( RENJA )
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOREANG
KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2017
RSUD SOREANG
KABUPATEN BANDUNG
Jl. Alun-alun Utara No. 1 Soreang
Bandung
2017
KATA PENGANTAR
Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama bagi setiap Instansi Pemerintah
dalam upayanya mewujudkan aspirasi masyarakat. Maka dari itu diperlukan sebuah sistem yang dapat
mempertanggungjawabkan penyelenggaraan kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap Instansi Pemerintah
yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sebab setiap kegiatan dan hasil akhir kegiatan penyelenggaraan
Negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi
Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Rencana Kerja ( Renja ) RSUD Soreang Kabupaten Bandung Tahun 2016 merupakan pencapaian
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan untuk 5 (lima) tahun ke depan.
Mengamati pelaksanaan program dan kegiatan dari tahun ke tahun, peningkatan kinerja dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Perencanaan Strategis telah berjalan sesuai
dengan rencana kerja yang ditetapkan. Pada tahun 2016 disamping mengoptimalkan program dan
kegiatan yang telah berjalan juga dirumuskan program kegiatan baru untuk mempersiapkan
kesinambungannya.
Rencana Kerja (RENJA) Tahun 2016 terdiri dari Pendahuluan, Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Kerja SKPD Tahun Lalu, Tujuan, Sasaran yang menggambarkan Pencapaian Rencana Strategis RSUD
Soreang, dana indikatif beserta sumbernya serta prakiraan maju berdasarkan pagu indikatif, sumber dana
yang dibutuhkan untuk menjalankan program dan kegiatan.
Rencana Kerja (RENJA) sebagai dokumen Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang
memuat kebijakan dan program / kegiatan dalam satu tahun dan sebagai acuan penyusunan Rencana
Kegiatan dan Anggaran RSUD Soreang Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2016 dan untuk mereview
hasil evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja tahun lalu dan perkiraan capaian tahun berjalan. Melalui
Rencana Kerja diharapkan dapat memberikan kejelasan dan manfaat bagi institusi baik pemerintah
maupun mitra kerja.
Halaman Judul
Daftar Isi.....................................................................................................................................................i
BAB 1 PENDAHULUAN
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun Lalu Dan Capaian Renstra RSUD Soreang........................... 4
2.3 Isu – Isu Penting Penyelanggaraan Tugas Dan Fungsi RSUD Soreang...................................................... 19
2.5.1 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis............................. 24
BAB 4 PENUTUP
4.1 Penutup………………………………........................................................………………………………………38
BAB I
PENDAHULUAN
4. Pelayanan Penunjang.
Pelayanan ini belum sepenuhnya dilengkapi dengan fasilitas sesuai standar namun secara bertahap terus
dilakukan perbaikan-perbaikan guna melengkapi sarana prasarana penunjang kesehatan di RSUD Soreang.
Pelayanan penunjang yang ada di RSUD Soreang baik medis maupun non medis adalah sebagai berikut :
a. Intensive Care Unit (ICU)
b. Instalasi Bedah Sentral
c. Instalasi Radiologi
d. Instalasi Patologi klinik (Laboratorium)
e. Instalasi Farmasi
f. Instalasi Unit Bank Darah
g. IPSRS
h. Unit SIM-RS
i. Unit Laundry
SMF ANAK SMF GIGI & MULUT SEKSI PELAYANAN DAN SEKSI PERAWATAN SEKSI
PENUNJANG MEDIK RAWAT INAP MOBILISASI DANA
Dr. Nurvita Susanto,Sp.A Drg. Iwan Mulyawan Dr DENI IKA SARTIKA, BSc
NUH ALI AZKIA, S.KEP
SMF JIWA
INST RAJAL IGD INST RANAP IBS INST LABORAT INST RADIO INST GIZI INST FARMASI IPSRS BD RS UNIT SIM RS
Dian Verdiani, SK Dr.Dik Adi,Sp.B Dr. Diantinia,SpM Dr.Hendri, Sp.B Dr.Jenny , Sp.PK Dr. Yulia H,Sp.R Ade Sri Tita Utari Kamawati Koswara Dr. Irvan A Drg Cahya K
M
2.5 Tugas Pokok dan Fungsi
Penyelenggaraan Tugas Pokok dan Fungsi RSUD Soreang yang diberlakukan saat ini berdasarkan
PERDA Kabupaten Bandung No. 5 Tahun 2008 adalah sebagai berikut .
15
BAB III
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU
16
2.2. Permasalahan dan Hambatan
Rumah Sakit Umum Daerah Soreang yang masih merupakan rumah sakit tipe C
keberadaannya di wilayah Kabupaten Bandung berdiri tahun 1996 merupakan pengembangan dari
Puskesmas DTP Soreang dengan dasar Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah TK. II Bandung
Nomor: 445/4056/Tapra tahun 1996 perihal Persetujuan Prinsip Peningkatan Puskesmas DTP
Soreang menjadi Rumah Sakit Kelas D. Pada tahun 1997, RSUD Soreang ditetapkan menjadi Rumah
Sakit Daerah Kelas C berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor:
1409/MENKES/SK/XII/1997.
Rumah Sakit Umum Daerah Soreang secara geografis terletak di Kabupaten Bandung berada
pada 6°,41’ – 7°,19’ Lintang Selatan dan diantara107°22’ – 108°5’ Bujur Timur dengan luas wilayah
176.239 Ha. RSUD Soreang berada di Ibukota Kabupaten Bandung yaitu di Kota Kecamatan
Soreang Jln. Alun-alun Utara No. 1 Soreang Kabupaten Bandung. Batas Utara Kabupaten Bandung
Barat; Sebelah Timur Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut; Sebelah Selatan Kabupaten Garut
17
dan Kabupaten Cianjur sebelah Barat Kabupaten Bandung Barat; di bagian Tengah Kota Bandung dan
Kota Cimahi. Kabupaten Bandung terdiri atas 31 kecamatan, 266 Desa dan 9 Kelurahan. Dengan
jumlah penduduk sebesar 3.943.283 jiwa (Hasil Analisis 2013) dengan mata pencaharian yaitu di
sektor industri, pertanian, pertambangan, perdagangan dan jasa.
RSUD Soreang sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah
Daerah Kabupaten Bandung memiliki tupoksi utama memberikan pelayanan kesehatan rujukan di
Kabupaten Bandung. Luas tanah RSUD Soreang semula sebesar 7.398 M2 dengan luas bangunan
fisik RSUD Soreang yang berdiri diatas lahan tersebut adalah 7381 M2. Wilayah cakupan RSUD
Soreang meliputi beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Bandung yaitu : Soreang, Ciwidey,
Rancabali, Pasir Jambu, Cimaung, Pangalengan, Kertasari, Baleendah, Arjasari, Banjaran,
Pameungpeuk, Katapang, Margahayu, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang, disamping menerima
kunjungan pasien dari luar Kabupaten Bandung antara lain Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten
Cianjur Bagian Selatan dan Garut Selatan.
RSUD Soreang memiliki sarana fisik/gedung yang terdiri dari (1) Gedung Perawatan Terpadu
yang digunakan untuk kegiatan Kamar Operasi, Intensive Care Unit, Instalasi Gizi, Ruang Laundry,
Instalasi Rawat Inap, Instalasi Farmasi, Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit, Unit Bank Darah,
(2) Gedung Manajemen dengan lantai I digunakan untuk Instalasi Radiologi dan Instalasi Laboratorium
serta lantai dasar yang digunakan untuk IGD sedangkan lantai II dan III untuk kantor serta (3) Gedung
Pelayanan Kesehatan terpadu Terpadu untuk Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan.
Pada tahun 2016 Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap dengan
jumlah Tempat Tidur sebesar 221 buah tempat tidur dengan rincian yang sebagai berikut :
1. Kelas III : 100 Tempat Tidur
2. Kelas II : 48 Tempat Tidur
3. VIP : 7 Tempat Tidur
4. Kelas I : 16 Tempat Tidur
5. Perinatologi : 37 Tempat Tidur
6. ICU : 3 Tempat Tidur
7. VK (Kebidanan) : 10 Tempat Tidur
Peralatan-peralatan kedokteran dan sarana penunjang lainnya banyak yang masih harus
ditingkatkan jika dibandingkan dengan Standar Rumah Sakit. Disamping itu juga dalam rangka
mendukung salah satu program Pemerintah Kabupaten Bandung dalam RPJMD 2016-2021 yang
mencanangkan peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan maka Rumah Sakit Soreang
berusaha meningkatkan type menjadi RS type B, sudah menjadi keharusan bahwa sarana dan
prasarana pelayanan kesehatan baik itu infrastruktur maupun peralatan kesehatan haruslah sesuai
dengan standar RS Type B yang berlaku di Kementrian Kesehatan RI disamping juga SDM yang ada
saat ini harus ditambah baik jumlah maupun kualifikasinya Dibutuhkan biaya yang cukup besar untuk
18
pengadaan dan pemeliharaan peralatan medis tersebut. Kondisi pelayanan rawat inap sudah tidak
berimbang dengan jumlah kunjungan pasien.
Adapun permasalahan utama yang sedang dihadapi RSUD Soreang antara lain sebagai berikut :
1. Sulitnya RSUD Soreang untuk memberikan pelayanan secara paripurna kepada masyarakat
dengan kondisi RSUD Soreang yang ada sekarang
2. Adanya keluhan masyarakat terhadap pelayanan yang kurang baik di RSUD Soreang
3. Jumlah anggaran untuk relokasi pembangunan RSUD Soreang masih banyak kekurangannya jika
ingin segera mewujudkan RSUD Soreang yang lebih representatif
Disamping itu hambatan lain adalah : a. Produktivitas SDM belum optimal b. Kepatuhan
terhadap SOP belum optimal c. Utilisasi peralatan belum optimal d. Beberapa SMF belum optimal e.
Marketing & Public Relation belum profesional f. Pengembangan Karir staf belum proporsional
19
BAB IV
PENUTUP
4.1 Penutup
Rencana Kerja (Renja) RSUD Soreang Kabupaten Bandung Tahun 2017 ini merupakan rencana
kerja tahunan berdasarkan Renstra RSUD Soreang Kabupaten Tahun 2016 - 2021 dalam menunjang
tercapainya Visi dan Misi RSUD Soreang Kabupaten Bandung serta target dan Sasaran Pembangunan
yang dioperasionalkan melalui Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Pemerintah Daerah
Kabupaten Bandung.
Dengan tersusunya Rencana Kerja RSUD Soreang Kabupaten Bandung Tahun 2017, maka
diharapkan dapat memberikan gambaran kinerja yang ingin dicapai Tahun 2017 dan dapat menopang Visi
dan Misi Pemerintah Kabupaten Bandung Tahun 2016 – 2021.
20