.SYOK.
Oleh:
Beni Herlambang C11.05.0124
R.Mahesa Suryanagara C11.05.0125
Petrina Kemala Dewi C11.05.0131
Preceptor :
Bachti Alisjahbana, dr., SpPD,KPTI
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Syok merupakan kegagalan sistem sirkulasi dalam mempertahankan
perfusi yang adekuat ke jaringan. Hal ini didefinisikan sebagai sebuah sindrom
yang diawali oleh hiporperfusi akut, sehingga terjadi hipoksia jaringan dan
disfungsi organ vital. Syok adalah kondisi mengancam jiwa yang terjadi saat
tubuh tidak mendapatkan aliran darah yang adekuat. Syok membutuhkan
penanganan segera karena kondisi tubuh dapat memburuk dengan amat cepat.
Gejala Klinis :
1. Reaksi lokal : biasanya hanya urtikaria dan edema setempat, tidak fatal.
2. Reaksi sistemik : biasanya mengenai saluran napas bagian atas, system
kardiovaskuler, gastrointestinal, dan kulit. Reaksi tersebut dapat timbul
segera atau 30 menit setelah terpapar antigen.
a. Ringan : mata bengkak, hidung tersumbat, gatal-gatal di kulit dan
mukosa, bersin-bersin, biasanya timbul 2 jam setelah terpapar alergen.
b. Sedang : gejalanya lebih berat, selain gejala di atas, dapat pula terjadi
bronkospasme, edema laring, mual, muntah, biasanya terjadi dalam 2 jam
setelah terpapar antigen.
c. Berat : terjadi langsung setelah terpapar dengan alergen, gejala seperti
reaksi tersebut di atas hanya lebih berat yaitu bronkospasme, edema
laring, stridor, napas sesak, sianosis, henti jantung, disfagia, nyeri perut,
diare, muntah-muntah, kejang, hipotensi, aritmia jantung, syok, dan koma.
Kematian disebabkan oleh edema laring dan aritmia jantung.
BAB III
PENATALAKSANAAN
KESIMPULAN
Syok adalah kondisi mengancam jiwa yang dapat terjadi saat tubuh tidak
mendapatkan aliran darah yang adekuat. Hal ini dapat merusak banyak organ.
Syok membutuhkan penanganan segera karena kondisi tubuh dapat memburuk
dengan amat cepat.
Secara klinis syok ditandai dengan pucat, dingin, berkeringat, nadi lemah,
hipotensi, bertambahnya kecepatan pernafasan dan takikardi dengan penurunan
tekanan darah sistemik dengan tekanan sistole di bawah 70 mmHg, penurunan
volume urine dan terjadinya iskemia yang mengakibatkan turunnya perfusi
jaringan
Syok dapat diklasifikasikan menjadi syok kardiogenik, syok hipovolemik
yang dapat disebabkan karena perdarahan dan dehidrasi, syok obstruktif, dan
syok distributif yang diantaranya terdiri dari syok anafilaktik dan syok septik.
Secara umum penatalaksanaan syok adalah dengan cara memperbaiki
perfusi jaringan, mencari penyebab, mengatasi penyebab, mengatasi komplikasi
dan mempertimbangkan terapi lanjutan.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA