Tugas Akhir
diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Diploma Tiga (D3) Progam Studi
Desain Komunikasi Visual
Oleh
Ferry TioNovalent
2411312017
i
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Akhir ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Tugas
Akhir Fakultas Bahas dan Seni, Universitas Negeri Semarang pada :
Hari :
Tanggal :
Ketua
Sekretaris
Penguji I
ii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam laporan tugas akhir ini
benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik
sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam
laporan tugas akhir ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, 2017
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Persembahan
Karya ini saya persembahkan untuk :
▪ Kedua orang tua tersayang
▪ Almamater Universitas Negeri
Semarang
iv
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah, karena dengan dan rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir yang berjudul “Perancangan
video prewedding clip sebagai media promosi Axel Studio Semarang”. Penulis
menyadari tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, penyusunan laporan
laporan ini, tetapi dengan adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak maka
penulis mampu meyelesaikan laporan ini, untuk itu penulis ingin menyampaikan
2) Prof. Dr. Agus Nuryatin, M. Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
3) Ketua Jurusan Seni Rupa Universitas Negeri Semarang, Drs. Syakir, M.Sn.
4) Ibu Rahina Nugrahani, S.Sn., M.Ds. sebagai dosen wali dan dosen pembimbing
1 tugas akhir yang telah bersedia membimbing dan memberikan arahan untuk
v
5) Bapak Supatmo, S.Pd., M.Hum sebagai dosen pembimbing 2 tugas akhir yang
6) Seluruh dosen Jurusan Seni Rupa yang telah memberikan ilmu dan pengarahan
7) Kedua Orang tua dan adik yang selalu memberikan dukungan baik dukungan
8) Teman-teman satu angkatan Seni Rupa 2012 khususnya rombel DKV D3 yang
Akhir kata, semoga laporan tugas akhir yang disusun ini menjadi berguna
bagi penulis dan pihak lain yang membutuhkannya. Penulis selalu menantikan
kritik dan saran yang bertujuan untuk lebih memperbaiki laporan tugas akhir ini.
Semarang, 2017
vi
SARI
Novalent, Ferry Tio. 2016. Perancangan Video Prewedding Clip Sebagai Media
Promosi Axel Studio Semarang. Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan
Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing 1: Rahina Nugrahani, S.
Sn., M. Ds. Pembimbing 2: Supatmo, S.Pd., M.Hum.
Kata Kunci : video, prewedding clip, media promosi, iklan, Axel Studio
vii
DAFTAR ISI
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap usaha yang bergerak di bidang jasa pada umumnya bertujuan untuk
usaha yang dibangun dipengaruhi oleh gambaran positif dari masyarakat mengenai
kepada masyarakat membuat persaingan didalam industri ini semakin tajam. Oleh
advertising dan lain-lain. Salah satu production house yang ada di Semarang yaitu
Axel Studio, bergerak di bidang photography, videography, dan juga sering menjadi
sebuah wedding organizer. Production house axel studio ini bertempat di jalan
terbanyak yaitu 4.465 kali dengan tema karakter foto teletubbies tertinggi 7,85
meter. Dengan prestasi yang didapat sekarang ini production house Axel Studio
1
2
Harsoyo selaku pemilik production house Axel Studio, bahwa saat ini perusahaan
khalayak. Promosi melalui media cetak atau online yang pernah dilakukan sangat
production house Axel Studio sehingga informasi yang diperoleh kurang aktual.
penyajiannya kurang optimal dari segi visual maupun kinerja tenaga ahli, sehingga
perlu dilakukan suatu pembenahan agar karya-karya tersebut dapat dilihat oleh
khalayak sasaran.
mengetahui portofolio yang telah dibuat oleh Axel Studio. Bedasarkan latar
belakang tersebut dapat dipahami bahwa diperlukan suatu media promosi untuk
Sebelumnya production house Axel Studio mempunyai media promosi berupa flyer,
brosur, dan leaflet. Dari perkembangan zaman media cetak seperti itu sudah tidak
efektif lagi karena era digital saat ini lebih banyak menggunakan media berbasis
layar (screen based media). Oleh karena itu production house Axel Studio memilih
kualitas dari production house Axel Studio itu sendiri. Popularitas iklan tayang
3
bervariasi dan berbagai kalangan sudah dapat mengoperasikan DSLR tersebut untuk
dan jasa. Iklan tayang saat ini diperlukan untuk berbagai kepentingan yang
besar hingga dunia hiburan. Sifat iklan tayang yang menyampaikan informasi
secara interaktif, menarik, jangkauan global dan memiliki informasi yang aktual
menjadikan iklan tayang sebagai media informasi yang banyak diminati dibanding
media informasi lainnya. Hal ini mendorong tumbuhnya para pelaku bisnis akan
Berbagai jenis media saat ini sangat beragam, media informasi yang umum
dijumpai adalah media konvensional seperti brosur, poster, spanduk, dan lain-lain.
wilayah akan terkendala jarak dan waktu, jika ingin melihat karya dari Axel Studio.
Dengan adanya media informasi berbasis iklan tayang ini yang dapat diunggah di
youtube, dan berbagai media sosial lain yang menyediakan fitur untuk mengunggah
video. Konsumen akan dapat mengakses iklan tersebut melalui internet kapan pun
dan dimana pun. Dengan dirancangnya media informasi berbasis iklan tayang
1.2.1 Tujuan
Tujuan Tugas Akhir ini adalah menghasilkan rancangan video prewedding clip
1.2.2 Manfaat
Hasil Proyek Studi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak
yang berkaitan dengan penelitian ini. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
nantinya dapat digunakan oleh para mahasiswa sebagai bahan referensi dalam
5
kajian yang relevan yakni dalam perancangan iklan tayang sebagai penunjang
promosi.
6
BAB II
LANDASAN KOSEPTUAL
ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan dan gagasan
secara visual dengan mengelola elemen-elemen grafis yang berupa bentuk dan
gambar, tatanan huruf, komposisi warna serta layout (tata letak atau perwajahan).
Dengan demikian, gagasan bisa diterima oleh orang atau kelompok yang menjadi
kasat mata. Menurut Safanayong (2006:2) desain berasal dari kata designare (Latin)
yang berarti “to make preliminary sketches of”, yaitu untuk membuat sketsa awal.
Sedangkan arti komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan
yang terjadi antara dua pihak. Visual berkaitan dengan penglihatan, yang meliputi
konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif, yang diaplikasikan dalam berbagai
media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis yang terdiri atas
7
gambar (ilustrasi), huruf dan tipografi, warna, komposisi, dan layout. Semua itu
dilakukan guna menyampaikan pesan secara visual, audio, dan atau audio visual
dimaksud desain komunikasi visual adalah ilmu yang mendasarkan pada tiga
konsep utama, yaitu konsep berkomunikasi, melalui ungkapan daya kreatif, dan
melalui berbagai media, dengan tujuan agar gagasan bisa diterima oleh orang atau
kelompok yang menjadi sasaran penerima pesan. Ilmu desain komunikasi visual
sebagai salah satu bagian dari teknik berkomunikasi. Bukan hanya sekadar
komunikasi, tetapi juga pemberi citra (image) terhadap sesuatu yang akan
tidak tahu menjadi tahu, tetapi sekaligus dipengaruhi bahkan disugesti melalui
Ada beberapa unsur yang harus dipahami oleh seorang desainer agar menghasilkan
1. Garis (Line)
Garis dapat dimaknai sebagai jejak sesuatu. Misalnya, goresan pensil, pena atau
mouse di komputer dan lain sebagainya. Garis tidak memiliki kedalaman (depth),
hanya memiliki ketebalan dan panjang. Oleh karena itu, garis adalah elemen satu
dimensi wujud garis sangat bervariasi. Garis lurus mengesankan kaku dan formal,
garis lengkung memberikan kesan lembut dan luwes, garis zig-zag berarti keras
8
dan dinamis, garis tidak beraturan berarti fleksibel dan tidak formal. Kemudian,
garis horizontal mengesankan pasif, tenang, dan damai. Garis vertikal memiliki
kesan stabil, gagah, dan elegan. Garis diagonal dapat diartikan sebagai makna
aktif, dinamis, dan menarik perhatian. Masih banyak variasi lainnya yang biasa
Penggunaan garis dalam desain komunikasi visual tidak terikat pada aturan dan
ketentuan, karena pada dasarnya garis adalah elemen visual yang dapat dipakai
sekadar pemanis yang bisa disusun sedemikian rupa. Dalam layout, penggunaan
2. Bidang (Shape)
Shape atau bidang adalah segala bentuk apapun yang memiliki dimensi tinggi
tidak beraturan. Bidang geometris memiliki kesan formal, sedangkan bidang non-
geometris memiliki kesan tidak formal dan dinamis. Dalam dunia desain,
pengertian bidang tidak terbatas hanya itu saja. Area kosong yang berada di
antara elemen-elemen visual dan space yang mengelilingi gambar atau foto, bisa
juga disebut sebagai bidang. Blank space (bidang kosong) bahkan bisa dianggap
juga memberikan kesan nyaman dan bernapas serta memberikan tekanan kepada
objek visual yang ada dalam sebuah desain (Casofa dan Alib Isa 2013:11).
3. Warna (Colour)
Warna adalah elemen visual penarik perhatian paling utama. Jika penggunaan
warna salah, kualitas, citra, keterbacaan, pun akan salah. Contohnya, warna yang
warna tegas dan kuat akan memberi kesan dinamis. Penggunaan yang salah
tempat tentu akan menimbulkan kesan yang salah di benak audiens. Setiap warna
memiliki karakteristik, kegunaan dan makna masing-masing (Casofa dan Alib Isa
2013:12).
Salah satu cara terbaik untuk memudahkan unsur penangkapan pesan dalam
visual grafis adalah dengan mengatur gelap dan terangnya. Ada dua pembagian
dalam kategori ini, yaitu low contrast value yang berarti penggunaan warna-
warna yang kurang kontras. Visual yang dihasilkan akan cenderung kalem, statis,
dan sederhana serta tenang. Adapun yang kedua adalah high contrast value, yaitu
yang energik, ceria, dinamis, dramatis, dan penuh gairah. Berdasarkan nilai
dalam gelap dan terangnya, warna dibagi menjadi beberapa tingkatan. Paling
terang adalah warna putih, kemudian warna tergelap adalah hitam. Aturannya,
warna gelap akan terbaca jika ditempatkan pada background terang. Begitu pula
sebaliknya, warna terang akan sangat mudah terbaca jika ditempatkan pada
5. Tekstur (Texture)
Tekstur merupakan nilai raba atau lebih, mudahnya adalah halus dan kasarnya
untuk memberikan visual yang lebih berkarakter. Tekstur sering digunakan untuk
6. Format
Panjang dan pendek, tinggi dan rendah, serta besar dan kecilnya suatu elemen
tersajikan dengan baik. Untuk mengatur format dalam sebuah desain visual perlu
dibuat yang namanya visual hierarchy (skala prioritas). Caranya adalah dengan
mengurutkan hal-hal penting untuk ditampilkan lebih utama, baru kemudian yang
tidak penting. Tujuannya agar pembaca tahu bagian mana yang harus dibaca atau
dilihat terlebih dahulu. Demikian pula dengan peletakkan font, warna, bentuk,
posisi, dan semuanya yang perlu menjadi bagian mana yang utama dan
berukuran besar dan mencolok. Desain yang seperti itu akan sangat riuh dan
dari bagian mana yang sangat penting, penting, hingga yang kurang penting.
Penggunaan format yang baik akan membuat keterbacaan lebih mudah dicerna
1. Proporsi (Proportion)
Proporsi adalah perbandingan ukuran antara bagian dengan bagian dan antara
bagian dengan keseluruhan. Prinsip tersebut menekankan pada ukuran dari suatu
unsur yang akan disusun dan sejauh mana ukuran itu menunjang keharmonisan
tampilan suatu desain. Proporsi yang dimaksud adalah kesesuaian antara ukuran
halaman dengan isinya. Dalam dunia tata layout, dikenal ukuran kertas atau
2. Keseimbangan (Balance)
menghindari kesan berat sebelah atas suatu bidang atau ruang yang diisi dengan
penempatan elemen dalam suatu halaman memiliki efek seimbang. Terdapat dua
digunakan untuk menata letak elemen-elemen grafis agar terkesan rapi dan
formal. Prinsip keseimbangan formal atau simetri sering digunakan dalam karya
publikasi yang dibuat untuk memberi kesan dapat dipercaya, dapat diandalkan,
serta memberi kesan aman. Seimbang bukan berarti sama besar, tetapi memiliki
memiliki tampilan yang tidak simetri. Pada dasarnya, setiap elemen yang disusun
memiliki kesan yang seimbang, hanya saja cara pengaturannya tidak sama.
12
dan pesan yang bersifat tidak formal. Prinsip tersebut juga sering digunakan oleh
3. Kontras (Contrast)
Kontras di dalam suatu komposisi diperlukan sebagai vitalitas agar tidak terkesan
akan muncul ketidak teraturan dan jauh dari kesan harmonis. Jika suatu layout
ada satu pun materi di halaman itu yang menonjol. Oleh karena itu, diperlukan
suatu kontras sehingga akan diperoleh fokus yang ingin ditonjolkan. Masing-
masing elemen di halaman harus ada yang dominan, misal dapat menonjolkan
headline, ilustrasi atau fotonya, maupun justru white spacenya. Jika semua
elemen sama menonjolnya, maka mereka akan berebut mencari perhatian. Dalam
huruf tipis dapat menimbulkan kontras. Huruf berukuran besar jika disandingkan
dengan huruf berukuran kecil juga akan menimbulkan kontras. Banyak yang
dapat dilakukan untuk memadu objek agar muncul kontras sehingga diperoleh
fokus perhatian. Jika sebuah halaman telah tertata rapi dengan masing-masing
elemen yang sama kuat dan sama bagusnya, akibatnya tidak ada fokus dalam
menjadi lebih fokus karena timbulnya kontras antara objek yang sebagai fokus
4. Irama (Rhythm)
Irama atau ritme adalah penyusunan unsur-unsur dengan mengikuti suatu pola
pergantian secara teratur. Irama atau yang disebut dengan rhythm sebenarnya
irama yang enak diikuti, misal menggunakan pola warna maupun motif yang
Dengan demikian, pembaca dapat mengikuti alur dari publikasi melalui ciri
desain tersebut. Jika mendesain sebuah layout, maka harus membuat pola dasar
atau yang biasa disebut master pages. Walaupun termuat beberapa macam artikel
yang didesain secara spesifik, tetapi secara keseluruhan tetap ada elemen-elemen
5. Kesatuan (Unity)
Kesatuan atau unity merupakan salah satu prinsip yang menekankan pada
dituju. Prinsip kesatuan atau unity adalah hubungan antara elemen-elemen desain
14
disatukan menjadi sesuatu yang baru dan memiliki fungsi baru yang utuh. Ada
other). Selain itu, dapat ditambahkan warna atau alat-alat bantu seperti garis
agar elemen-elemen yang ditata memperoleh unity dan kontras yang mudah
ditangkap oleh mata pembaca, maka dengan mencoba mengikuti pola bentuk
Namun, semakin bebasnya seorang desainer dalam mengolah media dan elemen
grafis, teori tersebut menjadi tidak terlalu dominan walaupun masih ada juga
yang menerapkan.
amplop dan kop surat, tas belanja, katalog, iklan majalah dan surat kabar.
komunikasi atau dapat diartikan sebagai alat komunikasi non personal. Alat
tanpa melakukan kontak atau interaksi pribadi. Media terdiri atas media cetak,
media penyiaran, media elektronik, dan media display. Menurut Swastha (dalam
produk, jasa, dan ide dari perusahaan dengan cara mempengaruhi konsumen agar
merupakan alat atau sarana komunikasi yang mendukung kegiatan penjualan dan
mendorong adanya permintaan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan oleh
media promosi.
