Anda di halaman 1dari 20

RENCANA KERJA

( RENJA )
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOREANG
KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2017

RSUD SOREANG
KABUPATEN BANDUNG
Jl. Alun-alun Utara No. 1 Soreang
Bandung
2017
KATA PENGANTAR

Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama bagi setiap Instansi Pemerintah
dalam upayanya mewujudkan aspirasi masyarakat. Maka dari itu diperlukan sebuah sistem yang dapat
mempertanggungjawabkan penyelenggaraan kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap Instansi Pemerintah
yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sebab setiap kegiatan dan hasil akhir kegiatan penyelenggaraan
Negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi
Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Rencana Kerja ( Renja ) RSUD Soreang Kabupaten Bandung Tahun 2016 merupakan pencapaian
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan untuk 5 (lima) tahun ke depan.
Mengamati pelaksanaan program dan kegiatan dari tahun ke tahun, peningkatan kinerja dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Perencanaan Strategis telah berjalan sesuai
dengan rencana kerja yang ditetapkan. Pada tahun 2016 disamping mengoptimalkan program dan
kegiatan yang telah berjalan juga dirumuskan program kegiatan baru untuk mempersiapkan
kesinambungannya.
Rencana Kerja (RENJA) Tahun 2016 terdiri dari Pendahuluan, Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Kerja SKPD Tahun Lalu, Tujuan, Sasaran yang menggambarkan Pencapaian Rencana Strategis RSUD
Soreang, dana indikatif beserta sumbernya serta prakiraan maju berdasarkan pagu indikatif, sumber dana
yang dibutuhkan untuk menjalankan program dan kegiatan.
Rencana Kerja (RENJA) sebagai dokumen Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang
memuat kebijakan dan program / kegiatan dalam satu tahun dan sebagai acuan penyusunan Rencana
Kegiatan dan Anggaran RSUD Soreang Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2016 dan untuk mereview
hasil evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja tahun lalu dan perkiraan capaian tahun berjalan. Melalui
Rencana Kerja diharapkan dapat memberikan kejelasan dan manfaat bagi institusi baik pemerintah
maupun mitra kerja.

Soreang, Juni 2016


DAFTAR ISI

Halaman Judul

Daftar Isi.....................................................................................................................................................i

Kata Pengantar........................................................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................... 1

1.2 Landasan Hukum...................................................................................................... 2

1.3 Maksud Dan Tujuan...................................................................................................3

1.4 Sistematika Penulisan................................................................................................3

BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA RSUD SOREANG

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun Lalu Dan Capaian Renstra RSUD Soreang........................... 4

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan RSUD Soreang.............................................................................................. 4

2.3 Isu – Isu Penting Penyelanggaraan Tugas Dan Fungsi RSUD Soreang...................................................... 19

2.3.1 Identifikasi Permasalahan Tugas Dan Fungsi Pelayanan RSUD Soreang.........................................19

2.3.2 Penentuan Isu – Isu Strategis...................................................................................................... 21

2.4 Riview Terhadap Rancangan Awal RKPD................................................................................................ 21

2.5 Penelaahan Usulan Program Dan Kegiatan Masyarakat............................................................................21

2.5.1 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis............................. 24

BAB 3 TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional...................................................................................................27

3.1.1 Visi Dan Misi RSUD Soreang....................................................................................................... 27

3.1.2 Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah RSUD Soreang................................................................ 28

3.1.3 Strategi Dan Kebijakan RSUD Soreang...................................................................................... 29


3.2 Indikator Kerja.....................................................................................................................................33

3.3 Program Dan Kegiatan........................................................................................................................ 35

BAB 4 PENUTUP

4.1 Penutup………………………………........................................................………………………………………38
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah Sakit Umum Daerah Soreang Kabupaten Bandung adalah salah satu SKPD dilingkungan
Pemerintahan Kabupaten Bandung yang merupakan unsur penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kabupaten Bandung dibidang Pelayanan Kesehatan. Oleh dari itu sangat perlu kiranya bagi RSUD
Soreang Kabupaten Bandung memiliki Dokumen Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja
SKPD) yang mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2016 – 2021 dan RPJMD Pemerintahan
Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2016 - 2021.
Renja RSUD Soreang Kabupaten Bandung Tahun 2017 memiliki peran penting dan fundamental
dalam sistem perencanaan daerah karena Renja RSUD Soreang adalah perencanaan unit organisasi
terendah dan terkecil di pemerintah daerah Kabupaten Bandung yang memberikan masukan utama dan
mendasar bagi perencanaa di tingkat lebih atas seperti RKPD, Renstra, RPJMD dan RPJPD.
RSUD Soreang Kabupaten Bandung merupakan salah satu SKPD dilingkungan Pemerintah Daerah
Kabupaten Bandung yang sudah menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD (PPK – BLUD). Tujuan
Penerapan PPK – BLUD adalah meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, memberikan
fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan dan sejalan dengan praktek bisnis yang sehat.

