Anda di halaman 1dari 8

TUGAS FARMAKOLOGI TENTANG IMPLAN

Dosen Pembimbing : DJ Yuliyanto. S Farm.,Apt

Disusun Oleh :
1. Tutik Ernawati (P27224017157)
2. Vania Nur Asiva (P27224017158)
3. Widi Wulandari (P27224017160)
4. Windy Pradita Sari (P27224017161)
5. Wiske Puspita Dewi (P27224017162)
6. Yuni Widyastuti (P27224017163)

POLITEKNIK KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
JURUSAN KEBIDANAN
2017/2018
A. Definisi

Sebuah implan adalah suatu peralatan medis yang dibuat untuk menggantikan
struktur dan fungsi suatu bagian biologis. Permukaan implan yang kontak dengan tubuh
bisa terbuat dari bahan biomedis seperti titanium, silikon, atau apatit ataupun bahan lain
tergantung pada fungsinya. Pada kasus tertentu implan mengandung
perangkat elektronik seperti jantung buatan. Beberapa implan bersifat bioaktif, seperti
perangkat transfer obat dalam bentuk pil yang dapat diimplan.

Pada bidang ortopedi, implan adalah perangkat yang ditempatkan sebagai pengganti
tulang untuk menyangga fraktur. Dalam konteks ini, implan dapat ditempatkan di dalam
tubuh (internal) ataupun di luar tubuh (eksternal). Implan dental adalah salah satu contoh
perangkat medis yang melanggar batasan implan internal atau eksternal.

Implant atau disebut dengan susuk adalah suatu alat kontrasepsi bawah kulit yang
mengandung levonorgestrel yang dibungkus dalam kapsul silastik silicon ( polydimethyl
siloxane ) yang berisi hormon golongan progesteron yang dimasukkan dibawah kulit
lengan kiri atas bagian dalam yang berfungsi untuk mencegah kehamilan hingga jangka
waktu 5 tahun dan adapula jangka waktu 3 tahun.

Sedangkan menurut BKKBN implant adalah alat kontrasepsi yang disusupkan


dibawah kulit lengan atas sebelah dalam berbentuk kapsul silastik (lentur) panjangnya
sedikit lebih pendek dari pada batang korek api dan dalam setiap batang mengandung
hormon levonorgestrel yang dapat mencegah terjadinya kehamilan (BKKBN, 2006).

Implant atau susuk ini adalah salah satu jenis alat KB yang kerap lupa “dicopot”.
Sifat KB susuk seperti depot yang dilepaskan per hari sehingga lama-lama bisa habis.Agar
tak hamil, jumlah minimal levonorgestrel yang dilepaskan sehingga membuat sel telur
tidak matang yang harus diperhatikan. Jika susuk kedaluwarsa, tetap tak akan bereaksi
dengan tubuh, hanya efektivitasnya yang bermasalah.Namun susuk masa kini sudah lebih
canggih. Kalau dahulu yang ditanam bisa sampai 6 tabung untuk jangka waktu 5 tahun,
Sekarang cuma perlu satu tabung untuk jangka 3 tahun. Namanya implanon. Bahkan dari
penelitian,implanon yang tidak dicopot hingga 5 tahun, tetap berjalan efektif.

B. Jenis-jenis Implan
Jenis-jenis implant menurut Saifuddin (2006) adalah sebagai berikut :
a. Norplant terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm dengan
diameter 2,4 mm, yang berisi dengan 36 mg levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
b. Implanon terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, dan
diameter 2 mm, yang berisi dengan 68 mg ketodesogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
c. Jadena dan Indoplant terdiri dari 2 batang yang berisi dengan 75 mg levonorgestrel
dengan lama kerja 3 tahun.
C. Mekanisme Kerja
Cara kerja implant yang setiap kapsul susuk KB mengandung 36 mg levonorgestrel yang
dikeluarkan setiap harinya sebanyak 80 mg. Konsep mekanisme kerjanya menurut
Manuaba adalah
1) Dapat menghalangi pengeluaran LH sehingga tidak terjadi ovulasi.
2) Mengentalkan lendir serviks dan menghalangi migrasi spermatozoa.
3) Menipiskan endometrium sehingga tidak siap menjadi tempat nidasi.

D. Efektifitas Implant
Menurut Hartanto, (2002) efektifitas implant adalah :
a. Angka kegagalan norplant kurang 1 per 100 wanita pertahun dalam lima tahun pertama.
Ini lebih rendah dibandingkan kontrasepsi oral, IUD dan metode barier.
b. Efektifitas norplant berkurang sedikit setelah 5 tahun dan pada tahun ke 6 kira-kira 2,5-3
% akseptor menjadi hamil.
c. Norplant -2 sama efektifnya seperti norplant juga akan efektif untuk 5 tahun, tetapi
ternyata setelah pemakaian 3 tahun terjadi kehamilan dalam jumlah besar yang tidak
diduga sebelumnya, yaitu sebesar 5-6 %. Penyebabnya belum jelas, disangka terjadi
penurunan dalam pelepasan hormonnya.

