TUGAS NEURO PAK ISWANTO

Pada tanggal 22 Maret 2017 pukul 09.00 An.B usia 6 tahun diantar Ny.S
ke RSUD Jombang, Ny.S mengatakan anakanya panas tinggi sejak 2 hari lalu dan
tidak turun. tadi malam mengalami kejang. Paginya diantar Ke Rumah Sakit.
Perawat melakukan pengkajian tentang kejang demam. Pertama yang
yang kaji adalah suhu tubuh. Alasan melakukan pengkajian suhu tubuh adalah
kejang demam selalu didahului dengan suhu tubuh yang tinggi sehingga
hipotalamus mengalami set point menurun sehingga melebarkan pembulu darah
dan efeknya mengeluarkan keringat, hasil yang didapat suhu An.B 39.90C. Kedua
yang perlu dikaji adalah RR dengan alasan RR adalah salah satu dampak dari
suhun tubuh yang meningkat,Hasil RR pasien 27 x/menit. Ketiga yang perlu
dikaji adalah TD karena TD merupakan salah satu tanda adanya kelainan pada
aktivitas tubuh. Dengan hasil 120/80 mmHg. Yang keempat adalah pemeriksaan
nadi, pada pasien demam biasanya Nadinya meningkat karena suhu tubuhnya
tinggi Kelima yang perlu dikaji adalah mengkaji lamanya kejang. Alasan
melakukan pengkajian lamanya kejang adalah untuk mengetahui kejang yang
diderita berulang atau tidak. Menurut ibunya An.B saat kejang sekitar 2-3 menit.
Keenam adalah mengkaji bentuk kejang. Alasannya mengkaji bentuk kejang
adalah untuk mengetahui tanda dan gejala yang muncul pada kejang. ketujuh
mengkaji tentang serangan awal yang terjadi. Alasan melakukan pengkajian
serangan awal yang terjadi adalah untuk mengetahui bagaimana proses serangan
pertama kali yang terjadi hingga menyebabkan kejang.

Berdasarkan hasil dari pengakajian yang telah dilakukan, maka masalah

keperawatan yang mungkin timbul adalah :
1. Resiko tinggi trauma / cidera b/d kelemahan, perubahan kesadaran,
kehilangan koordinasi otot
2. Hipertermi b/d penigkatan metabolik
3. Kurang pengetahuan orang tua b/d kurangnya informasi tentang
penyakit
Sehingga kelompok kami mengambil diagnosa prioritas adalah resiko tinggi
trauma/cedera dengan alasan pada pasien kejang demam banyak tipe-tipe
 kejangnya dan kebanyakan saat kejang kondisi aktivitas fisik tubuh diluar
kesadaran pasien sehingga kemungkinan besar pasien bisa mengalami cidera
karena alat-alat atau benda-benda keras di sekitar yang berdekatan denganya
atau bahkan bisa jatuh dari tempat tidur bila tidak ada pengaman sampingnya.
Berdasarkan diagnosa keperawatan di atas, maka tujuan dan kriteria hasilnya
adalah pada indikator ditandai dengan keadaan yang adekuat serta pada tujuannya
adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 2x24 jam,
diharapkan resiko cidera dapat dihindari dengan kriteria hasil Klien terbebas dari
cedera, Klien mampu menjelaskan faktor resiko dari lingkungan/perilaku personal
dan Mampu memodifikasi gaya hidup untuk mencegah injury.
Dan semoga dengan pengambilan diagnosa prioritas tersebut masalah bisa
teratasi sempurna dan pasien bisa melakukan aktifitas seperti biasa taklupa
pemberian edukasi kesehatan tentang bagaimana penanganan yang tepat apabila
saat kejang tersebut terulang kembali.
Berdasarkan indikator dan kriteria hasil pada intervensi keperawatan di atas,
maka intervensi keperawatan yang dilakukan adalah kolaborasi dengan dokter
pemberian obat diazepam atau colabazam dengan alasan Clobazam adalah obat
dengan fungsi untuk membantu mengendalikan kejang-kejang. Obat ini termasuk
dalam kelas obat bernama benzodiazepines, yang bekerja di otak dan saraf (sistem
saraf pusat) untuk menghasilkan efek yang menenangkan. Obat ini bekerja dengan
meningkatkan efek zat alami tertentu di dalam tubuh dan mengahsilkan efek
menenagkan
Intervensi lain yang dapat diterapkan adalah awasi arah kepala dan mata
selama kejang dengan tujuan agar bisa mengkontrol gerak kepala dan melindungi
kepala apabila bergerak aktif yang bisa menambang resiko cidera.
Melakukan pemberian obat jika sudah diberi resep oleh Dokter setelah pasien
sadar dari kejangnya,dengan ketentuan bahwa pasien tidak mempunyai alergi dari
golongan obat tersebut.

Kelompok:
1. Fadhila khusma aziz (151001012)
2. Makfiatul abadiyah (15100101x)
3. Puji rahayu (1510010xx)