Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk


keterampilan dan kecakapan seseorang untuk memasuki dunia kerja. Pendidikan
yang dilakukan di Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM)
Yogyakarta masih terbatas pada pemberian teori dan praktek dalam skala kecil.
Agar dapat memahami dan memecahkan setiap permasalahan yang muncul di
dunia kerja, maka mahasiswa perlu melakukan kegiatan pelatihan kerja secara
langsung di instansi atau lembaga yang relevan dengan program pendidikan yang
diikuti. Sehingga setelah lepas dari ikatan akademik di Sekolah Tinggi yang
bersangkutan, mahasiswa diharapkan bisa memanfaatkan ilmu dan pengalaman
yang telah diperoleh selama masa pendidikan dan masa pelatihan kerja untuk
menerapkannya di dunia kerja yang sebenarnya.

Hal tersebut bertujuan untuk memenuhi standart kualifikasi dan sebagai


salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pariwisata progam studi Strata
Satu Hospitality. Kegiatan Job Orientation ini juga bertujuan untuk melatih
mahasiswa agar lebih memahami bidang studi yang ditekuni dan mendapatkan
gambaran nyata serta dapat mengimplementasikan ilmunya di dunia nyata serta
dapat menambah pengetahuan bagi mahasiswa tentang dunia industri sehingga
mahasiswa mampu mengatasi persaingan di dunia kerja dikemudian hari.

Salah satu program yang dapat ditempuh untuk dapat mewujudkan hal
tersebut adalah dengan melaksanakan Kegiatan Job Orientation yang merupakan
kegiatan wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata
Ambarrukmo (STIPRAM) Yogyakarta semester V (lima) program studi Strata
Satu (S1) Hospitality. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah Job Orientation
dengan mengikuti semua aktivitas di lokasi kerja.

1
Kegiatan Job Orientation ini merupakan salah satu bentuk kegiatan yang
nantinya mahasiswa akan dihadapkan langsung pada praktek kerja sebagai
pengaplikasian kemampuan pendidikan hospitality yang diperoleh mahasiswa
baik dari bangku perkuliahan maupun dari kegiatan lain di luar kuliah.

Penulis sendiri melakukan Kegiatan Job Orientation yang dilaksanakan pada


tanggal 1 Juni 2015 hingga 31 Agustus di Dinas Pemuda, Olah Raga dan
Pariwisata Kabupaten Semarang yang berlokasi di Jalan Jendral Ahmad Yani No
53 A Ungaran, yang berlangsung sesuai jam kerja Kantor Dinas Pemuda,
Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Semarang. Pada Kegiatan Job Orientation
yang berlangsung selama 3 bulan ini penulis ditempatkan pada bidang
Pengembangan Destinasi Pariwisata.

Bidang Pariwisata merupakan bidang yang memiliki peranan yang sangat


penting dalam membangun perekonomian Kabupaten Semarang, karena sektor ini
merupakan salah satu penghasil devisa dan Pendapatan Asli Daerah (DAP),
sehingga potensi tersebut berdampak pada peluang penyerapan tenaga kerja, serta
peluang komersil lainnya seperti usaha jasa.

Salah satu program yang dilaksanakan oleh Dinas pemuda, Olahraga, dan
Pariwisata Kabupaten Semarang khusunya pada seksi obyek dan daya tarik wisata
adalah program pengembangan pemasaran pariwisata melalui “Kegiatan
Pengembangan Statistik Kepariwisataan” yang berupa pengembangan Desa
Wisata di Kabupaten Semarang.

Di Kabupaten Semarang sendiri sudah terdapat 4 Desa Wisata Andalan, yaitu


Desa Wisata Gemawang, Desa Wisata Genting, Desa Wisata Ngrawan Tanon dan
Desa Wisata Keseneng, 5 Desa Wisata Unggulan serta 29 Desa Wisata lainnya
merupakan Desa Wisata Potensial.

Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kabupaten Semarang memiliki


beberapa program kerja yang telah dilakukan yang bertujuan untuk
mengembangkan potensi wisata yang ada di Kabupaten Semarang guna

2
meningkatkan jumlah wisatawan. Untuk mendukung pengembangan potensi
wisata yang ada di Kabupaten Semarang, penulis ikut berpartisipasi yaitu dengan
mengajukan rencana program kerja yang diharapkan dapat membantu Dinas
Pemuda, Olahraga dan Pariwisata khususnya di bidang Pengembangan Destinasi
Pariwisata untuk mengembangkan potensi wisata di Kabupaten Semarang agar
menjadi lebih baik lagi.

Permasalahan yang ditemui selama penulis melakukan kegiatan Job


Orientation selama 3 bulan ini adalah kurangnya pengembangan Desa Wisata di
Kabupaten Semarang seperti yang sudah penulis paparkan diatas, bahwa
Kabupaten Semarang memiliki potensi alam yang sangat mendukung sehingga
sangatlah berpotensi untuk dijual melalui kegiatan pengembangan destinasi
pariwisata di minat khusus sebagai Desa Wisata.

Dan selama kegiatan Job Orientation ini berlangsung penulis mendapat


kesempatan untuk memberikan usulan dan pendapat sebagai gagasan atau ide
yang dapat membangun potensi wisata di Desa Wisata ini. Seperti pada kegiatan
tahunan yang telah dirancang oleh Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata
Kabupaten Semarang yaitu Festival Desa Wisata yang akan dilaksanakan secara
tahunan dan yang baru dirintis di tahun 2015 ini. Penulis dapat memberikan
gagasan dan masukan yang dapat membuat Desa Wisata di Kabupaten Semarang
lebih layak jual, melalui kegiatan pertemuan Kelompok Sadar Wisata
(POKDARWIS) penulis diajak berdiskusi dan didengarkan ide atau gagasan
penulis yaitu dengan mengembangkan Desa Wisata Kabupaten Semarang melalui
aspek Sapta Pesona.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Schedule Kerja Job Orientation

Selama masa job orientation di Kantor Dinas Pemuda, Olahraga, dan


Pariwisata Kabupaten Semarang di bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Kabupaten Semarang berlangsung dengan lancar. Komunikasi antara atasan dan
bawahan maupun dengan mahasiswa magang terjalin dengan baik. Schedule kerja
selama penulis melakukan kegiatan job orientation berlangsung sesuai jam kerja
Kantor Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Semarang yaitu 5
hari kerja dalam 1 minggu yang berlangsung pada pukul 07.15 – 15.30 (hari Senin
– Kamis ) dan 07.15 – 11.30 ( hari Jum’at).

Sebelum mengawali kegiatan kerja, setiap harinya diadakan apel pagi dan
doa bersama agar para staff dan karyawan dapat melaksanakan kegiatan kerja
dengan baik dan lancar, dan juga pada hari Jum’at selepas kegiatan apel
berlangsung akan diadakan kegiatan senam bersama di halaman depan kantor
dengan di pandu oleh instruktur senam yang di ikuti oleh semua karyawan dan
staff serta para mahasiswa ataupun siswa magang di Dinas. Namun, pada minggu
ke-2 setiap bulannya ada perbedaan schedule kerja dari hari Jum’at lainnya, yaitu
adanya kegiatan siraman rohani setelah kegiatan senam berlangsung. Kegiatan
siraman rohani ini dikelompokkan menurut agama masing-masing dan diikuti
oleh seluruh karyawan dan staff di Dinas Kabupaten Semarang. Kegiatan ini tidak
hanya di kantor saja namun juga terkadang diadakan di tempat wisata rohani
sesuai kepercayaan.

