Anda di halaman 1dari 18

SEMINAR MANAJEMEN

“DINAMIKA LINGKUNGAN EKONOMI, POLITIK DAN HUKUM SERTA


HUBUNGANNYA DENGAN PENGELOLAAN DAN KINERJA ORGANISASI”

Oleh:

I Gede Andika Satria Wibawa ( 1506205021 )

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Seminar Manajemen ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan tugas yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga tugas kami ini ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya tugas yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Jimbaran, 18 Februari 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................…………………………………………………i

Daftar Isi..............................................................................................................................…...……ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................………...

1.1 Latar Belakang..................................................................................................……..….


1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................…..…….
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................………….
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................………...

2.1 Aspek – aspek bidang ekonomi dan hubungannya dengan peluang/ ancaman bisnis
………………………………….……………………………………………….….
2.2 Aspek-aspek bidang politik dan hukum dan hubungannya dengan
peluang/ancaman bisnis ……………………………………………………….……….
2.3 Hubungan dinamika lingkungan ekonomi, politik, dan hukum dengan pengelolaan
dan kinerja organisasi…………………………………………………………………...

BAB III PENUTUP............................................................................................................…………...

3.1 Simpulan……......................................................................................................…………

3.2 Saran.................................................................................................................……..…….

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………...………………………………….. 25

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Analisis lingkungan eksternal mencangkup pemahaman berbagai faktor di luar
perusahaan yang mengarah pada munculnya kesempatan bisnis / bahkan ancaman bagi
perusahaan. Bagi pengembangan strategik, analisis ini di butuhkan tidak hanya terbatas pada
rincian analisis kesempatan dan ancaman saja tetapi juga untuk menentukan dari mana dan
untuk apa hasil analisis itu di pergunakan. Oleh karena itu manajer puncak membutuhkan
diagnosis lebih lanjut atas hasil analisis lingkungan eksternal.
Analisis peluang mengidentifikasi kesenjangan antara tuntutan pasar dan apa yang saat
ini tersedia. Hal ini juga dapat dipakai untuk menganalisis potensi perubahan pasar yang
dapat meningkatkan prospek untuk layanan atau produk. Salah satu cara untuk
mengidentifikasi peluang yang ada adalah mengikuti trend baru dan perubahan dari
lingkungan. Peluang dapat ditemukan dalam diskusi dengan pelanggan, melalui membaca
majalah dan surat kabar, dan memeriksa literatur perdagangan.
Analisis ancaman merupakan upaya untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang tidak
menguntungkan yang mungkin merugikan bisnis. Seperti peluang, ancaman diidentifikasi
dengan memantau lingkungan untuk trend yang relevan dan perubahan pasar. Analisis
ancaman harus mempertimbangkan keseriusan ancaman serta kemungkinan terjadinya hal-
hal lain yang mungkin bisa membahayakan bisnis kita sendiri.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana hubungan dari aspek aspek bidang ekonomi terhadap peluang/ancaman
bisnis?
1.2.2 Bagaimana hubungan dari aspek-aspek bidang politik dan hukum dengan
peluang/ancaman bisnis?
1.2.3 Bagaimana hubungan dinamika lingkungan ekonomi, politik dan hukum dengan
pengelolaan dan kinerja organisasi?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Mengetahui hubungan dari aspek aspek bidang ekonomi terhadap peluang/ancaman
bisnis
1.3.2 Mengetahui hubungan dari aspek-aspek bidang politik dan hukum dengan
peluang/ancaman bisnis

3
1.3.3 Mengetahui hubungan dari dinamika lingkungan ekonomi, politik dan hukum dengan
pengelolaan dan kinerja organisasi

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Aspek – Aspek Bidang Ekonomi Dan Hubungannya Dengan Peluang/Ancaman Bisnis

Cukup banyak data makro ekonomi yang tersebar di berbagai media yang secara
langsung maupun tidak langsung dapat di manfaatkan perusahaan.Data makroekonomi tersebut
banyak yang dapat di jadikan sebagai indicator ekonomi yang dapat diolah menjadi informasi
penting dalam rangka studi kelayakan bisnis ,misalnya: PDB, Investasi,Kurs Valuta Asing, Kredit
Perbankan, Anggaran Pemerintah, Penganggaran Pembangunan, Perdagangan Luar Negeri, Dan
Neraca Pembayaran.