Bauran promosi yaitu kombinasi dari strategi yang dapat digunakan perusahaan
dari berbagai jenis promosi yang ada, tujuannya agar hasil dari kegiatan promosi
yang dilakukan maksimal untuk mencapai tujuan pemasaran. Bauran promosi atau
yang disebut dengan promotional mix, secara umum mencakup empat elemen, yaitu
iklan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), publikasi atau humas, dan
personal selling. Namun Belch dan Michael (2004:17) menambahkan dua elemen
dalam kegiatan bauran promosi (promotional mix), yaitu direct marketing dan
Promotion
dibayar oleh sponsor tentang organisasi, gagasan, barang, atau jasa. Media massa
yang dimaksud di sini adalah sarana informasi yang bisa diakses mayoritas
masyarakat, seperti koran, majalah, billboard, televisi, dan masih banyak lagi.
Iklan memiliki biaya operasional lebih tinggi dalam menyampaikan pesan kepada
sejumlah besar khalayak sasaran yang tersebar secara geografis dalam satu kali
penayangan. Namun, iklan hanya menyampaikan informasi satu arah saja, respon
dari khalayak sasaran tidak bisa langsung didapatkan. Respon itu dapat diketahui
pemesanan barang atau jasa, permintaan info, kunjungan ke outlet bahkan hingga
transaksi penjualan.
Sales promotion yaitu kegiatan pemasaran yang memberikan nilai tambah atau
bonus suatu produk atau jasa kepada agen, tenaga penjual, atau konsumen untuk
Humas atau publikasi yaitu suatu upaya membangun hubungan baik dengan
kepercayaan.
5. Personal selling
Personal selling yaitu cara untuk memberikan informasi kepada khalayak sasaran
kondisi timbal balik. Kondisi timbal balik tersebut diperoleh dengan cara
berkomunikasi langsung atau bertatap muka dengan satu atau beberapa calon
internet, misalnya melalui website, blog, social network, bisa juga dalam bentuk
iklan. Promosi dan iklan memberi kontribusi pada efektivitas rencana komunikasi
berbeda. Dalam rencana yang efektif, keduanya bekerja sama, bersama dengan
komunikasi pemasaran. Beberapa tujuan promosi dan iklan hampir sama, seperti
oleh pelanggan yang telah ada. Kedua tujuan ini dimaksudkan untuk mengubah
persepsi customer tentang produk atau jasa yang ditawarkan dan keduanya
melakukannya dengan cara yang berbeda. Dalam kebanyakan kasus, iklan atau
Tabel 2.1 Perbedaan Promosi dan Iklan (diadaptasi dari Moriarty dkk2011:610,
Kasali 1992:10; Morisan 2012:17; Rangkuti 2009:51-53; Suyanto 2004:69).
Tabel Perbedaan Promosi dan Iklan
Promosi Iklan
Media promosi cetak merupakan media promosi yang dibuat dengan menggunakan
teknik cetak, baik cetak dengan teknologi sederhana maupun teknologi tinggi.
Secara umum jenis media ini merupakan media yang statis dan terdiri dari lembaran
dengan sejumlah kata, gambar atau foto, dalam tata warna dan halaman.Media
promosi cetak ini merupakan sarana komunikasi pemasaran yang paling umum dan
internet, namun media promosi cetak masih tetap bertahan. Alasannya, media cetak
mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh media internet. Misalnya, media
21
promosi cetak lebih mudah diakses dibandingkan dengan media internet. Promosi
jenis ini sangat mudah dijangkau oleh masyarakat kalangan atas hingga bawah.
Biaya untuk promosi menggunakan media cetak juga cukup terjangkau dan dapat
menghemat biaya. Contoh dari jenis media promosi cetak antara lain poster, brosur,
(dalam http://www.bitebrands.co/2015/03/jenis-jenis-media-promosi-cetak.html
Menurut Kasali (1992:99) media elektronik merupakan media promosi yang proses
bekerjanya berbasis perangkat elektronik atau digital. Secara lebih spesifik, media
elektronik dibagi dalam empat jenis, yaitu radio, televisi, film, serta media jaringan
atau internet atau interaktif. Penggunaan media promosi elektronik dapat membantu
perusahaan dalam proses publikasi agar tersebar lebih luas serta menjangkau semua
target market dalam waktu yang tidak terbatas. Media internet termasuk dalam
Namun cara ini menjadi kemudahan tersendiri untuk melancarkan proses jual beli.
22
Media promosi berusaha mengubah tingkah laku dan pendapat suatu individu,
yang awalnya tidak menerima menjadi setia terhadap produk atau jasa.
2. Memberitahu
Media promosi ini menginformasikan tentang produk atau jasa kepada target
audiens.
3. Membujuk
4. Mengingatkan
Media promosi ini dilakukan untuk mempertahankan merek produk atau jasa di
hati masyarakat.
Menurut Suyanto (2004:53) terdapat beberapa jenis pesan dalam media promosi,
yaitu:
1. Informatif
Media promosi berisi pesan yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang
sebuah produk atau jasa, event, pemberitahuan, promosi, atau sesuatu yang baru
kepada audience.
23
2. Persuasif
Media promosi yang berisi pesan ajakan atau himbauan dan bertujuan
3. Pengingat
Media promosi yang bertujuan untuk mengingatkan audience pada produk atau
4. Penambah Nilai
Media promosi yang bertujuan untuk menambah atau meningkatkan nilai dari
Media promosi yang bertujuan membantu memfasilitasi aktifitas lain dari produk
2.3 Iklan
“Iklan adalah berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar
tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan pemberitahuan kepada khalayak
mengenai barang dan jasa yang dijual, dipasang di media massa seperti koran dan
Kata iklan atau advertising berasal dari bahasa Yunani, yang artinya kurang
mempromosikan ide, barang,atau jasa secara non personal yang dibayar oleh
informasi nonpersonal tentang suatu produk, merek, perusahaan, atau toko yang
suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang
melalui suatu media, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal, serta ditujukan kepada
2016).
Sebagai bagian dari promosi yang merupakan bauran juga dari pemasaran
(marketing mix), maka sebuah iklan adalah juga pesan yang mampu menjual.
merupakan sebuah bentuk promosi yang bersifat impersonal dan meliputi aktivitas
mentransmisi pesan standar kepada sejumlah besar penerima pesan yang dijadikan
informasi yang mencipta sebuah situasi dari “unware” ke jenjang “loyalty” (lihat
menyampaikan pesan iklan agar khalayak dapat mengetahui. Media massa yang
lazim digunakan untuk beriklan adalah televisi, radio, majalah, koran, tabloid,
spanduk, poster dan lainnya. Karena adanya komunikasi antara produsen dan
konsumen secara persuasif yang berisi promosi tentang barang dan jasa, gagasan
serta cita-cita dalam bentuk komunikasi visual yang dapat dimengerti kedua belah
pihak, dan bentuknya yang impersonal, atau meliputi banyak orang, maka suatu
pesan promosi atau iklan dapat pula disampaikan kepada prospek-prospek yang
sengaja dipilih melalui media yang tepat, dengan cara yang berbeda antara media
dengan suatu produk atau merek. Tujuan ini bermuara pada upaya mempengaruhi
pada pembelian, iklan menjadi sarana untuk membantu pemasaran yang efektif
dalam menjalin komunikasi antara perusahaan dan konsumen, dan sebagai upaya
perusahaan dalam menghadapi pesaing. Kehidupan dunia modern saat ini sangat
bergantung pada iklan. Tanpa iklan, para produsen dan distributor tidak akan dapat
menjual barangnya. Sedangkan di sisi lain, para pembeli tidak akan mempunyai
cukup informasi mengenai produk-produk barang dan jasa yang tersedia di pasaran.