Di Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata inipun penulis diajarkan


berbagai macam pekerjaan yang baru bagi penulis, contohnya selama di bagian
Pengembangan Destinasi Pariwisata selama 3 bulan berlangsung ini penulis
diajarkan untuk bekerja secara individu dan tim. Pekerjaan individu adalah seperti

4
merekap jumlah hunian hotel di Kabupaten Semarang setiap bulannya,
memasukkan data hunian kamar dan kunjungan wisatawan ke website resmi
Pariwisata Provinsi Jawa Tengah setiap awal bulan, membuat Surat Pertanggung
Jawaban (SPJ) setelah ada kegiatan atau acara yang diselenggarakan di bagian
penulis melakukan Job Orientation, membuat buku bantu SPJ, menulis surat
undangan resmi, mengetik laporan Monitoring ketika bulan Ramadhan, mengetik
laporan Perjalanan Dinas ke Hotel, Restoran, Obyek Wisata, serta Desa Wisata,
yang dilakukan setiap bulan pada tanggal 10, membantu mebuat Rancangan
Kegiatan Anggaran tahun 2016 (RKA) di bagian Pengembangan Destinasi
Pariwisata, mengisi isian Form Kegiatan SIPD tahun 2015, membuat surat laporan
setelah mengikuti kegiatan atau rapat, dan masih banyak lagi. Sedangkan
pekerjaan tim yang penulis lakukan di Dinas adalah mengikuti rapat usulan
pengembangan JATENG PARK, mengikuti rapat BPW (Biro Perjalanan Wisata)
dan ASITA (Asosiasi Perjalanan Wisata) Kabupaten Semarang, menjadi
koordinator ataupun tim kerja di suatu kegiatan Dinas.

Selama kegiatan ini berlangsung penulis merasa banyak sekali


pengetahuan baru yang didapatkan baik dari pembimbing magang dinas maupun
dari karyawan di kantor maupun dari ilmu yang penulis serap setiap harinya dari
aktivitas-aktivitas setiap harinya.

B. Keadaan Daerah Tujuan Job Orientation

Kabupaten Semarang secara geografis berada pada jalur lintas pariwisata

JOGLOSEMAR (Jogja-Solo-Semarang) dengan batas wilayah timur Kabupaten

Temanggung dan Kabupaten Kendal, sedangkan sebelah utara berbatasan dengan

Kota Semarang. Secara astronomi berada pada garis 110,14 dan 54,75º BT

110,39,03,00 dan anatara 70,3º dan 57º LS-70,30ºLS.

Wilayah Kabupaten Semarang merupakan wilayah dataran rendah dengan

perbukitan dan pegunungan berada pada ketinggian rata-rata 636mdpl. Titik

5
tertinggi berada pada 1459m yaitu pada Kecamatan Getasan dan terendah pada

31m di Kecamatan Ungaran.

Curah hujan rata-rata mencapai 2,288 mm dan curah hujan tertinggi pada
bulan Januari dan terendah pada bulan April dengan suhu sekitar 23ºC sampai
26ºC.
Kabupaten Semarang sendiri dengan Kota Ungaran sebagai Ibukotanya

terdiri dari 19 kecamatan dengan penduduk usia produktif ±540.675 jiwa dan

seluruh jumlah penduduk ±841.135. Luas wilayah mencapai 95.020.674 Ha.

Letaknya sangat strategis pada jalur lintas perekonomian dan pertumbuhan

pembangunan baik di bidang Industri, Pertanian, dan Pariwisata diharapkan

mampu menjadi pusat rekreasi serta surganya Jawa Tengah.

Didukung oleh kemudahan aksebilitas jalur lalu lintas ekonomi maupun

jalur menuju objek dan daya tarik wisata yang memiliki daya tarik spesifik seperti

SPSP Candi Gedung Songo, Bandungan, Mata Air Senjoyo, Pasar Kriya dan lain

sebagainya. Karena lokasinya sangat mudah dijangkau terutama kedekatannya

dengan bandara Achmad Yani dan Pelabuhan Tanjung Mas.

Visi Misi Dinas Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata Kabupaten Semarang

Visi

Terwujudnya Kabupaten Semarang sebagai daerah tujan wisata (DTW)

yang maju, dinamis, dan handal melalui pembangunan ekonomi dan

pengembangan wilayah serta kesejahteraan masyarakat dengan tetap

mempertahankan konsep pelestarian.

