Anda di halaman 1dari 2

INTISARI

Latar belakang: Kecelakaan kereta api (KA) di Indonesia


sudah sering terjadi di Indonesia. Kecelakaan KA dapat
didefinisikan sebagai terjadinya salah satu peristiwa
tabrakan antara kereta api dengan kereta api, tabrakan
kereta api dengan kendaraan lain kereta api terguling,
adanya banjir/longsor, menabrak orang atau pelemparan
batu pada kereta api. Visum et Repertum adalah laporan
tertulis oeh seorang dokter berdasarkan sumpah dan
keilmuannya, mengenai apa yang dilihat, diperiksa, dan
diketemukan pada korban hidup atau korban tewas atas
permintaan tertulis dari pihak berwenang.
Tujuan: Untuk mengetahui sebab meninggalnya korban
kecelakaan kereta api dengan membandingkan jenis
kelamin, usia korban, jumlah korban saat kejadian, dan
tempat kejadian berdasarkan visum et repertum.
Metode: Penelitian ini bersifat deskripsional
retrospektif, pengambilan data menggunakan 33 data
Visum et Repertum yang ada di Instalasi Kedokteran
Forensik dan Medikolegal RSUP Dr. Sardjito. .
Hasil: Proporsi sebab kematian pada korban meninggal
pada kasus kecelakaan KA pada rentang tahun 2008-2012
adalah sebab paling banyak karena kerusakan organ vital
yaitu 18 kasus atau 55%, lalu diikuti perdarahan dengan
15 kasus atau 45 %.
Kesimpulan: Pada korban meninggal kecelakaan KA yang
dilakukan autopsi pemeriksaan luar jenazah di Instalasi
Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUP Dr. Sardjito
didapatkan bahwa proporsi kerusakaan organ vital lebih
banyak, yaitu rusaknya organ vital khususnya otak dan
organ-organ abdomen korban kecelakaan KA
Kata kunci: Kecelakaan KA, Visum et Repertum, Sebab
kematian.

xi
ABSTRACT

Background: Railway Accident is an accident that keep


happened in Indonesia every year. Railway accident can
be define by an accident where Train vs Train, Train vs
Other Vehicles, Train vs Human, Rolled over Train, or
Vandalism to Train. Visum et Repertum is a written
report by a doctor which is based on his/her vow and
knowledge, about what his/her seen, examined, and found
on a living victim or a dead victim which is asked by
enforecement authorities.
Aims: To find out the cause of death on dead victim of
railway accidents compared by sex, age, number of
victims, and the site of the accident.
Methods: This study was descriptive retrospective, 33
data was retrieved from of Visum et Repertum which is
conducted in Departement of Forensic and Medicolegal of
Dr. Sardjito Hospital
Result: The proportion of cause of death of dead
victims by railway accident in 2008-2012 is 18 cases or
55% was because of damage of the organ, then followed
by bleeding is 15 cases or 45%.
Conclusion: On railway accident victim, which was
checked in Departement of Forensic and Medicolegal of
Dr. Sardjito Hospital was found that the proportion of
organ damage is greater which is affected the brain and
abdominal organ.
Kata kunci: Railway accident, Visum et Repertum, cause
of death.

xii

Anda mungkin juga menyukai