Anda di halaman 1dari 26

Langsung ke konten utama

Marsely Silvia
Shyerly Marchel Ananda

gambaran pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan

April 12, 2012


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Morbiditas dan mortalitas pada ibu adalah masalah besar di seluruh negara terutama
bagi negara miskin dan negara berkembang. Di negara miskin sebesar 25-50 % kematian
wanita usia subur disebabkan oleh hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, serta
masa nifas. Padahal untuk menilai tolak ukur nilai baik buruknya pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh suatu negara salah satunya berdasarkan tinggi rendahnya angka mortalitas dan
morbiditas ibu maupun perinatal. (Saiffudin, 2006).
Menurut Lembaga kesehatan dunia World Health Organiztion (WHO) pada tahun 2009
memperkirakan di seluruh dunia setiap tahun lebih dari 585 ribu meninggal pada saat hamil
atau bersalin. Di dunia diperkirakan setiap tahun hampir 3,3 juta. (http//www.Depkes.go.id).
Di Indonesia lebih dari 300 dari setiap 100 ribu kehamilan berakhir dengan kematian
pada wanita hamil, dan ini lebih tinggi dari pada Negara-negara lain, bahkan enam kali lebih
tinggi dari pada Negara tetangga Malaysia. (Mirza Maulana, 2008: 12)
AKI di Jawa Barat masih tertinggi dibandingkan propinsi lain se-Indonesia. AKI di
Jawa Barat pada tahun 2003 sebesar 321.15 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan pada
tahun 2009 AKI sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. (Dinkes Jabar, 2009:4). Jumlah
kasus kematian ibu di Kabupaten Sukabumi tahun 2009 sebanyak 49 orang, 5 orang
primigravida dan 44 orang multigravida (Dinkes Kabupaten Sukabumi, 2009:24).
Kebijakan Departemen Kesehatan dalam upaya menurunkan angka kematian ibu pada
dasarnya mengacu pada intervensi strategi “Empat Pilar Save Mother Hood” yaitu : keluarga
berencana, pelayanan antenatal, persalinan yang bersih dan aman, pelayanan obstetrik
esensial, empat intervensi diatas tidak mengacu kepada pendekatan ibu hamil yang berisiko
dan tidak berisiko, tetapi setiap ibu hamil di anggap berisiko agar dapat mempunyai akses
persalinan dan pelayanan obstetrik yang aman, hal ini berdasarkan kenyataan bahwa lebih
dari 90% kematian ibu disebabkan komplikasi obstetrik yaitu perdarahan, toksemia
gravidarum dan infeksi. Komplikasi obstetrik ini tidak dapat diramalkan pada saat kehamilan
(Sarwono Prawirohardjo, 2002:34 )
Kondisi hamil termasuk periode yang rentan, tidak hanya bagi wanita tetapi juga bagi
keselamatan bayi di dalam kandungan. Ada beberapa kondisi bahaya yang dapat diketahui
tanda dan gejalanya, sehingga wanita dapat segera mendapat pertolongan medis. Pengenalan
kemungkinan terjadi komplikasi kehamilan harus secara dini dan ditangani secara benar
karena setiap tanda bahaya kehamilan bisa mengakibatkan komplikasi (Varney,2009:28).
Akibat yang dapat terjadi bila ibu tidak dapat mengenali tanda bahaya kehamilan
secara dini dan upaya deteksi dini yang dilakukan ibu kurang, maka akan terjadi komplikasi
yang lebih lanjut yang akan mengakibatkan kematian ibu dan bayi. Kematian tersebut
merupakan dampak komplikasi kehamilan utama yang sama yaitu perdarahan, infeksi,
hipertensi dan abortus. Banyak kematian neonatal merupakan akibat langsung
penatalaksanaan kehamilan dan kelahiran yang buruk. Sistem penilaian resiko tidak dapat
memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh Karena itu
pelayanan/asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung
kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. (Saifudin,
2002:30)
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda - tanda bahaya yang mengindikasikan adanya
bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan/periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan
atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu.
Kehamilan berisiko dapat dicegah bila gejalanya dapat ditemukan sedini mungkin
sehingga dapat dilakukan tindakan untuk memperbaikinya. Pencegahan kehamilan berisiko
yang dapat dilakukan adalah: dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke
Bidan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, dengan mendapatkan imunisasi TT 2x, bila
ditemukan kelainan risiko tinggi pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif, makan
makanan yang bergizi yaitu memenuhi gizi seimbang. (Indiarti, 2006:33)
Standar pelayanan kebidanan kegiatannya berupa ; Identifikasi Ibu hamil bidan
melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk
memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, Pemeriksaan dan pemantauan antenatal bidan
memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal, Palpasi abdominal bidan melakukan
pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan
kehamilan, Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan bidan menemukan secara dini setiap
kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda serta gejala preeklamsia
lainnya, Persiapan persalinan bidan memberikan saran yang tepat pada ibu hamil (Dinkes
Kab.Sukabumi,2007:7)
Sebagai salah satu kabupaten terluas di provinsi jawa barat, Sukabumi merupakan
salah satu penyumbang terbesar AKI dan AKB. Bupati Kabupaten Sukabumi menyebutkan
Angka Kematian Ibu di Sukabumi yaitu sebanyak 373 per 100.000 kelahiran hidup.
(http://www.Depkes Sukabumi.go.id).
Puskesmas Cikakak merupakan salah satu puskesmas yang berada di Kecamatan
Cikakak dan berada di daerah selatan Kabupaten Sukabumi dengan luas wilayah 11.670,06
Ha. Yang terdiri dari lahan basah dan lahan kering dengan ketinggian mulai dari 0 meter
sampai dengan 700 meter diatas permukaan laut dengan wilayah kerja meliputi 8 desa yaitu
Desa Cikakak, Desa Cimaja, Desa Sukamaju, Desa Ridogalih, Desa Cilengsing, Desa
Margalaksana, Desa Sirnarasa, dan Desa Ganda Soli. Berdasarkan data yang diperoleh dari
puskesmas Cikakak dari bulan januari sampai dengan bulan mei tahun 2011 terdapat jumlah
ibu hamil sebanyak 965 orang, dan yang mempunyai faktor resiko sebanyak 73 orang. Di
desa Cikakak terdapat ibu hamil berjumlah 114 ibu hamil,
Berdasarkan hasil validalitas kematian ibu pada tahun 2010 di puskesmas cikakak
ditemukan kematian kematian Ibu (AKI) sebanyak 2 orang yang disebabkan oleh komplikasi
kehamilan.
Menurut survei pendahuluan yang peneliti lakukan dengan menguunakan 10
responden ibu hamil, dari 10 responden terdapat 40% ibu yang berpengetahuan Baik dan 60%
responden yang berpengetahuan kurang.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merasa tertarik untuk membuat karya
tulis ilmiah yang berjudul ”Gambaran pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-tanda Bahaya
Pada Kehamilan di Puskesmas Cikakak Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi tahun
2011”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti dapat
merumuskan masalah ”Bagaimanakah Gambaran pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Tanda-tanda bahaya kehamilan Di Puskesmas Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi
Tahun 2011”.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui ”Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-tanda bahaya
kehamilan di Puskesmas Kecamatan Cikakak Kabupaten. Sukabumi tahun 2011”.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya pengetahuan ibu hamil terhadap tanda bahaya kehamilan di
Puskesmas Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi tahun 2011 berdasarkan
Umur.
b. Diketahuinya pengetahuan ibu hamil terhadap tanda bahaya kehamilan di
Puskesmas Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi tahun 2011 berdasarkan
Pendidikan.
c. Diketahuinya pengetahuan ibu hamil terhadap tanda bahaya kehamilan di
Puskesmas Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi tahun 2011 berdasarkan
Pekerjaan.
d. Diketahuinya pengetahuan ibu hamil terhadap tanda bahaya kehamilan di
Puskesmas Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi tahun 2011 berdasarkan
Persepsi.
e. Diketahuinya pengetahuan ibu hamil terhadap tanda bahaya kehamilan di
Puskesmas Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi tahun 2011 berdasarkan
Sumber Informasi.
D. Manfaat penelitian