6
Misi

a. Mengembangkan produk dan pelayanan wisata yang berkualitas,

terintegarasi, dan memiliki daya saing tinggi, dalammendorong

pengembangan dan pertumbuhan wilayah.

b. Meningkatkan pelayanan pariwisata melalui peningkatan managemen

dan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang maju, mandiri,

berkualitas dan potensial.

c. Mengembangkan potensi sumber daya alam manusia dan pemanfaatan

sumber daya alam secara efektif dan efisien.

d. Mendorong peningkatan kesejahteraan ekonomi dan kualitas hidup

masyarakat melalui penciptaan dampak ganda yang besar dari setiap

pengembangan pariwisata.

e. Meningkatkan kerja sama dan kordinasi antar sector, antar wilayah dan

antar pelaku pengembangan pariwisata.

f. Mendorong pemberdayaan peran yang strategis dan efektif melalui

perwujudan kemitraan yang saling menguntungkan dan senergis diantara

pelaku utama kegiatann pariwisata yaitu Pemerintaha Swasta

Masyarakat.

g. Menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam kegiatan

pariwisata.

h. Meningkatkan promosi pariwisata dan mendorong tumbuhnya investasi

dibidang pariwisata.

7
C. Program Kerja Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten
Semarang Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata

Bidang pengembangan wisata mempunyai dua seksi yaitu seksi daya tarik
wisata serta seksi sarana dan usaha jasa pariwisata. Adapun uraian tugasnya
adalah sebagai berikut :

1. Seksi Daya Tarik Wisata


Memiliki tugas pokok untuk melaksanakan sebagian tugas Bidang
Pengembangan Destinasi Pariwisata dibidang daya tarik wisata.
Adapun uraian tugas Seksi Daya Tarik Wisata antara adalah sebagai
berikut :
a. Menyusun program kerja dan anggaran Seksi Daya Tarik Wisata;
b. Membagi tugas kepada bawahan dan mengarahkan pelaksanaan
kegiatan;
c. Menyiapkan bahan kebijakan teknis bidang daya tarik wisata;
d. Menyiapkan bahan penyusunan Rencana Induk Pariwisata (RIP)
Kabupaten Semarang;
e. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data dan informasi
daya tarik wisata;
f. Melaksanakan pengembangan destinasi pariwisata meliputi
pembangunan dan pemeliharaan prasarana dan sarana daya tarik
wisata;
g. Melaksanakan pembinaan kelompok sadar wisata, desa wisata, dan
masyarakat pemangku daya tarik wisata;
h. Menyusun paket wisata dan mengembangkan jaringan wisata baik
local maupun dengan daerah lain;
i. Melaksanakan monitoring, dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
Seksi Daya Tarik Wisata;
j. Menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan
Seksi Daya Tarik Wisata;

8
k. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan guna
kelancaran pelaksanaan tugas; dan
l. Melaksanakan tugas kedinasan lain berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Seksi Sarana Dan Usaha Jasa Priwisata


Memiliki tugas pokok untuk melaksanakan sebagian tugas Bidang
Pengembangan Destinasi Pariwisata dibidang sarana dan usaha jasa
pariwisata. Adapun uraian tugas Seksi Sarana dan Usaha Jasa
Pariwisata antara adalah sebagai berikut :
a. Menyusun program kerja dan anggaran Seksi Sarana Dan Usaha
Jasa Pariwisata;
b. Membagi tugas kepada bawahan dan mengarahkan pelaksanaan
kegiatan;
c. Menyiapkan bahan kebijakan tekhnis bidangsarana dan usaha jasa
pariwisata;
d. Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data atu informasi
usaha jasa pariwisata;
e. Melaksanakan pembinaan terhadap pelaku usaha dan jasa
pariwisata;
f. Memfasilitasi pengembangan ekonomi kreatif bagi masyarakat
pariwisata;
g. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Seksi
Sarana Dan Usaha Jasa Pariwisata;
h. Menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan
Seksi Sarana Dan Usaha Jasa Pariwisata;
i. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan guna
kelancaran pelaksanaan tugas; dan
j. Melaksanakan tugas kedinasan lain berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

