REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN
Jalan Veteran Nomor 11 Jakarta Pusat
Telp. 021-3857611,13,14 Ext. 519 Fax. 021-3524628
Laman: www.ditjenpas.go.id
Yth. 1. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
2. Kepala Divisi Pemasyarakatan
3. Kepala Lapas, RUTAN/CABANG RUTAN, LPAS/LPKA
di Seluruh Indonesia
SURAT EDARAN
NOMOR : PAS-335..PK.01.07.01 TAHUN 2016
TENTANG
RUJUKAN GAWAT DARURAT DAN TERENCANA
BAGI NARAPIDANA, TAHANAN DAN ANAK
1. Umum
Mekanisme Pelaksanaan rujukan Narapidana, Tahanan dan Anak sakit ke luar Lapas,
Rutan/Cabang Rutan dan LPAS/LPKA, baik rujukan gawat darurat maupun
terencana saat ini masih mengalami kendala dalam hal mekanisme proses perizinan
dari tingkat Unit Pelaksana Teknis, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM
sampai ke tingkat Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Maka agar mekanisme
proses perizinan rujukan gawat darurat maupun terencana bagi Narapidana,
Tahanan dan Anak lebih efektif dan efisien, perlu dilakukan penyempurnaan Surat
Edaran Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS-301.PK.01.07.01 Tahun 2015
tanggal 26 Juni 2015 Tentang Rujukan Gawat Darurat maupun Terencana bagi
Narapidana dan Tahanan.
2. Maksud dan Tujuan
Sebagai pedoman dalam pelaksanaan rujukan Narapidana, Tahanan dan Anak sakit
di Lapas, Rutan/Cabang Rutan dan LPAS/LPKA.
3. Ruang Lingkup
Mekanisme pelaksanaan rujukan Narapidana, Tahanan dan Anak sakit di Lapas,
Rutan/Cabang Rutan dan LPAS/LPKA.
4. Dasar
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara
Pidana;
b. Undang–undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995 Tentang
Pemasyarakatan;
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia;
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran;
e. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1966 tentang Rahasia Kedokteran;
g. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan KUHAP;
h. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1999 Tentang Syarat
dan Pelaksanaan Hak Wargabinaan Pemasyarakatan;
i. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 tentang Syarat-Syarat dan Tata
Cara Pelaksanaan Wewenang dan Tanggung Jawab Perawatan Tahanan;
j. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manunsia Republik Indonesia Nomor
M.HH-02.UM.06.04 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelayanan Kesehatan di
Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia.
Selanjutnya juga mengacu pada Pasal 24 ayat (1) sampai dengan ayat (5) Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 Tentang Syarat-syarat dan Tata Cara
Pelaksanaan Wewenang dan Tanggung Jawab Perawatan Tahanan yang berbunyi:
1. Dalam hal Tahanan yang sakit memerlukan perawatan lebih lanjut, maka dokter
atau tenaga kesehatan RUTAN/Cabang RUTAN atau LAPAS/Cabang LAPAS
memberikan rekomendasi kepada Kepala RUTAN/Cabang RUTAN atau
LAPAS/Cabang Lapas agar pelayanan kesehatan dilakukan di rumah sakit di luar
RUTAN/Cabang RUTAN atau LAPAS/Cabang LAPAS.
2. Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit sebagai mana dimaksud dalam ayat (1)
harus mendapat ijin dari Instansi yang menahan dan Kepala RUTAN/Cabang
RUTAN atau LAPAS/Cabang LAPAS.
3. Dalam hal keadaan darurat Kepala RUTAN/Cabang RUTAN atau LAPAS/Cabang
LAPAS dapat mengirim Tahanan yang sakit ke Rumah Sakit tanpa izin Instansi
yang menahan terlebih dahulu
4. Dalam jangka waktu 1x24 jam petugas pemasyarakatan memberitahukan
pengiriman Tahanan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (3) kepada
Instansi yang menahan.
5. Tahanan yang sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) yang dibawa dan dirawat
di Rumah Sakit harus dikawal Petugas Kepolisian.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 21 November 2016
P Ta
ar ng Direktur Jenderal Pemasyarakatan,
af gal
Kasi
Pera
wat
an
Ruju
kan I Wayan K. Dusak
Kasi
Wat NIP. 19570727 198303 1 001
men
pal
Dir
Wat
kesh
ab
Tembusan:
1. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I.;
2. Sekretaris Jenderal Pemasyarakatan Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I.;
3. Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I.