E. Indikasi
Pemasangan implant menurut Saifuddin (2006) dapat dilakukan pada :
a. Perempuan yang telah memiliki anak ataupun yang belum.
b. Perempuan pada usia reproduksi (20 – 30 tahun).
c. Perempuan yang menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi dan
menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang.
d. Perempuan menyusui dan membutuhkan kontrasepsi.
e. Perempuan pasca persalinan.
f. Perempuan pasca keguguran.
g. Perempuan yang tidak menginginkan anak lagi, menolak sterilisasi.
h. Perempuan yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung
estrogen.
i. Perempuan yang sering lupa menggunakan pil.

F. Kontraindikasi
Menurut Saifuddin (2006) menjelaskan bahwa kontra indikasi implant adalah sebagai
berikut:
a. Perempuan hamil atau diduga hamil.
b. Perempuan dengan perdarahan pervaginaan yang belum jelas penyababnya.
c. Perempuan yang tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi.
d. Perempuan dengan mioma uterus dan kanker payudara.
e. Perempuan dengan benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara.

G. Keuntungan
Keuntungan dari implant menurut Saifuddin (2006) adalah :
a. Keuntungan kontrasepsi yaitu :
a) Daya guna tinggi.
b) Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun).
c) Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan.
d) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
e) Bebas dari pengaruh estrogen.
f) Tidak mengganggu kegiatan senggama.
g) Tidak mengganggu ASI.
h) Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan.
i) Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
b. Keuntungan non kontrasepsi yaitu :
a) Mengurangi nyeri haid.
b) Mengurangi jumlah darah haid
c) Mengurangi/memperbaiki anemia.
d) Melindungi terjadinya kanker endometrium.
e) Menurunkan angka kejadian kelainan anak payudara.
f) Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang pangul.
g) Menurunkan angka kejadian endometriosis.

H. Kerugian Implant
Hartanto, (2002) mengemukakan bahwa kerugian implant adalah:
a. Insersi dan pengeluaran harus dilakukan oleh tenaga terlatih.
b. Petugas medis memerlukan latihan dan praktek untuk insersi dan pengangkatan implant.
c. Biaya Lebih mahal.
d. Sering timbul perubahan pola haid.
e. Akseptor tidak dapat menghentikan implant sekehendaknya sendiri.
f. Beberapa wanita mungkin segan untuk menggunakannya karena kurang mengenalnya.
g. Implant kadang-kadang dapat terlihat orang lain.

I. Cara Pemasangan
Menurut Manuaba teknik pemasangan implant adalah sebagai berikut:
a) Rekayasa tempat pemasangan dengan tepat (apabila terdiri dari 6 kapsul buah seperti
kipas terbuka).
b) Tempat pemasangan di lengan kiri atas, dipatirasa dengan likokain 2%.
c) Dibuat insisi kecil, sehingga trokar dapat masuk.
d) Trokar ditusukkan subkutan sampai batasnya.
e) Kapsul dimasukkan ke dalam trokar, dan didorong dengan alat pendorong sampai terasa
ada tahanan.
f) Untuk menempatkan kapsul, trokar ditarik ke luar.
g) Untuk menyakinkan bahwa kapsul telah di tempatnya, alat pendorong dimasukkan
sampai terasa tidak ada tahanan.
h) Setelah 6 kapsul dipasang, bekas insisi ditutup dengan tensoplas (band aid). Teknik ini
berlaku untuk semua jenis implant.

J. Efek samping / Komplikasi dan cara Penanggulangannya


Saifuddin (2006) menjelaskan bahwa efek samping / komplikasi dan cara
penanggulangannya adalah sebagai berikut :
a. Amenorea
a) Pastikan hamil atau tidak hamil, bila tidak hamil tidak memerlukan penanganan
khusus, khusus konseling saja.
b) Bila klien tetap saja tidak menerima, angkat implant dan angjurkan menggunakan
kontrasepsi lain.
c) Bila terjadi kehamilan dan klien ingin melanjutkan kehamilannya, cabut implant dan
jelaskan, bahwa progestin tidak berbahaya bagi janin. Bila diduga kehamilan ektopik,
klien dirujuk. Tidak ada gunanya memberikan obat hormon untuk memancing
timbulnya perdarahan.

