaran moda daring terdiri dari :
(1) Persiapan
Mendapatkan Username dan Password dari Sim GPO yang telah
mengikuti UKG
o Daftar mandiri
o Melalui dinas pendidikan
o Melalui PPPPTK dan LP3TK KPTK
20
(3) Akhir Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran, peserta diharapkan dapat melakukan hal-
hal berikut:
refleksi diri sendiri terhadap proses kegiatan pembelajaran
pengembangan diri moda daring yang telah dilakukan. Hal ini
dilakukan agar mengetahui kelebihan atau kekurangan selama
mengikuti kegiatan, sehingga dapat ditingkatkan atau
dipertahankan pada kegiatan selanjutnya.
membuat laporan hasil kegiatan pembelajaran kelas daring yang
telah diikuti sebagai bukti bahwa telah mengikuti kegiatan
pembelajaran PKB moda daring secara tuntas kepada atasan
langsung.
21
Kegiatan simulasi ini bertujuan untuk memberikan gambaran
mengenai apa saja yang dilakukan ketika melakukan pembelajaran
moda daring , diantaranya adalah:
1. Menyelesaikan seluruh kegiatan sesuai dengan sesi yang diambil.
2. Pada sesi pendahuluan mencermati, kebijakan, saran
penggunaan modul dan alur pembelajaran.
3. Pada sesi pembelajaran (sesi inti) melakukan aktivitas meliputi:
mengunduh file, melakukan diskusi dalam forum, melakukan
refleksi dalam blog, mengunduh dan mengerjakan LK,
mengunggah LK yang sudah diisi ke e-portofolio, mengerjakan
penilaian diri dan tes sumatif sesi, serta mengisi umpan balik
yang ada di sesi genap.
4. Pada sesi penutup, melakukan aktivitas meliputi: mengisi
kesimpulan dan umpan balik di blog refleksi dan mengisi
evaluasi pelatihan.
22
BAB III
PENUTUP
Jabatan fungsional guru adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup,
tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang diduduki
oleh Pegawai Negeri Sipil. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Untuk mencapai dan memenuhi standar kompetensinya sebagai guru maka guru
perlu melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB). PKB
dilaksanakan sesuai kebutuhan, bertahap, dan berkelanjutan untuk meningkatkan
profesionalitasnya. Diharapkan dengan melakukan kegiatan PKB guru dapat
memberikan pelayanan yang memenuhi standar dan berkualitas kepada peserta
didik sehingga dapat mengembangkan diri sesuai dengan kompetensinya.
Semoga dengan disusunnya modul ini dapat mempermudah CASN Guru Garis Depan
dalam rangka menyiapkan diri untuk menjalankan tugas sebagai guru sehingga
dapat mendukung terciptanya pembelajaran yang berkualitas.
23
DAFTAR PUSTAKA
24
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Lembar Kerja
25
Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran daring ini adalah pendekatan konstruktivisme.
Konstruktivisme merupakan proses pembelajaran yang menuntut
pembelajar untuk membangun dan menciptakan pengetahuan secara
mandiri dengan melakukan eksplorasi dan interaksi terhadap objek,
fenomena, dan lingkungan pembelajaran. Pendekatan konstruktivisme lebih
menekankan terhadap proses pembelajaran dibandingkan hasil belajar yang
ingin dicapai.
26
2. Format Diskusi Temuan Kendala dan Solusi di Kelas Daring
Tahapan
Temuan Kendala Solusi
Pembelajaran
Sesi Pendahuluan
Sesi 1
Sesi 2
Sesi 3
Sesi 4
Penutup
27