1. Bagi Puskesmas Kecamatan Cikakak Di Bagian Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)
Diharapkan sebagai bahan dasar kajian untuk penelaahan lebih lanjut dalam
mengevaluasi pelaksanaan pelayanan kesehatan, khususnya untuk ibu hamil.

2. Bagi Institusi
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai bahan referensi atau
bacaan bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut.

3. Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan sarana untuk menerapkan ilmu dan teori yang
diperoleh dalam rangka menambah wawasan, salah satunya untuk mengetahui
”Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya pada kehamilan di
Puskesmas Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi tahun 2011”.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Tanda-tanda bahaya Kehamilan di Puskesmas Kecamatan Cikakak Kabupaten
Sukabumi tahun 2011, karena angka kematian ibu masih cukup tinggi. Penelitian ini
adalah penelitian Deskriptif. Pengambilan data dilakukan secara Primer dengan
menggunakan Kuesioner.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang
terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya).
(Notoatmodjo, 2005:29). Pengetahuan ibu hamil adalah segala sesuatu yang diketahui
oleh ibu hamil tentang tanda bahaya pada kehamilan.
Bloom (dalam Notoatmodjo,2005) Mendefinisikan pengetahuan sebagai salah satu
kemampuan mengenal atau mengingat materi yang telah dipelajari mulai dari yang
sedrhana sampai yang akan ditekankan pada kemampuan mengingat yang benar.
2. Tingkat pengetahuan
Adapun pengetahuan memiliki enam tingkatan (Notoatmodjo,2005), yaitu:
1) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali
(recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang
telah diterima, oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari
antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.
2) Memahami (comprehensioan)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut
secara benar. Orang telah paham terhadap materi atau objek harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan objek yang dipelajari.
3) Memahami (comprehensioan)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud dapat
menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang
lain.
4) Analisis (analysis)
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan atau
memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang terdapat
dalam sesuatu masalah objek yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang
itu sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat
membedakan, atau memisahkan, mengelompokan, membuang diagram (bagan)
terhadap pengetahuan atas objek tersebut.

5) Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu kemampuan untuk menyusun formula
baru dari formula – formula yang ada.
6) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan penilaian
terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya didasarkan pada suatu
kriteria yang ditentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku di masyarakat.
3. Hal-hal yang Mempengaruhi Pengetahuan
Pengetahuan yang dimiliki sesesorang akan dipengaruhi oleh beberapa hal- hal
tersebut adalah:

1. Umur
Salah satu yang mempengaruhi kematangan mental individu adalah umur. Tingkat
kematangan yang telah dicapai merupakan factor yang menentukan pencapaian tingkat
pengetahuan seseorang sehingga dapat direfleksikan kedalam prilaku kesehatan nya.

2. Tingkat Pendidikan
Perilaku kesehatan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dimana perilaku kesehatan
dipengaruhi oleh susunan saraf pusat, motivasi,proses belajar dan lingkungan. Semakin tinggi
pendidikan ibu hamil semakin banyak pengetahuan di dapat, semakin rendah pendidikan
semakin sedikit pengetahuan yang didapat.
Pendidikan merupakan upaya persuasi atau pembelajaran kepada masyarakat agar
masyarakat mau melakukan tindakan-tindakan (praktik) untuk memelihara (mengatasi
masalah - masalah), dan meningkatkan kesehatannya. (Notoatmojdo, 2007).
Tinggi rendahnya pendidikan pada wanita dapat berpengaruh terhadap pengetahuan
wanita tersebut. Karena kurangnya pengetahuan dan rendahnya pendidikan dapat
menyebabkan pengetahuan terhadap kesehatan pun menjadi rendah pula (Manuaba,
1998).
3. Pekerjaan
Pekerjaan adalah Suatu yang dilakukan untuk mendapatkan nafkah (kamus
lengkap bahasa Indonesia, 2005).
Menurut Baskoro Anton (2008) pekerjaan yaitu segala kegiatan atau usaha
yang dilakukan ibu yang memiliki balita untuk mencari nafkah guna memenuhi
kebutuhan hidup yang dilakukan secara berkala di luar rumah.

4. Sumber Informasi
Sumber informasi adalah suatu alat umtuk memberikan informasi atau berita penting.
Pengetahuan yang ada pada seseorang diterima melalui indra. Menurut penelitian para ahli,
indra yang paling banyak menyalurkan pengetahuan kedalam otak adalah mata. 75%-87%
dari pengetahuan manusia disalurkan melalui mata. Sedangkan 13%–25% lainya tersalur
melalui indra yang lain. Dapat disimpulkan bahwa alat-alat visual lebih mempermudah cara
penyampaian dan penerimaan informasi (Notoatmodjo, 2003).
Sumber Informasi didapat dari :
a. Media Cetak
Sebagai alat pesan kesehatan misalnya :
1. Poster adalah bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan
kesehatan yang biasanya di temple di tembok-tembok dan tempat-
tempat umum.
2. Leaflet adalah bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan
kesehatan melalui lembaran yang dilipat.
b. Media Elektronika
Sebagai sarana bentuk penyampaian informasi kesehatan berbeda-beda
antara lain :
1. Televisi menyampaikan pesan atau informasi-informasi kesehatan
melalui media televise dapat dalam bentuk forum diskusi atau Tanya
jawab masalah kesehatan.
2. Radio adalah penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan
melalui radio juga bermacam-macam bentuknya antara lain obrolan
atau Tanya jawab.(Asrori, 2009).
5. Persepsi
Mengenal dan memilih objek sehungan dengan tindakan yang akan dilakukan

(Notoatmodjo, 2007).

Individu mulai membentuk persepsi dalam proses pikirannya tentang suatu

tindakan yang akan diambil, misalnya individu akan memeilih jenis pelayanan

kesehatan yang akan dituju saat sakit (Setiawati, 2008).

B. KEHAMILAN

1. Definisi
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi
sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga
dari bulan ketujuh sampai 9 bulan. (Saifudin 2002: 33)
Kehamilan adalah merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri
dari ovulasi pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi
pertumbuhan zigot, terjadi nidasi pada uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh
kembang konsepsi sampai aterm.
Lamanya kehamilan di mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira – kira 280 hari
(40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). (Wiknjosastro, 2005:57).