9
D. Program Kerja Penulis

Berdasarkan pada program kerja yang ada di Bidang Pengembangan


Destinasi Pariwisata, pelaksanaan dan realisasi dari program kerja tersebut
memberikan hasil yang cukup baik. Adanya kegiatan usaha dan pemberdayaan
masyarakat serta pengembangan sarana dan prasarana obyek wisata membantu
meningkatkan kualitas dan potensi sumber daya manusia maupun failitas sarana
dan prasarana obyek wisata yang walaupun secara statistik, tingkat kunjungan
wisatawan baik lokal maupun asing yang datang ke Kabupaten Semarang masih
tertinggal dari kabupaten lain yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Walaupun
demikian, realisasi program kerja tersebut perlu diapresiasi karena pada faktanya
dari tahun ke tahun tingkat kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten
Semarang mengalami peningkatan walaupun tidak secara drastis. Sebagai bentuk
partisipasi, penulis mengajukan beberapa program kerja untuk membantu
pengembangan kegiatan wisata di Kabupaten Semarang. Beberapa program kerja
tersebut diantaranya :
1. Memberikan Pembinaan Dan Bantuan Kepada Pelaku Usaha Pariwisata
Dalam program ini kegiatan yang bisa dilakukan adalah dengan
pembinaan kepada pelaku usaha yang berupa bantuan teknis, bantuan
investasi, bantuan sarana produksi, dan atau bantuan pendampingan.
Salah satu kegiatan pembinaan adalah bantuan pendampingan, yaitu
dengan mengadakan pelatihan terhadap pelaku pariwisata yang
membuat produk-produk wisata, seperti kerajinan tangan atau
cinderamata dengan memberi pelatihan tentang bagaimana
menghasilkan produk yang berkualitas. Mulai dari pemilihan bahan
baku, proses pembuatan, penyelesaian produk, pengemasan atau
packaging maupun proses pemasarannya.

2. Mengembangkan Desa Wisata Melalui Aspek Sapta Pesona


Merupakan program pengembangan desa wisata yang
implementasinya harus menjaga keseimbangan antara aspek sosial,
budaya, lingkungan hidup, dan ekonomi serta langsung dirasakan oleh

10
masyarakat setempat. Sosialisasi mengenai pentingnya potensi Sapta
Pesona dalam pengembangan desa wisata juga perlu dilakukan dengan
tujuan meyebarluaskan informasi. Hal ini sebagai salah satu bentuk
pemberdayaan dan penanaman pemahaman kepada masyarakat tentang
pentingnya partisipasi dan pelibatan masyarakat dalam kegiatan
pengembangan pariwisata berbasis masyarakat.

3. Menggalakan Kegiatan MICE Yang Lebih Intensif


Merupakan program untuk meningkatkan kegiatan MICE yaitu
meeting, incentive, conference, exhibition sebagai salah satu wisata
minat khusus yang mempunyai potensi cukup bagus, mengingat rata-
rata pengeluaran wisatawan MICE lebih besar dibanding wisatawan
leisure. Jika kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan baik, maka dapat
menjadi potensi yang bagus dalam pengembangan dan pertumbuhan
kegiatan wisata di Kabupaten Semarang.

E. Realisasi Program Kerja

Berdasarkan program kerja yang penulis ajukan, beberapa diantaranya


sudah ada dalam program kerja di Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Kabupaten Semarang walaupun belum dilaksanakan secara baik yaitu,
pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan dan bantuan kepada pelaku usaha
pariwisata dan wisata MICE.

Program kerja yang belum dilakukan secara optimal yaitu kegiatan


pengembangan desa wisata melalui aspek Sapta Pesona. Namun program kerja ini
belum dapat direalisasikan secara baik dalam jangka waktu dekat, mengingat
adanya sejumlah kendala atau hambatan.