4
1. Sisi Rencana Pembangunan Nasional
Analisis manfaat proyek di tinjau di sisi ini,di maksudkan agar proyek dapat:
a. Memberikan Kesempatan Kerja Bagi Masyarakat.
Kegiatan usaha yang dapat di kerjakan oleh tenaga kerja local tidak perlu di gantikan
oleh tenaga kerja asing.
b. Menggunakan Sumber Daya Local
Sumber daya lokalmisal nya bahan baku.komponen bahan baku produk local jika di
manfatkan (dengan catatan kualiatascukup layak sesuai standart) untuk proses
produksi .
c. Menghasilkan dan Menghemat Devisa
penggunaan bahan baku yang di ambil dari produk local berarti mengurangi
penggunaan bahan impor.
d. Menumbuhkan Industry Lain
Dengan adanya proses bisnis yang baru ,di harapkan tumbuh industry lain baik yang
sejenis atau industry pendukung lainnya. seperti industry bahan baku maupun
industry sebagai dampak positif adanya kegiatan ekonomi di daerah tersebut.
e. Turut Menyediakan Kebutuhan Konsumen Dalam Negri Sesuai Dengan Kemampuan.
Sebagian sudah di jelaskan di atas bawah produk yang di hasilkan atas usaha tersebut
dapat memnuhi kebutuhan dalam negri sehingga jika mencukupi tidaklah perlu
mengadakan impor yang sudah tentu akan menguras devisa.
f. Menambah Pendapatan Nasional.
Sudah jelas bahwa dengan bertumbuh nya bisnis di dalam negeri misalnya:dengan
diproduksi nya produk yang di konsumsi secara baik di dalam negri, maka impor atas
produk Dan komponen imputnya berkurang atau bahkan di tiadakan sama sekali.

2. Sisi Distribusi Nilai Tambah


Maksudnya adalah agar proyek yang akan di bangun memiliki nilai tambah, nilai tambah
hendak nya dapat di hitung secara kuantitatif. Dalam perhitungan tersebut, agar lebih mudah,
dapat di asumsikan bahwa proyek dapat berproduksi dengan kapasitas normal.
3. Sisi Nilai investasi pertenaga kerja.
Penilaian berikut nya adalah bahwa proyek mampu meningkat kan kesempatan kerja. salah
satu cara mengukur proyek padat modal atau padat karyaadalah dengan berbagai investasi
(modal tetap+modal kerja) dengan jumlah tenaga kerja yang terlibat sehingga di dapat nilai
investasi pertenaga kerja.
5
4. Hambatan di Bidang Ekonomi
Pelaksanaan pembangunan ekonomi terus di laksanakan dalam rangka menaikkan atau paling
tidak mempertahankan pendapatan yang telah di capai bagi Indonesia, masih banyak
tantangan dan hambatan yang di hadapi, sehingga tidaklah mudah untuk melaksanakan
pembangunan ekonomi yang juga berdampak padaaspek sosialdan politik, ada beberapa
penghambat, diantaranya:
a. Iklim tropis,menyebabkan terjadinya lingkungan kerja yang panas dan lembab sehingga
menurunkan usaha atau gairah kerja manusia, banyak muncul penyakit, serta membuat
pertanian kurang menguntungkan.
b. Produktivitas rendah,ini di sebabkan oleh kualitas manusia dan sumber alam yang relative
kurang menguntungkan.
c. Kapital sedikit , ini di sebabkan oleh rendah nya produktivitas tenagakerja yang berakibat
pada rendah nya pendapatan Negara, sehingga tabungan sebagai sumber capital juga rendah .
d. Nilai perdagangan luar negri yang rendah, ini di sebabkan Negara miskin mengandalkan
ekspor bahan mentah yang mempunyai elastisitas penawaran permintaan atas perubahan
harga yang inelastis ,dalam jangka panjang mengakibatkan kerugian.
e. Besarnya pengangguran, hal ini di sebabkan karena banyaknya tenaga kerja yang pindah
dari desa ke kota ,dan kota tak mampu menampung tenaga mereka karena kurang nya factor
produksi lain untuk mengimbangi nya sehingga terjadi nya pengangguran itu.
f. Besar nya ketimpangan distribusi pendapatan, misalnya keuntungan lebih banyak di miliki
oleh sebagian kecil golongan tertentu saja.
g. Tekanan penduduk yang berat, hal ini di sebabkan antara naik nya rata-rata umur manusia
di barengi dengan masih besar nya persentase kenaikan jumlah penduduk yang makin lama
makin membebani sumber daya lain untuk memenuhi kebutuhan hidup.
h. Penggunaan tanah yang produktivitasnya rendah,hal ini di sebabkan karena sector
pertanian menjadi mata pencarian utama,di samping itu kualitas alat-alat produksi, pupuk,
teknik pengolahan juga masih relative rendah.

5. Dukungan Pemerintah
Pemerintah mempunyai kepentingan agar perdagangan yang di lakukan oleh perusahaan-
perusahaan di dalam negri akan menghasilkan devisa bagi Negara.salah satu dukungan itu

6
adalah proteksi perdagangan.
Instrumen terjadi nya kebijakan proteksi perdagangan banyak ragam nya,tetapi tujuan nya
satu yaitu menimbulkan distorsi pasar dalam artian mencegah adanya pasar persaingan
bebas .instrumen kebijakan proteksi perdagangan dapat di golongkan sebagai berikut:

a. Kebijakan perdagangan luar negri terbagi 2 instrumen yaitu:


-Instrumen tarif,terdiri atas:pajak impor,pajak ekspor,dan subsidi ekspor
-Instrumen non-tarif ,terdiri atas dua batasan yaitu: pembatasan kualitatif dan pembatasan
kuantitatif.
b. Kebijakan perdagangan dalam negri,terbagi atas:
- Pajak penjualan,retribusi,dan kewajiban pembayaran lain nya.
- Pengaturan distribusi barang
- Pengaturan (stabilisasi)harga
c. Kebijakan produksi, terdiri atas:
- Subsidi/pajak langsung bagi produsen
- Perlindungan harga produksi dan saran produksi
- Pengaturan penggunaan sarana produksi

2.2 Aspek – aspek bidang politik dan hukum dan hubungannya dengan
peluang/ancaman bisnis

LINGKUNGAN POLITIK
Elemen lingkungan politik yang relevan adalah peranan pemerintah dalam perekonomian,
ideologi ekonomi dan politik, hubungan internasional, dan hubungan antara pemerintah
dan bisnis pada umumnya. Para ahli politik biasanya melihat pada variabel lainnya
karena mereka berminat terhadap perilaku politik dan organisasi menurut pengertian
harfiahnya, bukannya bagaimana kaitan semua faktor itu dengan kegiatan bisnis.
Lingkungan politik telah diakui sebagai faktor penting dalam banyak keputusan bisnis
internasional. Studi menunjukkan bahwa nasionalisme dan perundangan dengan
pemerintah dianggap sebagai masalah pokok bagi manajemen internasional. Selanjutnya,
Hendrick dan Struggles memperkirakan bahwa lebih dari 60% perusahaan Amerika

