Mencari Pelayanan Kesehatan Melalui Pariwisata Medis Internasional
Berpergian ke luar negeri untuk memperoleh pelayanan kesehatan menjadi semakin
umum karena kemudahan dan keterjangkauan perjalanan global. Ini diperkirakan bahwa 2 juta orang Amerika telah melakukan perjalanan ke luar negeri pada tahun 2008 untuk meningkatkan kesehatan mereka. Fasilitas kesehatan dilebih dari 30 negara termasuk Amerika Serikat yang menawarkan pelayanan kesehatan untuk pasien dari luar negeri. Dengan meningkatnya teknologi secara global sekarang ada banyak pilihan pelayanan kesehatan untuk para wisatawan yang mencari pelayanan medis. Dengan pasien memilih berbagai macam prosedur yang diperlukan termasuk pemeliharaan kesehatan pencegahan dan juga skrining. Meskipun para wisatawan sering memanfaatkan pariwisata medis sebagai aktifitas liburan tetapi tujuan utama mereka adalah kesehatan mereka. Biaya kesehatan yang lebih rendah umumnya bisa disebut sebagai motivasi untuk kesehatan pariwisata. Banyak dari para wisatawan tersebut memilih pariwisata medis untuk menghindari waktu yang lama pada prosedur tertentu di negara asal mereka. Kemampuan untuk mendapatkan pengobatan baru tidak mungkin diperoleh di negara asalnya memungkinkan untuk memotivasi para wisatawan memilih pariwisata medis. Kekhawatiran muncul mengenai etika kedokteran, ekonomi, perawatan kesehatan global dan dampaknya pada negara tujuan. Salah satunya mengenai keselamatan pasien dan juga perawatan lanjutan setelah kembali ke negara asal juga menjadi kekhawatiran utama. Sikap mencari kesehatan digunakan sebagai kerangka penelitian. Itu adalah konsep dinamis yang secara signifikan berkembang selama enam dekade terakhir dan telah diterapkan untuk berbagai penelitian kesehatan dan ilmu social. Konsep dan definisi dari sikap mencari kesehatan telah mencerminkan perubahan pandangan perawatan kesehatan dan perawatan kesehatan itu sendiri yang mencakup poin utama dari bio-sosio-kultural pasien sebagai respon dari penyakit kesehatan dan promosi kesehatan. Perilaku mencari kesehatan seperti didefinisikan oleh Harris dan Gulten: berbagai perilaku yang dilakukan oleh seseorang terlepas dari dirinya atau status kesehatan yang dirasakan atau status kesehatan aktual mereka dipergunakan untuk melindungi mempromosikan atau mempertahankan kesehatan mereka. Karena sedikit yang diketahui tentang pariwisata medis dari perspektif pasien desain kualitatif disediakan sebagai suatu metode eksplorasi yang memungkinkan peserta penelitian untuk bebas mengekspresikan pikiran dan pandangan mereka sebagai wisatawan yang mencari pelayanan medis untuk menggambarkan pengalaman mereka. Sesuai dengan penelitian deskriptif kualitatif unsur-unsur fenomena yang telah dijelaskan dalam bentuk kata oleh para peserta penelitian dikumpulkan selama wawancara secara sistematis dan ketat diperiksa untuk mendapatkan informasi tentang pengalaman sebelumnya yang tidak diketahui oleh peneliti. Peserta penelitian dipilih melalui kontrak profesional organisai dan metode snowball- sampling diundang untuk menghubungi peneliti. Lima belas wisatawan yang mencari pariwisata medis dari Alaska berpartisipasi dalam wawancara terkait pengalaman mereka tentang mencari dan menerima perawatan dan perawatan gigi selama perjalanan keluar negeri. Format wawancara dimanfaatkan untuk memungkinkan peserta mendiskusikan secara bebas pengalaman mereka. Pertanyaan dalam wawancara berfokus pada dampak memperoleh perawatan kesehatan dan motivasi untuk membuat keputusan menjadi wisatawan medis. Sampel terdiri dari delapan wanita dan tujuh pria mulai usia 29-68 tahun. Sembilan peserta tinggal di pusat kota, sisanya tinggal di pedesaan di Alaska. Sembilan memiliki beberapa tingkat asuransi swasta, enam tidak memiliki asuransi saat pariwisata medis. Para peserta melakukan perjalanan untuk berbagai macam alasan, lima untuk perawatan medis, lima untuk perawatan gigi, dan lima untuk kombinasi dari keduanya. Para peserta memperoleh berbagai perawatan kesehatan seperti bedah ortopedi, berkonsultasi dermatologi, bariatric, prosedur- asumsi perawatan kesehatan, perawatan jantung, bantu reproduksi-prosedur pra-prosedur, prosedur Otolaryngologic, perawatan gigi dan kebersihan gigi, kolonoskopi, mammogram, skrining laboratorium, perawatan mata, dan perawatan medis gratis . Tujuh peserta menerima perawatan di Thailand, lima di Meksiko, tiga di Eropa Timur, satu di Costa Rica, dan satu di India. Tahun perjalanan membentang dari tahun 1998 ke 2009. Analisis tematik mengungkapkan enam tema utama, "motivasi peserta memilih pariwisata medis", “Penelitian yang telah dilakukan”, “Perawatan medis yang dibutuhkan”, “Perawatan lanjutan”, “Kemungkinan dimasa depan”. Tema yang dipilih, ditetapkan, dan diberi nama berdasarkan jumlah tanggapan peserta mendukung aspek pengalaman pariwisata medis. Ini adalah pengalaman daari Carl dan Candice sebagai pasrtisipan dalam penelitian. Carl adalah salah satu wisatawan yang melakukan pariwisata medis yang tidak memiliki asuransi dengan kebutuhan kesehatan yang signifikan yang memotifasi dia untuk pergi ke Bangkok, Thailand untuk mencari pelayanan