kampanye iklan yang efektif. Para ahli ekonomi menduga bahwa kegiatan
konsumsinya.
seorang ahli ekonomi terkemuka, juga pernah mengatakan bahwa salah satu
2003:56).
pendatang baru atau hambatan mobilitas untuk para pesaing. “Perusahaan besar
dengan omset besar yang cenderung memiliki anggaran periklanan yang besar, akan
27
2003:62).
industri dengan belanja iklan yang tinggi adalah ciri utama industri dengan pemain
pasar yang jumlahnya sedikit (oligopolistik). Philip Nelson, seorang ahli ekonomi
periklanan, juga menulis bahwa semakin superior (unggul) suatu produk yang
beriklan. Pernyataan Philip yang terkenal mengenai hal ini, yaitu“the most higly
advertised products are in fact the best buys” (Durianto dkk, 2003:74). Dari
beberapa kajian terhadap teori dan praktik ditunjukkan bahwa penggunaan selebriti
dalam iklan menghasilkan banyak publisitas dan perhatian. Selebriti adalah sosok
yang menikmati pengakuan publik atau kelompok sosial masyarakat tertentu karena
sejumlah karaktersitik yang atraktif, gaya hidup luar biasa atau skill tertentu yang
dapat dilihat secara kasat mata serta sejumlah karakter yang tidak kasat mata.
mempunyai derajat publik awareness yang tinggi seperti misalnya aktor Pierce
Brosnan, Meg Ryan, model Naomi Campbell, atlet David Beckam, entertain Oprah
Winfrey dan pop star Madonnadan juga pebisnis Bill Gates. Meskipun penggunaan
selebriti pendukung iklan sering merupakan bisnis bernilai jutaan dolar, akan tetapi
banyak perusahaan yang mempergunakan para selebriti ini baik itu dari bintang film
28
saat ini. Hal ini disebabkan ada banyak teori dan praktik yang memperlihatkan
perhatian dan publisitas publik terhadap merek atau produk yang diiklankan.
Dukungan selebriti adalah strategi yang sering digunakan perusahaan sebagai alat
promosi.
redup di balik kepopuleran sang selebritis. Dapat juga terjadi merek ikut tenggelam
bersamaan dengan pudarnya kepopuleran sang selebritis yang begitu cepat apalagi
kalau dilihat fenomena selebriti Indonesia yang muncul dalam budaya instan.
1. Iklan Konsumen
Iklan konsumen adalah iklan yang mempromosikan produk-produk konsumsi
2. Iklan Antarbisnis
Iklan antar bisnis adalah iklan yang mempromosikan barang-barang dan jasa
perusahaan.
29
3. Iklan Perdagangan
Iklan perdagangan adalah iklan yang secara khusus ditujukan kepada kalangan
4. Iklan Eceran
Iklan eceran adalah iklan yang dibuat dan disebarluaskan oleh pihak
5. Iklan Keuangan
Iklan keuangan adalah iklan yang meliputi iklan-iklan untuk bank, jasa
6. Iklan Langsung
Iklan langsung adalah iklan yang menggunakan medium pos (direct mail).
pekerja.
bentuk iklan cetak ini antara lain iklan cetak surat kabar, majalah, baliho, poster dan
stiker.
30
a. Iklan Radio
Iklan radio memiliki karakteristik hanya dapat didengarkan melalui audio
(suara) saja. Suara tersebut dapat berupa Voice, suara atau kata-kata manusia
tertentu dan harmonis; dan Sound Effect, suara-suara yang tidak beraturan
maupun efek suara alam. Iklan radio terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
a. Ad lib, disampaikan oleh penyiar secara langsung berupa siaran kata saja.
dengan 60 detik.
b. Iklan Televisi
Sesuai karakteristiknya iklan televisi mengandung unsur suara, gambar, dan
gerak. Oleh karena itu pesan yang disampaikan sangatlah menarik perhatian
a. Live Action, video klip iklan yang melibatkan unsur gambar, suara, dan
dua maupun tiga dimensi) baik gambar kartun yang digambar dengan
c. Stop Action, iklan televisi yang berbentuk perpaduan antara live action dan
pesan iklan dikemas dalam sebuah alunan musik sebagai kekuatan utama
pesan iklan.
di atas gambar lain, dalam hal ini gambar yang muncul biasanya
secara perlahan bergerak dari kanan masuk pada layar lalu menghilang pada
h. Caption, iklan televisi yang menyerupai superimpose, hanya saja pesan yang
j. Credit Title, iklan televisi dimana pesan iklan diperlihatkan pada bagian
k. Ad lib, iklan televisi dimana pesan disampaikan dan diucapkan oleh penyiar
secara langsung, baik diantara satu acara dengan acara yang lain maupun
properti siaran maupun berbagai hal yang dikenakan oleh artis atau penyiar
(soft campaign).
c. Iklan Film
Iklan film hadir dalam produk film atau cinema. Biasanya jenis iklan yang
muncul adalah iklan property endorsement dan live action yang muncul
sebelum film utama diputar. Seringkali juga sebuah film turut mempromosikan
Information super high way tersebut mengacu pada jaringan internet yang
a. Website, iklan ini secara keseluruhan berbentuk website dimana seluruh fitur
b. Banner dan Tombol, banner disini berupa billboard mini yang tersebar pada
sebuah halaman web. Sementara itu button seringkali berbentuk seperti icon
berukuran kecil. Keduanya, apabila diklik akan membawa kita pada situs
c. Sponsorship, pada iklan ini pihak sponsor membiayai penuh seluruh halaman
d. Search Engine Marketing, iklan ini muncul saat kita menggunakan search
e. Classified Ads, iklan ini berbentuk seperti iklan baris dalam koran dan
biasanya gratis.
f. E-mail Advertising, iklan ini dikirimkan melalui e-mail pada para customer
yang memang memintanya. Iklan ini harus dibedakan dengan spam, yaitu
iklan massal dalam e-mail yang dikirimkan oleh entitas yang tidak diketahui.
dalam media yang menjangkau audiensnya diluar rumah.Iklan ini tumbuh dan
memisahkan diri dari iklan media cetak setelah perkembangannya yang dramatis.
a. Iklan outdoor standar, iklan ini berupa baliho standar dengan berbagai
gerakan, warna, dan gambar bercahaya maka iklan ini disebut sebagai
Spectaculars. Iklan ini bisa berupa gambar dua dimensi cetak atau pun
tiga dimensi yang menembus batas dari struktur iklan itu sendiri.
b. Iklan transit, iklan ini merupakan bagian dari out-of-home media yang
dan transit.
Iklan adalah baagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi
adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Secara sederhana iklan
didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada
biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi
nonpribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa (Kotler and Amstrong,
2002:153).
diarahkan kepada calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa
adalah promosi barang, jasa, perusahaan, dan ide yang harus dibayar oleh sponsor.
35
Sponsor dalam hal ini merupakan perusahaan tertentu yang nantinya menjadi klien
1. Kesan realistik karena sifatnya yang visual dan merupakan kombinasi warna,
suara dan gerakan, maka iklan nampak begitu hidup dan nyata. Dengan
2. Masyarakat lebih tanggap, karena iklan disiarkan dalam suasana serba santai
Perhatian terhadap iklan akan semakin besar, jika materinya dibuat dengan
standar teknis yang tinggi dan atau menggunakan tokoh-tokoh ternama sebagai
pemerannya.
4. Adanya pemilahan area siaran (zoning) dan jaringan kerja (networking) yang
5. Ideal bagi para pedagang eceran, iklan dapat menjangkau kalangan pedagang
cepat dan tidak ada yang lebih mampu mempercepat peredaran barang
6. Terkait erat dengan media lain, tayangan iklan mungkin saja terlupakan begitu
cepat tetapi kelemahan ini bisa diatasi dengan memadukan pada wahana iklan
lain. Jika konsumen memerlukan informasi lebih lanjut atau mereka perlu
1. Iklan tidak dapat memilah pangsa pasar karena iklan akan ditonton oleh segala
2. Tidak memiliki data lengkap perusahaan atau produk seperti iklan media cetak.
3. Penonton sering melewatkan iklan karena tidak menyukai iklan atau ingin
Menurut Sigid Harsoyo pemilik Axel Studio, prewedding adalah suatu kegiatan
yang diabadikan dalam bentuk hasil fotografi, yang berisi atau mengandung tema
tersebut munculah sebuah ide dari semula prewedding identik dengan sesi foto kali
sering disebut sinematografi. Oleh karena itu sangat perlu meningkatkan kreativitas
37
dalam membuat video dan bertujuan menghasilkan karya video dalam penerapan
Tren prewedding clip dilakukan oleh publik figur atau para selebritas. Hal ini dipilih
sebagai salah satu media memorial yang nanti bisa dinikmati oleh para undangan
namun pada dasarnya prewedding clip menjadi istilah yang umum digunakan untuk
sebuah karya yang menunjukan proses behind the scene pemotretan prewed bagi
dimana setiap pemotretan prewed membutuhkan upaya yang tidak mudah baik bagi
Selain itu prewedding clip juga bisa berupa potongan cerita yang diambil
dengan teknik videografi artistik, dimana prewedding clip bisa juga disebut sebagai
karya seni yang bermuatan makna tertentu, baik bagi pihak pembuat maupun bagi
khalayak sasaran.
38
BAB III
METODE BERKARYA
3.1.1 Alat
3.1.1.1Manual
a. Pensil
b. Penggaris
a. Laptop / PC
spesifikasi processor Intel(R) Core(TM) i5 CPU, HDD 500 GB, RAM 8GB,
dan VGA NVIDIA GeForce GTX 650 4GB. Perangkat tersebut merupakan
b. Monitor
c. Flashdisk
16GB merek Sandisk, yang digunakan untuk menyimpan data secara mobile.
d. Kamera
e. Modem / Wifi
MNC Play, yang digunakan untuk mencari bahan, data dan referensi dari
internet.
f. Printer
h. Tripot
i. Lighting
j. Slider
kelihatan still.
k. Recorder
Recoder disini digunakan untuk sesi wawancara yang berguna untuk merekam
suara.
40
Perangkat lunak yang digunakan dalam membuat karya tugas akhir ini dengan
berikut:
bentuk vector.
3.1.2 Bahan
a. Kertas
b. Tinta Printer
Teknik yang digunakan dalam perancangan proyek studi ini adalah video editing
dengn menggunakan beberapa software beberapa software dari Adobe, yaitu Adobe
Premier CC 2015, Adobe After Effect CC 2015, Adobe Photoshop CC 2015 dan
medium full shoot, medium shoot dan close up. Setelah proses pengambilan gambar
software, yaitu Adobe Premier CC 2015, Adobe After Effect CC 2015, Adobe
Dalam membuat suatu karya dibutuhkan suatu kreativitas serta imajinasi yang kuat,
sehingga membutuhkan proses yang panjang. Hal ini dilakukan untuk mengurangi
risiko atau tingkat kesalahan pada saat pengambilan gambar dan editing. Berikut
beberapa tahapan berkarya dalam membuat karya prewedding clip untuk media
1. Pengumpulan
data
2. Analisis SWOT
3. Analisis
Kebutuhan
klien
3.2.1 Preliminary
Proses preliminary proses ini merupakan tahap awal dalam proses berkarya.
dimulai dari riset, analisis data serta penetapan tujuan. Kemudian proses
penerapannya pada media promosi. Riset awal telah dilakukan 1.1.1 dan 1.1.2,
a. Wawancara
tanya jawab langsung antara pengumpul data terhadap narasumber atau sumber
house Axel Studio secara mendetail, terkait profil perusahaan meliputi latar
belakang dan sejarah, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi, jasa yang
b. Dokumentasi
informasi yang lebih detail secara nyata tentang production house Axel Studio,
c. Studi Pustaka
lainnya yaitu website, jurnal atau artikel terkait dengan pembahasan mengenai
Untuk mengetahui detail buku yang digunakan dapat dilihat pada halaman
Tahap Pra Produksi adalah tahap semua pekerjaan dan aktivitas yang terjadi
Sebelum menemui klien, penulis sudah mempunyai ide dan ide tersebut
dijelaskan kepada klien dan dengan konsultasi kepada klien, agar klien
Pengembangan ide atau konsep adalah tahap awal dalam setiap berkarya.
karya atau perancangan yang akan dibuat. Dengan ini, data-data serta
pengetahuan yang ada akan digali sehingga menemukan sebuah ide dan konsep
untuk membuat karya tersebut menjadi indah serta menarik. Konsep yang
45
sampai wedding.
d. Pembuatan Storyboard
yang harus diambil agar sesuai dengan ide atau cerita yang akan dituangkan ke
dalam video tersebut dan juga untuk merepresentasikan ide sang penulis
3.2.3 Produksi
Ketika semua persiapan sudah selesai dipersiapkan, hal yang dilakukan adalah
melakukan pengambilan gambar. Dengan tempat, properti dan klien yang sudah
didapat, diharapkan pengambilan gambar berjalan dengan lancar seperti apa yang
Ketika semua data dan gambar atau video sudah didapat, maka hal selanjutnya yang
harus dilakukan yaitu pengeditan video. Bahan video mentah akan dijahit atau
disambung satu persatu dan diberi beberapa grafis tambahan penujang video agar
terlihat bagus dan pantas untuk ditayangkan. Dan yang terakhir video yang sudah
dijahit atau diedit masuk ketahap coloring agar video terlihat cinematic, setelah
semua selesai tibalah ditahap rendering atau mastering sebuah proses menyatukan
frame-video yang telah di edit, dari berbagai video yang dipotong-potong, dan
Setelah semua tahapan selesai, tentu diperlukan screening dan preview karya
dengan orang yang ahli dalam bidang iklan ini, seperti dosen atau teman yang
memiliki minat dan pengalaman dalam hal videografi. Dalam tahapan ini,
oleh pembimbing. screening dan preview karya berguna agar penulis mengetahui
Berbekal dari rasa seni yang kuat dari seorang Paulus Sigid Harsoyo Sang
pemimpi,maka berdirilah Axel Studio Pada tahun 1998. Menggeluti seni fotografi
sudah dilakoni Sigid Harsoyo sejak tahun 1986. Sejak SMA Kelas 2, dia selalu
berkutat pada seni, mulai dari teater, menulis puisi serta fotografi.
perusahaan percetakan foto, dia selalu berhubungan dengan fotografi. Hal ini
dimanfaatkan oleh pria yang memiliki empat anak tersebut untuk mengasah
memotret seperti acara pernikahan, sunatan, seminar, fashion show, dan ulang
setiap karya foto. Sebab, memotret itu sama artinya dengan memberikan kenangan
51
tak terlupakan bagi konsumen. “Konsumen menyatakan terima kasih dan memuji
hasil foto saya, rasa capek pun menjadi hilang,” ujarnya. Sejak membuka studio
Semarang.