7
Serikat yang melakukan bisnis di luar negeri mengalami kerugian akibat politik dalam
periode 1975 sampai 1980.
Jika dilihat dari faktor politik, ada dua hal besar yang harus diperhatikan antara lain
sistem politik dan gejolak politik suatu wilayah. Yang pertama, sistem politik berakar dari
kondisi historis dan budaya setempat yang melahirkan ideologi nasional sebagai dasar
operasionalisasi sistem politik tersebut.
Demokrasi dalam satu dasawarsa terakhir turut mewarnai sejarah dalam sistem politik di
Indonesia. Hal ini ditandai dengan kebebasan seseorang untuk mengemukakan pendapat
melalui media cetak maupun elektronik yang dianggap dapat menyalurkan ide dan suara
mereka. Perkembangan dunia jurnalistik yang dalam era sebelum reformasi seolah
dikekang oleh Pemerintah juga turut berperan dalam mengawal transisi sistem
perpolitikan di Indonesia.
Setelah era reformasi bergulir, kegiatan pemerintahan yang tadinya bersifat sentralis
berubah menjadi desentralisasi dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung
jawab. Kewenangan otonomi luas adalah keleluasaan Daerah untuk menyelenggarakan
pemerintahan yang mencakup kewenangan semua bidang pemerintahan, kecuali
kewenangan di bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter dan
fiskal, agama, serta kewenangan bidang lainnya yang akan ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah.
Keleluasaan otonomi mencakup pula kewenangan yang utuh dan bulat dalam
penyelenggaraan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan
evaluasi, menjadi desentralisasi wewenang yang berarti meningkatnya peran pemerintah
daerah akibat berkurangnya campur tangan pemerintah pusat dalam mengatur wilayahnya
masing-masing demi tercapainya kesejahteraan masyarakat setempat sesuai koridor yang
berlaku (Undang-undang no. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah).
Sejatinya, politik dan bisnis mempunyai pola hubungan yang saling terkait. Layaknya
hubungan timbal balik antar individu, aktifitas politik seharusnya dapat menunjang
kegiatan bisnis dalam sebuah lingkup Negara. Hal yang sama terjadi dengan bisnis yang
dapat mendukung kegiatan politik untuk mempertahankan kedaulatan Negara.
Tidak heran, jika kita lihat para pelaku bisnis sangat dekat dengan dunia politik. Bahkan,
beberapa di antaranya juga merupakan figur politik yang sangat dikenal oleh masyarakat.
Keterlibatan mereka dapat kita rasakan saat pemilihan kepala daerah maupun pemilihan
anggota legislative baik di tingkat nasional maupun tingkat daerah. Mereka menyadari

8
bahwa para elit politik ini memegang peranan penting dalam membuat kebijakan yang
nantinya akan menentukan iklim perekonomian di daerah tersebut.

a. Ideologi Negara
Peran negara dan pandangan tentang hak pemilikan pribadi mempengaruhi
kecenderungan pilihan ideologi yang dianut: sosialisme, kapitalisme, atau gabunngan dari
keduanya. Ada kecenderungan untuk menerapkan prinsip-prinsip dasar sosialisme.
Dibanyak negarasedang berkembang, negara memiliki peran yang besar dalam intervensi
ekonomi. Sejarah penjajahan yang pernah dialami, persoalan kemiskinan,
keterbelakangan dan ketergantungan yang masih melekat mendorong banyak negara
sedang berkembang tidak sepenuhnya dapat menanggalkan semangat nasionalisme.
Kepekatan nasionalisme mendorong pemerintah tak hendak sepenuhnya menerapkan tata
ekonomi pasar. Akibatnya operasi perusahaan menjadi terbatas. Tidak semua sektor
ekonomi terbuka untuk swasta. Banyak sektor ekonomi yang tetap berada ditangan
negara. Usaha bersama, yang biasanya dilakukan melalui gerakan pemerintah
menerapkan perlakuan yang berbeda antara nasional dan asing. Disaat yang sama,
perusahaan nasional hampir dipastikan juga memikul beban sosial tambahan. Akan tetapi,
jika manajemen perusahaan lokal mampu dengan cerdik memanfaatkan maka bukan
mustahil banyak kemudahan akan diperoleh, ekonomis dan politis.

