PENDAHULUAN
Kepemimpinan merupakan suatu usaha pengaturan dalm suatu oragnisasi agar terjadi
proses serta interaksi yang mengakitkan ataupun terdapat efek yang positif untuk mencapai
tujuan dalam suatuorganisasi tersebut.Kepemimpinan tidak pernah bisa dipisahkan dari
pemimpin, yaitu orang yang berperan penting dalam mengatur serta mengarahkan suatu
organisasi atau lembaga.
Pada pembahasan berikut ini kita akan membahas mengenai posisi dan jabatan dari
seorang pemimpin, yaitu seorang kepala sekolah, bagaimana ciri-ciri kepala sekolah yang
baik dan juga bisa menjadi teladan bagi guru-guru, siswa serta staf yang berhubungan, agar
tercapai hasil yang efektif dan efisien.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kepemimpinan sebagai salah satu fungsi manajemen merupakan hal yang sangat penting
untuk mencapai tujuan organisasi.Dengan amat berat seolah-olah kepemimpinan dipaksa
menghadapi berbagai macam factor seperti : struktur atau tatanan, koalisi,kekuasaan, dan
kondisinlingkungan organisasi.Sebaliknya,kepemimpinan rasanya dapat dengan mudah menjjadi
satu alat penyelesaian yang luar biasa terhadap persoalan apa saja sedang menimpa suatu
organisasi.
Dalam suatu definisisi terkandung suatu makana atau nilai-nilai yang dapat
dikembangkan lebih jauh, sehingga dari suatu defnisi dapat diperoleh suatu pengertan yang jelas
dan meyeluruh tentang suatu.
1
E.Mulyasa ,Manajemen Berbasis Sekolah,(Bandung;PT Remaja Rosda Karya,2007)Hal.107-108
2
Kepemimpinan telah dipelajari melaui berbagai cara yang berbeda-beda, tergantung pada
konsepsi kepemimpinan dan pilihan metodologi para penelitinya.Sehingga studi kepemimpinan
hanya memberlakukan atau dihadapkan pada satu aspek yang sempit, seperti pengaruh bawahan
atau sifat-sifat pribai, atau perilaku yang satu sama lain yang sebenarnya merupakan satu
rangkaian persoalan dibidang kepemimpinan.
Oleh Freed E. Fiedler dan Martin M.Charmers, dalam kata pengantar bukunya yang
berjudul Ledership and Effective Management dikemukakan, bahwa persoalan utama
kepemimpinan secara kasar dapat dibbagi ke dalam tiga pertanyaan pokok, yaitu:
1. Bagaimana seseorang dapat menjadi seorang pemimpin (how one becomes a leader)
2. Bagaimana para pemimpin itu berprilaku (how leader behave)
3. Apa yang membuuat pemimpin itu berhasil (what maks the leader effective)
Menurut pendekatan ini, dikatakan bahwa keberhasilan pemimoin dipandang dari segi
sumber dan terjadinya sejumlah kewibawaan yang ada pada para emimpin, dan dengan cara yang
bagaimana para pemimpin mengggunakan kewibawaan tersebut kepada bawahan.
Berdasarkan hasil penelitian French dan Raven terdapat pengelompokkan sumbr dari
mana kewibawaan tersebut berasal.
b.Pendekatan Sifat
3
Berdasarkan hasil studi tersebut ada tiga macam sifat pribadi seseorang pemimpin, yang
meliputi:
c.Pendekatan Perilaku
Pendekatan prilaku menekankan pentingnya perilaku yang dapat diamati atau yang
dilakukan oleh para peimpin dari sifat-sifat pribadi atau sumber kewibawaan yang dimilikinya.