Semarang. Terdapat 3 karya dalam satu durasi file video dengan model talent dan
konsep yang berbeda di setiap karya. Karya tersebut termasuk dalam kategori karya
audio visual karena melibatkan indera penglihatan dan pendengaran dan media
yang dipakai pun juga dalam kategori audio visual, yaitu media elektronik berbasis
layar.
4.1 Karya 1
4.1.1 Analisis Data Formal
Pre wedding clip ini memiliki konsep tentang proses seorang lelaki melamar
kekasihnya dengan penuh kejutan dan keromantisan selama waktu yang telah
Format : MP4
FPS : 25
52
53
Scene Preview :
00:10-00:17
Medium long shot - pasangan perempuan
berjalan sambil merangkul lengan laki-
lakinya dengan, mereka terlihat
menunjuk nunjuk sesuatu.
Shot 2
00:18-00:21
Medium closeup - pada model perempuan
yang sedang tersenyum bahagia.
00:22-00:25
Medium shot – perempuan bersandar di
papan kayu, kemudian merangkul lelaki Shot 3
dan sang lelaki membelai rambut
perempuannya yang tersenyum.
00:26-00:28
Over the shoulder – wajah perempuan
tersenyum sambil membelai pipi lelaki.
Shot 4
00:29-00:35
Medium shot – kedua pasangan tampak
saling bertatapan dengan posisi
bersebelahan.
Shot 5
Shot 6
54
2 Zoom transition
00:36 Bird eye - Kedua pasangan tiduran di atas
- rumput sambil masing-masing
00:42 memegang balon huruf inisial nama
pasangannya kemudian saling bertatapan.
Shot 1
3 Zoom transition
00:43 0043-00:46
- Medium shot - Perempuan duduk
01:10 disebuah lokasi seperti kafe sambil
memegang smartphone.
00:47-00:50 Shot 1
Still shot – perempuan tampak sedang
mengetik pesan singkat melalui aplikasi
pesan instan kepada lelakinya.
00:51:00:53
close up – perempuan merasa khawatir
akan sesuatu dan masih terpaku dengan
Shot 2
smartphone-nya.
00:54-00:57
Medium close up– tampak belakang
seseorang berjalan dengan membawa
Bunga dari balik badannya.
00:58-01:01 Shot 3
Medium half shot – kedua pasangan
bertemu, duduk bersama dan sang lelaki
pembawa bunga tadi ingin melamar
kekasihnya dengan membawa cincin.
01:02-01:06
Close up – sang lelaki memasangkan Shot 4
cincin kepada perempuannya
01:07 Dissolve transition
01:08-01:10
Medium close up – sang lelaki
memasangkan cincin kepada
perempuannya Shot 5
55
Shot 6
Shot 7
4 Zoom in transition
01:11
- 01:11-01:17
01:27 Medium shot - kedua pasangan berjalan
bergandengan tangan, sambil berbincang
di taman dengan latar ilalang.
Shot 1
01:18-01:23
Medium shot – menampilkan detail
langkah kaki mereka berjalan.
01:24-01:27
Medium shot – kedua pasangan saling
merangkul pinggang sembari berjalan
Shot 2
dan berbincang.
Shot 3
5 Zoom in transition
01:28
- 01:28-01:34
01:42 Medium shot – kedua pasangan berdiri
saling merangkul pinggang dan menatap
kedepan.
Shot 1
Zoom in transition
56
01:35-01:42
Medium shot – Laki-laki mencium kening
perempuan sembari saling memeluk.
Shot 2
B Logo Axel Studio.
T
S Proses shot dibalik video prewedding
clipdengan tim dan model di berbagai
01:43 lokasi.
-
02:15
57
Pada dasarnya setiap scene menggunakan teknik dan efek tertentu untuk
mendukung setiap adegan yang dibutuhkan, namun efek coloring yang dipakai
seluruh scene sama menggunakan tone soft warm dan juga menggunakan efek
vignate.
Teknik pengambilan gambar pada scene1 shot 1 dan 2 sama yaitu all focus,
long dan medium shot dengan transisi gambar dari shot 1 ke 2 menggunakan zoom
berada di suatu lokasi yg cukup sepi sambil berjalan berdua. Pada scene 1 shot 3
follow focus pada model perempuan sehingga menghasilkan efek dept of field.
Scene 1 shot 4 menggunakan teknik medium shot dan efek foreground blur. Scene
1 shot 5 close up shot pada talent perempuan dengan teknik over the shoulder.
Scene 1 shot 6 menggunakan teknik shot medium shot serta all focus pada
keseluruhan frame.
Scene 2 terdiri hanya ada 1 shot diawali dengan zoom in transition dengan
teknik pengambilan gambar angle bird eye pada keseluruhan obyek dan subyek
serta dynamic camera movement mengikut fokus pada titik pergerakan obyek yaitu
Scene 3 shot 1 diawali dengan transisi zoom in untuk masuk ke dalam frame,
menggunakan teknik medium shot dengan pergerakan kamera panning ke kiri serta
fokus dinamis pada subyek. Pada shot 2 scene 3 teknik close up digunakan untuk
dengan efek dept of field. Shot 4 ketika frame lelaki berjalan teknik pengambilan
gambar menggunakan medium shot dan fokus dinamis dari setiap pergerakan
subyek. Shot 5 teknik medium shot untuk memasukkan 2 subyek kedalam frame
dan menggunakan efek kamera movement soft zoom in. Shot 6 menggunakan shot
close up dan dari shot 6 ke shot 7 menggunakan efek transisi dissolve. Shot 7 masih
menggunakan teknik close up namun sedikit zoom out dibandingkan shot 6 untuk
namun dengan angle yang berbeda. Pergerakan kamera yang sedikit dinamis untuk
Scene 5 shot 1 dan 2 mengguakan teknik medium shot. Pada shot 1 kamera
panning kearah kiri. Pada shot 2 kamera cenderung statis. Angle yang diambil tidak
Sudut pengambilan gambar yang diambil dari scene 1 yang terdiri dari 6 shot
menggunakan sudut pengambilan gambar eye level yaitu posisi kamera sejajar
dengan mata. Menampilkan bagian dari setengah tubuh model yaitu dari paha
keatas sampai kepala. Sudut gambar eye level digunakan memperlihatkan subyek
berada pada porsi yang sesuai dengan tinggi obyek. Komposisi yang digunakan
59
pada scene 1 adalah asimetri dengan menyorot subyek serta obyek agak ke kanan
karena menggunakan komposisi rule of third. Lokasi yang diambil pada scene 1
keartistikan frame. Pemilihan lokasi ini untuk mendukung adegan kedua pasangan
yang sedang bahagia berjalan menghabiskan waktu di dekat bangunan kota lama
yang jalannya cukup sepi kala itu. Kostum yang dipilih santai menggunakan kaos
dengan nuansa warna natural grey supaya terlihat kontras dengan warna
keadaan kamera di atas obyek dan subyek seperti pandangan seekor burung untuk
keseluruhan tubuh laki-laki dan separuh tubuh perempuan yang sedang berbaring
dengan menggunakan komposisi rule of third subyek berada di sudut kanan bawah.
Pemilihan lokasi berada di rerumputan hijau dan ruang terbuka untuk menambah
kesegaran dan mood talent sehingga kesan artistic tercapai melalui penggabungan
teknik yang ada. Kostum yang dipilih masih sama dengan scene 1, yaitu
menggunakan kaos dengan warna abu-abu, celana denim dan sepatu kasual untuk
balon nama untuk menambah warna dalam frame supaaya lebih terkesan seimbang.
keberadaan obyek atau subyek sejajar dengan kamera dan shot yang digunakan
adalah cut-in. Sudut ini diambil untuk memperlihatkan detail obyek dari model.