b. Stabilitas Politik
Sejarah politik sesudah berakhirnya perang dunia II ditandai oleh adanya ketidakstabilan
dunia politik. Adanya konflik antar etnis dan agama. Ideologi negara masih sering
dipersoalkan. kadang-kadang juga ada kudeta militer. Akibatnya militer memiliki peran
yang menetukan. Sering terjadi pergantian pemerintahan. Hanya sedikit pemerintahan
yang berumur panjang. Oleh karena itu, di negara sedang berkembang cenderung
memiliki pemerintahan otoriter dan birokratis.
Ketidakstabilan politik menimbulkan ketidakpastian usaha situasi yang paling
tidak disukai oleh usahawan. Akibtanya, perlu diperlukan pemikiran yang masak dan
ekstra hati-hati untuk memasuki pasar. Keputusan politik tidak transparan. Penyelesaian
urusan bisnis berjalan lambat bahkan terkesan berbelit-belit. Memerlukan banyak waktu
yang panjang karena harus melalui banyak meja. Terkesan ada usaha untuk
menyembunyikan informasi. Akibatnya, dapat memperbesar biaya tidak langsung.
Disamping itu, pesaing dapat memanfaatkan sarana politik untuk mematikan lawan.
9
Pergantian rezim dapat menyebabkan tidak berfungsinya jaringan komunikasi
bisnis yang selama ini telah dibangun. Aktor politik telah berganti. Sumber kekuasaan
telah berpindah. Kebijaksanaan ekonomi negara dapat berubah secara mendadak. Ada
kecenderungan untuk melakukan nasionalisasi. Repatriasi model terganggu. Kadangkala
juga menyebabkan kerusakan prasarana dasar, jika misalnya sampai terjadi perang,
sekalipun dalam skala kecil. Jaringan pemasaran terganggu. Bahkan terkadang
menyebabkan adanya ancaman terhadap hak milik dan hidup seseorang. Akibatnya,
perencanaan perusahaan juga semakin sulit karena llingkkungan bisnis berubah terus
menerus.

c. Peran Pemerintah
Dewasa ini semua pemerintah memainkan peranan penting dalam perekonomian negara.
Pada dasarnya peranan itu terdiri dari dua jenis yaitu sebagai pemeran serta sebagai
pengatur (regulator). Sebagian besar pemerintah memainkan kedua peranan itu dengan
kadar yang berbeda-beda. Di negara industri barat peran serta pemerintah dalam
perekonomian tidak begitu menonjol walaupun cukup penting.
Ada beberapa alasan mengapa peran serta pemerintah dalam kegiatan ekonomi perlu
diperhatikan oleh pemasar internasional. Pertama, pemilikan pemerintah mungkin
menutup kemungkinan operasi perusahaan di beberapa pasar, seperti di India. Alasan
lainnya adalah bahwa pemilikan pemerintah dapat berarti satu-satunya pelanggan
perusahaan di suatu negara adalah pemerintah negara itu (monopoli power).
Pemasar memahami peranan pemerintah sebagai pengatur lingkungan ekonomi.
Pemerintah merencanakan dan mengarahkan, mengenakan pajak dan mengatur
perekonomian. Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal mempengaruhi penggunaan
peralatan penetapan harga dan peralatan kredit oleh pemasar.
Strategi politik perusahaan adalah sebuah langkah yang diambil oleh organisasi untuk
memperoleh mengembangkan dan menggunakan kekuasaan untuk mendapatkan
keuntungan, sebagai contoh mengubah atau tidak mengubah alokasi sumberdaya tertentu
dan dukungan pemerintah untuk sebuah proyek yang dilakukan oleh bisnis. Strategi ini
bertujuan untuk menjaga kelangsungan ekonomi perusahaan untuk menghalangi pesaing
mereka dan untuk menggunakan hak mereka dalam mempengaruhi kebijakan yang dibuat
oleh pemerintah. Beberapa perusahaan pada dasarnya menunggu masalah kebijakan
publik, untuk muncul sebelum membangun strategi dalam mengatasi masalah tersebut.