kesehatan. Carl mengalami sakit pinggul yang sangat serius setelah mengalami insiden mobil dan juga perubahan degenerative. Dia tidak bisa membayar operasi tulang di Amerika Serikat dan bercerita tentang kekecewaannya pada system yang tidak bisa dia akses secara penuh di Amerika Serikat. Carl sangat terbuka dengan pelayanan kesehatan dari luar negeri, dia menjelaskan proses dalam memilih fasilitas dan ahli bedah yang dipilih. Carl mengatakan rumah sakit di luar negeri memiliki website yang luas sehingga kamu dapat memperoleh informasi yang banyak. Ia memiliki motivator pribadi yang mengarahkan dia untuk memilih pariwisata medis mencakup asuransi yang jarang dan pendapatan yang berarti merupakan akses yang terbatas dalam peyalan kesehatan di Amerika Serikat. Secara keseluruhan dia mengatakan dia sangat puas dengan pilihannya untuk pergi ke Thailand dan menerima perawatan di sana. Begitu pula dengan Candice yang merupakan seorang wanita yang berusia 60 tahun yang juga sama pergi ke Bangkok untuk memperoleh pelayanan kesehatan preventif. Dengan pelayanan kesehatan yang mudah di akses di Thailand Candice mengatakan ini adalah sebuah ejekan untuk negaranya. Begitulah Candice mengekspresikan ketidakpuasaannya terhadap pelayanan kesehatan di Amerika. Menurutnya, pelayanan kesehatan di Amerika leboh kepada sistem bagi meraka yang memiliki pendapatan menengah ke atas daripada menengah ke bawah. Itulah gambarannya mengenai betapa mahalnya pelayanan kesehatan di Amerika Serikat. Penelitian ini membagi definisi yang luas dari pariwisata medis yang ditemukan dalam karya tulis. Motivasi untuk pariwisata medis adalah topik yang umum dalam karya tulis begitu juga tema yang dominan diungkapkan dalam penelitian ini. Di dalam karya tulis, dikutip alasan untuk melakukan pariwisata medis meliputi perawatan dengan biaya rendah, layanan yang tertunda di Negara asal, ketidakmampuan untuk mendapatkan perawatan khusus di Negara asalnya. Terdapat fitur yang menarik dari pariwisata medis yaitu wisata rekreasi yang ditawarkan Negara tujuan. Baik dalam karya tulis maupun penelitian ini, perencanaan sebelum perjalanan dan persiapan sebelum perjalanan adalah hal yang sangat penting. Para peserta penelitian juga mengungkapkan ketidakpuasaan yang signifikan dengan sistem pelayan kesehatan di Amerika Serikat. Ini disebutkan dalam karya tulis sebagai momentum untuk meningktakan popularitas dari pariwisata medis dan kebutuhan akan pembaharuan pelayanan kesehatan. Beberapa peserta yang memiliki asuransi dan yang tidak memiliki asuransi berbicara tentang sulitnya mengakses dan mengoptimalkan pelayanan kesehatan dan lingkungan asuransi di Amerika Serikat sekarang. Pengalaman yang tidak terdapat dalam karya tulis ditekankan oleh semua peserta penelitian adalah pentingnya komunikasi dalam bahasa inggris dengan tim kesehatan. Bahasa merupakan kesan utama dalam pengalaman mereka. Terdapat aspek negatif dari pelayanan pariwisata medis yaitu tindak lanjut perawatan yang memadai setelah kembali ke Negara asalnya dan kurangnya perawatan kesehatan yang berkelanjutan. Namun secara keseluruhan, para peserta mengatakan berbagai hal positif tentang pariwisata medis. Sikap mencari kesehatan digunakan sebagai pondasi dasar dari penelitian ini. Para wisatawan melakukan perjalanan untuk mendapatkan perawatan medis dan perawatan gigi mungkin berpikir untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sangat susah tetapi para partisipan penelitian ini mengatakan bahwa pariwisata medis adalah metode yang efektif dalam sikap mencari kesehatan. Arah masa depan untuk penelitian ini mengambil pendekatan yang luas dan termasuk tujuan pariwisata medis dan gigi di seluruh dunia. Penelitian mengenai perawatan media yang spesifik dan lokasi pariwisata medis yang dibutuhkan. Sejumlah peluang yang memungkinkan penelitian lain dalam kaitannya dengan pariwisata medis yaitu: hasil pasien, kebijakan kesehatan global, dan dampak pada negara tujuan. Keterlibatan perawat: Banyak dari para peserta mengatakan pengalaman mereka denganpara perawat selama melakukan pariwisata medis, dimana mengindikasikan bahwa perawat memiliki peran yang positif dalam pariwisata medis. Penelitian ini mendukung bagaimana peran penting dari pengaruh perawat dalam melakukan pelayanan kesehatan dan sikap mencari kesehatan. Para pasien melihat kepada pasar global untuk solusi pelayanan kesehatan, para perawat dan perawat berpengalaman dapat secara positif mempengaruhi sikap mencari kesehatan pasien dan mengadvokasi pasien dalam memilih lingkungan pelayanan kesehatan melalui edukasi, konseling, dan dukungan. Perawat dapat berperan penting dalam industri pariwisata medis dengan menciptakan hubungan antara penyedia pelayanan medis. Para perawat bisa secara professional menyediakan panduan mengenai pariwisata medis dan akan menguntungkan pasien dengan perawatan dari perawat sebelum, selama dan setelah menjadi pasien. Kesimpulan, banyak orang memilih melakukan pariwisata medis karena akses yang mudah dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai dan sebanding dengan harga yang lebih murah dari Negara asalnya.