Pada awal tahun pelaksanaan anggaran, setiap Unit Pelaksana Teknis Badan PPSDM
Kesehatan berkewajiban untuk menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT). Rencana
Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2017 merupakan penjabaran dari Rencana Aksi
Bapelkes Semarang Tahun 2015-2019, yang menjadi acuan dan pedoman bagi setiap
penanggung jawab kegiatan agar dapat melaksanakan kegiatan secara efektif dan efisien.
Tujuan penyusunan RKT Tahun 2017 Bapelkes Semarang adalah sebagai perangkat
untuk memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja organisasi, melaporkan capaian
realisasi kinerja dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta menilai
keberhasilan organisasi. Diharapkan dengan adanya Rencana Kinerja Tahunan,
pelaksanaan kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2017 lebih terarah dan fokus pada
pencapaian output kegiatan.
Semoga dengan adanya Rencana Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2017 dapat memberi
manfaat dalam upaya peningkatan kinerja di Bapelkes Semarang.
Semarang,
Kepala Bapelkes Semarang,
A. Latar Belakang
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No.
2361/MENKES/PER/XI/2011, tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Bidang Kesehatan, Bapelkes Semarang adalah Unit Pelaksana Tugas (UPT) di
lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada dibawah Badan PPSDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI.
Bapelkes Semarang mempunyai tugas pokok melaksanakan Pendidikan dan
Pelatihan serta pengembangan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bapelkes Semarang menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana program dan kegiatan pendidikan dan pelatihan sumber
daya manusia kesehatan dan masyarakat;
2. Pelaksanaan kerjasama nasional maupun internasional di bidang pendidikan dan
pelatihan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat;
3. Pelaksanaan advokasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia dan masyarakat;
4. Pengembangan metode dan teknologi pelatihan, informasi, pemantauan, evaluasi
dan penyusunan laporan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia dan masyarakat;
5. Penyiapan pengembangan kemitraan;
6. Pengkajian dan pengendalian mutu pelatihan; dan
7. Pelaksanaan urusan ketatausahaah dan kerumahtanggaan.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang diamanatkan, Bapelkes Semarang
menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT). RKT Tahun 2017 merupakan penjabaran
atau turunan dari dokumen Rencana Aksi Program Badan PPSDM Kementrian
Kesehatan dan Rencana Aksi Kegiatan Bapelkes Semarang Tahun 2015-2019.
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang merupakan penjelasan rinci dari form RKT
sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(Permen PAN dan RB) Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. RKT
juga merupakan gambaran kegiatan-kegiatan dan output-output Bapelkes
Semarang yang akan dilaksanakan dan dicapai pada tahun 2017 sebagai dasar
penetapan Pagu Anggaran dalam penyusunan RKA-KL Tahun 2017.
C. Sistematika Penulisan
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2017 ditulis dengan
sistematika sebagai berikut:
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Memuat penjelasan singkat tentang perkembangan Bapelkes Semarang, dikaitkan
dengan upaya perencanaan tahunan, landasan hukum dan landasan operasional
untuk mencapai target Indikator Kinerja Kegiatan (IKK).
BAB II HASIL EVALUASI KINERJA TAHUN 2016
Memuat resume hasil capaian kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2016 dan
Tabel 1.
Realisasi Pencapaian Kinerja Utama
Bapelkes Semarang Tahun 2016
Jumlah : a + b + c 5 5 100
Tabel 2.
Indikator Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2017
INDIKATOR
TARGET
KEGIATAN OUTPUT KINERJA
2017
KEGIATAN
Pelaksanaan SDM Kesehatan Jumlah Sumber Daya 1.897
Pelatihan Sumber yang dilatih Manusia (SDM) Kesehatan
Daya Manusia (SDM) Yang Mendapat Sertifikat
Kesehatan
Pada Pelatihan
Terakreditasi
Tabel 3.
Rencana Anggaran Bapelkes Sem arang Tahun 2017
Tabel 4.
Instrumen Evaluasi RKT
Implementasi RKT
a) Target kinerja yang Keberhasilan kinerja
diperjanjikan telah dihitung berdasarkan
digunakan untuk pencapaian kinerja
mengukur dibandingkan dengan
keberhasilan target kinerja. Bobot
penilaian a/b/c/d/e
didasarkan pada %
realisasi capaian kinerja
dibandingkan target
kinerja
b) Rencana aksi atas Monitoring rencana aksi Minggu II Juni
kinerja telah atas kinerja dilakukan dan Minggu II
dimonitor secara berkala satu Desember tahun
pencapaiannya semester sekali. berjalan
secara berkala
c) Rencana aksi atas Rencana aksi atas kinerja
kinerja telah digunakan dalam
dimanfaatkan dalam pengarahan dan
pengarahan dan pengorganisasian. Bobot
pengorganisasian penilaian a/b/c/d/e
kegiatan didasarkan % indikator
kinerja kegiatan dan
luaran (output) dalam
RKA.
B Memenuhi sebagian besar kriteria (lebih dari 60% s/d 80% ) 0,75
D Memenuhi sebagian kecil kriteria (lebih dari 20% s/d 40%) 0,25