1.2 Visi dan Misi Kabupaten Bandung


Berdasarkan penelaahan terhadap dokumen rencana pembangunan terkait serta hasil identifikasi
terhadap permasalahan dan isu – isu strategis yang ada di Kabupaten Bandung, maka dibutuhkan
perumusan Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Bandung sebagai pedoman arah kebijakan lima tahun
mendatang. Visi dan Misi Kabupaten Bandung dalam RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2017 – 2021
yaitu :
a. Visi Kabupaten Bandung :
“Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola
Pemerintahan yang Baik dan SInergi Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kultural dan
Berwawasan Lingkungan”.
b. Misi Kabupaten Bandung :
1. Meningkatkan Kualitas dan Cakupan Layanan Pendidikan.
2. Mengoptimalkan Kuantitas dan Kualitas Pelayanan Kesehatan.
3. Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur yang Terpadu Tata Ruang Wilayah dengan
memperhatikan Aspek Kebencanaan.
4. Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat.
5. Menciptakan Pembangunan Ekonomi yang memiliki Keunggulan Kompetitif.
6. Meningkatkan Kelestarian Lingkungan Hidup.
7. Meningkatkan Kemandirian Desa.
8. Meningkatkan Reformasi Birokrasi.
9. Meningkatkan Keamanan dan Ketertiban Wilayah.

1.3 Landasan Hukum


Dalam penyusunan Rencana Kerja RSUD Soreang Kabupaten Bandung Tahun 2017, landasan
hukum yang menjadi dasar pertimbangan adalah sebagai berikut :
a. Landasan Idiil Pancasila.
b. Landasan Konstitusional Undang - Undang Dasar (UUD) 1945.
c. Landasan Operasional :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4437);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007, tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4700);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4124;
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementrian Negara/Lembaga;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
11. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional 2010 - 2014;
12. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2010 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2011;
13. Peraturan Presiden RI Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
menengah Nasional Tahun 2010-2014;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
15. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/
Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor 28 Tahun 2010; Nomor 0199/M PPN/04/2010;
Nomor PMK 95/PMK07/2010, tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2010-2014;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
17. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-188/Kep/Bangda/2007 tentang Pedoman
Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah/RPJMD);
18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat;
19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 ;
20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah.

1.4 Maksud dan Tujuan


Berdasarkan pertimbangan di atas maka Renja RSUD Soreang Tahun 2017 disusun dengan
maksud dan tujuan sebagai berikut :
a. Maksud Penyusunan Renja :
1. Menjadi pedoman dalam penyusunan dokumen perencanaan Rumah Sakit Umum Daerah
Soreang Kabupaten Bandung dan penyusunan arah kebijakan pelayanan kesehatan tingkat
lanjutan (pelayanan publik) di rumah sakit.
2. Menciptakan keterpaduan program pembangunan daerah Kabupaten Bandung sebagai wujud
pertanggungjawaban dalam mencapai Visi dan Misi Kabupaten Bandung..
b. Tujuan Penyusunan Renja :
1. Menjabarkan Rencana Strategis Bisnin RSUD Soreang Kabupaten Bandung Tahun 2016 –
2021 dalam rencana program kegiatan prioritas, pengembangan pelayanan dan pendukung
pelayanan kesehatan RSUD Soreang Kabupaten Bandung.
2. Sebagai bagian dari arah pembangunan bidang kesehatan yang ingin dicapai daerah dalam
kurun waktu masa bakti Kepala Daerah terpilih.
3. Sebagai tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahun sebelumnya,
sebagai tahun pertama dalam periode perencanaan jangka menengah.
4. Mewujudkan efisiensi dan efektifitas dalam perencanaan alokasi sumber daya serta produktif dalam
rangka peningkatan kinerja pelayanan keehatan rumah sakit sebagai unit pelayanan publik.

