PENDAHULUAN
Salah satu program yang dapat ditempuh untuk dapat mewujudkan hal
tersebut adalah dengan melaksanakan Kegiatan Job Orientation yang merupakan
kegiatan wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata
Ambarrukmo (STIPRAM) Yogyakarta semester V (lima) program studi Strata
Satu (S1) Hospitality. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah Job Orientation
dengan mengikuti semua aktivitas di lokasi kerja.
1
Kegiatan Job Orientation ini merupakan salah satu bentuk kegiatan yang
nantinya mahasiswa akan dihadapkan langsung pada praktek kerja sebagai
pengaplikasian kemampuan pendidikan hospitality yang diperoleh mahasiswa
baik dari bangku perkuliahan maupun dari kegiatan lain di luar kuliah.
Salah satu program yang dilaksanakan oleh Dinas pemuda, Olahraga, dan
Pariwisata Kabupaten Semarang khusunya pada seksi obyek dan daya tarik wisata
adalah program pengembangan pemasaran pariwisata melalui “Kegiatan
Pengembangan Statistik Kepariwisataan” yang berupa pengembangan Desa
Wisata di Kabupaten Semarang.
2
meningkatkan jumlah wisatawan. Untuk mendukung pengembangan potensi
wisata yang ada di Kabupaten Semarang, penulis ikut berpartisipasi yaitu dengan
mengajukan rencana program kerja yang diharapkan dapat membantu Dinas
Pemuda, Olahraga dan Pariwisata khususnya di bidang Pengembangan Destinasi
Pariwisata untuk mengembangkan potensi wisata di Kabupaten Semarang agar
menjadi lebih baik lagi.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum mengawali kegiatan kerja, setiap harinya diadakan apel pagi dan
doa bersama agar para staff dan karyawan dapat melaksanakan kegiatan kerja
dengan baik dan lancar, dan juga pada hari Jum’at selepas kegiatan apel
berlangsung akan diadakan kegiatan senam bersama di halaman depan kantor
dengan di pandu oleh instruktur senam yang di ikuti oleh semua karyawan dan
staff serta para mahasiswa ataupun siswa magang di Dinas. Namun, pada minggu
ke-2 setiap bulannya ada perbedaan schedule kerja dari hari Jum’at lainnya, yaitu
adanya kegiatan siraman rohani setelah kegiatan senam berlangsung. Kegiatan
siraman rohani ini dikelompokkan menurut agama masing-masing dan diikuti
oleh seluruh karyawan dan staff di Dinas Kabupaten Semarang. Kegiatan ini tidak
hanya di kantor saja namun juga terkadang diadakan di tempat wisata rohani
sesuai kepercayaan.
4
merekap jumlah hunian hotel di Kabupaten Semarang setiap bulannya,
memasukkan data hunian kamar dan kunjungan wisatawan ke website resmi
Pariwisata Provinsi Jawa Tengah setiap awal bulan, membuat Surat Pertanggung
Jawaban (SPJ) setelah ada kegiatan atau acara yang diselenggarakan di bagian
penulis melakukan Job Orientation, membuat buku bantu SPJ, menulis surat
undangan resmi, mengetik laporan Monitoring ketika bulan Ramadhan, mengetik
laporan Perjalanan Dinas ke Hotel, Restoran, Obyek Wisata, serta Desa Wisata,
yang dilakukan setiap bulan pada tanggal 10, membantu mebuat Rancangan
Kegiatan Anggaran tahun 2016 (RKA) di bagian Pengembangan Destinasi
Pariwisata, mengisi isian Form Kegiatan SIPD tahun 2015, membuat surat laporan
setelah mengikuti kegiatan atau rapat, dan masih banyak lagi. Sedangkan
pekerjaan tim yang penulis lakukan di Dinas adalah mengikuti rapat usulan
pengembangan JATENG PARK, mengikuti rapat BPW (Biro Perjalanan Wisata)
dan ASITA (Asosiasi Perjalanan Wisata) Kabupaten Semarang, menjadi
koordinator ataupun tim kerja di suatu kegiatan Dinas.
Kota Semarang. Secara astronomi berada pada garis 110,14 dan 54,75º BT
5
tertinggi berada pada 1459m yaitu pada Kecamatan Getasan dan terendah pada
Curah hujan rata-rata mencapai 2,288 mm dan curah hujan tertinggi pada
bulan Januari dan terendah pada bulan April dengan suhu sekitar 23ºC sampai
26ºC.
Kabupaten Semarang sendiri dengan Kota Ungaran sebagai Ibukotanya
terdiri dari 19 kecamatan dengan penduduk usia produktif ±540.675 jiwa dan
jalur menuju objek dan daya tarik wisata yang memiliki daya tarik spesifik seperti
SPSP Candi Gedung Songo, Bandungan, Mata Air Senjoyo, Pasar Kriya dan lain
Visi Misi Dinas Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata Kabupaten Semarang
Visi
6
Misi
pengembangan pariwisata.
e. Meningkatkan kerja sama dan kordinasi antar sector, antar wilayah dan
Masyarakat.
pariwisata.
dibidang pariwisata.
7
C. Program Kerja Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten
Semarang Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Bidang pengembangan wisata mempunyai dua seksi yaitu seksi daya tarik
wisata serta seksi sarana dan usaha jasa pariwisata. Adapun uraian tugasnya
adalah sebagai berikut :
8
k. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan guna
kelancaran pelaksanaan tugas; dan
l. Melaksanakan tugas kedinasan lain berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
9
D. Program Kerja Penulis
10
masyarakat setempat. Sosialisasi mengenai pentingnya potensi Sapta
Pesona dalam pengembangan desa wisata juga perlu dilakukan dengan
tujuan meyebarluaskan informasi. Hal ini sebagai salah satu bentuk
pemberdayaan dan penanaman pemahaman kepada masyarakat tentang
pentingnya partisipasi dan pelibatan masyarakat dalam kegiatan
pengembangan pariwisata berbasis masyarakat.
11
melalui aspek Sapta Pesona yang sermakin digalakkan di tiap-tiap kegiatan yang
dipantau oleh Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Semarang.
Sebelum kegiatan Festival Desa Wisata Kabupaten Semarang Tahun 2015 ini
berlangsung para Ketua Desa, Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) tiap Desa
Wisata serta para masyarakat Desa Wisata dibekali ilmu mengenai pariwisata,
desa wisata dan sapta pesona selama penyuluhan yang dilakukan secara langsung
oleh Dinas di Desa mereka maupun pada saat rapat yang dilaksanakan sebelum
kegiatan tersebut berlangsung.
Dan realisasi program kerja penulis melalui aspek Sapta Pesona dapat di
buktikan melalui :
1. AMAN
Yakni suatu kondisi dimana wisatawan dapat merasakan dan
mengalami suasana yang aman, bebas dari ancaman , gangguan, serta
tindak kekerasan dan kejahatan merasa terlindungi dan bebas dari
tindak kejahatan, kekerasan, ancaman seperti kecopetan, pemerasan,
penodongan, penipuan dan lain sebagainya. Serta wisatawan terhindar
dari kecelakaan yang disebabkan oleh alat perlengkapan dan fasilitas
yang kurang baik,seperti kendaraan, peralatan untuk makan dan
minum, alat perlengkapan atau rekreasi dan olah raga. Dan juga tidak
12
adanya gangguan oleh masyarakat yang antara lain berupa pemaksaan
oleh pedagang asongan, tangan jahil, ucapan dan tindakan serta prilaku
yang tidak bersahabat dan lain sebagainya. Jadi aman dapat berarti
terjamin keselamatan jiwa dan fisik, termasuk milik (barang)
wisatawan.
2. TERTIB
Yakni suatu kondisi yang mencerminkan suasana tertib dan teratur
serta disiplin dalam semua segi kehidupan masyarakat baik dalam hal
lalu lintas kendaraan, penggunaan fasilitas maupun dalam berbagai
perilaku masyarakat lainnya, misalnya lalu lintas tertib, teratur dan
lancar alat angkutan datang dan berangkat tepat pada waktunya, tidak
nampak orang yang berdesakan atau berebut mandapat atau membeli
sesuatu yang diperlukan, bangunan dan lingkungan ditata teratur dan
rapi, informasi yang benar dan tidak membingungkan.
3. BERSIH
Yaitu kondisi yang memperlihatkan sifat bersih dan
higienis baik keadaan lingkungan, sarana pariwisata, alat
perlengkapan pelayanan maupun manusia yang memberikan pelayanan
tersebut. Wisatawan akan merasa nyaman bila berada ditempat tempat
yang bersih dan sehat seperti lingkungan yang bersih baik dirumah
sendiri maupun di tempat–tempat umum, hotel, restoran, angkutan
umum, tempat rekreasi, tempat buang air kecil atau besar.
4. SEJUK
Yaitu terciptanya suasana yang segar, sejuk serta nyaman yang
dikarenakan adanya penghijauan secara teratur dan indah baik dalam
bentuk taman maupun penghijauan disetiap Desa Wisata tersebut.