2. Perubahan pisiologi wanita hamil


a. Perubahan pada system reproduksi
1. Uterus
a. Ukuran untuk akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar akibat
hipertrofi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut kolagennya
menjadi higroskopik. Edometrium menjadi desidua. Ukuran pada
kehamilan cukup bulan : 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas 4000 cc.
b. Berat : berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1000 pada
ahir kehamilan (40 pekan)
c. Bentuk dan konsistensi : pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk
rahim seperti buah alpukat, pada kehamilan 4 bulan berbentuk bulat, dan
akhir kehamilan seperti bujur telur. Rahim yang tidak hamil kira-kira
sebesar telur ayam, pada kehamilan dua bulan sebesar telur bebek, dan
kehamilan 3 bulan sebesar telur angsa. Pada minggu pertama, istmus rahim
mengadakan hipertrofi dan bertambah panjang, sehingga bila diraba terasa
lebih lunak (soft) disebut tanda hegar. Pada kehamilan 5 bulan, rahim teraba
seperti berisi cairan ketuban, dinding rahim terasa tipis, karena itu bagian-
bagian janin dapat diraba melalui dinding perut dinding rahim.
d. Posisi rahim dalam kehamilan:
Pada permulaan kehamilan,dalam letak anteflaksi atau retrokflasi, pada 4
bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga velvis setelah itu, mulai
memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas
hati, rahim yang hamil biasanya mobil, lebih mengisi rongga abdomen
kanan atau kiri.
e. Vaskularisasi : Aa.uterina dan aa,ovarika bertambah dalam diameter,
panjang, dan anak-anak cabangnya. Pembunuh darah balik (vena )
mengembang dan bertambah.
f. Serviks uteri : serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak
disebut tanda godell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan
banyak cairan mucus. Karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah,
warnanya menjadi livid, dan ini disebut tanda Chadwick.
2. Indung telur (Ovarium)
a. Ovulasi terhenti
b. Masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya uri yang
mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesterone.
3. Vagina dan vulva
Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada vagina dan vulpa. Akibat
hipervas kularisasi, vagina dan vulpa terlihat lebih merah atau kebiruan.
Warna livid pada vagina dan portio serviks disebut tanda Chadwick.
4. Dinding perut (abdominal wall)
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
robeknya serabut elastik dibawah kulit, sehingga timbul striae gravidarum.
Bila terjadi peregangan hebat, misalnya hidramnion dan kehamilan ganda,
dapat terjadi diastatis rekti bahan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah
pigmentasinya dan disebut linea nigra.
b. Perubahan pada organ dan system laiannya
1. Sistem sirkulasi darah
a. Volume darah : volume darah total dan volume plasma darah naik pesat
sejak ahir trimester pertama.
b. Protein darah : gambaran protein dalam serum berubah, jumlah protein
albumin dan gamaglobulin menurun dalam triwulan pertama dan
meningkat secara bertahap pada akhir kehamilan. Beta globulin dan
fibrinogen terus meningkat.
c. Hitung jenis dan hemoglobin : hematrokit cenderung menurun karena
kenaikan relatif volume plasma darah. Jumlah eritrosit cenderung
menurun karena kenaikan relative volume plasma darah. Jumlah eritrosit
cenderung meningkat untuk memenuhi kebutuhan transport o2 yang
sangat diperlukan selama kehamilan. Konsentrasi Hb terlihat menurun,
walaupun sebenarnya lebih besar dibandingkan Hb pada orang yang tidak
hamil. Anemia fisiologis ini disebabkan oleh volume plasma yang
meningkat. Dalam kehamilan, leukosit meningkat sampai 10.000/cc,
begitu pula dengan produksi trombosit.
2. System pernapasan
Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak dan pendek napas. Hal
ini disebabkan oleh usus tertekan kearah diapragma akibat pembesaran rahim.
Kapasitas vital paru meningkat sedikit selama hamil. Seorang wanita seorang
wanita hamil selalu bernapas lebih dalam. Yang lebih menonjol adalah
pernapasan dada (thoracking breathing).

3. Saluran pencernaan (traktus digestivus)


Salivasi meningkat dan, pada trimester pertama, mengeluh mual dan
muntah. Tonus otot-otot saluran pencernaan melemah sehingga motilitas dan
makanan akan lebih lama berada dalam saluran makanan. Resorbsi makanan
baik, namun akan menimbulkan obstipasi. Gejala muntah (emesis gravidarum)
sering terjadi, biasanya pada pagi hari, disebut sakit pagi (morning sickness).
4. Tulang dan Gigi
Persendian panggul akan terasa lebih longgar, karena ligamen-ligamen
melunak. Juga terjadi sedikit pelebaran pada ruang persendian. Apabila
pemberian makanan tidak dapat memenuhi kebutuhan kalsium janin, kalsium
maternal pada tulang-tulang panjang akan berkurang untuk memenuhi
kebutuhan ini. Bila konsumsi kalsium cukup, gigi tidak akan kekurangan
kalsium. Apa yang disebut dengan gingivitis kehamilan adalah gangguan yang
disebabkan oleh faktor lain, misalnya hygiene yang buruk disekitar mulut.
5. Kulit
Pada daerah kulit tertentu terjadi hiperpigmentasi:
a. Muka : disebut masker kehamilan (choasma gravida)
b. Payudara : piting susu dan areola payudara
c. Perut : linea nigra striae
d. Vulpa

