Hip-hop adalah sebuah gerakan kebudayaan yang mulai tumbuh sekitar tahun 1970’an yang
dikembangkan oleh masyarakat Afro-Amerika dan Latin-Amerika. Hip Hop merupakan
perpaduan yang sangat dinamis antara elemen-elemen yang terdiri dari MCing (lebih
dikenal rapping), DJing,Breakdance, dan Graffiti. Belakangan ini elemen Hip Hop juga
diwarnai oleh beatboxing, fashion, bahasa slang, dan gaya hidup lainnya.
Awalnya pertumbuhan Hip Hop dimulai dari The Bronx di kota New York dan terus
berkembang dengan pesat hingga keseluruh dunia. Hip hop pertama kali diperkenalkan oleh
seorang Afro-Amerika, Grandmaster Flash dan The Furious Five. Awalnya musik Hip Hop
hanya diisi dengan musik dari Disk Jockey dengan membuat fariasi dari putaran disk hingga
menghasilkan bunyi-bunyi yang unik. "Rapping" kemudian hadir untuk mengisi vokal dari
bunyi-bunyi tersebut. Sedangkan untuk koreografinya, musik tersebut kemudian diisi dengan
tarian patah-patah yang dikenal dengan breakdance. Pada perkembangannya Hip Hop juga
dianggap sebagai bagian dari seni dan untuk mengekspresikan seni visual
muncullahGraffiti sebagai bagaian dari budaya Hip Hop.
Etimologi Gopin Sex
Ada pendapat yang mengatakan Hip Hop sebenarnya berasal dari kosakata Afro-Amerika,
yakni hip yang secara harfiah dapat diartikan sebagai "memberitahu" atau "sekarang" dan
akhiran hep. Ada juga pendapat lain yang mengatakan "hip hop" merupakan sebutan lain
dari Bebop. Namun menurut Keith "Cowboy" Wiggins, salah satu anggota Grandmaster Flash
and the Furious Five, istilah "hip hop" terinspirasi saat ia bercanda dengan temannya yang
baru bergabung dengan Angkatan Bersenjata. Bunyi "hip hop" sendiri merupakan tiruan
bunyian hentakan kaki tentara. Pada setiap pementasannya kemudian, Cowboy menjadikan
kata tersebut sebagai improvisasi saat saat rapping. Hal ini kemudian ikuti oleh musisi Hip
Hop lain. Termasuk oleh Afrika Bambaataa yang kemudian memopulerkannya sebagai nama
dari genre musik yang dibawakannya itu.
Sejarah
1520 Sedwick Avenue adalah sebuah kawasan di New York yang diklaim sebagai tempat
awal lahirnya komunitas HipHop. “Disinilah kami berasal”, cetus Clive Campbell, salah
seorang yang merelakan lantai satu di rumahnya dijadikan sebuah markas untuk berkumpul.
“Kebudayaan Hip Hop berawal dan lahir disini, yang nantinya akan tersebar di seluruh dunia,
di sinilah kami barasal karena memang kami tidak memiliki tempat lain untuk bertemu,
bukan di tempat lain” sahutnya. Selain nama tersebut, terdapat pula nama DJ Kool Herc yang
memperkenalkan turntable pada saat itu di sebuah party pada tahun 1973. Pada awal
penampilannya, DJ Kool Herc membawakan lagu-lagu dari James Brown, Jimmy Castor, dan
Babe Rooth. Kool Herc pula lah yang akhirnya menciptakan scratch dan bunyi-bunyian aneh
yang menimbulkan sebuah sensasi yang luar biasa pada saat itu.
HipHop terasa kurang lengkap tanpa MC. Celah inilah yang dilihat oleh Melle Mel, MC
pertama pada dunia Hip Hop. Pada awalnya Melle Mel merasa bingung apa yang akan
diucapkannya pada penampilan pertamanya tersebut, namun karena dirinya telah dipenuhi
kebosanan dengan peraturan-peraturan dari pemerintah yang mengekang, akhirnya Melle Mel
mengeluarkan rasa bencinya pada pemerintah dan pandangannya tentang kehidupan lewat
lirik-liriknya. Mulai saat itu lah musik HipHop lebih banyak menceritakan tentang kehidupan
disekitar masyarakat kulit hitam dan teriakan-teriakan serta protes suara hati mereka kepada
pemerintahan yang berlaku tidak adil. Lirik-lirik musik Hip Hop cenderung keras dan tegas.