Pada shot 1 detail obyek sedang beraktifitas dengan smartphone nya. Pada shot 2
60
detail didapatkan dengan teknik close up. Jenis komposisi pada shot 1
berhenti panning. Pada shot 2 sampai shot 4 menggunakan rule of third dengan
kecenderungan obyek dan subyek berada si sisi kanan atau kiri frame. Pada shot 4
subyek in frame dengan sudut pengambilan gambar dari belakang subyek bergerak
tidak memperlihatkan kepala masuk dalam kategori frog eye, namun tidak terlalu
tajam. Pada shot ke 5 komposisi nya menggunakan simetris karena kedua subyek
berada di tengah-tengah frame dengan sedikit zoom in. Pada shot 6 dan 7 komposisi
yang dipakai tetap menggunakan rule of third dengan posisi subyek dominaan di
kiri frame, pun demikian tetap terlihat seimbang. Pada scene ini pemilihan lokasi
tidak disorot melainkan setting sebuah meja dalam kafe dengan latar 3D nama
kafenya yang tidak begitu jelas karena gambar yang dibutuhkan adalah dominan
close up.
eye level dan sedikit bird eye untuk mengambil detail orang berjalan dan kedekatan
Menggunakan elemen alam sebagai atribut foreground menambah pula nilai estetis
dari frame yang dibuat. Background dengan nuansa alam membuat suasanya
menjadi nyaman dan menambah mood talent sehingga kondisi shot menjadi enak
Analisa komunikasi yang terdapat dalam keseluruhan scene dalam karya ini yaitu
sepasang manusia yang sedang memadu perjalan cinta keduanya selalu bahagia.
Semua materi promosi prewedding clip ini disajikan dengan elemen audio
visual seperti suara latar, tipografi, warna, ilustrasi, grafis sesuai dengan konsep
yang telah dibuat sehingga melalui rancangan video prewedding clip sebagai media
gambaran kepada audien tentang jenis jasa yang ditawarkan, jenis cerita yang
4.2 Karya 2
4.2.1 Analisis Data Formal
Pre wedding clip ini memiliki konsep tentang proses lamaran dengan latar pertama
Format : MP4
FPS : 25
Scene Preview :
02:55 – 02:59
Medium shot –sang lelaki bersandar di Shot 4
pagar, sedang perempuan menghampiri
dan memegang lengan sambil menatap
lelakinya.
03:00 –03:02
Close up – sang lelaki menatap wanitanya
seraya merekahkan senyum kecil.
Shot 5
03:03 – 03:04
blur in medium shot –kedua pasangan
melakukan pose untuk foto prewedding.
03:05 – 03:06
medium shot–perempuan tersenyum
berdiri di sudut belokan tangga sembari Shot 6
memegang hand stand dan menatap ke
sudut atas.
03:07 – 03:08
Close up – dengan sedikit senyum wanita
menatap anggun lelakinya.
Shot 7
Dip to black transition
03:09 – 03:12
Medium shot – sang lelaki usai menghisap
rokoknya menoleh dan menatap
wanitanya.
03:16 –03:18
medium shot –sang laki-laki tampak
sampin melihat sesuatu. Shot 9
64
Shot 10
Shot 11
Shot 12
Shot 13
B Logo Axel Studio.
T
S Proses shot dibalik video prewedding clip
dengan tim dan model di lokasi.
03:19
-
03:39
65
Pada karya ini efek yang diberikan adalah mengubah tone warna agar
tampak lebih gelap dan dramatis. Penggunaan efek hitam putih dalam shot tertentu
untuk menambah kesan dramatis. Selain itu dalam karya ini menggunakan berbagai
macam efek transisi atau shot seperti dip to black, light leak dan blur in.
Keseluruhan durasi dalam karya ini menggunakan backsong shepherd brave new
world Amanda Cook mulai awal hingga akhir. Penggunaan efek slow motion pada
shot tertentu seperti shot 11 semakin menambah efek dramatis dari karya ini.
Teknik panning dalam pengambilan gambar juga diterapkan dalam beberapa shot
Sudut pengambilan gambar pada scene 1 terdiri dari berbagai macam angle
karena terdiri dari banyak shot. Pada shot 1 menggunakan angle eye level, yaitu
sudut dimana posisi kamera pada saat pengambilan gambar yang normal dalam
sebuah adegan. Posisi kamera ini pada umumnya setinggi dada atau sejajar dengan
ketinggian kita atau penglihatan manusia pada umumnya. Shot 1 ini menggunakan
66
pergerakan kamera salah satu jenis dari pergerakan panning, yaitu survening pan
Lokasi shot yang diambil berada di indoor suatu bangunan caffe spigel.
Lokasi ini dipilih karena keindahan interior design-nya sebagai penunjang dalam
pengambilan gambar, sehingga gambar yang dihasilkan menjadi lebih bagus dan
sesuai dengan apa yang diharapkan. Tentunya lokasi dalam hal ini dapat dijadikan
simbolisasi ke elegan dari tema konsep pre wedding clip yang dipakai.
kesan elegan. Pengambilan gambar dengan back light pada shot tertentu juga
bertujuan untuk memberi efek dramatis karena subyek akan terlihat kontras dengan
kuat, dengan berbagai texture anddept yang tercipta oleh bidikan kamera dibantu
oleh cahaya. Penggunaan make up natural juga memberi peranan keindahan dalam
Pesan ini yang ingin disampaikan dari karya ini adalah mengkomunikasikan kepada
penonton tentang sebuah gambaran elegan pasangan dengan berbagai atribut yang
Biarpun demikian suasana hangat juga tercipta dari berbagai simpul senyum yang
dibuat untuk mencairkan kesan kaku dan gelap dari tone yang di gunakan dalam
Semua materi promosi prewedding clip ini disajikan dengan elemen audio
visual seperti suara latar, tipografi, warna, ilustrasi, grafis sesuai dengan konsep
yang telah dibuat sehingga melalui rancangan video prewedding clip sebagai media
gambaran kepada audien tentang jenis jasa yang ditawarkan, jenis cerita yang
4.3 Karya 3
Pre wedding clip ini memiliki konsep tentang proses perjalan cinta meraka dengan
melakukan adventure dan ingin mendekatkan ke alam semesta yang begitu indah
Format : MP4
FPS : 25
Scene Preview :
1 03:45 – 03:51
03:45 Medium shot – Tittle “A Story Begin Noni
- & Pras” – Perempuan berbaju warna
04:01 beidge memakai topi, dan ransel sedang
membantu mengencangkan keril yang
dipakai kekasihnya lak-laki memakai
baju hitam, ber-skibu. Shot 1
03:52 – 03:55
Medium long shot – Laki-laki
membetulkan posisi topi yang dikenakan
perempuannya.
Dissolve transition
Shot 2
03:56 – 04:01
Medium shot – mereka mendaki sambal
bergandengan tangan.
Shot 3
2 04:01 –05:08
04:02 long shot – panning - keduanya berhenti
- mendaki sejenak, dan beristirahat di dekat
05:42 pohon, perempuan mengeluarkan air
minum dalam botol yang dibawanya
dalam ransel, keduanya secara bergantian
meminum air putih tersebut. Shot 4
05:09 – 05:23
69
05:24 – Shot 5
very long shot–sepasang kekasih tersebut
melanjutkan perjalanan dengan santainya
sambil mengayunkan gandengan
tangannya.
Shot 6
3 Medium close up – terlihat perempuan
05:43 sedang berhenti sejenak tampak samping
- memperhatikan penanda lokasi yang
05:50 menunjukkan arah arah ke berbagai
tempat.
Shot 7
4 05:51 –06:04
05:51 Long shot – keduanya mendaki tanjakan
- masih dengan bergandengan tangan
06:59 dengan muka yang masih tampak ceria.
06:05 – 06:14
Medium long shot – masih dengan Shot 8
keceriaan meleka melewati tanjakan yang
menikung.