6. Kelenjar endokrin
a. Kelenjar tiroid: dapat membesar sedikit
b. Kelenjar hipofise: dapat membesar terutama lobus anterior
c. Kelenjar adrenal : tidak begitu terpengaruh
c. Metabolisme
Umumnya, kehamilan mempunyai efek pada metabolism, karena itu wanita hamil
perlu mendapat makanan yang bergizi dan dalam kondisi sehat.
1) Tingkat metabolik basal (basal metabolic rate,BMR) pada wanita hamil meninggi
hingga 15-20%, terutama pada trimester akhir,
2) Keseimbangan asam alkali ( acid base balance) sedikit mengalami perubahan
konsentrasi alkali:
3) Dibutuhkan protein yang banyak untuk perkembangan fetus, alat
kandungan,payudara, dan badan ibu, serta kesiapan laktasi.
4) Hidrat arang;seorang wanita hamil sering merasa haus, napsu makan kuat,sering
kencing,dan kadang kala dijumpai glukosaria yang meningkatkan kita pada
diabetes militus. Dalam kehamilan, pengaruh kelenjar endoktrin agak terasa,
seperti somatomatropin, plasma insulin, dan hormone-hormonal adrenal 17
kotesteroid. Untuk rekomndasi, harus diperhatikan sungguh-sungguh hasil GTT
oral dan GTT intravena.
5) Metabolisme lemak juga terjadi,kadar kolestrol maningkat sampai 350 mg atau
lebih per 100cc. hormone somatomamotropin mempunyai peranan dalam
pembentukan lemak pada payudara. Deposit lemak lainnya terdapat di
badan,perut dan paha
6) Metabolisme mineral : kalsium dibutuhkan rata-rat 1,5 gram sehari sedangkan
untuk pembentukan tulang-tulang terutama pada trimester terahir dibutuhkan 30-
40 gram, fospor dibutuhkan rata-rata 2 garam/hari, zat besi dibutuhkan tambahan
zat besi 800 mg, atau 30-50 mg perhari.
7) Berat badan wanita hamil akan naik sekitar 6,5-16,5 kg. kenaikan berat badan
yang terlalu banyak ditemukan pada keracunan hamil per-eklamsi dan eklamsi.
Kenaikan berat badan wanita hamil disebakan oleh : janin,uri, air ketuban, uterus,
payudara,kenaikan volume darah, lemak, protein dan retensi air.
8) Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktas. Kalori yang
dibutuhkan untuk ini terutama diperoleh pada pembakaran zat arang, khususnya
sesudah kehamilan 5 bulan keatas. Namun bila dibutuhkan dipakai lemak ibu
untuk mendapatkan tambahan kalori.
9) Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus mengandung banyak
protein.
C. Kehamilan Dibagi Dalam Tiga Trimester
1. Trimester pertama yaitu usia kehamilan 0-14 minggu.
(Mirza,2008) Pada saat ini tubuh mulai belajar beradaptasi dan berkompromi
terhadap barbagai perubahan.berikut tanda-tanda yang biasa terjadi pada trimester
pertama:
1) Badan tidak nyaman
2) Mual dan muntah
3) Pusing
4) Sering buang air kecil
5) Cepat cape
6) Sembelit
2. Trimester dua yaitu usia kehamilan 14-28 minggu.
Pada trimester kedua ini tubuh sedang nyaman-nyamannya, meskipun termasuk
bulan- bulan yang menyenangkan tapi rahim akan terus membesar akibatnya organ-organ
lain akan ikut tertekan dan keluhan akan muncul. Keluhan pada trimester kedua yaitu:
1) Sakit punggung
Melunaknya ketegangan ligament yang menopang rahim sehingga sikap tubuh yang
salah akan membuat punggung tegang. Sebaiknya sikap tubuh tegak saat berdiri dan
gunakan bantal untuk menyangga tubuh bagian belakang saat duduk.
2) Kaki kram
Kaki kram adalah kontraksi keras pada otot betis atau otot telapak kaki.
Kram terjadi karena sirkulasi darah yang kurang dan pengkonsumsian makanan yang
tidak seimbang, untuk menghindarinya gerakan kaki maju mundur diatas botol kosong
sebanyak 20 kali perkaki setiap sebelum tidur.
3) Heartburn
Biasanya terjadi akibat tekanan dari janin yang terus membesar sementara kapasitas
ruang dalam perut sangat terbatas, untuk menghindarinya sebaiknya makan dalam
porsi kecil tapi sering dan hindari makanan yang berbumbu atau berlemak.