Itulah Hip Hop.
Hip Hop sebagai kebudayaan diperjelas lagi pada tahun 1983 oleh Black Spades yang
merupakan anggota dari Afrika Bambaataa dan The Soulsonic Force lewat track yang
berjudul “Planet Rock”. Lagu ini merupakan sebuah musik Hip Hop yang menarik karena
memiliki perpaduan antara rap yang sederhana dan irama musik disko yang diciptakan
melalui drum electronic dan synthesizer. Pada tahun 1985 berulah dengan teknologi stereo,
Run DMC, LL Cool J, The Fat Boys, Herbie Hancock, Soulsonic Force, Jazzy Jaz, dan
Stetsasonic yang mengeluarkan album-album andalannya sehingga menjadi legenda musik
Hip Hop hingga saat ini.
Era Hip-Hop gopin kanciang
Hip Hop juga memiliki masa kejayaannya masing-masing. Setiap masa menghasilkan
beberapa artis dan hits yang cukup meledak, dan memiliki pengikut yang tidak sedikit.
Golden Age HipHop (1986-1992)
Masa keemasan Hip Hop dimulai ketika Run DMC menelurkan album “Raising Hell” pada
tahun 1986, dan diakhiri dengan munculnya G-Funk pada tahun 1992. Masa ini lebih
didominasi oleh musisi dari East Coast yang bermarkas di New York City. Label Def Jam
Records menjadi salah satu label East Coast yang independen saat itu.
Modern Era (1992-1998)
Ice T, NWA, Mobb Deep dan Tupac Shakur sukses menciptakan gangsta rap dengan irama
musik yang masih gelap namun dengan beat-beat yang cukup kencang. Pada awal tahun
1992, gangsta rap mulai menjadi sebuah musik yang sangat mainstream dengan munculnya
Dr. Dre dengan The Chronic’s. Album ini muncul dengan gaya baru yang disebut G-Funk,
yang di dominasi oleh musik tahun 70’an. G-Funk pula lah yang akhirnya menjadi sebuah
identitas musik West Coast Hip Hop pada saat itu.
Jiggy/Bling-Bling Era (1998-Present)
Nama-nama seperti OutKast, No Limit, dan Cash Money Records merupakan bagian dari era
ini. Mereka lah yang memopulerkan jenis musik mereka sehingga timbulah istilah Jiggy atau
Bling-Bling Era. Musik pada era ini dinamakan Neo Soul yaitu campuran antara musik Hip
Hop dan musik Soul.
Beatbox
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Beatbox merupakan salah satu bentuk seni yang mengfokuskan diri dalam menghasilkan
bunyi-bunyi ritmis dan ketukan drum, instrumen musik, maupun tiruan dari bunyi-bunyian
lainnya, khususnya suara turntable, melalui alat-alat ucap manusia seperti mulut, lidah, bibir,
dan rongga-rongga ucap lainnya. Pemain beatbox atau lebih dikenal dengan beatboxer,
mampu mendemonstrasikan segala bentuk bunyi-bunyian dengan handal. Beatbox selalu
dikaitkan dengan vokal perkusi maupun dengan multivokalisme. Meskipun pada dasarnya
sama, namun secara umum perbedaan Beatbox terletak pada keterkaitannya dengan budaya
dan musik Hip Hop[1]. Meski demikian pada prakteknya beatbox juga diterapkan untuk genre
musik lainya seperti Rock, Pop, R&B, dan sebagainya.
Sejarah Beatbox
Tradisional
Imitasi suara sudah dikenal masyarakat dunia sejak dahulu kala. Meskipun tidak ada
hubungan langsung dengan budaya Hip Hop, seni-seni vokal perkusi seperti musik Bol di
India, Kouji di China, maupun teknik vokla perkusi dari Afrika turut menjadi landasan dalam
beatboxing. Di Indonesia sendiri terdapat tari kecak yang musik latarnya merupakan paduan
dari bunyi-bunyi dari kosakata tertentu.