1.5 Sistematika Penulisan


SIstematika RENJA RSUD Soreang Kabupaten Bandung Tahun 2017, meliputi :
- Bab I : Pendahuluan
- Bab II : Gambaran Umum
- Bab III : Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu
- Bab IV : Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan
- Bab V : Penutup
BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Visi Dan MIsi RSUD Soreang Kabupaten Bandung


Dalam melaksanakan kegiatannya RSUD Soreang berpedoman pada Visi dan Misi yang telah
disesuaikan dengan Visi dan Misi Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung. Arah pengembangan RSUD
Soreang yang ingin dicapai RSUD Soreang mengacu pada Visi Pemerintah Kabupaten Bandung yaitu
“Memantapkan Kabupaten Bandung yang maju, mandiri dan berdaya saing melalui tata kelola
Pemerintahan yang baik dan pemantapan pembangunan pedesaan, berlandaskan religius, cultural
dan berwawasan lingkungan”.”.
Dalam hal implementasi arah kebijakan, strategi, sasaran serta berbagai program dan kegiatan
yang akan dilaksanakan, RSUD Soreang disusun untuk dapat mendukung arah kebijakan pembangunan
Bidang Kesehatan di Kabupaten Bandung yang menjadi perwujudan dari cita-cita Misi Pembangunan dari
Pemerintah Kabupaten Bandung yang berkaitan dengan tupoksi RSUD Soreang sebagai lembaga
penyedia jasa kesehatan yaitu :
a. Misi II
Meningkatkan kualitas SDM (pendidikan dan kesehatan) yang berlandaskan Iman dan takwa serta
melestarikan budaya sunda.
Berdasarkan Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Bandung diatas maka dirumuskanlah Visi dan Misi RSUD
Soreang sebagai berikut.
Visi RSUD Soreang :
Mewujudkan Rumah Sakit yang Amanah, Maju, Mandiri, Berdaya Saing dan Berwawasan
Pendidikan.
Misi RSUD Soreang :
1. Memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dan paripurna.
2. Meningkatkan pengelolaan manajemen RS secara professional.
3. Menciptakan akuntabilitas keuangan berdasarkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah (PPK – BLUD).
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya manusia.
5. Meningkatkan sarana dan prasarana yang berwawasan lingkungan.
6. Meningkatkan kemitraan dengan institusi terkait dibidang pelayanan dan pendidikan
kesehatan.

2.2 Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi


Rumah Sakit Umum Daerah Soreang selanjutnya disingkat dengan RSUD Soreang adalah salah
satu Rumah Sakit Pemerintah yang berada di wilayah Kabupaten Bandung yang berdiri pada tahun 1996
dan merupakan pengembangan dari Puskesmas DTP Soreang dengan dasar Surat Keputusan Bupati
Kepala Daerah TK. II Bandung Nomor: 445/4056/Tapra tahun 1996 perihal Persetujuan Prinsip
Peningkatan Puskesmas DTP Soreang menjadi Rumah Sakit Kelas D. Pada tahun 1997, RSUD Soreang
ditetapkan menjadi Rumah Sakit Daerah Kelas C berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor: 1409/MENKES/SK/XII/1997.
Penetapan susunan organisasi serta pengisian jabatan dilakukan pada bulan Maret tahun 1999 dan
bulan Agustus 2001 berdasarkan Perda No. 13/1998 dan Perda No. 7/2001 serta pada tahun 2002 dirubah
kembali dengan kenaikan eselon menurut Perda No. 10/2002. Pada tahun 2008 melalui Perda No. 5 Tahun
2008 terdapat perubahan atas susunan organisasi serta pengisian jabatan di seluruh Rumah Sakit Umum
Daerah milik Pemerintah Kabupaten Bandung kemudian perubahan terakhir melalui Peraturan Daerah
Kabupaten Bandung Nomor 25 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten
Bandung Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bandung. Berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 25 Tahun 2009 tersebut maka kedudukan RSUD Soreang
merupakan SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung yang bertanggung jawab kepada Bupati
Bandung sebagai Kepala Daerah sekaligus pemilik Rumah Sakit di bidang pelayanan kesehatan rujukan,
dengan tugas pokok Melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasilguna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya
peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan, melaksanakan pelayanan yang bermutu
sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
Pada tahun 2010, RSUD Soreang telah ditetapkan sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah secara penuh melalui Keputusan
Bupati Bandung Nomor 900/Kep.498-Org/2009, sehingga memberikan kemudahan dalam pengelolaan
keuangan dan fleksibilitas pengadaan barang/jasa pemerintah dengan prinsip efisiensi, ekonomis dan
sesuai dengan praktek bisnis.

