Anda di halaman 1dari 2

RS.

HARAPAN
PANDUAN ASUHAN GIZI
JAYAKARTA

HIPERTENSI

Metode pemecahan masalah gizi pada pasien Hipertensi yang


sistematis dimana nutrisionist/ dietisien berfikir kritis dalam
1 Pengertian (Definisi )
membuat keputusan untuk menangani masalah gizi sehingga,
aman efektif dan berkualitas

2 Assesmen/Pengkajian Melanjutkan hasil skrining perawat terkait risiko malnutrisi dan

atau kondisi khusus. Stroke termasuk kondisi khusus sehingga


memerlukan asesmen gizi.
Antopometri Data berat badan, tinggi badan dan atau lingkar lengan atas
Biokimia Melihat data kadar laju endap darah, protein urine, albumin serta
pemeriksaan terkait gizi

Klinis/fisik Tekananan Darah ,Suhu tubuh dan mual muntah

Riwayat makan Riwayat Alergi Makanan, pola kebiasaan makan, rata rata
asupan sebelum masuk rumah sakit

Riwayat Personal Riwayat sosial ekonomi, kebiasaan merokok,riwayat


penggunaan suplemen ,status kesehatan mental

3 Diagnosis Gizi Kelebihan asupan natrium, berkaitan dengan peningkatan nafsu


makan ditandai dengan tekanan darah lebih dari 120/80 mmhg

4 Intervensi Gizi Tujuan


1. Memenuhi asupan zat gizi sesuai dengan kebutuhan
a. Perencanaan Gizi
2. Mengontrol tekanan darah
Prinsip Diet
1. Energi 25-30 kkal/kg BBI
b. Implementasi
2. Protein 10-15% total energi, lemak 25-30%, KH 50-60%
3. Asupan natrium < 200mg
4. Diberikan dalam 3 kali makanan pokok dan 2 kali selingan
5. Bentuk makanan disesuaikan dengan toleransi peroral
pasien, makanan biasa, makanan lunak sesuai dengan
kemampuan pasien.
RS. HARAPAN
PANDUAN ASUHAN GIZI
JAYAKARTA

HIPERTENSI

Edukasi Pemberian edukasi dan konseling gizi kepada pasien, keluarga


pasien dan penunggu pasien (Care Giver) mengenai
Konseling Gizi
asupannatrium sebagai faktor egendali penyakit hipertensi,
bentuk makanan jumlah jadwal dan jenis makanan yang boleh
dikonsumsi

Koodinasi pelayanan gizi dengan tenaga kesehatan lain, dengan


Koordinasi dengan
dokter, perawat, apotekker, dan tenaga kesehatan lain terkait
tenaga kesehatan lain
asuhan pasien.

5 Monitoring dan 1. Status gizi bersdasarkan antopometri


Evaluasi 2. Hasil biokimia terkait gizi, dan kadar protein dalam urin
3. Fisik klinis tekanan darah, suhu tubuh, mual, dan muntah
4. Asupan natrium

6 Re Asesmen Kontrol ulang untuk konseling gizi melihat keberhasilan


intervensi dan kepatuhan diet 1 bulan seteah pulang dari rumah
sakit.

7 Indikator/outcome 1. Asupan Makan > 80% dari kebutuhan

2. Satus gizi normal berdasarkan antropometri, BBI dan IMT

3. Tekanan Darah

8 Kepustakaan
1. Penuntun Diet Edisi 3 Tahun 2006. Asosiasi Dietisien
Indonesia (AsDI). Persatuan Ahli Gizi Indonesia
(PERSAGI)
2. Pocket Guide For International Dietetics & Nutrition
Terminology (IDNT) Reference Manual

Anda mungkin juga menyukai