Lampiran I
Surat Edaran Direktur Jenderal Pemasyarakatan
Nomor PAS-335.PK.01.07.01 Tahun 2016
Tanggal 21 November 2016
RUJUKAN
PASIEN GAWAT DARURAT
NARAPIDANA, TAHANAN DAN ANAK DI LAPAS, RUTAN/CABANG
RUTAN DAN LPAS /LPKA
ALUR RUJUKAN
PASIEN GAWAT DARURAT
TAHANAN DAN ANAK DI LAPAS, RUTAN/CABANG RUTAN DAN LPAS/LPKA
Kembali ke LAPAS,
RUTAN/CABANG RUTAN dan
LPAS/LPKA
Catatan :
*) Pengawalan awal oleh Petugas LAPAS, RUTAN/CABANG RUTAN, LPAS/LPKA dan
Kepolisian
**) Bila dilakukan Rawat Inap di luar LAPAS, RUTAN/CABANG RUTAN, dan LPAS/LPKA,
tanggung jawab selanjutnya diserahkan kepada Instansi Penahan dengan berita
acara serah terima pengawalan.
**) Pengawalan
Rawat Inap - Petugas Keamanan LAPAS,
RUTAN/CABANG RUTAN dan
LPAS/LPKA Tidak Rawat Inap
- Pihak Polisi (Bila diperlukan)
Catatan :
*) Pengawalan oleh Petugas LAPAS, RUTAN/CABANG RUTAN, LPKA/LPAS dan
Kepolisian (bila diperlukan)
**) Bila dilakukan rawat inap di luar LAPAS, RUTAN/CABANG RUTAN, dan LPKA/LPAS,
maka wajib dikawal (dijaga) oleh Petugas LAPAS, RUTAN/CABANG RUTAN, LPAS/
LPKA dan jika diperlukan dapat meminta bantuan Petugas Kepolisian.
***)Apabila di RSU Pemerintah terdekat tidak memiliki fasilitas penunjang yang
dibutuhkan oleh Narapidana/Anak yang sakit, maka dapat dirujuk ke Rumah Sakit
Umum Pemerintah luar Wilayah (Kota/Kabupaten/Provinsi) yang memiliki fasilitasi
lengkap berdasarkan rekomendasi Dokter Ahli/Spesialis di Rumah Sakit Umum
Pemerintah tersebut dengan status Narapidana/Anak dipindahkan sementara
(dititipkan) di LAPAS, RUTAN/CABANG RUTAN dan LPKA/LPAS terdekat dengan
Rumah Sakit Umum Pemerintah yang dituju dengan berita acara serah terima dari
Petugas UPT asal kepada Petugas UPT yang dituju.
Lampiran II
Surat Edaran Direktur Jenderal Pemasyarakatan
Nomor PAS-335.PK.01.07.01 Tahun 2016
Tanggal 21 November 2016
RUJUKAN
PASIEN TERENCANA
TAHANAN, DAN ANAK DI LAPAS, RUTAN/CABANG RUTAN
DAN LPAS /LPKA
ALUR RUJUKAN
PASIEN TERENCANA
TAHANAN DAN ANAK DI LAPAS, RUTAN/CABANG RUTAN
DAN LPKA/LPAS
Catatan:
Pengawalan oleh petugas penahan dan kepolisian atas permintaan pihak penahan
**) Pengawalan
- Petugas Keamanan LAPAS,
RUTAN/CABANG RUTAN dan
LPAS/LPKA
Rawat Inap - Pihak Kepolisian (jika Tidak Rawat Inap
diperlukan)
Kembali ke LAPAS/RUTAN/
CABANG RUTAN dan LPAS/LPKA
***) Rujuk ke RSUP Luar
Kota/Kabupaten/Provinsi - Kepala LAPAS, RUTAN, CABANG
(dengan rekomendasi RUTAN, LPAS/LPKA membuat ijin Menginformasikan
dokter ahli/dokter tertulis pengeluaran kepada pihak
Narapidana/Anak atas dasar keluarga
spesialis)
rekomendasi rujukan dokter
ahli/dokter spesialis
KOP
LAPORAN PELAKSANAAN RUJUKAN NARAPIDANA/TAHANAN/ANAK
LAPAS, RUTAN/CABANG RUTAN DAN LPAS/LPKA
BULAN ………………………
Nama Diagnosis Rujukan Periode Rujukan
Dokter yang RS
No. Narapidana/Tahanan/ Status Perkara Expirasi Awal Akhir Tgl. Tgl
merujuk Rujukan
Anak (Dokter UPT) (Dokter RS) Rujuk Kembali
______________________________
NIP. …………………………………