2.3 Kondisi RSUD Soreang Kabupaten Bandung


RSUD Soreang adalah salah satu Rumah Sakit Pemerintah yang berada di wilayah Kabupaten
Bandung yang berdiri pada tahun 1996 dan merupakan pengembangan dari Puskesmas DTP Soreang
dengan dasar Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah TK. II Bandung Nomor: 445/4056/Tapra tahun 1996
perihal Persetujuan Prinsip Peningkatan Puskesmas DTP Soreang menjadi Rumah Sakit Kelas D. Pada
tahun 1997, RSUD Soreang ditetapkan menjadi Rumah Sakit Daerah Kelas C berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 1409/MENKES/SK/XII/1997.
Penetapan susunan organisasi serta pengisian jabatan dilakukan pada bulan Maret tahun 1999
dan bulan Agustus 2001 berdasarkan Perda No. 13/1998 dan Perda No. 7/2001 serta pada tahun 2002
dirubah kembali dengan kenaikan eselon menurut Perda No. 10/2002. Pada tahun 2008 melalui Perda No.
5 Tahun 2008 terdapat perubahan atas susunan organisasi serta pengisian jabatan di seluruh Rumah
Sakit Umum Daerah milik Pemerintah Kabupaten Bandung. Berdasarkan Perda No. 5 Tahun 2008
tersebut maka kedudukan RSUD Soreang merupakan SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Bandung yang bertanggungjawab kepada Bupati Bandung sebagai Kepala Daerah sekaligus pemilik
Rumah Sakit di bidang pelayanan kesehatan rujukan, dengan tugas pokok Melaksanakan upaya
kesehatan secara berdayaguna dan berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan
yang dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan
upaya rujukan, melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
Sarana fisik/gedung RSUD Soreang terdiri dari (1) Gedung Perawatan Terpadu yang digunakan
untuk kegiatan Kamar Operasi, Intensive Care Unit, Instalasi Gizi, Ruang Laundry, Instalasi Rawat Inap,
Instalasi Farmasi, Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit, Unit Bank Darah, (2) Gedung Manajemen
dengan lantai I digunakan untuk Instalasi Radiologi dan Instalasi Laboratorium serta lantai dasar yang
digunakan untuk IGD sedangkan lantai II dan III untuk kantor serta (3) Gedung Pelayanan Kesehatan
terpadu Terpadu untuk Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan.
Kegiatan pelayanan RSUD Soreang sesuai dilaksanakan melalui instalasi-instalasi. Instalasi
pelayanan kesehatan rujukan yang tersedia saat ini adalah :
1. Pelayanan Rawat Jalan.
Klinik kesehatan yang tersedia di RSUD Soreang Meliputi :
 Klinik Penyakit Dalam  Klinik Mata  Klinik Gizi
 Klinik Kesehatan Anak  Klinik THT  Klinik Jantung
 Klinik Bedah  Klinik Psikiatri  Klinik Umum
 Klinik Obgyn (Kandungan dan kebidananan)  Klinik Gigi  Klinik DOTS
 Klinik Penyakit Saraf  Klinik Khusus (Klinik Aster)
 Klinik Penyakit Kulit dan Kelamin  Klinik Bedah Mulut
 Klinik Rehabilitasi Medik  Klinik Orthopaedi

2. Pelayanan Rawat Inap.


Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Soreang pada tahun 2016 memberikan pelayanan
kepada pasien rawat inap dengan jumlah 211 buah tempat tidur dengan kegiatan pelayanan rawat inap
RSUD Soreang Tahun 2010 - 2016 sebagai berikut ini :
Tabel 1. Kegiatan Pelayanan Rawat Inap RSUD Soreang Tahun 2010 – 2016

