Anda di halaman 1dari 11

UNIVERSITAS TRISAKTI

TUGAS SISTEM ETIKA ENGINEERING


Ulasan SNI Busi (Sparkplug)

SNI 2929 : 2008

Disusun Oleh:

Nama : Akbar Nur Fadillah

NIM : 061001600536

Dosen : Ir. Tono Sukarnoto, MT

Bidang Studi : Teknik Mesin

PROGRAM STRATA SATU BIDANG ILMU TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

JAKARTA

2017
Ulasan tentang stadarisasi serta aplikasi dalam SNI Busi

Sumber : SNI 2929 : 2008 - BSN

Jenis detail standarisasi :

- Nama standarisasi : Standar Nasional Indonesia (SNI)


- Part /Material : Busi untuk mesin pembakaran bagian dalam
- Nomor SNI : SNI 2929 : 2008

I. Pendahuluan

Standardisasi adalah usaha bersama membentuk standar. Standar


adalah sebuah aturan, biasanya digunakan untuk bimbingan tetapi dapat pula bersifat wajib
(paling sedikit dalam praktik), memberi batasan spesifikasi dan penggunaan sebuah objek
atau karakteristik sebuah proses dan/atau karakteristik sebuah metode.

Standarisasi Nasional dan berlaku secara nasional. Pasal 1 Peraturan Pemerintah RI


No. 102 tahun 2000 berisi tentang standarisasi Nasional

Pada dasarnya pengertian Standar Nasional Indonesia (SNI), semua bentuk kegiatan,
jasa dan produk produk yang tidak memenuhi ketentuan SNI diperbolehkan dan tidak
dilarang meskipun begitu pemberlakuan SNI terhadap semua bentuk kegiatan dan produk
dimaksdukan untuk melindungi kepentingan umum, keamanan negara, perkembangan
ekonomi nasional dan pelestarian fungsi ingkungan hidup.

II. Tujuan

Tujuan penyajian ulasan atau review dari makalah ini adalah mengetahui lebih detailnya
proses SNI dan cara-cara penerapan SNI dari suatu produk dalam hal ini adalah pelek atau
wheel rims.

III. Pembahasan

Busi merupakan salah satu komponen ang berfungsi untuk alat pembakaran
padamotor bensin yang digunakan sebagai tenaga penggerak untuk kendaraan bermotor atau
pada alat lain.
3.1 Klasifikasi

Berdasarkan ukuran ulir busi, diklasifikasikan menjadi 3 tipe, yaitu :

- Tipe 14 mm
- Tipe 12 mm
- Tipe 10 mm

Berdasarkan bentuknya busi dapat di klasifikasikan ke dalam beberapa tipe, yang


dibedakan berdasarkan panjang ulir dan jenis insulator yang digunakan. Untuk
selanjutnya busi yang menggunakan resistor disebut busi resistor.

Klasifikasi busi secara rinci ditunjukkan dalam Tabel 1.


3.2 Bentuk dan tipe busi

Gambar 1. Busi tipe umum.

Gambar 2. Busi tipe segi enam ukuran kecil.


Gambar 3. Busi tipe kompak

Gambar 4. Busi tipe setengah ulir


Tabel 2. Ukuran bagian luar.

Tabel 3. Ukuran dan toleransi ulir besi.

3.3 Terminal
Terminal diklasifikasikan ke dalam dua tipe, yaitu :
- Terminal tanpa ulir (solid terminal)
- Terminal berulir (thread terminal)
Gambar 5. Bentuk bentuk terminal.

Gambar 6. Ukuran terminal.

IV. Syarat mutu

4.1 Sifat Tampk

Tampak luar busi apabila pengujian secara visual harus bebas dari kerusakan, kart
dan kerusakan lain yang dapat mengganggu dalam penggunaan.

4.2 Unjuk kerja (performance)


Unjuk kerja busi apabila dilakukan pengujian sesuai dengan butir 8 hasilnya harus
memenuhi ketentuan dalam Tabel 4, tetapi nomor (8) sampai nomor (10) pada Tabel 4
tidak berlaku untuk busi tanpa resistor.

Tabel 4. Unjuk kerja.

V. Cara Uji
5.1. Sifat tampak
Pengujian sifat tampak dilakukan secara visual.
5.2. Unjuk kerja
5.2.1. Kondisi pengujian
Busi harus diuji dengan kondisi seperti berikut :
a. Temperatur ruang pengujian adalah 20 ± 15 derajat celcius dan kelembaban 65 ± 20%
b. Ammater, voltmeter dan ohmmeter yang digunakan dalam pengujian harus memiliki
kelas indkes 2.5 sesuai dalam JIS C 1102 atau yang mempunyai ketelitian yang sama
atau lebih.
c. Alat uji resistansi insulasi yang digunakan dalam pengujian adalah 500 V atau 1000 V
sesuai dengan JIS C 1302 atau yang mempunyai ketelitian yang sama atau lebih baik.
5.2.2. Uji ketahanan insulator
Ukur ketahanan insulator antara pusat elektroda busi dan bagian grounding dengan
menggunakan insulation resistance tester
5.2.3 Uji kinerja cetus api
5.2.4. Uji tahanan impak

5.2.5. Uji kebocoran udara


Setelah busi dibiarkan dalam atmosffir pada suhu 150 C selama 30 menit, berikan tekanan
udara 1,5 MPa pada bagian igniting dan ukur jumlah kebocoran udara dari dalam busi.

VI. Syarat lulus uji


Busi dinyatakan lulus uji apabila setelah dilakukan pengujian sesuai dengan butir 8
haslnya memenuhi ketentuan dalam butir 6.

VII. Syarat penandaan


7.1. Penandaan pada produk
Setiap produk busi harus diberi tanda dengan mencantumkan :
- Kelas
- Jenis insulator
- Kode produksi
- Merek produk
7.2. Penandaan pada kemasan
Pada setiap kemasan busi harus diberi tanda dengan mencantumkan :
- Nama produk
- Kelas
- Tipe
- Jumlah

Anda mungkin juga menyukai