13
5. INDAH
Yaitu kondisi yang mencerminkan penataan yang teratur, tertib dan
serasi baik mengenai prasarana, sarana, penggunaan tata warna yang
serasi, selaras dengan lingkungannya serta menunjukkan sifat-sifat
kepribadian nasional. Indah yang selalu sejalan dengan bersih dan tertib
dan tidak terpisahkan dari lingkungan hidup baik berupa ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa maupun hasil karya manusia. Karena itu kita wajib
memelihara lingkungan hidup agar lestari dan dapat dinikmati oleh
umat manusia.
6. RAMAH
Yaitu sikap dan perilaku masyarakat yang ramah dan sopan dalam
berkomunikasi, memberikan pelayanan serta ringan tangan untuk
membantu tanpa pamrih. Ramah tamah merupakan watak dan budaya
Bangsa Indonesia pada umumnya, selalu menghormati tamunya dan
dapat menjadi tuan rumah yang baik. Sikap ramah tamah ini merupakan
salah satu daya tarik bagi para wisatawan, oleh karena itu harus kita
pelihara terus.
7. KENANGAN
Yaitu kesan yang menyenangkan dan akan selalu diingat.
Kenangan dapat berupa yang indah dan menyenangkan akan tetapi
dapat pula yang tidak menyenangkan. Kenangan yang ingin diwujudkan
dalam ingatan dan perasaan wisatawan dari pengalaman berwisata di
Indonesia, dengan sendirinya adalah yang menyenangkan. Kenangan
yang indah ini dapat pula diciptakan dengan antara lain :
a. Akomodasi yang nyaman, bersih dan pelayanan yang cepat
tepatdan ramah.
b. Atraksi-atraksi budaya khas yang mempesona.
c. Jenis makanan khas daerah yang lezat dengan penampilan dan
penyajian yang menarik dan higienis.
14
d. Cendera mata yang merupakan ciri khas daerah dengan tampilan
yang indah dan harga yang murah.
15
2. Dilakukan Pengembangan secara menyeluruh, baik sumber daya manusia,
alam, budaya, bangunan dan infrastruktur.
3. Melakukan penyuluhan secara berkala atau bertahap, minimal satu (1)
bulan 1 (satu) kali di adakan penyuluhan secara bersama-sama antara
Dinas Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata dengan masyarakat penggerak
Desa Wisata dan Kelompok Sadar Wisata.
4. Mempertahankan dan mendukung Desa Wisata yang sudah memenuhi
dan mengamalkan aspek Sapta Pesona.
5. Mengembangkan dan memberikan arahan yang tepat bagi Desa Wisata
yang belum memenuhi dan mengamalkan aspek Sapta Pesona.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peran Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata di Dinas Pemuda,
Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Semarang dalam usaha dan pemberdayaan
masyarakat serta obyek dan sarana prasarana wisata sudah cukup optimal dengan
mengadakan berbagai kegiatan yang kaitannya dengan pengembangan wisata
Kabupaten Semarang. Akan tetapi, program kerja yang diusulkan penulis belum
dapat terlaksana secara total karena adanya kendala dan hambatan. Namun, tidak
menutup kemungkinan Program Kerja Penulis akan dilanjutkan di masa yang
akan datang sebagai bahan pertimbangan kegiatan yang mendukung
pengembangan Desa Wisata Kabupaten Semarang.
B. Saran
Dari beberapa hambatan yang ada pada Pengajuan Program Kerja, maka
Penulis memberikan beberapa saran, antara lain :
1. Peningkatan Sumber daya Manusia (SDM) yang berkualitas di bidang
usaha pariwisata sehingga dapat mendukung jalannya pengembangan
17
pariwisata Kabupaten Semarang terutama di bidang Pariwisata minat
khusus yaitu Desa Wisata.
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Obyek Wisata sebagai penunjang
pariwisata Kabupaten Semarang.
3. Peningkatan kegiatan wisata khusus yaitu Desa Wisata, mengingat adanya
potensi pendapatan yang cukup besar dari kegiatan wisata tersebut yang
dapat membantu meningkatkan pendapatan daerah Kabupaten Semarang.
4. Mencari sumber pendanaan untuk peningkatan kepariwisataan Kabupeten
Semarang selain dari APBD, Propinsi maupun APBN. Salah satu caranya
dengan mencari sponsor iklan yang bisa di ajak kerja sama dalam hal
pendanaan.
5. Perlunya dukungan yang nyata dari Pemerintah Daerah Kabupaten
Semarang untuk pengembangan dan peningkatan pariwisata Kabupaten
Semarang.
18
DAFTAR PUSTAKA
19
LAMPIRAN
20
Gambar.4 Tarian Kuda Lumping-Salah satu tarian tradisional Kab. Semarang
Gambar. 5 Salah satu stand yang ada di Festival Desa Wisata 2015
Gambar. 6 Penulis bersama staf dan karyawan Dinas Pemuda, Olahraga, dan
Pariwisata Kabupaten Semarang
21