KEPERAWATAN KOMUNITAS
POSYANDU LANSIA
OLEH :
KELOMPOK 2
1. Danang Sugiarto
2. Deddy Hadi Kusuma
3. Diah Andriani
4. Dwi Indahyani Pamungkas
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keadaan masyarakat Indonesia yang beragam sangat dipengaruhi oleh perkembangan
masyarakat dari usia dini. Pemerintah telah memperhatikan kelangsungan pekembangan usia
dini ini dengan mengoptimalkan berbagai bentuk pengembangan di usia muda, seperti
peningkatan mutu pendidikan, pengembangan pola-pola intelektual, pola pendidikan moral
dan banyak aspek lainnya. Hal ini tentu saja menggembirakan, meskipun tidak bisa menjadi
jaminan bahwa upaya tersebut dapat meningkatkan kualitas generasi selanjutnya.
Lansia sering dianggap sebagai golongan yang lemah, tetapi sesungguhnya lansia memiliki
peran yang berarti bagi masyarakat. Lansia memiliki penalaran moral yang bagus untuk
generasi dibawahnya. Lansia memiliki semacam gairah yang tinggi karena secara alami,
manusia akan cenderung memanfaatkan masa-masa akhirnya secara optimal untuk
melakukan pewarisan nilai dan norma. Hal ini justru mempermudah kita untuk membina
moral anak-anak.
Masa lanjut usia adalah masa dimana individu dapat merasakan kesatuan, integritas, dan
refleksi dari kehidupannya. Jika tidak, ini akan menimbulkan ketimpangan dan bahkan dapat
mengakibatkan patologis, semacam penyakit kejiwaan (Latifah, 2010). Jika ini terjadi maka
keadaan masyarakat juga terganggu, dimana lansia sebagai penguat transformator nilai dan
norma berkurang, baik secara kualitas dan kuantitas. Banyak contoh yang terjadi
dimasyarakat kita, dimana lansia berlaku yang kurang sopan atau bahkan kurang beradab
sehingga secara tidak langsung akan mengganggu ketentraman kehidupan bermasyarakat.
Lansia di Indonesia, menurut Depkomindo 2010, pada tahun 2008 berjumlah 23 juta orang,
sedangkan lansia yang terlantar mencapai 1,7 juta sampai 2 juta orang.
Wujud dari usaha pemerintah ini adalah dicanangkannya pelayanan bagi lansia melalui
beberapa jenjang yaitu pelayanan kesehatan ditingkat masyarakat adalah Posyandu Lansia.
Pelayanan kesehatan lansia tingkat dasar adalah Puskesmas, dan pelayanan tingkat lanjutan
adalah Rumah Sakit.
Dengan demikian, posyandu lansia sangat kita perlukan, dimana posyandu lansia ini dapat
membantu lansia sesuai dengan kebutuhannya dan pada lingkungan yang tepat, sehingga para
lansia tidak merasa lagi terabaikan didalam masyarakat.
B. Tujuan
Tujuan Umum :
Setelah Posyandu lansia terbentuk, diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan dan
mutu pelayanan usia lanjut sebagai bagian proses deteksi dini dan peningkatan kesehatan
serta pencegahan penyakit lansia agar mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna
dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaannya dalam strata
kemasyarakatan.
Tujuan Khusus
Setelah Posyandu lansia terbentuk diharapkan dapat :
a. Meningkatkan kesadaran pada usia lanjut untuk membina kesehatan diri sendiri.
b. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat dalam menyadari dan menghayati
kesehatan usia lanjut secara optimal.
c. Meningkatkan jenis dan jangkauan pelayanan kesehatan usia lanjut.
d. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut.
C. Manfaat
Manfaat dari posyandu lansia adalah pengetahuan lansia menjadi meningkat, yang menjadi
dasar pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi mereka untuk selalu
mengikuti kegiatan posyandu lansia sehingga lebih percaya diri dihari tuanya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Posyandu Lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut disuatu wilayah
tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa
mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan pengembangan dari
kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya
melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh
masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya (Erfandi, 2008).
Posyandu juga merupakan wadah kegiatan berbasis masyarakat untuk bersama-sama
menghimpun seluruh kekuatan dan kemampuan masyarakat untuk melaksanakan,
memberikan serta memperoleh informasi dan pelayanan sesuai kebutuhan dalam upaya
peningkatan status gizi masyarakat secara umum (Henniwati, 2008).
Jadi, Posyandu lansia merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang berada di desa-
desa yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya bagi warga yang
sudah berusia lanjut.