Tahun Standar Normal Barber


Indikator
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Johnson

BOR 67,94 82,01 85,91 85,98 86,48 86,51 82,92 > 70 %


LOS 3,47 3,73 3,17 3.31 5,97 5,49 5,12 3-6 hari
TOI 1,7 -0,33 0,55 0,53 0,82 0,57 0,76 1-3 hari
GDR 21,72 23,41 24,36 24,87 38,32 19,7 25,95 < 50 ‰
NDR 13,6 12,02 9,13 20,95 19,08 5,15 9,44 < 20 ‰
BTO 68,93 80,58 93,75 96.14 60.18 86,66 81,83 60-65
TT 175 153 187 210 209 213 211
Hari Rawat 43,397 47,297 58,797 66,083 65,973 67,261 64,035
Σ Pasien Masuk 12,118 12,746 17,565 20,018 16,287 18,458 17,267
Σ Pasien Keluar 12,118 12,434 17,532 20,189 15,932 18,133 16,819
3. Pelayanan Gawat Darurat (IGD).
Pelayanan Instalasi Gawat Darurat meliputi berbagai jenis pelayanan antara lain bayar sendiri (umum),
BPJS PBI, Non PBI, PBI, GAKINDA, SKTM, KONTRAKTOR, JAMKESMAS dan lain sebagainya.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Soreang merupakan
pintu gerbang utama pelayanan kesehatan RS untuk melayani pasien dalam kasus-kasus yang bersifat
darurat dengan didukung oleh dokter dan perawat yang profesional bersertifikasi di bidang
penangananan kegawatdaruratan. Namun sampai saat ini pelayanan yang diberikan belum optimal
karena keterbatasan lahan yang tersedia untuk penanganan pasien gawat darurat.

4. Pelayanan Penunjang.
Pelayanan ini belum sepenuhnya dilengkapi dengan fasilitas sesuai standar namun secara bertahap terus
dilakukan perbaikan-perbaikan guna melengkapi sarana prasarana penunjang kesehatan di RSUD Soreang.
Pelayanan penunjang yang ada di RSUD Soreang baik medis maupun non medis adalah sebagai berikut :
a. Intensive Care Unit (ICU)
b. Instalasi Bedah Sentral
c. Instalasi Radiologi
d. Instalasi Patologi klinik (Laboratorium)
e. Instalasi Farmasi
f. Instalasi Unit Bank Darah
g. IPSRS
h. Unit SIM-RS
i. Unit Laundry

2.4 Sumber Daya Manusia


Jumlah pegawai RSUD Soreang Kabupaten Bandung Tahun 2016 jumlahnya adalah sebanyak 540
orang dengan berbagai macam latar belakang profesi seperti dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis,
paramedis keperawatan/non keperawatan, tenaga kesehatan lainnya serta tenaga non kesehatan.
Berdasarkan status kepegawaian terdiri atas 324 orang PNS, 169 orang Tenaga Kerja Kontrak (TKK)
Rumah Sakit dan 47 orang Tenaga Harian Lepas (THL). Uraian jumlah SDM RSUD Soreang berdasarkan
kelompok jabatan dapat dilihat dalam tabel dihalaman berikut ini :
Tabel 2. Jumlah SDM RSUD Soreang berdasarkan Kelompok Jabatan
Jumlah
No Nama Jabatan
PNS TKK
Tenaga Medis
1 Dr. Spesialis 20 -
2 Dr. Gigi 3 -
3 Dr. Umum 7 -
4 Dokter - 9
Paramedis
1 Perawat 131 58
2 Bidan 16 22
Paramedis Non Perawat
1 Gizi 18 4
2 Farmasi 9 18
3 Laboratorium 8 8
4 Bank Darah 4 -
5 Radiologi 3 3
6 IPSRS 11 -
7 Unit SIM RS - 2
8 Fisioterapi - 1
Tenaga Non Medis
1 Struktural 14 -
2 Adm & Teknis 80 44
TOTAL 324 169

2.5 Struktur Organisasi


Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 25 Tahun 2009 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Bandung, susunan Organisasi RSUD Soreang, terdiri dari :
1. Direktur;
2. Bagian Tata Usaha, yang dalam melaksanakan Tugas dan Fungsinya membawahi :
a. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan;
b. Sub Bagian Kepegawaian dan Pengembangan SDM;
c. Sub Bagian Program dan Kehumasan.
3. Bidang Kemedikan, yang dalam melaksanakan Tugas dan Fungsinya membawahi:
a. Seksi Pelayanan dan Penunjang Medik;
b. Seksi Rekam Medik.
4. Bidang Keperawatan, yang dalam melaksanakan Tugas dan Fungsinya membawahi :
a. Seksi Perawatan Rawat Inap;
b. Seksi Perawatan Rawat Jalan dan Khusus.
5. Bidang Keuangan, yang dalam melaksanakan Tugas dan Fungsinya membawahi:
a. Seksi Mobilisasi Dana;
b. Seksi Pengeluaran dan Akuntansi.
6. Satuan Pengawas Intern (SPI);
7. Kelompok Jabatan Fungsional, yang meliputi :
a. Komite Medik;
b. Staf Medik Fungsional;
c. Komite Keperawatan;
d. Staf Keperawatan Fungsional;
e. Instalasi.
f. Jabatan Fungsional Lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Bagan struktur organisasi RSUD Soreang dapat dilihat pada gambar di halaman berikut ini :
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOREANG
BERDASARKAN :

Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 25 Tahun 2009 tentang


Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 5 Tahun 2008
tentang Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bandung
DIREKTUR SATUAN PENGAWAS INTERN

Dr. H. IPING SURIPTO W, SpA.,MH.Kes Dr.H. Marsudi, Sp.KJ


KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL KA BAG TATA USAHA
DEDI S, SH,MM

KOMITE MEDIK KOMITE KEPERAWATAN


Dr. Seno M Kamil, SpPD Wahyu Wahdana, AMK SUB BAGIAN UMUM DAN PER SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DA SUB BAGIAN
LENGKAPAN N PENGEMBANGAN SDM PROGRAM DAN KEHUMASAN
DEDE RISNANDAR.Sos, H. YOFANS D, S.Sos,MSi MAHENDRAWAN ISMONO

SMF BEDAH SMF MATA


BIDANG KEMEDIKAN BIDANG KEPERAWATAN BIDANG KEUANGAN
Dr. Yeppy AN, SpB,MM Dr. Hj. Diantinia, Sp.M
Dr. H. MULJA MUNADJAT, MH.Kes Hj. E. SUSILAWATI, SKM,S.Kep MS SUKIRWAN, SE.Ak
SMF PENY. DALAM SMF THT
Dr.Hj.Henny K,Sp.PD Dr.H. Zirmacatra, Sp.THT

SMF ANAK SMF GIGI & MULUT SEKSI PELAYANAN DAN SEKSI PERAWATAN SEKSI
PENUNJANG MEDIK RAWAT INAP MOBILISASI DANA
Dr. Nurvita Susanto,Sp.A Drg. Iwan Mulyawan Dr DENI IKA SARTIKA, BSc
NUH ALI AZKIA, S.KEP

SMF OBSGYN SMF SARAF


SEKSI SEKSI PERAWATAN SEKSI PENGELUARAN
Dr. H. Iman SF,,Sp.OG Dr. Bertha Saulina, Sp.S REKAM MEDIK RAWAT JALAN DAN KHUSUS DAN AKUNTANSI
Dr. FENNY MULJANI PRIYATNA JAJAT SUDRAJAT, AMK.An SOFYAN SETIAWAN
SMF KULIT KELAMIN SMF REHAB MEDIK
Dr. Hedi Hendrawan, Sp.KK Dr. Susanti, Sp.RM

SMF JIWA

Dr. H. Marsudi, Sp.KJ

INST RAJAL IGD INST RANAP IBS INST LABORAT INST RADIO INST GIZI INST FARMASI IPSRS BD RS UNIT SIM RS
Dian Verdiani, SK Dr.Dik Adi,Sp.B Dr. Diantinia,SpM Dr.Hendri, Sp.B Dr.Jenny , Sp.PK Dr. Yulia H,Sp.R Ade Sri Tita Utari Kamawati Koswara Dr. Irvan A Drg Cahya K
M
2.5 Tugas Pokok dan Fungsi
Penyelenggaraan Tugas Pokok dan Fungsi RSUD Soreang yang diberlakukan saat ini berdasarkan
PERDA Kabupaten Bandung No. 5 Tahun 2008 adalah sebagai berikut .

Tugas Pokok RSUD Soreang


Melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan dan
pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan, melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai dengan
standar pelayanan rumah sakit.
Fungsi RSUD Soreang
Dalam melaksanakan tugas pokok di atas, RSUD Soreang mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Penyelenggaraan pelayanan medis dan penunjang medik serta non medis;
b. Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan serta pelayanan rujukan;
c. Pelaksanaan pelayanan teknis administratif ketatausahaan;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