06:15 – 06:59
Long shot – hingga suasana berkabut
pasangan perempuan berhenti sejenak
karena merasa letih, seketika itu pula
Shot 9
pasangan laki-laki berhenti dan menoleh
kebelakang. Pasangan perempuan dengan
sedikit manja mengulurkan kedua
tangannya supaya dapat di sambut oleh
lelakinya. Kemudian perempuan berjalan
sedikit untuk menyahut uluran tangan
laki-lakinya dan melanjutkan pendakian.
Shot 10
70
5 07:00 – 07:04
07:00 Medium shot – Tenda sudah didirikan, api
- asap dari perapian mengudara, mereka
07:16 duduk di depam tenda sembari ber
swafoto menggunakan perelengkapan
action cam dan selfie stick.
Shot 11
07:05 – 07:09
medium closeup – pasangan laki-laki
tampak sedang mengatur kamera dan
perempuannya memperhatikan. Dengan
kondisi dekat perapian.
07:10 – 07:16
Shot 12
medium shot – kedua pasangan bersantai
di hammockyang sudah dipasang di
batang pohon. Perempuannya sembari
memegang kamera dengan tongkat dan
hp, laki-lakinya tiduran.
Shot 13
B Logo Axel Studio.
T
S Proses shot dibalik video prewedding
clipdengan tim dan model di lokasi.
07:17
-
08:30
71
Karya ini dibagi menjadi beberapa scene, dalam satu scene terdiri dari beberapa
shot. Keseluruhan karya ini di edit menggunakan tone warna dengan nuansa cold
warm agar terlihat lebih hangat namun tetap dingin karena menyesuaikan dengan
kondisi alam saat pengambilan gambar. Penggunaan backsound loud harp - the
nearness Of You dari awal hingga akhir tanpa adanya narasi. Lagu ini dipilih karena
memiliki makna lirik yang mirip dengan konsep prewedding clip. Pemberian tittle
“A story begin Noni & Pras” dibagian bawah sesaat setelah intro dengan warna
putih supaya tingkat keterbacaannya tinggi. Pemberian watermark logo Axel Studio
di sudut kanan atas sebagai petanda bahwa ini karya dari Axel Studio.
72
Teknik shot yang diterapkan tiap scene dan masing-masing shot juga
berbeda. Namun secara keseluruhan teknik yang diterapkan yaitu handheld shot
dengan maupun tanapa pergerakan kamera seperti establish, panning, dan, tilt shot.
Itu artinya kamera di pegang menggunakan tangan oleh camera person, kemudian
static atau digerakkan menggunakan bantuan alat yaitu rig untuk memberikan efek
durasi yang tidak diperlukan, speed change untuk memberikan efek slowmo,
layered track untuk memanajemen video dan audio dalam satu sequence serta
pewarnaan video atau yang biasa disebut color grading menggunakan built in effect
yang ada di software adobe premiere seperti lumetri look, color correction, dan
lain-lain.
Sudut pengambilan gambar yang terdapat dalam karya ini terdiri dari bermacam-
macam sudut pandang. Dalam beberapa scene yang masing-masing scene terdiri
dari beberapa shot memiliki sudut pengambilan gambar yang menjelaskan perannya
masing-masing. Pada scene 1 shot 1 penggunaan angle eye level yaitu subyek dan
kamera berada pada garis yang sejajar, sedangkan shot yang digunakan adalah
medium shot. Sudut ini diambil dengan alasan agar kegiatan subyek terlihat dengan
jelas dan tidak terlalu kecil pada frame, serta detail yang diperlukan didapat, yaitu
keril. Scene 1 shot 2 berbeda, pengambilan dengan angle sedikit bird eye atau sudut
pengambilan gambar subyek berada dibawah posisi kamera. Pada karya ini ada
73
beberapa shot yang menggunakan sudut pengambilan gambar bird eye yaitu teknik
pengambilan gambar dengan sudut pandangan kamera lebih tinggi dari pada subyek
yang masuk dalam frame dengan dengan shot yang digunakan medium shot, long
karya ini rerata menggunakan komposisi asimetris karena posisi subyek berada di
titik sepertiga frame hal ini untuk menerapkan komposisi rule of third. Hal ini
digunakan sebab jenis shot yang dipakai antara lain long shot, medium long shot,
serta medium shot. Sedang dalam beberapa frame shot penggunaan komposisi
penempatan objek di tengah menambah kesan seimbang pada frame sehingga tetap
terlihat dinamis.
Lokasi yang diambil selama proses shot berada di kaki gunung merbabu dan
estetis yang sesuai dengan konsep utama prewedding clip ini yaitu adventure. Hal
Kostum yang dikenakan talent atau model adalah untuk pria mengenakan
baju berkerah warna hitam dengan lengan di lekuk untuk menampilkan kesan
maskulin, mengenakan skibu, kerik, celana gelap, dan sandal gunung. Sedangkan
untuk perempuannya mengenakan bucket hat, baju warna beidge, ransel, celana
gelap, dan sepatu. Pemilihan warna kostum dipilih warna gelap dan warna alam
seperti beidge supaya kontras dengan latar belakang view yang rerata warna hijau
dan coklat. Pemilihan warna tenda dan hammock juga dibuat sangat kontras yaitu
74
merah untuk memberi keseimbangan warna pada framing video karena posisi kedua
Semua materi promosi prewedding clip ini disajikan dengan elemen audio
visual seperti suara latar, tipografi, warna, ilustrasi, grafis sesuai dengan konsep
yang telah dibuat sehingga melalui rancangan video prewedding clip sebagai media
gambaran kepada audien tentang jenis jasa yang ditawarkan, jenis cerita yang
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Sebagai production house yang menawarkan jasa di bidang fotografi dan videografi
profesional yang ditawarkan Axel Studio memerlukan media promosi yang tepat
paling efektif untuk promosi. Media promosi ini bukan saja berfungsi sebagai alat
penyampai informasi karya atau portfolio yang telah dibuat Axel Studio Semarang
kepada audiens, namun juga memiliki peran untuk nenambah nilai tak tampak dari
jasa melalui citra production house Axel Studio terhadap masyarakat luas sehingga
Semua materi promosi tersebut disajikan dengan elemen audio visual seperti
suara latar, tipografi, warna, ilustrasi, grafis sesuai dengan konsep yang telah dibuat
media promosi Axel Studio Semarang. Terdapat 3 karya dalam satu durasi file video
dengan model talent dan konsep yang berbeda disetiap karya. Karya tersebut
76
termasuk dalam kategori karya audio visual karena melibatkan indera pengelihatan
dan pendengaran dan media yang dipakai pun juga dalam kategori audio visual,
5.2 Saran
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa fotografi dan videografi, Axel
mampu menjaga kontiunitas dalam hal kualitas maupun pelayanan jasa yang
Konten dari media promosi video prewedding clip harus memiliki unique
keprofesionalan jasa yang ditawarkan Axel Studio Semarang dapat terangkat dan
Casofa, Fachmy dan Alib Isa. 2013. Gerbang Kreativitas: Jagat Desain Grafis.
Durianto, Sugiarto, Widjaja dan Supratikno. 2003. Inovasi Pasar Dengan Iklan
Jakarta . Periklanan.
Kotler, Philip & Gary Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi 12 Jilid 1.
Andi Offset.
Aditya Bakti.
Moriarty, 2011. Perbedaan antara promosi dan iklan. Yogyakarta: Dimensi Press.
77
Morissan. 2012. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana
Penerbit ANDI.
PT.GramediaPustakaUtama.
Intermedia.
http://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Bahasa_Indonesia/Materi:Iklan
http://www.jeruknipis.com/read/2013/08/02/iklan-televisi-pertama-di-dunia-
tayang-tahun-1941
www.nu.or.id
www.pppi.or.id
http://riswantohidayat.wordpress.com/2009/12/14/media-komunikasi
78