Beatbox dalam dunia Hip Hop mulai dikenal pada tahun 1980-an. Kata "beat box" secara
harfiah mengacu pada mesin drum generasi pertama, oleh sebab itu para beatboxer pada era
tersebut sering dijuluki sebagai "Human Beat Box". Musisi yang menjadi pelopor diataranya
Doug E. Fresh, Darren "Buffy" Robinson dari grup The Fatboys, dan Leonardo "Wise"
Roman dari Stetsasonic. Masing-masing musisi mempelopori ciri khas dan gaya yang
berbeda-beda dan menginspirasi generasi beatboxer berikunya. Selain menghasilkan suara
ketukan dan ritme, pada era ini musisi Biz Markie juga memperknalkan teknik MCing dan
menyanyi yang digabungkan dengan suara perkusi.
Era Modern
Pada dekade 1990-an, musisi Beatbox banyak bermuculan dan juga berkonstibusi dalam
penyebaran beatbox ke seluruh penjuru dunia. Beatboxer yang cukup tersohor antara lain
Vaughan Chadderton, Rahzel, Kenny Muhammad, serta Matisyahu. Perkembangan Internet
juga memberi dampak positif bagi perkembangan beatbox di seluruh dunia.
Pada tahun 2005, untuk pertama kalinya diadakan kejuaraan beatboxing sedunia di Leipzig,
Jerman. Kejuaraan ini diikuti oleh Beatboxer dari seluruh penjuru dunia seperti Tom Thumb
dan Joel Turner dari Australia, White Noise dari Irlandia, Roxorloops dari Belgiua), Poizunus
dari Kanada, serta Faith SFX dari Inggris. Di akhir kejuaraan, dinobatkanlah Joel Turner dari
Australia sebagai pemenang pertamannya. Sedangkan posisi runner-up diberikan kepada
Roxorloop dari Belgia.
Hip Hop juga mengalami perkembangan dari tahun ke tahun, terutama pada jenis musik itu
sendiri. Hip Hop pun mulai dikombinasikan dengan musik-musik lain seperti rock, reggae,
techno, dan sebagainya.
Rapcore
Run DMC sempat berkolaborasi dengan band hard rock Aerosmith pada lagu “Walk This
Way”. Kolaborasi ini benar-benar sukses dan duduk di nomor satu rapsong hit di tangga lagu
Billboard Hot 100. Selain Run DMC, pada tahun 1987 Beastie Boys juga sukses dengan rap
core-nya dengan hits “Licensed to Ill” yang di produseri oleh Def Jam Records. Pada lagu ini
Beastie Boys bekerja sama dengan Black Sabbath dan Led Zeppelin, dan dibantu oleh Kerry
King, gitaris dari Slayer. De La Soul’s juga merilis lagu rap core “3 Feet High and Rising”
pada tahun yang sama. Pada sekitar tahun 2000, Linkin Park merilis album dengan genre
Rapcore / Rap Rock dengan nama Hybrid Theory dengan lagu In The End sebagai best song-
nya.
Electro
Musik yang satu ini memang sedang naik-naiknya di saat ini, dan tidak ada yang tahu bahwa
ternyata Electro juga merupakan bagian dari musik Hip Hop. Run DMC menjadi dedengkot
pada aliran yang satu ini. “Planet Rock” dari Afrika Bambaataa menjadi target Run DMC
untuk disisipi irama Eelctro ini dan ternyata sangat sukses di pasaran. Hits berikutnya ialah
“It’s Like That” yang tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kita.
Miami Bass
Miami Bass ialah bagian dari Hip Hop yang dipopulerkan oleh 2 Live Crew, JJ Fad, DJ
Magic Mike, dan DJ Laz. Musik ini sangat berkarakter irama bass yang kuat, dan lirik yang
sedikit menyinggung tentang seks menjadi bagian dari kelompok yang satu ini.
Hardcore Hip Hop
Pada tahun 1990’an, musik dari New York dan East Coast menjadi musik yang sangat keras
dan gelap, sesuai dengan kehidupan yang terjadi disana. Artis dari tahun 80’an akhir seperti
EPMD dan Eric B serta Rakim menjadi salah satu pendiri dari musik dengan irama yang
keras ini. Selain dua nama tersebut, Public Enemy beserta pasukannya The Bomb Squad juga
tidak mau kalah untuk menyuarakan kreativitas mereka dengan nuansa kriminal di setiap
lirik-lirik lagu mereka. Wu-Tang Clan merilis album mereka pada tahun 1993 “Enter the Wu-
Tang (36 Chambers)”, dan albumnya merupakan sebuah gebrakan pada tahun tersebut,
khususnya di genre musik Hardcore Hip Hop.