d.Pendekatan Kontingensi
Gaya kepemimpinan merupakan suatu pola perilaku seorang pemimpin yang khas pasa
saat mempengaruhi anak buahnya, apa yang dipilih oleh pemimpin untuk dukerjakan, cara
pemimpin bertindak dalam mempengaruhi anggota kelompok membentuk gaya
kepemimpinannya.Berikut ada tiga pendekatan utama, yaitu:
1. Pendekatan sifat, pendekatan ini mencoba mnerangkan sift-sifat yang membuat sseorang
berhasil.Pendekatan ini bertolak dri asumsi bahwa individu merupakan pusat
kepemimspinan.Kepemimpinan dianggap sebagai ssuatu yang mengandung lebih banyak
unsur individu, terutama pada sifat-sifat individu.Pendekatan ini menyarankan beberapa
syarat yang harus dimiliki pemimpin, yaitu:
Kekuatan fisik dan susunan syaraf
Penghayatan terhadap arah dan ujuan
Antusiasme
Keramah-tamahan
Integritas
2
Wahjosumidjo,Kepemimpinan Kepala Sekolah,(Jakarta;PT Raja Grfindo Persada,2007), Hal 19-33s
4
Keahlian teknis
Kemampuan mengambil keputusan
Inteligensi
Ketrampilan memimpin, dan
Kepercayaan
2. Pendekatan prilaku,studi ini memfokuskan dan mengidentifikasi prilaku yang khas dari
pemimpin dalam kegiatanya mempengaruhi oranglain (pengikut).
3. Pendekatan situasional, pendekatan ini hamper sama dengan pendekatan prilaku,
keduanya menyoroti perilku kepemimpinan dalam situasi trtentu.Dalam hal ini
kepemimpinan lebih merupakan fungsi situasi daripada sebagai kualitas pribadi, dan
merupakan suatu kualitas yang timbul karena interaki orang-orang dalam situasi tertentu.3
Oleh karena itu, kepala sekolah pada hakikatnya adalah pejabat formal, sebab
pengangkatannta melalui suatu proses dan prosedur yang di dasarkan atas peraturan yang
berlaku, berikut uraian mengenai berbagai pendekatan :
1. Pengangkatan
Sebagai pejabat formal pengangkatan kepala sekolah harus di dasarkan atas prosedur dan
peraturan-peraturan yang berlaku.Prosedur pengngkatan memberikan petunjuk tentang suber
dari mana calon kepala sekolah dicalokan.Sedang praturan-peraturan yang dimaksud lebih
ditekankan kepada persyaratan atau kriteria yang perlu dipenuhi oleh para calon, ada
klasifiksi prsyaratan yang perlu diperhatikan, yaitu :
Bersifat administratif
Bersifat akademis
kepribadian
2. Pembinaan
Selama menduduki jabatan kepala sekolah, dalam rangka pembinaan kepada para kepala
skolah selaku pejabat formal , yaitu :
3
E. Mulyasa,Manajemen Berbasis Sekolah,(Bandung,;PT Rosda Karya,2007) Hal 108-112
5
Diberikan gaji serta penghasilan dan pendapatan lain sesuai dngan ketentuan yang
berlaku
Memperoleh kedudukan dalam jenjang kepangkatan tertentu
Memperoleh hak kenaikan gaji atau kenaikan pangkat
Memperoleh kesempatan untuk menduduki jabatan yang lebih timggi
Memperoleh kesempatan untuk pengembagan diri
Memperoleh penghargaan lain atau fasilitas
Dapat diberi teguran atau peringatan oleh atasannya Karena sikap, perbuatan serta
prilakunya yag dirasakan dapat mengganggu tugas dan tanggung jawab sbagai
kepala sekolah
Dapat dimutasikan atau diberhentikan dari jabatan kepala sekolah karena hal-hal
tertentu.
3. Tugas dan tanggung jawab
Sebagai pejabat formal, kepala sekolah mempunyai tugas tanggung jawab terhadap
atasan, terhadap sesama rekan kepala sekolah atau lingkungn terkait, dan kepada
bawahan.Ada tiga macam peran kepala sekolah sebagai pusat urt syaraf, yaitu :
Menurut Stoner ada delapan macam fungsi seorang manajer yang perlu dilaksanakan
dalam suatu organisasi, yaitu :
4
Wahjosumidjo,Kepemimpinan Kepala Sekolah,(Jakarta;PT RajaGrafindo Persada,2007),Hal84-93
6
Hersey membedakan tiga macam jenjang manajer, yaitu: top manager, middle manager dan
supervisory manager.Ketrampilan yang dominan adalah konseptual.Sedang middle manager
human skill mempunyai peranan paling besar.Technical skill sangat diperlukan manager
tingkat supervisory.5
Kepemimpinan adalah salah satukekuatan penting dalam rangka pengelolaan, oleh sebab
itu kemampuan memimpin secara efektif merupakan kunci untuk menjadi seorang manajer
yang efektif.