Tetapi melalui Festival Desa Wisata Kabupaten Semarang Tahun 2015


yang dilaksanakan pada tanggal 15-17 Agustus 2015 ini sedikit banyak membantu
para masyarakat Desa Wisata dalam mengembangkan Desa Wisata mereka

11
melalui aspek Sapta Pesona yang sermakin digalakkan di tiap-tiap kegiatan yang
dipantau oleh Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Semarang.
Sebelum kegiatan Festival Desa Wisata Kabupaten Semarang Tahun 2015 ini
berlangsung para Ketua Desa, Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) tiap Desa
Wisata serta para masyarakat Desa Wisata dibekali ilmu mengenai pariwisata,
desa wisata dan sapta pesona selama penyuluhan yang dilakukan secara langsung
oleh Dinas di Desa mereka maupun pada saat rapat yang dilaksanakan sebelum
kegiatan tersebut berlangsung.

Melalui kegiatan Festival Desa Wisata Kabupaten Semarang Tahun 2015


ini sedikit demi sedikit dapat terlihat perubahan dari Desa Wisata yang ada,
mereka mulai berloma-lomba untuk meningkatkan kualitas Desa mereka dan
semakin berusaha agar potensi alam, buatan maupun kesenian dan budaya yang
mereka miliki semakin dikenal oleh masyarakat luas. Dan mereka semakin
menyadari dan menjalankan aspek Sapta Pesona dengan tindakan nyata. Sehingga
Desa-desa Wisata di Kabupaten Semarang kini menjadi lebih layak jual dan lebih
memiliki acuan yang tepat dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yang
berlangsung kesehariannya di Desa Wisata yaitu dalam aspek Sapta Pesona
(Aman-Tertib-Bersih-Sejuk-Indah-Ramah-Kenangan).

Dan realisasi program kerja penulis melalui aspek Sapta Pesona dapat di
buktikan melalui :

1. AMAN
Yakni suatu kondisi dimana wisatawan dapat merasakan dan
mengalami suasana yang aman, bebas dari ancaman , gangguan, serta
tindak kekerasan dan kejahatan merasa terlindungi dan bebas dari
tindak kejahatan, kekerasan, ancaman seperti kecopetan, pemerasan,
penodongan, penipuan dan lain sebagainya. Serta wisatawan terhindar
dari kecelakaan yang disebabkan oleh alat perlengkapan dan fasilitas
yang kurang baik,seperti kendaraan, peralatan untuk makan dan
minum, alat perlengkapan atau rekreasi dan olah raga. Dan juga tidak

12
adanya gangguan oleh masyarakat yang antara lain berupa pemaksaan
oleh pedagang asongan, tangan jahil, ucapan dan tindakan serta prilaku
yang tidak bersahabat dan lain sebagainya. Jadi aman dapat berarti
terjamin keselamatan jiwa dan fisik, termasuk milik (barang)
wisatawan.

2. TERTIB
Yakni suatu kondisi yang mencerminkan suasana tertib dan teratur
serta disiplin dalam semua segi kehidupan masyarakat baik dalam hal
lalu lintas kendaraan, penggunaan fasilitas maupun dalam berbagai
perilaku masyarakat lainnya, misalnya lalu lintas tertib, teratur dan
lancar alat angkutan datang dan berangkat tepat pada waktunya, tidak
nampak orang yang berdesakan atau berebut mandapat atau membeli
sesuatu yang diperlukan, bangunan dan lingkungan ditata teratur dan
rapi, informasi yang benar dan tidak membingungkan.

3. BERSIH
Yaitu kondisi yang memperlihatkan sifat bersih dan
higienis baik keadaan lingkungan, sarana pariwisata, alat
perlengkapan pelayanan maupun manusia yang memberikan pelayanan
tersebut. Wisatawan akan merasa nyaman bila berada ditempat tempat
yang bersih dan sehat seperti lingkungan yang bersih baik dirumah
sendiri maupun di tempat–tempat umum, hotel, restoran, angkutan
umum, tempat rekreasi, tempat buang air kecil atau besar.