kini perkembangan music di indonesia begitu pesat. Tapi music hiphop juga masih tetap
terdengar walaupun industri musik indonesia kini begitu bersaing. bermula dari IWA K yang
terinspirasi dari Almarhum Farid Hardja & Benyamin.S dengan lagunya yang berrima dan di
baca sedikit cepat lalu IWA K memperkenalkan hiphop di indonesia yang kemudian disusul
oleh DENADA namun kini DENADA sudah beralih ke dangdut, walaupun demikian
perjalanan hiphop di indonesia masih belum berhenti. Munculah SINDICAT yang lagunya
menjadi soundtrack serial sun go kong di televisi. Belanjut ke tahun berikutnya lahirlah NEO
yang terkenal dengan singgelnya BORJU. Kemudian group-group music hiphop mulai
semakin berkembang mulai dari SAYKOJI yang dulu bukan apa-apa namun kini karyanya
menjadi top di tahun 2009-2010, dan masih banyak lagi raper2 yang mewarnai tanah air dari
tahun ke tahun.
FARID HARDJA
Dalam kondisi seperti itu, Farid Hardja keluar dari sarangnya, memulai karirnya sebagai
pelaku musik dengan lebih profesional pada kisaran 1966 itu. Di Bandung, Farid bergabung
dengan grup De Zieger yang mengusung aliran rock n roll dengan acuan The Rolling Stones.
Lama memersiapkan diri untuk berkembang di kota kembang, musisi subur yang kala itu
masih berambut kribo tersebut mantap hijrah ke Jakarta. Di ibukota, Farid menjajal
kemampuan musikalnya bersama beberapa band rock, sebut saja Cockpit dan Brotherhood
pada 1974 serta Brown Bear pada 1975.
Hanya sebentar mengadu nasib di Jakarta, pada 1976 Farid memutuskan pulang kampung ke
Sukabumi, tempat di mana ia dilahirkan pada 1950. Namun ia hanya tak diam. Farid bersiasat
membentuk kelompok yang dominan memainkan musik rock and roll, R & B, serta country.
Nama grup ini bercorak lokal, sederhana dan mudah diingat serta jauh tren band-band lokal
kala itu yang getol memakai nama asing. Bani Adam, begitulah Farid memberi nama
kelompok barunya itu. “Karena kita semua adalah umat Nabi Adam. Sebagai manusia, kita
harus paham asal usul kita,” demikian alasan Farid.
BENYAMIN SUEB
SUATU hari, Ben sangat ingin bertemu Bing Slamet, artis pujaannya. Ben ingin lagu
ciptaannya dinyanyikan Bing. Ben putar otak. Akhirnya dia dapat akal: lewat Ateng Ben
dikenalkan pada Bing. Ben lalu menemui Bing di studionya, dan menawarkan lagunya. “Ini
Bang lagunya,” kata Ben.
Bing membaca sekilas, moncoret-coret sedikit dan mengubah syairnya. Ben tampak puas.
Dan benar, setelah lagu berjudul Nonton Bioskop itu dirilis –yang delapan tahun sebelumnya
ditolak penyanyi Fenti Effendi –langsung meledak. Ben senang bukan kepalang. Dia pun
ketagihan menulis lagu. Tapi, atas saran Bing Slamet, sebaiknya Ben menyanyikan lagu-
lagunya sendiri. Anjuran Bin terbukti manjur. “Titik awal karier seni profesional Ben bermula
dari band kecil bernama Melody Boys,” tulis Ludhy Cahyana dalam biografi Benyamin,
Muka Kampung Rezeki Kota.
Bersama Rachman A, Rahmat Kartolo, Pepen Effendi, Imam Kartolo, Saidi, Zainin,
Suparlan, Timbul, dan Yoyok Jauhari, Ben terus ngider dari satu klab ke klab lain, satu pentas
ke pentas lainnya untuk mengejar popularitas. Ketika peruntungan mulai mendekat,
pemerintahan Sukarno melarang segala yang berbau Barat. Daripada disetip peraturan,
Melody Boys terpaksa berganti nama menjadi Melodi Ria.