H. Kader Posyandu
Kader posyandu, menurut Departemen Kesehatan RI (2006) adalah seseorang atau tim
sebagai pelaksana posyandu yang berasal dari dan dipilih oleh masyarakat setempat yang
memenuhi ketentuan dan diberikan tugas serta tanggung jawab untuk pelaksanakan,
pemantauan, dan memfasilitasi kegiatan lainnya (Henniwati, 2008).
A. Pengertian
Posyandu lansia merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang berada di desa-desa
yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya bagi warga yang sudah
berusia lanjut.
B. Sasaran
Warga lanjut usia di RW II desa X dengan usia lebih dari 55 tahun.
M. Pengorganisasian Acara
Penanggung Jawab : Dwi Indahyani Pamungkas
Petugas Meja I : Deddy Hadi Kusuma
Petugas Meja II : Diah Andriani
Petugas Meja III : Dwi Indahyani Pamungkas
Petugas Meja IV : Dwi Putri Octaviani dan Eko Cahyono
e
d
c
b
Keterangan :
Meja I : Tempat pendaftaran
Meja II : Pengukuran tinggi badan, berat badan dan tekanan darah
Meja III : Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)
Meja IV : Penyuluhan
Meja V : Pelayanan medis
Warga
N. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan system 5 meja yaitu :
Meja I : Pendaftaran
Mendaftarkan lansia, kemudian kader mencatat lansia tersebut. Lansia yang sudah terdaftar
di buku register langsung menuju meja selanjuutnya.
Meja II :
Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan dan tekanan darah
Meja III : Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)
Kader melakukan pencatatan di KMS lansia meliputi : Indeks Massa Tubuh, tekanan darah,
berat badan, tinggi badan.
Meja IV : Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian makanan tambahan.
Meja V : Pelayanan medis
Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari Puskesmas/kesehatan meliputi kegiatan
: pemeriksaan dan pengobatan ringan.
P. Susunan Acara
No. Estimasi Waktu Kegiatan
1. 08.30-09.00 Persiapan
2. 09.00-09.15 Pembukaan acara dan pendaftaran
3. 09.15-09.30 Penimbangan dan pengisian KMS
4. 09.30-09.45 Penyuluhan dan pemberian PMT
5. 09.45-10.00 Pemberian imunisasi dan pemeriksaan ke
6. 10.00-10.10 Penutupan
Q. Proses Kegiatan
Tahap Persiapan Waktu Kegiatan Mahasiswa
Pendahuluan dan 10 Pembukaan dengan perkenalan, menjelaskan tujuan diadakannya po
pembukaan menit lansia
45 Pengukuran TB, BB, TD dan nadi lansia, penkes nyeri lansia, peme
Inti
menit kesehatan
10
Penutup Evaluasi secara lisan
menit
R. Kriterian Evaluasi
Evaluasi struktur
a. Menyiapkan pre planning
b. Waktu pelaksanaan posyandu lansia telah disepakati dan ditetapkan
c. Tempat dan perlengkapan acara telah dipersiapkan
d. Materi dan media yang akan digunakan dalam kegiatan posyandu telah dipersiapkan
e. Telah terbentuk panitia penyelenggaran
f. Surat undangan telah dibuat
Evaluasi proses
a. Jumlah peserta sesuai data jumlah lansia di RW II desa X
b. Peserta aktif mengikuti kelangsungan acara
c. Media dan alat bantu dapat digunakan secara efektif
d. Acara dapat berjalan sesuai rencana
Evaluasi hasil
a. Peserta posyandu lansia mengetahui kondisi kesehatannya dan mampu melakukan usaha
untuk meningkatkan status kesehatannya
b. 50 % jumlah undangan hadir dalam kegiatan posyandu
c. 90 % tidak meninggalkan tempat sebelum acara selesai
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Posyandu lansia merupakan wadah terpadu untuk para lansia dimasa tuanya karena pada usia
lanjut seperti ini, kondisi para lansia umumnya mempunyai fisik yang relatif lemah dan
kesepian, perlu berkumpul dan saling mengawasi sehingga tidak merasa kesepian dan
terabaikan.
Manfaat yang dirasakan dengan adanya posyandu lansia ini bukan hanya dirasakan oleh
lansia tetapi juga oleh keluarga dan lingkungan dimana lansia tersebut tinggal. Posyandu
lansia dapat membantu lansia untuk menyesuaikan diri dalam perubahan fase kehidupannya
sehingga menjadi pribadi yang mandiri sesuai dengan keberadaannya.
Banyak kendala yang ditemui dalam menggerakkan posyandu lansia tetapi kendala tersebut
akan dapat diatasi dengan kerja sama semua pihak, yaitu pemerintah pusat, daerah, pihak
swasta dan seluruh elemen masyarakat.