4. SEJUK
Yaitu terciptanya suasana yang segar, sejuk serta nyaman yang
dikarenakan adanya penghijauan secara teratur dan indah baik dalam
bentuk taman maupun penghijauan disetiap Desa Wisata tersebut.

13
5. INDAH
Yaitu kondisi yang mencerminkan penataan yang teratur, tertib dan
serasi baik mengenai prasarana, sarana, penggunaan tata warna yang
serasi, selaras dengan lingkungannya serta menunjukkan sifat-sifat
kepribadian nasional. Indah yang selalu sejalan dengan bersih dan tertib
dan tidak terpisahkan dari lingkungan hidup baik berupa ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa maupun hasil karya manusia. Karena itu kita wajib
memelihara lingkungan hidup agar lestari dan dapat dinikmati oleh
umat manusia.

6. RAMAH
Yaitu sikap dan perilaku masyarakat yang ramah dan sopan dalam
berkomunikasi, memberikan pelayanan serta ringan tangan untuk
membantu tanpa pamrih. Ramah tamah merupakan watak dan budaya
Bangsa Indonesia pada umumnya, selalu menghormati tamunya dan
dapat menjadi tuan rumah yang baik. Sikap ramah tamah ini merupakan
salah satu daya tarik bagi para wisatawan, oleh karena itu harus kita
pelihara terus.

7. KENANGAN
Yaitu kesan yang menyenangkan dan akan selalu diingat.
Kenangan dapat berupa yang indah dan menyenangkan akan tetapi
dapat pula yang tidak menyenangkan. Kenangan yang ingin diwujudkan
dalam ingatan dan perasaan wisatawan dari pengalaman berwisata di
Indonesia, dengan sendirinya adalah yang menyenangkan. Kenangan
yang indah ini dapat pula diciptakan dengan antara lain :
a. Akomodasi yang nyaman, bersih dan pelayanan yang cepat
tepatdan ramah.
b. Atraksi-atraksi budaya khas yang mempesona.
c. Jenis makanan khas daerah yang lezat dengan penampilan dan
penyajian yang menarik dan higienis.

14
d. Cendera mata yang merupakan ciri khas daerah dengan tampilan
yang indah dan harga yang murah.

F. Kendala atau Hambatan Program Kerja

1. Terbatasnya dana yang dimiliki oleh Dinas Pemuda, Olahraga, dan


Pariwisata Kabupaten untuk membuat realisasi program kerja tidak bisa
dilakukan secara terus menerus dalam waktu dekat;
2. Kurang intensnya peran serta dan andil (bimbingan) secara langsung oleh
Pemerintah dalam mengembangkan Desa Wisata;
3. Kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dalam bidang
pariwisata;
4. Kurangnya fasilitas, sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan
pengembangan Desa Wisata;
5. Kurangnya pengetahuan para masyarakat sekitar Desa Wisata mengenai
aspek Sapta Pesona;
6. Kurangnya perluasan pasar wisata minat khusus sehingga kegiatan Desa
Wisata di Kabupaten Semarang belum berkembang dengan baik;
7. Belum banyak wisatawan yang berminat untuk melakukan kegiatan wisata
di Desa Wisata Kabupaten Semarang; dan
8. Sebagian masyarakat belum mengerti akan pentingnya sektor pariwisata
sebagai salah satu hal yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Hal ini mengakibatkan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang diadakan
oleh Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Semarang di
Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata belum berjalan dengan
optimal.

G. Solusi Program Kerja

1. Semakin menggerakkan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) agar


semakin terlibat dan aktif dalam kegiatan pengembangan Desa Wisata.