Di tengah-tengah perjuangan bermusik itu, Ben juga nyambi ngelawak agar asap dapurnya
tetap mengepul. Ben pelawak alami. Darah kocak sudah mengalir deras dalam dirinya sejak
kecil. Kedekatannya dengan Letnan Dading dari Kodam Jaya membawanya begabung dalam
kelompok seni Kodam Jaya. Bersama Edi Gombloh dan Dul Kamdi, Ben kemudian
membentuk grup lawak Trio Kambing. Mereka lalu tur ke berbagai daerah sesuai permintaan.
Ben pun lebih terkenal sebagai pelawak ketimbang penyanyi. Suatu hari di bulan Mei 1970,
ia sempat ditolak menyanyi dalam sebuah show di Cirebon, “karena nama Benyamin belum
terkenal, bahkan pernah ditolak menyanyi karena dianggap takut merusak show-nya Frans
Daromes,” tulis Ludhy. Tapi akhirnya Ben boleh menyanyi setelah melobi kordinator
pertunjukan dengan mengatakan bahwa dirinya sudah rekaman lagu Om Senang. Saat itu lagu
bertema senada, Tante Girang dan Tante Sun.
SEPULANG dari Cirebon, peruntungan Ben terus membaik. Tak lama kemudian, pada 1970,
Ben mulai solo karier di dunia tarik suara. Si Jampang menjadi debutnya. Dia terus
mempertahankan ciri khasnya: lagu-lagunya bertema humor dan nada yang enak di telinga,
tapi sedikit mengabaikan susunan kata. Dengan solo karir dia juga bebas bereksperimen. “Dia
terbilang sukses meramu spontanitas Betawi dengan celoteh, yang terkadang menggerutu dan
sering ngaco,” tulis Ludhy.
Buntutnya gelar bapak rap Indonesia pun dialamatkan padanya. “Suatu ketika,” kenang
Zainin, “Ben iseng memainkan gambang kromong. Tiba-tiba yang lain (teman Ben-Red.)
nyeletuk, ‘Kamu kan orang Betawi, kenapa tidak menyanyikan lagu Betawi?” Mulai saat
itulah Ben melirik dan serius menekuni gambang kromong. Namanya pun kian meroket.
Sayang, Ben merasa jemu bersolo. Dia kembali membuat terobosan, berduet. Tapi, beberapa
kali ganti pasangan, mulai Rossy hingga Rita Zahara, “prestasi” Ben kurang
menggembirakan. Sampai akhirnya dia menemukan penyanyi cilik Ida Royani, nama Ben di
pentas musik nasional baru benar-benar “menggelegar”.
Cing Kaji, kakak Ben, berjasa menduetkan mereka berdua. Awalnya Ida tidak tertarik.
“Bayangkan, penampilan Ida yang modis dan funky, harus menyanyi bareng Benyamin yang
penampilannya, ‘sudah item, dekil lagi,’” ujar Ida sebagaimana ditulis Ludhy.
Ida waktu itu sudah menjadi penyanyi top remaja. Tapi, Ida terus dipengaruhi ibunya.
“Sudah, kamu coba saja dulu,” begitu ibunya menasihati Ida. Ida akhirnya menerima tawaran
duet itu. Meski kaset-kaset mereka laku keras, awalnya Ida merasa berat menjalani duet itu.
Teman-temannya mencap dia kampungan. Akibatnya, dia kerap menumpahkan perasaan
kesalnya ke Ben. Ben santai saja menanggapinya, “Biarin Da, gue dikatain muka kampungan,
tapi rezeki kita, rezeki kota.”
Duet itu terus menanjak dan kian bersinar. Sampai-sampai penyanyi top saat itu, Lilis
Suryani, merasa tersaingi. Boleh jadi salah satu penyebabnya adalah kemampuan Ida
nimpalin celetukan-celetukan Ben. “Kita tidak ada persiapan sama sekali. Pokoknya spontan
saja,” ujar Ida.
TAK berbeda jauh dari dunia tarik suara, di dunia layar lebar pun Ben sukses tak tanggung-
tanggung. Meski awalnya enggan nyemplung ke dunia itu, Ben akhirnya tak kuasa menahan
godaan bermain film. Bahkan, di dunia yang satu ini dia rela melanggar nasihat emaknya,
sebab emaknya tak suka dengan gaya hidup para selebritas film. Ben mengalami dilema
awalnya, tapi dia tetap berkuat hati untuk berjuang di dunia layar lebar. Abang angkatnya,
Adung Saleh, turut mendukung pula. “Udahlah Min, jangan didenger emak, sengsara kita,”
begitu nasihat Saleh kepada Benyamin.