Dengan kepemimpinan Koontz tersebut kepala sekolah sebagai seorang pemimpin harus
mampu:
Mendorong timbulnya kemauan yang kuat dengan penuh semangat dan percaya diri para
guru, staf dan siswa dalam melaksanakan tugas masing-masing.
Memberikan bimbingan dan mengarahkan para guru, staf dan para siswa serta
memberikan dorongan memacu dan berdiri di depan dmi kemajuan dan memberikan
inspirasi sekolah dalam mncapai tujuan.
Oleh sebab itu, kepemimpinan kepala sekolah sebagai salah satu pelaksanaan
kepemimpinan nasional yang bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa.
5
Hersey Paul,et.al;Management of Organizational Behavior:Utilizing HumanResources,third edition,1997, by
Prentice – Hall, Inc.,Englewood Cliffs,New Jersey 07632, hlm.6-7
7
E. Kepala Sekolah Sebagai Pendidik
Arti atau definisi pendidikan secara leksikal dapat digali dari berbagai sumber, antara lain
sebagai berikut :
Pendidik adalah orang yang mendidik.Sedang mendidik diartikan memberikan latihan
(ajaran,pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran sehingga pendidikan dapat diartikan
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.
Betapa berat dan mulia peranan seorang kepala sekolah sebagai pendidik apabila dikaitkan
dengan berbagai sumber di atas.Sebagai seorang pendidik dia harus mampu menanamkan,
memajukan dan meningkatkan paling tidak empat macam nilai, yaitu :
Mental, hal-hal yang berkaitan dengan sikap batin dan watak manusia.
Moral, hal-hal yang berkaitan dengan ajaran baik buruk mengenai perbuatan, sikap.
Artistik, hal-hal yang berkaitan kepekaan manusiamterhadap seni dan keindahan7
Salah satu peran kepala sekolah, adalah sebagai seorang pejabat formal, atau sebagai
pemimpin formal.Oleh karena itu, kedudukannya yang formal, pengangkatan, pembinaan dan
tanggungjawabnya terikat oleh serangkaian berbagai keentuan dan prosedur.
Demikian pula dalam melaksanakan tugas-tugas kekepalasekolahan harus
selalumemerhatikan berbagai factor, seperti perundang-undangan, kebijaksanaan,serta peraturan
yang berlaku, variabel internal dan eksternal; interaksi antar sumber daya manusia, dan sumber
material yang ada, efektivitas, kekuatan dan kelemahan serta intgritas dan pengalaman.Sebagai
seorang pejabat formal, kepala sekolah mempunyai tanggung jawab terhadap atasan, yaitu :
Wajib loyal dan melaksanaka apa yang telah diputuskan oleh atasan
Wajib berkonsultasi atau memberikan laporan tentang pelaksanaan tugas yang menjadi
tanggung jawabnya
Wajib selalu memelihara hubungan yang bersifat hirarki antara kepala sekolah dengan
atasan
6
Siagian,Sondang P,Organisasi Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi,(Jakarta;PT Gunung Agung,1982),Hal 22
7
Wahjosumjdo,Kepemimpinan Kepala Sekolah,(Jakarta;PT Raja Grafindo Persada,2007),Hal 124-126
8
Wajib menjaga dan mengamankan hal-hal rahasia yang berkaitan dengan kedudukan
atasan dan organisasi
Kepala sekolah merupakan motor penggerak, penentu arah kebijakan sekolah, yang akan
menentukan bagaimana tujuan-tujuan sekolah dan pendidikan pada umumnya
direalisasikan.Sehubungan dengan kepemimpinan, kepala sekolah dituntut untuk senantiasa
meningkatkan efektifitas kinerja.Dengan begitu, kepemimpinan sebagai salah satu jabatan atau
tugas dalam pendidikan dapat memberikan hasil yang memuaskan.