3. Trimester tiga yaitu usia kehamilan 28-42 minggu.


(Mirza, 2008 ) Gangguan yang biasanya terjadi pada trimester ketiga ini adalah sebagai
berikut:
1). Perut menjadi besar sekali
2). Sesak napas
3). Kaki dan tangan bengkak
4). Varises

Asuhan Antenatal
1. Pengertian
Asuhan antenatal adalah pemeriksaan kehamilan untuk melihat dan memeriksa
keadaan ibu dan janin yang dilakukan secara berkala di ikuti dengan upaya koreksi
terhadap penyimpangan yang ditemukan selama kehamilan. (Rita Yulifah, Dkk. 2009:
59-60)
Asuhan antenatal adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditunjukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
2. Tujuan asuhan antenatal
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan serta pertumbuhan
dan perkembangan bayi.
b. Mendeteksi adanya komplikasi yang dapat mengancam jiwa ibu dan janin.
c. Merencanakan asuhan khusus sesuai dengan kebutuhan.
d. Mempersiapkan persalinan serta kesiagaan dalam menghadapi komplikasi
e. Mempersiapkan masa nifas dan pemberian ASI ekslusif.
3. Standar minimal antenatal
Pelayanan /asuhan standar minimal termasuk 10 T :
1. Timbang Berat Badan
2. Ukur Tekanan darah
3. Ukur Tinggi fundus uteri
4. Pemberian imunisasi (Tetanus Toksoid) TT lengkap
5. Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan
6. Tes terhadap penyakit menular seksual
7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
8. Tatalaksana kasus
9. Tentukan status gizi (pengukuran LILA)
10. Tatalaksana Konseling KB
3. Kebijakan Program
Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Untuk
mendukung program KIA maka Buku KIA menjadi penting karena berisi tentang informasi
cara memelihara dan merawat kesehatan Ibu dan Anak. Dalam Buku KIA diinformasikan,
setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal :
1. Satu kali kunjungan selama trisemester pertama sebelum 14 minggu
2. Satu Kali kunjungan selama trisemester kedua anatara minggu 14 – 28
3. Dua kali kunjungan selama trisemester ketiga antara minggu 28 -36 dan sesudah
minggu ke 36.
Tabel 2.1
Kunjungan Antenanal
Kunjungan Waktu Informasi penting
Trisemester 0 – 14 Minggu Membangun hubungan saling percaya
pertama antara petugas kesehatan dan ibu hamil.
Mendeteksi masalah dan menanganinya
Melakukan tindakan pencegahan seperti
tetanus neonatorum, anemia kekurangan
zat besi, penggunaan praktek tradisional
yang merugikan.
Memulai persiapan kelahiran bayi dan
kesiapan untuk menghadapi komplikasi.
Mendorong perilaku yang sehat (gizi,
latihan dan kebersihan, istirahat dan
sebagainya)

Trisemester 15 - 28 minggu Sama seperti diatas, ditambah


kedua kewaspadaan khusus mengenai
preeklampsia (Tanya ibu tentang gejala-
gejala preklampsia, pantau tekanan darah,
evaluasi edema, periksa untuk mengetahui
proteinuria)

Trisemester 28 – 42 minggu Sama seperti diatas, ditambah palpasi


ketiga abdominal untuk mengetahui apakah ada
kehamilan ganda, ditambah deteksi letak
bayi yang tidak normal, kondisi lain yang
memerlukan kelahiran dirumah sakit.

(Saifuddin, 2002:N-2)
4. Kebijakan Klinis
Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen-komponen sebagai
berikut:
1) Mengupayakan kehamilan yang sehat
2) Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanan awal serta rujukan bila
diperlukan.
3) Persiapan persalinan yang bersih dan aman.
4) Perencanaan antisipatif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi.
(Saifudin, 2002 : 65)

D. Tanda Bahaya Kehamilan


1. Pengertian
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan
adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan/periode antenatal, apabila tidak
dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu. (Pusdiknakes,
2003:34)
2. Tanda Bahaya Kehamilan
(Mirza, 2008) Tanda bahaya pada kehamilan:
1. Sakit kepala yang hebat.
2. Perubahan visualisasi yang tiba-tiba (pandangan kabur, rabun senja).
3. Bengkak pada muka atau tangan
4. Perdarahan dari jalan lahir
5. Nyeri abdomen yang hebat
6. Keluar air ketuban sebelum waktunya
7. Kejang
8. Demam tinggi
9. Anemia

3. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I:


Satu dari berbagai tanggung jawab utama pekerja yang terlibat dalam perawatan
ibu hamil ialah menyadarkan ibu tentang tanda dan gejala yang berpotensi menimbulkan
komplikasi pada kehamilan. Ibu hamil harus mengetahui cara melaporkan tanda- tanda
bahaya seperti:
1) Sakit kepala yang hebat.
2) Perubahan visual yang tiba-tiba.
3) Bengkak pada muka dan tangan.
4) Perdarahan dari jalan lahir.
5) Nyeri abdomen yang hebat.
6) Kejang.
7) Demam tinggi
4. Tanda Bahaya Yang Harus Segera Mendapatkan Pertolongan:
1) Keluar darah dari jalan lahir
perdarahan dari jalan lahir dalam kehamilan jarang yang normal. Perdarahan pada
kehamilan dapat berarti abortus, mola, atau kehamilan ektopik.
2) Keluar air ketuban sebelum waktunya
Ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum persalinan berlangsung yang disebabkan
karena berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intra uterin.
3) Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadi
gejala-gajala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah.
4) Demam tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >380C dalam kehamilan merupakan suatu
masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
5) Nyeri perut yang hebat
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukan masalah yang mengancam keselamatan
jiwa yang hebat, menetap dan tidak hilang setalah istirahat.
6) Muntah terus dan tidak dapat makan pada kehamilan muda
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan muda itu
karena peningkatan kadar hormon estrogen dan HCG dalam setum, tetapi apabila
mual dan muntah yang berlebihan dan tidak dapat makan itu salah satu tanda yang
harus diwaspadai saat kehamilan.
7) Selaput kelopak mata pucat
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin dibawah 11
gr% pasa trimester I dan III, <10,5 gr% pada trimester II. (Mirza, 2008:45)
KRANGKA TEORI