Ben nurut nasehat abang tirinya. Debutnya dimulai saat membintangi Honey Money and
Jakarta Fair (1970), yang disutradarai Misbach Djusa Biran. Kemudian tak lama setelah itu,
melalui film besutan sutradara Turino Djunaidy, Intan Berduri, Ben memenangkan Piala Citra
(1973) untuk kategori pemeran pria terbaik. Melalui film itu, menurut Gombloh, “langkah
Benyamin dalam dunia seni seperti langsung langkah kanan, kayaknya cepat sekali dan
dengan filmnya yang susul-menyusul, seperti Biang Kerok, Biang Kerok Beruntung, dan lain-
lain.” Saking larisnya, Ben sempat dikontrak dua perusahaan film sekaligus. Tambah satu
profesi, kesibukan Ben pun luar biasa. Mulai saat itu pula Ben menjalani tiga profesi
sekaligus: menyanyi, melawak, dan main film.
Film-film Ben boleh dikata tak jauh dari penggambaran pengalaman pribadinya. Perkelahian,
kejailan, humor dan lain sebagainya, hampir selalu mewarnai sebagian besar film-film yang
Ben bintangi. Judul-judul film itu pun banyak yang memiliki kaitan dengan masa lalunya,
semisal Biang Kerok atau Tarzan Kota. Tapi, justru dengan kesederhanaan itulah film-film
Ben memiliki corak yang berbeda dari film-film pada umumnya kala itu. Banyak orang
mencari-cari film-film Ben, bahkan hingga saat ini. Dengan film-film yang menggambarkan
keseharian masyarakat itulah nama Ben makin melambung dan menjadi ikon etnis Betawi.
Kekuatan film-film Ben terutama terletak pada karakter Betawinya. Asal goblek, kocak, jail,
tempramen, dan lain sebagainya, hampir selalu melekat pada tokoh yang Ben perankan. Dan
Ben sangat gape melakoninya. Itulah yang menyebabkan kekuatan karakter seorang tokoh
muncul, yang tanpa disadari turut membentuk pandangan pemirsanya. Improvisasi menjadi
salah satu andalan Ben dalam berakting. “Betul-betul rajanya dalam berimprovisasi,” kata
Putu Wijaya.
Selain itu, spontanitas Ben luar biasa. Tidak ada duanya. Kreativitasnya sangat
mengagumkan. “Idenya selalu gila dan bagus. Meski naluri penghiburnya lebih bagus dari
sutradara, dia tak pernah menganggap remeh. Sebaliknya, dia sangat menghargai dan tidak
mau melangkahi wewenang sutradara. Itulah kelebihan yang tak dimiliki artis lainnya,” tulis
Ludhy
IWA K
Iwa Kusuma (lahir di Bandung, Jawa Barat,
25 Oktober 1970; umur 39 tahun) atau lebih dikenal dengan nama panggungnya Iwa-K
adalah seorang artis rap (rapper) dan juga seorang pelopor musik rap Indonesia.
Di Indonesia, nama Iwa sudah sangat menyatu dengan musik rap. Pada era 80-an, saat anak
muda dilanda musik rock, Iwa sudah mulai bergelut dengan musik rap, sebuah genre musik
yang lebih menekankan pada teknik berceloteh, dibanding instrumen musik. Kecintaannya
pada musik asal Amerika Serikat ini bermula dari kesenangannya bermain breakdance. Iwa
sangat terpikat oleh gaya bertuturnya yang begitu “groovy”, dinamis dan jujur sebagai
medianya untuk berkreasi.
Iwa membentuk grup rap untuk pertama kalinya saat ia duduk di bangku kelas 1 SMA
bersama teman-temannya, Sampai pada tahun 1989 akhirnya ia bersua dengan personil Guest
Band, antara lain Macan Riupasa, Tori Sudarsono, Yudis Dwi Korana, Satya “N’ti” M, dan
Gustav. Di sinilah ia memperoleh kesempatan untuk unjuk gigi di studio rekaman dan mulai
ngerap bersama Guest Band. Dia juga berkolaborasi dengan dengan Melly Manuhutu dalam
album Beatify (1991) yang dirilis di Jepang, hingga solo albumnya yang terkini Iwa masih
mempercayakan Guest Music Production dalam memproduksi musiknya. Iwa pernah
mengambil kuliah di FISIP jurusan Hubungan Internasional di Universitas Parahyangan,
Bandung.