Kinerja kepemimpinan kepala sekolah dalam kaitannya dengan kepemimpinan adalah
segala upay yang dlakukan dan hasil yang dapat dicapai oleh kepala sekolh dalam
mengimplementasikan kepemimpinan disekolahnya untuk mewujudkan tujuan pendidikan secara
efektif dan efisien.Sehubungan dengan itu, kepemimpinan kepla sekolah yang efektif dlam
kepemimpinannya dapat dilihat berdsarkan kriteria berikut :
Mampu memberdayakan guru-guru untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan
baik, lancer, dan produktif
Dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
Mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sehingga dapat
melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah dan pendidikan
Berhasil menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengn tingkat kedewasan guru
dan pegawai lain disekolah
Berhasil menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan tingkat kedewasaan guru
dan pegawai lain disekolah
Bekerja dengan tim manajemen, dan
Berhasil mewujudkn tujuan sekolah secara produktif sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
Pidarta mengemukakan tiga macam ketrampilan yang harus dimiliki oleh kepala sekolh
untuk menyukseskan kepemimpinannya.Ketiga ketrampilan konseptual tersebut adalah
ketrampilan konseptual, yaitu kepemimpinan untuk memahami dan mengoperasikan organisasi;
ketrampilan manusiawi, yaitu ketrampilan untuk bekerja sama, memotivasi dan memimpin; serta
ketrampilan teknik ialah ketrampilan dalam menggunakan pengetahuan, metode, tekhnik, serta
perlengkapan untuk menyelesaikan tugas tertentu.Lebih lanjut dikemukakan bahwa untuk
memiliki kemampuaj, terutama ketrampilan konsep, para kepala sekolah dihrapkan melakukan
kegiatan-kegiatan berikut:
Senantiasa belajar dari pekerjaan sehari-hari terutama dari cara kerja guru dan pegawai
sekolah lainnya
Melakukan observasi kegiatan manajemen secara terencana
Membaca berbagai hal yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang sedang
dilaksanakan
Memanfaatkan hasil-hasil penelitian oranglain
Berpikir untuk masa yang akan dating, dan
Merumuskan ide-ide yang dapat diuji cobakan.8
8
E.Mulyasa,Manajemen Berbasis Sekolah,(Bandung;PT Remaja Rosda Karya.2007),Hal126-127
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gaya kepemimpinan merupakan suatu pola perilaku seorang pemimpin yang khas pasa
saat mempengaruhi anak buahnya, apa yang dipilih oleh pemimpin untuk dukerjakan, cara
pemimpin bertindak dalam mempengaruhi anggota kelompok membentuk gaya
kepemimpinannya.Berikut ada tiga pendekatan utama, yaitu:1) pendekatan sifat, 2)pendekatan
prilaku, dan 3)pendekatan situasional.
Selain sebagai seorang pemimpin kepala sekolah juga berperan menjadi beberapa fungsi,
yaitu, kepala sekolah sebagai pejabat formal, kepala sekolah sebagai manager, kepala sekolah
sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah sebagai pendidik dan kepala sekolah sebagai staf.
Kepala sekolah yang dikehendaki adalah seorang kepala sekolah yang memiliki ciri-ciri
atau karakter yang mencakup :a.kepribadian, b.keahlian dasar, c.pengalaman dan pengetahua
professional, d.diklat dan ketrampilan professional, e.pengetahuan administrasi dan pengawasan
kompetensi kepala sekolah.
Pada intinya kepala sekolah sebagai pemimpin selalu dituntut untuk; bertanggung jawab
agar para guru, siswa dan staf menyadari akan tujuan sekolah yang ditetapkan,agar guru dan
siswa melaksanakan tuga-tugas dengan penuh keadaran, maka setiap kepala sekolah bertanggung
jawab untuk menyediakan segala dukungan,kepala sekolah harus pula mampu memahami
memotivasi setiap guru, staf dan siswa mengapa merek bersikap dan berprilaku baik yang
bersifat positif,kepala sekolah harus selalu tampak sebagai sosok yang selalu dihargai,
terpercaya, diteladani dituruti segala printahnya, kepala sekolah harus dapat selalu menjaga
memelihara keseimbangan antara guru, staf dan siswa di stu pihak dan kepentingan masyarakat
dipihak lain, tiap kepala sekolah harus menyadari bahwa esensi kepemimpinan adalah
kepengikutan, memberikan bimbingan, mengadakan koordinasi kegiatan, mengadakan
pembinaan agar masing-masing agar anggota dan bawahan memperoleh tugas yang wajar. Dan
untuk mengatasi permasalahan matarantai pengelolaan kepala sekolah yang sebenarnya sangat
menentukan terciptanya kepala sekolah yang professional.
10
DAFTAR PUSTAKA
11