HARAPAN
PANDUAN ASUHAN KEFARMASIAN
JAYAKARTA
(Definisi ) 140 mmHg dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHg pada
dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam
keadaan cukup istirahat/tenang.
1. Mengumpulkan data dan informasi spesifik terkait pengobatan
pasien
2 Asesmen 2. Menentukan problem farmakoterapi dan farmakoekonomi
kefarmasian pasien
3. Menentukan kebutuhan dan tujuan farmakoterapi dan
farmakoekonomi pasien
4. Mendesain regimen dosis pengobatan pasien
1. Hentikan sementara penggunaan obat – obat
kortikosteroid/ACTH yang rutin digunakan pada pasien PGK
3 Identifikasi (Penyakit Ginjal Kronis) karena dapat memperburuk kondisi
DRP (Drug hipertensi
2. Pemilihan OAH (Obat Anti Hipertensi) yang kurang tepat
Related 3. Kegagalan terapi OAH disebabkan karena ketidakpatuhan
Problem) pasien
4. Potensi interaksi OAH
5. Dosis obat
6. Potensi efek samping obat
1. Rekomendasi obat – obatan yang sebaiknya dihentikan
sebelum penggunaan OAH
4 Intervensi 2. Rekomendasi pemilihan OAH
3. Pemantauan terapi obat
Farmasi 4. Monitoring efek samping obat
5. Rekomendasi alternatif terapi pengobatan jika terjadi interaksi
obat
5 Monitoring dan Monitoring penggunaan OAH pasien:
evaluasi 1. Tanda – tanda vital : suhu badan, laju nadi, serta tekanan darah
untuk melihat keberhasilan terapi OAH
2. Membandingkan terapi OAH dengan yang direkomendasikan
di JNC 8
6 Edukasi dan 1. Hentikan penggunaan terapi OAH jika pasien mengalami ciri –