Tahun 1993 Iwa K mengukuhkan dirinya sebagai rapper lewat debut albumnya Kuingin
Kembali. Setahun kemudian, penghargaan berupa BASF Award sudah di tangannya lewat
album kedua yang bertajuk Topeng (1994). Album ketiga Kramotak! (1996) dan keempat
Mesin Imajinasi (1998) meraih sukses yang sama.
DENADA
Denada Elizabeth Anggia Ayu Tambunan biasa dipanggil
Denada (lahir di Jakarta, 19 Desember 1978; umur 30 tahun) adalah penyanyi dan aktris
Indonesia. Putri sulung pasangan Emilia Contessa, penyanyi yang terkenal pada tahun 1970-
an, dan Rio Tambunan ini awalnya penyanyi pop yang kemudian mengambil spesialisasi rap,
namun belakangan terjun ke dangdut.
Denada dikenal sebagai rapper papan atas Indonesia pada awal 1990-an. Ia kemudian
meninggalkan karir sebagai rapper untuk melanjutkan pendidikan di Australia. Sekembalinya
dari Australia, Denada mencoba kembali ke dunia musik namun berpindah jalur ke aliran
dangdut. Lagu-lagu dangdutnya sukses dan Denada bahkan masuk sebagai unggulan dalam
beberapa penghargaan musik, di antaranya Anugerah Musik Indonesia dan Penghargaan
MTV Indonesia pada tahun 2005. Selain itu, wanita yang pernah menempuh pendidikan di
Australia ini juga menggeluti dunia akting di sinetron. Beberapa sinetron yang pernah
dibintanginya di antaranya “Hari-hari Mau”, “Nyari Bini”, “Rahasia Ilahi”, dan “Cahaya
Surga”.
Album RAP
SINDICAT
Tidak ada keterangan tentang SINDICAT namun bila anda pernah denger lagu kera sakti
itulah dia.
SWEET MARTABAK
Right now we are working on our album (struggling hard to finish it though..) and our plan is
to release it on early 2007..wish us luck guys.
NEO
NEO adalah group rap yang berdiri resmi pada tahun
1999 yang beranggotakan 5 orang yaitu Udet, Abe,
Doniel, Aldy, dan Dery. Mereka bertemu pada tahun
1993 pada festival-festival rap yang pada saat itu sedang
digandrungi oleh anak-anak muda. Dan sampai saat ini
NEO masih konsisten dan produktif di jalur musiknya
yaitu Hip Hop.
1. 1999 Borju
2. 2000 Bahagia
3. 2002 Tu..La Lit.
4. 2004 NEO (self titled)
5. 2007 BOSS
Pada album 1 dan 2 NEO semua musik di produseri oleh Iwang Noorsaid setelah itu dari
album ke 3-5 NEO memproduser sendiri untuk musik arrangementnya.
Penghargaan yang telah dicapai saat ini adalah 6 piala Ami (Anugerah Musik Indonesia)
kategori best album, best song, best group.
Selain itu NEO juga pernah membintangi beberapa komersial/ iklan, antara lain:
NB:
Industri musik di tanah air pernah dihebohkan dengan keluarnya album kompilasi PESTA
RAP pada tahun 1995. Dalam album tersebut terdapat lagu ‘Cewek Matre’ dibawakan oleh
grup BLACK SKIN yang membuat album tersebut laku dipasaran. Di dalamnya juga terdapat
beberapa grup yang diseleksi melalui festival yang diadakan oleh Guest Music Production.
Pada tahun 1997, PESTA RAP 2 dikeluarkan dengan hit single seperti ‘Anak Gedongan’ yang
dibawakan oleh grup asal Bandung yaitu SOUND DA’ CLAN dan ‘Mati Lampu’ yang
dibawakan oleh grup PAPER CLIP. Juga terdapat grup SINDIKAT 31 yang membawakan
‘Kera Sakti’. Album ini di produksi sampai PESTA RAP 3. Album PESTA RAP ini
membuktikan bahwa aliran musik rap/hiphop sudah dapat diterima dengan baik oleh
masyarakat di Indonesia pada masa itu hingga saat ini.