PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
fisik, mental dan kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang
berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses reproduksi dan bukan
hanya kondisi yang bebas dari penyakit atau kecacatan. Sedangkan Keluarga
1
2
adalah (1) Pasangan Usia Subur (PUS), dengan prioritas PUS muda dengan
paritas rendah, (2) generasi muda dan pernah PUS, (3) pelaksanaan dan
pengelola KB, (4) sasaran wilayah yang permukiman pada. Daerah kumuh dan
masyarakat dalam KB, BKKBN telah menetapkan visi “seluruh keluarga ikut
KB” misi “Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera” antara lain adalah
diketahui sampai saat ini pencapaian KB pria jauh dari yang di harapkan.
Pencapaian peserta KB pria masih berkisar 1,6%, yang terdiri dari peserta
berencana yang dilihat dari berbagai aspek, yaitu dari sisi klien pria itu sendiri
adalah 460 juta atau sekitar 51% dari pasangan yang beresiko hamil. Metode
spesifik yang digunakan adalah sterilisasi wanita sukarela 26%, alat kontrasepsi
dalam rahim 19%, kontrasepsi oral 15%, sterilisasi pria sukarela 10%, kondom
10%, koitus interuptus 8%, metode keluaga berencana alami 7%, metode
sawar vagina 2%, kontrasepsi suntik 1%, metode lain 2% (Manuaba, 2010
Sebagai salah satu Negara berkembang, Indonesia juga tidak luput dari
tidak merata, struktur umur muda, kualitas penduduk yang masih harus
kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga, dengan cara
Ada 2 jenis metode kontrasepsi pada pria yaitu Kondom dan MOP. Pada
masa kini, kondom yang merupakan metode kontrasepsi pria yang telah lama
Berencana maupun dalam bidang lain. Selain itu, kontrasepsi pria selain
yang sangat aman, sederhana dan sangat efektif, memakan waktu operasi
yang singkat dan tidak memerlukan anastesi umum (Hartanto, 2004 diakses 21
April 2017).
sebelum Masehi. Baru abad ke-18, sarung ini mendapat nama “kondom” yang
pada waktu itu dipakai dengan tujuan mencegah penularan penyakit kelamin.
April 2017).
spermatozoid yang berasal dari testis, sehingga semen (air mani) tidak lagi
melalui sel Leydig masih memproduksi hormon testosteron yang akan beredar ke
seluruh tubuh. Hormon ini memengaruhi fungsi seksual pada pria sehingga gairah
Seks tidak akan luntur/menurun dan penis akan masih tetap jaya sepanjang
masa. alat kontrasepsi ini permanen bagi pria yang sudah memutuskan tidak
sebelum mengambil keputusan. operasi ini aman dan mudah hanya memerlukan
beberapa menit di rumah sakit atau klinik KB yang terstandar untuk melakukan
keikutsertaan pria ber-KB dan kesehatan reproduksi serta prilaku seksual yang
sehat dan aman bagi dirinya, pasangannya serta keluarganya (BKKBN, 2010 :
11).
integral dari hak-hak azasi manusia yang universal, yang secara bertahap
1).
telah meningkat dibanyak bagian dunia, terutama di Asia dan Amerika Latin dan
telah meningkat tidak signifikan dari 54% pada tahun 1990 menjadi 57,4% pada
tahun 2014. Secara regional, proporsi pasangan usia subur 15-49 tahun
tahun terakhir. Di Afrika dari 23,6% menjadi 27,6%, di Asia telah meningkat dari
60,9% menjadi 61,6%, sedangkan Amerika latin dan Karibia naik sedikit dari
2014).
yang baru memulai menggunakan KB pada tahun 2016 sebanyak 27.102 jiwa.
(61,2%), pil 47.903 jiwa (26,7%), implan 9.319 jiwa (5,2%), Kondom 5.232
(2,9%), IUD 4.215 (2,3%), MOW 2.611 jiwa (1,5%), MOP 352 (0,2%).
Pria yang melakukan cara kontrasepsi Kondom berjumlah 905 orang dengan
dengan persentase (0,0%). Pada tahun 2016 jumlah peserta KB Pria yang
8
dengan persentase (0,8%), Puskesmas Taman Sari dengan total KB Aktif 1.490
(2,4%), Puskesmas Air Itam dengan total KB Aktif 2.231 dengan persentase
9
Melintang dengan total KB Aktif 4.806 orang dengan persentase (67,3%) yang
Berdasarkan data dari Puskesmas Pasir Putih dari tahun 2014 sampai
2016 penggunaan KB pria dapat dilihat dari data berikut : Tahun 2014 jumlah
orang dengan persentase 3,3%. Tahun 2015 jumlah KB Aktif sebesar 1925 KB
Kondom sebanyak 78 dan MOP 0 orang dengan persentase 3,2%. Tahun 2016
jumlah KB Aktif sebesar 2046, KB Kondom 73 orang dan MOP 0 orang dengan
B. Rumusan Masalah
di wilayah kerja Puskesmas Pasir Putih Tahun 2016 dan belum diketahui faktor-
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
2. Tujuan Khusus
tahun 2016.
11
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Abdi Nusa Pangkalpinang dan untuk menerapkan ilmu yang pernah didapat
program KB
E. Ruang Lingkup
Puskesmas Pasir Putih tahun 2016 yaitu 2046 dengan jumlah kasus 73
orang perbandingan kasus dan kontrol 1:1 dengan kasus 73 dan yang
square.