10
Sebagian besar perusahaan memahami pentingnya memiliki strategi politik perusahaan,
yaitu apakah perusahaan memiliki sumber daya yang substansial untuk melobi para
politisi atau hanya mencoba untuk bertemu politisi lokal di pertemuan komunitas. Semua
perusahaan perlu memiliki tujuan yang jelas, pesan dan rencana untuk terlibat dalam
lingkungan politik meskipun tidak jarang strategi terbaik kadang juga bisa menjadi gagal.
Strategi bisnis dalam mempengaruhi pemerintah adalah :
1) Informasi strategi :
a. Melobi
b. Komunikasi langsung
c. Mengambil informasi dari pakarnya
2) Keuangan – strategi imbalan
a. Berkontribusi dalam politik
b. Membangun ekonomi
c. Bantuan konsultasi politik
d. Perwakilan perusahaan dalam politik
3) Membangun strategi
a. Koalisi stakeholder
b. Dukungan iklan
c. Hubungan masyarakat
d. Tantangan hukum

LINGKUNGAN HUKUM
Lingkungan hukum merupakan latar belakang hukum dan peraturan dimana perusahaan-
perusahaan menjalankan operasinya.
Suatu perusahaan dalam negeri harus mengikuti hukum dan kebiasaan negara
asalnya. Bisnis internasional menghadapi tugas yang lebih rumit: perusahaan itu harus
menaati bukan hanya undang-undang negaranya sendiri tetapi undang – undang semua
negara tujuan tempat beroperasinya. Hukum negara asal maupun negara tujuan dapat
sangat mempengaruhi cara perusahaan – perusahaan internasional menjalankan
bisnisnya. Undang – undang ini menentukan pasar yang boleh dilayani perusahaan –
perusahaan, harga yang dapat dikenakan untuk barang – barang mereka, dan aya
masukkan yang diperlukan seperti tenaga kerja, bahan baku, dan teknologi. Undang –
undang tersebut mungkin akan mempengaruhi lokasi aktivitas ekonominya. Contohnya,
beberapa perusahaan internet telah memilih menempatkan usahanya di luar RRC karna
peraturan – peraturan yang tampaknya diterapkan dengan sewenang – wenang oleh
pemerintahnya. “E-WORLD” membahas dampak lain yang dibawah pertumbuhan pesat
internet terhadap sistem hukum beberapa negara.

11
Lingkungan hukum dan berbagai permasalahannya membawa dampak pada setiap
perusahaan yang ingin melaksanakan pemasaran global. Implikasi lingkngan hukum
internasional terhadap bauran pemasaran suatu pemasaran akan adalah sebagai berikut:
Ø Produk
Secara hukum tidak semua produk dapat diimpor secara bebas. Ada beberapa jenis
produk yang dilarang diimpor kesebagian besar Negara di dunia. Secra umum produk
yang tidak dapat diimpor secara bebas bisa dikelompokkan menjadi:
a. Produk terlarang, seperti obat-obatan terlarang, bahan/materi yang mengandung
unsure pornografi, uang palsu, peralatan spionase, hewan dan tumbuhan langka
b. Produk-produk yang harus dimodifikasi terlebih dahulu, baik modifikasi yang
sangat teknis maupun modifikasi minor (seperti perubahan kemasan)
Selain itu umumnya setiapproduk yang akan masuk ke suatu Negara akan diperiksa dan
harus memenuhi persyaratan atau spesifikasi tertentu, baik persyaratan kualitas,
kandungan atau komposisi bahan, jaminan kesehatan bagi pemakai, dan persyaratan
kesehatan. Setiap produk harus memenuhi peraturan mengenai hak cipta, paten, dan
merek dagang di setiap Negara tujuan.
Ø Harga
Masalah harga perlu mendapatkan perhatian penting dari pada pemasar global. Setiap
Negara cenderung akan melakukan pengendalian harga dengan tujuan melindungi
kepentingan konsumen, mengendalikan inflasi, serta melindungi upah/gaji karyawan.
Pembentukan blok-blok perdagangan akan berpengaruh besar terhadap harga setiap
produk dari berbagai Negara, karena akan ada diskriminasi harga terhadap produk dari
sesama anggota Negara dan terhadap bukan Negara anggota.