15
BAB III
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

3.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu


Perubahan Program dan Kegiatan Pelaksanaan Renja 2016 :
a. Pada Renja 2016 awalnya terdapat 5 program dengan 7 kegiatan, namun dalam pelaksanaannya
menjadi 4 Program dan 6 kegiatan. Secara rinci evaluasi pelaksanaan Renja tahun 2016 dapat dilihat
di bawah ini :
3.1.1. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Untuk Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur dalam pelaksanaannya terealisasi dalam
kegiatan pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional sebanyak 17 unit.
3.1.2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Kegiatan dari program ini adalah Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Masyarakat dengan
indikator kinerja adalah sebanyak 3 kegiatan
3.1.3. Program pelayanan kesehatan penduduk miskin
Kegiatan dari Program pelayanan kesehatan penduduk miskin adalah berupa pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan bagi masyarakat miskin dengan indikator kinerjanya adalah kegiatan pelayanan
SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu)
3.1.4. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/Rumah
Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata
Pada Renja 2016 program ini terdiri dari 3 Kegiatan yaitu
1. Pembangunan Rumah sakit sebanyak 2 paket
2. Pengadaan alat-alat rumah sakit (DAK/Pendamping) sebanyak 10 unit
3. Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit sebanyak 4 jenis
Program dan kegiatan tersebut dapat kita lihat pada tabel berikut ini :

16
2.2. Permasalahan dan Hambatan
Rumah Sakit Umum Daerah Soreang yang masih merupakan rumah sakit tipe C
keberadaannya di wilayah Kabupaten Bandung berdiri tahun 1996 merupakan pengembangan dari
Puskesmas DTP Soreang dengan dasar Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah TK. II Bandung
Nomor: 445/4056/Tapra tahun 1996 perihal Persetujuan Prinsip Peningkatan Puskesmas DTP
Soreang menjadi Rumah Sakit Kelas D. Pada tahun 1997, RSUD Soreang ditetapkan menjadi Rumah
Sakit Daerah Kelas C berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor:
1409/MENKES/SK/XII/1997.
Rumah Sakit Umum Daerah Soreang secara geografis terletak di Kabupaten Bandung berada
pada 6°,41’ – 7°,19’ Lintang Selatan dan diantara107°22’ – 108°5’ Bujur Timur dengan luas wilayah
176.239 Ha. RSUD Soreang berada di Ibukota Kabupaten Bandung yaitu di Kota Kecamatan
Soreang Jln. Alun-alun Utara No. 1 Soreang Kabupaten Bandung. Batas Utara Kabupaten Bandung
Barat; Sebelah Timur Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut; Sebelah Selatan Kabupaten Garut

17
dan Kabupaten Cianjur sebelah Barat Kabupaten Bandung Barat; di bagian Tengah Kota Bandung dan
Kota Cimahi. Kabupaten Bandung terdiri atas 31 kecamatan, 266 Desa dan 9 Kelurahan. Dengan
jumlah penduduk sebesar 3.943.283 jiwa (Hasil Analisis 2013) dengan mata pencaharian yaitu di
sektor industri, pertanian, pertambangan, perdagangan dan jasa.
RSUD Soreang sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah
Daerah Kabupaten Bandung memiliki tupoksi utama memberikan pelayanan kesehatan rujukan di
Kabupaten Bandung. Luas tanah RSUD Soreang semula sebesar 7.398 M2 dengan luas bangunan
fisik RSUD Soreang yang berdiri diatas lahan tersebut adalah 7381 M2. Wilayah cakupan RSUD
Soreang meliputi beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Bandung yaitu : Soreang, Ciwidey,
Rancabali, Pasir Jambu, Cimaung, Pangalengan, Kertasari, Baleendah, Arjasari, Banjaran,
Pameungpeuk, Katapang, Margahayu, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang, disamping menerima
kunjungan pasien dari luar Kabupaten Bandung antara lain Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten
Cianjur Bagian Selatan dan Garut Selatan.
RSUD Soreang memiliki sarana fisik/gedung yang terdiri dari (1) Gedung Perawatan Terpadu
yang digunakan untuk kegiatan Kamar Operasi, Intensive Care Unit, Instalasi Gizi, Ruang Laundry,
Instalasi Rawat Inap, Instalasi Farmasi, Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit, Unit Bank Darah,
(2) Gedung Manajemen dengan lantai I digunakan untuk Instalasi Radiologi dan Instalasi Laboratorium
serta lantai dasar yang digunakan untuk IGD sedangkan lantai II dan III untuk kantor serta (3) Gedung
Pelayanan Kesehatan terpadu Terpadu untuk Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan.
Pada tahun 2016 Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap dengan
jumlah Tempat Tidur sebesar 221 buah tempat tidur dengan rincian yang sebagai berikut :
1. Kelas III : 100 Tempat Tidur
2. Kelas II : 48 Tempat Tidur
3. VIP : 7 Tempat Tidur
4. Kelas I : 16 Tempat Tidur
5. Perinatologi : 37 Tempat Tidur
6. ICU : 3 Tempat Tidur
7. VK (Kebidanan) : 10 Tempat Tidur
Peralatan-peralatan kedokteran dan sarana penunjang lainnya banyak yang masih harus
ditingkatkan jika dibandingkan dengan Standar Rumah Sakit. Disamping itu juga dalam rangka
mendukung salah satu program Pemerintah Kabupaten Bandung dalam RPJMD 2016-2021 yang
mencanangkan peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan maka Rumah Sakit Soreang
berusaha meningkatkan type menjadi RS type B, sudah menjadi keharusan bahwa sarana dan
prasarana pelayanan kesehatan baik itu infrastruktur maupun peralatan kesehatan haruslah sesuai
dengan standar RS Type B yang berlaku di Kementrian Kesehatan RI disamping juga SDM yang ada
saat ini harus ditambah baik jumlah maupun kualifikasinya Dibutuhkan biaya yang cukup besar untuk