b. Perdarahan, bercak (spotting) ringan


a) Jelaskan bahwa perdarahan ringan sering ditemukan terutama pada tahun pertama.
b) Bila tidak ada masalah dan klien tidak hamil, tidak diperlukan tindakan apapun.
c) Bila klien tetap saja mengeluh masalah perdarahan dan ingin melanjutkan pemakaian
implant dapat diberikan pil kombinasi satu siklus, atau ibuprofen 3 x 800 mg selama
5 hari. Terangkan kepada klien bahwa akan terjadi perdarahan setelah pil kombinasi
habis.
d) Bila terjadi perdarahan lebih banyak dari biasa, berikan 2 tablet pil kombinasi untuk
3-7 hari dan kemudian dilanjutkan dengan satu siklus pil kombinasi, atau dapat juga
diberikan 50 µg estinilestradiol atau 1,25 mg estrogen equin konjugasi untuk 14-21
hari.

c. Ekspulasi
a) Cabut kapsul yang ekspulsi, periksa apakah kapsul lain masih di tempat, dan apakah
terdapat tanda-tanda infeksi daerah insersi.
b) Bila tidak ada infeksi dan kapsul lain masih berada pada tempatnya, pasang kapsul
baru 1 buah pada tempat insersi yang berbeda.
c) Bila ada infeksi cabut seluruh kapsul yang ada dan pasang kapsul baru pada lengan
yang lain, atau anjurkan klien menggunakan metode kontrasepsi lain.

d. Infeksi pada daerah insersi


a) Bila terjadi infeksi tanpa nanah, bersihkan dengan sabun dan air, atau antiseptik.
Berikan antibiotik yang sesuai untuk 7 hari.
b) Implant jangan dilepas dan klien diminta kembali satu minggu
c) Apabila tidak membaik, cabut implant dan pasang yang baru. Pada sisi lengan yang
lain atau cari metode kontrasepsi yang lain.
d) Apabila ditemukan abses, bersihkan dengan antiseptik, insisi dan alirkan pus keluar,
cabut implant lakukan perawatan luka, dan berikan antibiotik oral 7 hari.

e. Berat badan naik / turun

a) Informasikan kepada klien bahwa perubahan berat badan 1-2 kg adalah normal. Kaji
ulang diet klien apabila terjadi perubahan berat badan 2 kg atau lebih.
b) Apabila perubahan berat badan ini tidak dapat diterima, bantu klien mencari metode
lain.

K. Contoh implant pada kebidanan

IUD
IUD ditempatkan setinggi mungkin dalam rongga rahim waktu pemasangan yang paling
baik adalah 40 hari setelah persalinan.

• Cara Kerja
a. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii
b. Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
c. AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR
membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi
sperma untuk fertilisasi

• Keuntungan Kontrasepsi IUD


a. Sangat efektif. 0,6 – 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1
kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan)
b. AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan
c. Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)
d. Tidak mempengaruhi hubungan seksual
e. Tidak ada efek samping hormonal dengan CuT-380A
f. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
g. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau abortus (apabila tidak terjadi infeksi)
h. Dapat digunakan sampai manopouse
i. Tidak ada interaksi dengan obat-obat
j. Membantu mencegah kehamilan ekktopik

• Kelemahan Kontrasepsi IUD


Efek samping umum terjadi:
a. perubahan siklus haid, haid lebih lama dan banyak, perdarahan antar mensturasi, saat
haid lebih sakit
b. Komplikasi lain: merasa sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan,
perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang memungkinkan penyebab
anemia, perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangan benar)
c. Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
d. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau yang sering berganti pasangan
e. Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai AKDR,
PRP dapat memicu infertilitas
f. Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan dalam pemasangan AKDR
g. Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan AKDR.
Biasanya menghilang dalam 1 – 2 hari
h. Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri. Petugas terlatih yang dapat
melepas
i. Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila AKDR
dipasang segera setelah melahirkan)
j. Tidakmencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi AKDR untuk mencegah
kehamilan normal
k. Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu.

Pemberian obat dalam bentuk pelet steril dimasukkan dibawah kulit dengan alat khusus
(Trokar) dan digunakan dengan efek yang lama
SUMBER

https://cellesmonica.wordpress.com/2015/05/25/alat-kontrasepsi-implant/
diakses pada tanggal 28 maret 2018 jam 1:23

http://nandamaryasafitriyarfau.blogspot.co.id/2011/05/berbagai-macam-tentang-
kontrasepsi.html
diakses pada tanggal 28 maret 2018 jam 1:30

http://farmakologifar.blogspot.co.id/2015/09/kontrasepsi.html
diakses pada tanggal 28 maret 2018 jam 13:37

Anda mungkin juga menyukai