Ø Distribusi
Saluran distribusi di setiap Negara bermacam-macam. Di Amerika Serikat, suatu
perusahaan bebas memilih saluran distribusi yang dikehendaki sepanjang tidak menjurus
ke monopoli atau usaha menghilangkan persaingan. Akan tetapi ketentuan di Negara-
negara lain tidaklah selonggar di amerika. Misalnya di spanyol ada larangan untuk
mengirim paket ke setiap rumah. Oleh karena itu system pemasaran langsung sulit
berkembang di spanyol.
Selain itu tidak semua jenis distributor tersedia di suatu Negara. Di jepang misalnya,
distribusi didominasi oleh toko-toko kecil. Sedangkan supermarket atau superstore sangat

12
dibatasi pertumbuhannya. Oleh karena itu biaya distribusi produk di jepang bisa
membengkak bila dibandingkan dengan Negara lain.
Peraturan mengenai jenis saluran yang sesuai untuk jenis produk tertentu juga bervariasi
antarnegara. Misalnya mengenai obat-obatan, ada Negara yang mewajibkan segala jenis
obat hanya boleh diperdagangkan di apotek, tetapi ada pula Negara yang
memperbolehkan jenis obat tertentu dijual di tempat-tampat selain di apotek, misalnya di
supermarket dan toko obat.

Ø Promosi
Di Amerika Serikat, setiap perusahaan bebas mengalokasikan dananya untuk melakukan
promosi. Akan tetapi dibeberapa Negara, ada pajak langsung yang dikenakan atas biaya,
agen, atau media periklanan. Tujuannya adalah untuk menghambat atau mengurangi
jumlah iklan sehingga permintaab dan inflasi dapat ditekan. Ada pula Negara yang
menggunakan pembatasan iklan sebagai hambatan non-tarif terhadap impor tertentu,
misalnya jepang tidak mengizinkan rokok asing diiklankan dalam bahasa jepang.
Disamping itu standar etika periklanan diberbagai Negara juga berbeda-beda. Misalnya
masalah penggunaan anak-anak dalam periklanan, iklan rokok dan minuman keras, iklan
yang bersifat menyesatkan, iklan perbandingan langsung (comperative, advertising),
visualisasi iklan (seperti iklan pakaian dalam wanita, alat kontrasepsi dan sebagainya).
Perbedaan juga ada dalam hal materi periklanan.

Ø Harga
Keanekaragaman Lingkungan Hukum
Lingkungan hukum sangat beranekaragam dan secara garis besar dapat dibedakan
menjadi tiga yaitu :
a) Lingkungan hukum domestik
Dalam lingkungan domestik, setiap pelaku bisnis harus mematuhi hukumnegara asalnya.
Hukum domestik dapat mempengaruhi impor maupun ekspor produk tertentu. Banyak
negara yang melarang impor produk seperti obat-obatan terlarang,senjata, meinuman
keras, dan lain sebagainya.
b) Lingkungan hukum luar negeri
Sekali suatu produk telah melampaui batas negara, maka produk itu akanterkena hukum
yang berbeda. Dalam situasi ini negara produsen harus mematuhi sega peraturan dan
persyaratan di negara tujuan, walaupun sering dijumpai perlakuandiskriminatif terhadap

13
bisnis dan produk asing. Hukum yang bisa menghambat untuk memasuki pasar negara
tujuan adalah sebagai berikut :
o Tarif
o Hukum anti dumping
o Lisensi ekspor/impor
o Regulasi investasi asing
o Insentif legal
o Hukum pembatasan perdagangan.