18
pengadaan dan pemeliharaan peralatan medis tersebut. Kondisi pelayanan rawat inap sudah tidak
berimbang dengan jumlah kunjungan pasien.
Adapun permasalahan utama yang sedang dihadapi RSUD Soreang antara lain sebagai berikut :
1. Sulitnya RSUD Soreang untuk memberikan pelayanan secara paripurna kepada masyarakat
dengan kondisi RSUD Soreang yang ada sekarang
2. Adanya keluhan masyarakat terhadap pelayanan yang kurang baik di RSUD Soreang
3. Jumlah anggaran untuk relokasi pembangunan RSUD Soreang masih banyak kekurangannya jika
ingin segera mewujudkan RSUD Soreang yang lebih representatif
Disamping itu hambatan lain adalah : a. Produktivitas SDM belum optimal b. Kepatuhan
terhadap SOP belum optimal c. Utilisasi peralatan belum optimal d. Beberapa SMF belum optimal e.
Marketing & Public Relation belum profesional f. Pengembangan Karir staf belum proporsional

2.4. Pemecahan Masalah


Menetapkan target pencapaian mutu dan memberikan pelayanan prima dan bermutu secara
kesinambungan dengan didukung tenaga profesional dan fasilitas peralatan sesuai kemajuan Iptekdok
untuk memenuhi kepuasan pelanggan menuju rumah sakit mandiri yang memuaskan pelanggan.
™ RSUD Soreang diproyeksikan harus mampu menyediakan pelayanan kesehatan rujukan bagi
masyarakat Kabupaten Bandung dengan kriteria yang menjadi isu-isu strategis pengembangan RSUD
Soreang sebagai berikut :
1. Melanjutkan proses relokasi pembangunan gedung rumah sakit ke tahap fisik
2. Mempunyai sumber dana untuk relokasi pembangunan gedung rumah sakit
3. Memiliki peralatan medis, penunjang medis dan non medis yang memadai
4. Memiliki sumber daya manusia yang berkompeten dengan jumlah yang memadai sesuai bidangnya
5. Mampu melaksanakan pemantauan dan penjagaan mutu pelayanan kesehatan.
6. Terakreditasinya RSUD Soreang oleh Badan Akreditasi yang kompeten
7. Mampu melakukan pengelolaan sumber daya secara mandiri dalam bentuk BLUD.
8. Meningkatkan tipe kelas Rumah Sakit menjadi Rumah Sakit Tipe B

19
BAB IV
PENUTUP

4.1 Penutup
Rencana Kerja (Renja) RSUD Soreang Kabupaten Bandung Tahun 2017 ini merupakan rencana
kerja tahunan berdasarkan Renstra RSUD Soreang Kabupaten Tahun 2016 - 2021 dalam menunjang
tercapainya Visi dan Misi RSUD Soreang Kabupaten Bandung serta target dan Sasaran Pembangunan
yang dioperasionalkan melalui Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Pemerintah Daerah
Kabupaten Bandung.
Dengan tersusunya Rencana Kerja RSUD Soreang Kabupaten Bandung Tahun 2017, maka
diharapkan dapat memberikan gambaran kinerja yang ingin dicapai Tahun 2017 dan dapat menopang Visi
dan Misi Pemerintah Kabupaten Bandung Tahun 2016 – 2021.

Soreang, Maret 2017


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Soreang
Kabupaten Bandung

Dr. H. Iping Suripto W, SpA, MH.Kes


NIP. 19610102 198803 1 007

20

Anda mungkin juga menyukai