15
2. Dilakukan Pengembangan secara menyeluruh, baik sumber daya manusia,
alam, budaya, bangunan dan infrastruktur.
3. Melakukan penyuluhan secara berkala atau bertahap, minimal satu (1)
bulan 1 (satu) kali di adakan penyuluhan secara bersama-sama antara
Dinas Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata dengan masyarakat penggerak
Desa Wisata dan Kelompok Sadar Wisata.
4. Mempertahankan dan mendukung Desa Wisata yang sudah memenuhi
dan mengamalkan aspek Sapta Pesona.
5. Mengembangkan dan memberikan arahan yang tepat bagi Desa Wisata
yang belum memenuhi dan mengamalkan aspek Sapta Pesona.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Peran Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata di Dinas Pemuda,
Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Semarang dalam usaha dan pemberdayaan
masyarakat serta obyek dan sarana prasarana wisata sudah cukup optimal dengan
mengadakan berbagai kegiatan yang kaitannya dengan pengembangan wisata
Kabupaten Semarang. Akan tetapi, program kerja yang diusulkan penulis belum
dapat terlaksana secara total karena adanya kendala dan hambatan. Namun, tidak
menutup kemungkinan Program Kerja Penulis akan dilanjutkan di masa yang
akan datang sebagai bahan pertimbangan kegiatan yang mendukung
pengembangan Desa Wisata Kabupaten Semarang.

Setelah mengikuti Kegiatan Job Orientation di Dinas Pemuda, Olahraga


dan Pariwisata penulis mendapatkan manfaat yang sangat baik. Adanya Kegiatan
Job Orientation sangat bermanfaat bagi mahasiswa maupun bagi perusahaan
dimana Kegiatan Job Orientation dilaksanakan. Dengan melakukan Kegiatan Job
Orientation, mahasiswa dapat mengaplikasikan teori yang diperoleh dari kampus
dengan praktek yang sebenarnya terjadi di lapangan. Jadi dengan Kegiatan Job
Orientation ini, mahasiswa dapat mengukur kemampuan kerjanya masing-masing.
Dan dengan Kegiatan Job Orientation, mahasiswa dapat mengembangkan
wawasan dan kreatifitas yang dimiliki miliki sesuai dengan bidangnya masing-
masing sehingga diharapkan menumbuhkan profesionalisme untuk pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM).

B. Saran
Dari beberapa hambatan yang ada pada Pengajuan Program Kerja, maka
Penulis memberikan beberapa saran, antara lain :
1. Peningkatan Sumber daya Manusia (SDM) yang berkualitas di bidang
usaha pariwisata sehingga dapat mendukung jalannya pengembangan

17
pariwisata Kabupaten Semarang terutama di bidang Pariwisata minat
khusus yaitu Desa Wisata.
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Obyek Wisata sebagai penunjang
pariwisata Kabupaten Semarang.
3. Peningkatan kegiatan wisata khusus yaitu Desa Wisata, mengingat adanya
potensi pendapatan yang cukup besar dari kegiatan wisata tersebut yang
dapat membantu meningkatkan pendapatan daerah Kabupaten Semarang.
4. Mencari sumber pendanaan untuk peningkatan kepariwisataan Kabupeten
Semarang selain dari APBD, Propinsi maupun APBN. Salah satu caranya
dengan mencari sponsor iklan yang bisa di ajak kerja sama dalam hal
pendanaan.
5. Perlunya dukungan yang nyata dari Pemerintah Daerah Kabupaten
Semarang untuk pengembangan dan peningkatan pariwisata Kabupaten
Semarang.

18
DAFTAR PUSTAKA

Data Kegiatan Job Orientation, tanggal 1 Juni 2015 – 31 Agustus 2015, di


Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Semarang.

19
LAMPIRAN

Gambar.1 Peta Desa Wisata Kabupaten Semarang

Gambar.2 Kegiatan yang berlangsung di Desa Wisata Genting

Gambar.3 Pelaksanaan Kegiatan Festival Desa Wisata 2015

20
Gambar.4 Tarian Kuda Lumping-Salah satu tarian tradisional Kab. Semarang

Gambar. 5 Salah satu stand yang ada di Festival Desa Wisata 2015

Gambar. 6 Penulis bersama staf dan karyawan Dinas Pemuda, Olahraga, dan
Pariwisata Kabupaten Semarang

21

Anda mungkin juga menyukai