Independent Dependent

Pengetahuan
Ibu hamil Tentang Tanda-tanda Bahaya Pada Kehamilan

Sumber Informasi
- Media Cetak
- Media Elektonik
- Petugas Kesehatan
- Buku KIA

Persepsi Ibu tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan

Karakteristik Ibu
- Usia
- Pendidikan
- Pekerjaan

BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPRASIONAL
3.1 Kerangka Konsep
Kerangka konsep yang telah disusun, disesuaikan dengan keterbatasan peneliti.
Adapun yang menjadi data variable independent adalah Pengetahuan ibu hamil yang
mencakup, Umur, pendidikan, pekerjaan, sumber informasi, persepsi. Sebagai variable
dependen adalah pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya Pada kehamilan. Untuk
memperjelas arah dan lingkup penelitian ini maka dapat dilihat dari bagan 3.1
Bagan 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
Karakteristik Ibu
- Usia
- Pendidikan
- Pekerjaan

Independent Dependent

Pengetahuan
Ibu hamil Tentang Tanda-tanda Bahaya Pada Kehamilan

Persepsi Ibutentang tanda-tanda


bahaya pada kehamilan
Sumber Informasi
- Media Cetak
- Media Elektonik
- Petugas Kesehatan
- Buku KIA

`
Sumber : (Notoatmodjo, Promosi Kesehatan, 2010)
3.2 Definisi Oprasional
N Devinisi
Variable Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala
o operasional
DEPENDENT
0: kurang, bila
bisamenjawab
sebanyak <70%
merupakan hasil pertanyaan
dari “tahu” dan ini tentang tanda-
Pengetahuan terjadi setelah tanda bahaya
Ibu Hamil orang melakukan pada kehamilan.
Tentang penginderaan 1:Baik, bila
1 Kuesioner wawancara Ordinal
Tanda-tanda suatu objek menjawab
Bahaya pada tertentu, oleh ibu sebanyak
Kehamilan hamil >70%pertanyaan
(Notoatmodjo, tentang tanda-
2005) tanda bahaya
pada kehamilan

INDEPENDENT
Lamanya waktu
hidup atau ada
sejak dilahirkan 0 : < 20 Tahun
atau Wawancar 1 : >20 -35
1 Usia Kuisioner Ordinal
diadakan(hidup) a Tahun
(kamus lengkap 2:≥35 tahun
bahasa
Indonesia,2005)
Proses belajar yang 0. Tidak Pernah
pernah ditempuh Sekolah
secara formal di 1.SD -SMP
dalam lembaga 2.SMA
pendidikan terakhir 3.Perguruan
2 Pendidikan yang di ikuti Kuesioner wawancara Tinggi Ordinal
responden Akademi/Sarjan
(Notoatmodjo, a
2005)

Suatu yang
dilakukan untuk
0 : Tidak
mendapatkan
Wawancar Bekerja
3 Pekerjaan nafkah (kmus Kuisioner
a 1 :Bekerja
lengkap bahasa
Indonesia,2005)

Mengenal dan 1 : Positif :