2.3 Hubungan Dinamika Lingkungan Ekonomi, Politik Dan Hukum Dengan


Pengelolaan Dan Kinerja Organisasi

Lingkungan organisasi adalah semua elemen di dalam maupun di


luar organisasi yang dapat mempengaruhi sebagian atau keseluruhan
suatu organisasi. Terdapat dua jenis klasifikasi lingkungan yakni
lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal yang
berpengaruh langsung dalam organisasi meliputi karyawan/pegawai
organisasi dalam, serta pimpinan manajer. Lingkungan eksternal dibagi
dua yaitu yang berpengaruh langsung dan tidak langsung. Contoh
lingkungan eksternal yang berpengaruh langsung adalah organisasi
pesaing, pemasok komunitas lokal, konsumer, NGO dan lainnya.
Sedangkan untuk contoh lingkungan eksternal yang tidak berpengaruh
langsung adalah kondisi politik, ekonomi dan sosial. Lingkungan secara
umum yang harus dianalisis kekuatannya oleh manajer karena
mempengaruhi pembuat keputusan dan perencanaan adalah kekuatan
teknologi, ekonomi, demografi, sosial budaya serta politik dan hukum.
Kekuatan ekonomi mempengaruhi kebaikan dari suatu negara
termasuk suku bunga, inflasi, pengangguran dan pertumbuhan
ekonomi. Kekuatan ekonomi memberikan banyak peluang serta
hambatan untuk manajer dan memberikan perubahan bagi seluruh
organisasi.
Kekuatan politik dan hukum adalah hasil dari perubahan dalam
hukum dan regulasi seperti deregulasi industri, privatisasi organisasi
dan penigkatan tekana dalam perlindungan lingkungan. Dari sini,

14
manajer mengambil keuntungan dari kesempatan yang diciptakan dari
perubahan politik, ekonomi dan hukum secara global sebagai
tantangan utama.

15
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Lingkungan politik setiap negara adalah unik. Sebuah pasar asing yang tampaknya kaya,
bukanlah jaminan untuk dimasuki apabila lingkungan politiknya bercirikan
ketidakstabilan dan ketidakpastian. Singkatnya, tinjauan menyeluruh terhadap lingkungan
politik harus dilakukan sebelum memasuki suatu pasar yang baru dalam suatu negara
asing.
1. Politik dan pemasaran
2. Sumber-sumber masalah politik
3. Campur tangan politik
4. Perspektif politik
5. Penaksiran risiko politik (Political Risk Assesment/PRA)
6. Tanggapan strategis
Lingkungan hukum merupakan latar belakang hukum dan peraturan dimana perusahaan-
perusahaan menjalankan operasinya. Implikasi lingkngan hukum internasional terhadap
bauran pemasaran suatu pemasaran akan adalah sebagai berikut:
Ø Produk
Ø Harga
Ø Promosi
Ø Distribusi

3.2. SARAN
Di negara sedang berkembang, lingkungan politik memiliki pengaruh yang riil terhadap
keberhasilan dan kegagalan perusahaan melalui peluang dan ancaman bisnis yang
ditimbulkannya. karena seringkali mekanisme pasar di negara sedang berkembang belum
bekerja secara penuh dan transparan. Pemerintah mempunyai banyak alasan
nasionalisme, akselerasi pembangunan, pemerataan pembangunan, koreksi kegagalan
mekanisme pasar untuk campur tangan. Oleh karena itu, eksekutif di negara sedang

16
berkembang dituntut untuk memiliki pemahaman lebih dari sekedar cukup dalam
memahami kecenderungan politik yang sedang berlangsung

DAFTAR PUSTAKA

C.Jain, Subhash. 2001. Manajemen Pemasaran Internasional Edisi 5 Jilid 1


Budiharto, Teguh dan Ciptono Fandy. 1997. Pemasaran Internasional
L. Heskeet, James. 2006. Budaya Korporat dan Kinerja

17

Anda mungkin juga menyukai