memilih objek Setuju/Sangat
sehubungan dengan Setuju
tindakan yang akan (S/SS)
dilakukan Nomina
Kuesionee
3 Persepsi (Notoatmojo, wawancara l
r
2007) 2 : Negatif :
Tidak
setuju/Sangat
Tidak Setuju
(TD/STD)
Semua sarana atau 1.Pernah
Sumber upaya untuk Wawancar a:Media Nomina
4 kuisioner
nformasi menampilkan pesan a Cetak l
atau informasi yang b:Media
ingin disampaikan Elektronik
komunikator, baik c:Petugas
melalui media Kesehatan
cetak, elektronika d:Dan Lainnya
(tv, radio, (Buku KIA)
computer, dsb) dan
media luar, 2:Tidak Pernah
sehingga dapat
meningkatkan
pengetahuan
(Notoatmodjo,2010
)
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk
mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang Tanda-tanda Bahaya pada Kehamilan
berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan, persepsi, sumber informasi di Puskesmas
Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi tahun 2011, dengan menggunakan desain
penelitian cross sectional dan mengambil data dengan kuisioner kepada responden.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi pada
tanggal 23 Juni - 6 juli 2011.
Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang diteliti (Notoatmodjo,
2005)
Yang menjadi populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berada di
Puskesmas Kecamatan Cikakak Kabupaten sukabumi tanggal 23 Juni-6 Juli 2011 dengan
jumlah 114 ibu hamil.
2. Sampel
Sample merupakan sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan
dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005)
Pengambilan sample dilakukan dengan menggunakan teknik cross sectional yaitu
suatu penelitian dimana variabel – variabel yang termasuk faktor resiko dan variabel –
variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama (Notoatmodjo,
2005). Dari seluruh populasi yang berjumlah 114 seluruhnya di jadikan sample.
C. Cara pengumpulan data
Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer. Proses pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan kuisioner yaitu daftar pertanyaan yang diharapkan akan dijawab oleh
responden.
D. Pengolahan dan analisa data
1. Pengolahan data
Pengolahan data menggunakan meode manual dengan analisa data yang bterstruktur, hal
ini bertujuan agar analisa data tersebut menjadi bermakna sehingga dapat dipergunakan
sesuai dengan masalah yang dihadapi. Langkah-langkah yang digunakan dalam pengolahan
data tersebut adalah sebagai berikut:
a. Editing
Mengecek jumlah dan kelengkapan pengisisan kuisioner apakah setiap
pertanyaan akan terjawab dengan benar.
b. Coding
Coding merupakan kegiatan klasifikasi data dan memberi kode untuk
mempermudah pengumpulan data
c. Transfering
Memindahkan jawaban atau kode jawaban kemedia tertentu
d. Tabuling data
Jawaban responden ditabulasi secara manual dengan menggunakan tabel
distribusi frekuensi kemudian jelaskan secara katageri sub variable
2. Analisis data
Pada hasil data dilakukan dengan analisa univariat, analisa ini dilakukan untuk memperoleh
gambaran distribusi frekuensi dari variabel yang diteliti baik pada variabel independen
maupun dependen, analisi data yang dilakukan dengan memasukan data dalam tabel sesuai
dengan variabel yang diteliti dengan menghitung semua populasi yang berjumlah 114
responden dimasukan semua kedalam sample (populasi sama dengan sample).

Komentar
yusup budi mengatakan…
neng power point x ada ga'
4 Agustus 2012 01.34

Posting Komentar

Pos populer dari blog ini

MENGEMBALIKAN TAMPILAN FACEBOOK TIMELINE(kronologi) KE


TAMPILAN LAMA DI MOZILLA FIREFOX DAN GOOGLE CHROME

April 21, 2012


kok bisa ya? ya bisa dong!

untuk mozilla firefox:


Langsung saja, klik disini
https://addons.mozilla.org/en-US/firefox/addon/user-agent-switcher/

trus klik add to firefox.

jika sudah , restart firefox..


buka firefox lagi, klik Tool-Defaul user agent-Internet explorer-Internet explorer 7.

buka profilmu dan, selesai. profilmu kini sudah kembali lagi seperti sebelumnya.

NB: trik ini hanya berlaku di komputer kita saja sedangkan orang lain yang membuka profil
kita, tampilannya tetap timeline..

jika ingin mengembalikan lagi ke tampilan kronologi, tinggal dibalik saja.


Tool-Internet explorer7-Default user agent. refresh halaman & selesai

Untuk Google chrome


download user agent disini
:https://chrome.google.com/webstore/detail/djflhoibgkdhkhhcedjiklpkjnoahfmg?hl=id#catego
ry/home?hl=id

kemudian klik tambahkan ke chrome. tunggu sampai selesai ditambahkan

jika sudah selesai ditambahkan, akan ada icon user agentnya di kanan atas browsermu
(gambar iconnya menggunakan kacamata). klik icon…
Terus membaca

Cara Mengatasi Panas Berlebih atau Overheat Pada PC Atau Laptop

April 22, 2012


Panas berlebih atau overheat pada PC atau pada laptop akan sangat menggangu aktifitas
pekerjaan, karena panas berlebih itu akan membuat PC atau laptop kita menjadi mudah hang,
sedikit informasi yang bermanfaat bagaimana mengasi panas berlebih pada PC atau laptop.
Penyebab terjadi overheat adalah pada sistem pendinginan yang bermasalah, permasalahan
pendinginan meliputi fan heatsink atau kisi-kisi pendingin yang bermasalah, berikut rincian
yang dapat kita lakukan jika mengalami overheat pada PC atau pada laptop kita. Overheat
pada PC dan laptop banyak terjadi karena karena sistem pendingin kotor, dikarenakan debu
ataupun karena benda-benda yang masuk tersedot kedalam sistem pendinginan. Pada PC
seringkali bermasalah pada fan pendingin dan heatsink, karena kotor fan mengalami
penurunan putaran yang menyebabkan tidak optimalnya putaran fan pendingin dan heatsink
kotor akan menghambat sirkulasi udara dari fan ke heatsink. Untuk mengatasi hal tersebut
dapat dilakukan pembersihan pada fan dan …
Terus membaca
Diberdayakan oleh Blogger
Gambar tema oleh Galeries

Marchely Silvia
Kunjungi profil

Arsip

Laporkan Penyalahgunaan

Marsely Silvia

Anda mungkin juga menyukai